Beberapa senyawa belerang yang terdapat di dalam minyak rafo bersifat kororsif dan tidak stabil. Oleh karena itu dalam proses destilasi minyak diusahakan
untuk menghilangkann atau menekan jumlah senyawa belerang agar pengkorosian tembaga yang berhubungan langsung dengan minyak transformator dapat dicegah
atau dikurangi.
3. Senyawa Nitrogen
Jumlah senyawa nitrogen yang terkandung dalam minyak cukup kecil, paling tinggi 0.8. Walaupun senyawa ini sangat sedikit terdapat dalam minyak, senyawa
ini memegang peranan yang sangat penting pada proses oksidasi yang bersifat katalis sehingga kehadirannya tidak diharapkan.
4. Asam Naphtena dan beberapa senyawa yang mengandung oksigen
Asam naphtena juga terdapat dalam minyak bumi dalam jumlah yang cukup besar. Sebagian besar diantaranya terbuang selama proses pemurnian minyak
sehingga jumlahnya tinggal sedikit sekali sekitar 0.02. Disamping asam-asam naphtena, minyak juga mengandung asam-asam dari senyawa alifatik dan aromatik
dalam jumlah yang kecil sekali, selain itu masih terdapat pula senyawa ester, alkohol, keton, peroksida.
5. Senyawa yang mengandung logam
Minyak trafo selalu mengandung garam-garam dari asam organik dan senyawa metal kompleks. Minyak juga mengandung logam besi, tembaga,
Universitas Sumatera Utara
aluminium, titanium, kalsium, molibdenum, timah, magnesium, krom dan perak walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit.
[14]
II.3. Jenis – Jenis Minyak Isolasi
Minyak isolasi terdiri dari beberapa jenis baik dari segi pembuatan maupun dari segi bahannya. Pembagian jenis isolasi ditentukan berdasarkan bahan dan cara
pembuatannya. Saat ini minyak isolasi yang sering digunakan adalah :
- Minyak isolasi mineral
- Minyak isolasi sintetis
[3]
II.3.1. Minyak Isolasi Mineral
Minyak isolasi mineral adalah minyak isolasi yang bahan dasarnya berasal dari minyak bumi yang diproses dengan cara destilasi. Minyak isolasi hasil destilasi
ini harus mengalami beberapa proses lagi agar diperoleh tahanan isolasi yang tinggi, stabilitas panas yang baik, mempunyai karakteristik panas yang stabil, dan memenuhi
syarat – syarat teknis yang lain.
Minyak isolasi mineral banyak digunakan pada transformator daya, kabel, pemutus daya CB, dan kapasitor. Dalam hal ini minyak isolasi dapat berfungsi
sebagai bahan dielektrik, bahan pendingin, dan pemadam busur api.
II.3.2. Minyak Isolasi Sintetis
Penggunaan minyak isolasi mineral masih memiliki keterbatasan karena memiliki sifat yang mudah beroksidasi dengan udara, mudah mengalami pemburukan
Universitas Sumatera Utara