BAB 1 BISMILLAH

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin berkembang mulai dari teknologi analog hingga sekarang yang mulai menuju ke era digital. Hal ini berimbas pada perkembangan di dalam media, maka munculnya beberapa media baru, sebagai contoh di dunia fotografi, di zaman analog pada saat itu sebuah foto jika dicetak harus melewati proses yang lumayan panjang dan memakan waktu yang lama. Sebuah gulungan film harus ‘dicuci’ terlebih dahulu kemudian baru dicetak dikertas foto, berbeda dengan zaman digital sekarang ini dimana gulungan film kamera tidak digunakan lagi dengan munculnya kamera digital yang hanya membutuhkan memori sebagai media penyimpanan datanya, dan ketika dicetak tidak membutuhkan proses yang lama.

Media baru muncul sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Media baru seperti halnya dengan media yang sudah ada (televisi, radio, dan surat kabar) juga mempunyai karakteristik tersendiri antara lain interaktif, hipertekstual, jaringan, maya, simulasi, dan digital. Media baru mempunyai karakteristik tersendiri jika dibandingan dengan media lain. Perkembangan teknologi komunikasi mendorong munculnya media online, didukung media alternatif yang


(2)

mampu memangkas hambatan jarak, waktu, dan nilai sosial budaya di tengah masyarakat.

Kehadiran media baru juga berdampak pada media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh masyarakat luas. Berkembangnya teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan semuanya hanya dalam genggaman. Pengguna media sosial bisa lebih mudah mengakses apapun dari segala sumber hanya dengan koneksi internet. Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. (Nasrullah, 2015: 13)

Kemunculan situs situs jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, Periscop, Path, Instagram, Line, Whatsapp, dan lain-lain menumbuhkan ruang sosial diantara masyarakat. Situs-situs tersebut sedang ramai digunakan sebagai alat berkomunikasi dan berbagi konten. Selain itu, beberapa jejaring sosial di atas juga mulai melebarkan fungsinya menjadi alat untuk berjualan, membeli, menyebarkan video, bahkan untuk bertatap muka secara tidak langsung pun dapat dilakukan dengan konten yang mereka sediakan. Di dalam pemberitaan sekarang juga aktif menggunakan media sosial dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat. Ada yang berupa tulisan , foto, ataupun video. Media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram adalah beberapa situs yang paling populer dalam menyampaikan isi berita. Seperti hal nya Instagram, mereka memiliki tata cara tersendiri dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.


(3)

Foto-foto dan video yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu. Para pengguna dapat mengunggah foto/video dengan format rasio 1:1/3:2/4:3/16:9. Setelah para pengguna memilih sebuah foto/video untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.

Dahulu Instagram hanya digunakan sebagai ajang untuk mengunggah foto dimedia sosial yang bisa disebut sebagai gallery foto kita di Instagram. Foto pun hanya bisa diunggah dengan rasio 1:1 dan penyajian videonya pun hanya bisa diunggah selama 15 detik. Namun sekarang semua rasio dapat digunakan, durasi video pun bertambah menjadi maksimal satu menit , semua tergantung dari selera kita dalam mengunggahnya. Tidak hanya foto/video yang dapat ditemukan disana, kita juga dapat berjualan, membeli suatu barang, melihat keindahan alam dunia, bahkan melihat jurnalistik online dalam media sosial tersebut.

Berbicara jurnalistik online, media yang menggunakan Instagram sebagai bahan pemberitaannya kini sering mengunggah foto/video yang berisi informasi dengan panjang durasi maksimal satu menit. Fenomena ini menjadi berkembang karena alat komunikasi semakin canggih dan Instagram pun terus memperbarui aplikasinya agar lebih menarik untuk masyarakat. Salah satu contoh akun Instagram yang sering memuat foto/video jurnalistik online adalah CNN Indonesia. Disana masyarakat bisa melihat berbagai informasi/berita apapun yang diliput oleh redaksi CNN Indonesia. Alasan kenapa peneliti memilih CNN Indonesia adalah karena aktifnya akun instagram tersebut dalam menyebarluaskan informasi/berita terkini kepada masyarakat yang sekarang sudah mulai mengakses


(4)

suatu berita dari gadget mereka masing-masing. Tidak hanya foto saja yang mereka unggah, tetapi video pun terkadang mereka tampilkan sesuai dengan kejadian yang ada. Semua stasiun tv atau berita-berita online kini memiliki akun instagram, hanya saja mereka lebih banyak mempromosikan programnya sendiri. Berdasarkan pengamatan peneliti, akun CNN Indonesia yang paling banyak mengunggah foto/video berisikan berita terkini tetapi dalam konteks media sosial/media online yang memudahkan masyrakat dalam melihat perkembangan informasi/berita terkini.

Salah satu berita yang dimuat adalah proyek normalisasi sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Berita yang dikirim oleh reporter CNN Indonesia Adhi Wicaksono pada tanggal 28 September 2016 ini berisikan petugas Satpol PP melaksanakan penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Didalam berita tersebut terhitung dari bulan Agustus hingga September 2016 ini sudah ada 313 keluarga pindah ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek di Jakarta Timur.

Issue ini dipilih karena berita tersebut terbilang dekat dengan masyarakat. Di zaman sekarang, masyarakat bisa lebih peka/kritis terhadap lingkungan sekitar dan dapat membuat suatu berita hanya dengan telepon genggam saja serta mereka juga bisa mengakses berita apapun yang diunggah oleh akun Instagram CNN Indonesia.. Berbeda dengan isi berita dikoran atau televisi, kajian isi berita di Instagram sangat singkat, semua tergantung dari moment yang didapat, apakah tepat saat kejadian berlangsung atau mungkin setelah kejadian itu terjadi.


(5)

Meningkatnya Instagram menjadikannya sebuah fenomena baru di media sosial karena intensitas masyarakat untuk melihat televisi atau koran pun lebih jarang dibandingkan dengan aktifnya mereka pada gadget masing- masing. Dengan adanya Instagram mereka bisa melihat kilas jurnalistik online yang sajikan oleh redaksi CNN Indonesia.

Stasiun televisi juga ada yang mengadakan kompetisi kepada masyarakat tentang bagaimana menyajikan berita di Instagram namun masih bisa di mengerti oleh masyarakat. Ajang ini memicu mereka untuk membuat foto/video semenarik mungkin yang kemudian mereka upload ke Instagram.

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk menulis tentang fenomena jurnalistik online di Instagram CNN Indonesia dalam studi kasus tentang berita Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri Jakarta Selatan, bagaimana masyarakat bisa peka serta kritis melihat keadaan sekitar hanya dengan melihat berita yang diunggah di akun Instagram. Media sosial Instagram di pilih karena merupakan salah satu media yang cukup terkenal dimasyarakat, bukan hanya untuk sekedar memposting foto atau video, tetapi bisa juga untuk berjualan/membeli bahkan membuat suatu berita yang menarik. Seperti hal nya Twitter dan Facebook , Instagram juga ingin meningkatkan pelayanannya agar bisa menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh khalayak ramai.

Penelitian-penelitian yang relevan dengan kasus peneliti yaitu, pertama, penelitian yang dilakukan oleh Christina M. Sinaga dengan judul “Kecenderungan Penyajian Berita-Berita Kriminalitas di Majalah Berita Mingguan (Analisis Isi


(6)

Berita-Berita Kriminalitas Pada Kolom Kriminalitas di Majalah Berita Mingguan TEMPO”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah Sistem Pengukuran (Frekuensi). Hasil dari penelitian ini yaitu perhatian majalah ini terhadap berita-berita tentang pembunuhan adalah yang paling tinggi diantara semua klasifikasi berita kriminal yang di teliti. Penyajian berita dengan seimbang, adil, dan fairness di kedua belah pihak menjadi ciri khas Majalah Tempo (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia)

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Theresia Y. Ellasari dengan judul “Pola Berita Televisi Indonesia (Suatu Studi Analisis Isi Pada Dua Mata Acara Berita TVRI : Beita Nusantara dan Berita Nasional)”. Dalam penelirian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisa data yaitu Perhitungan Frekuensi Bermunculan. Hasil dari penelitian itu adalah TVRI mampu mensosialisasikan serta mempublikasi opini publik tentang program-program pemerintah. Liputan berita TVRI masih berupa daftar sederetan kegiatan pemerintah yang dibacakan secara rutin, cepat, dan berurutan. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Program Studi Komunikasi Massa)

Penelitian terakhir yaitu penelitian dari Luki Surya Sumirat dengan judul “Analisis dan Aplikasi Teori Niche Dalam Penelitian Tentang Tingkat Kompetisi 3 Portal Berita (Detik.com, Satunet.com, Astaga!.com) Berdasarkan Format Berita. Dalam penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Deskriptif Analisis dengan


(7)

jenis penelitian kuantitatif. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Niche. Hasil dari penelitian ini yaitu internet adalah medium komunikasi baru yang mempunyai prospek perkembangan yang bagus dimasa depan. Berdasarkan hasil perhitungan Niche Breadth portal berita Detik.com dan Satunet.com termasuk portal berita moderat. Sementara itu untuk Astaga!.com masih dalam transisi mencari bentuk barunya yang bersifat generalis. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia)

Dari penelitian semua penelitian diatas, ketiganya menggunakan metode yang sama yaitu Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitiannya juga sama yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian pertama, peneliti menggunakan Sistem Pengukuran Frekuensi dalam menganalisa data untuk , mengukur karakterisitik suatu isi (komunikasi). Penelitian kedua menggunakan Metode Perhitungan Frekuensi Bermunculan dengan unit pengukuran terkecil yaitu item atau satuan berita.

Perbedaan semua penelitian diatas adalah Objek, teori, dan analisa data dari penelitian masing-masing. Penelitian pertama menggunakan majalah TEMPO untuk melihat analisis isi berita kriminal dimajalah tersebut. Dengan begitu, penelitian pertama menggunakan media cetak dalam objek penelitiannya. Penelitian kedua, menggunakan objek dari media elektronik yaitu format acara berita di TVRI untuk melihat sejauh mana TVRI mampu mempublikasi opini publik dan juga program-program pemerintah. Di penelitian ketiga, objek yang digunakan adalah portal media online dimana peneliti ingin melihat sejauh mana 3 portal berita yang diteliti mampu menyajikan berita-berita menarik untuk


(8)

masyarakat. Dalam penelitian tersebut menggunakan Teori Niche untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana individu atau populasi saling bersaing dan juga bekerja sama dalam sebuah komunitas (kelompok organisme yang hidup bersama).

Dalam penelitian ini, peneliti memilih Instagram dan juga jurnalistik online sebagai tema. Jenis penelitian yang dipilih berbeda dari penelitian diatas. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Objek yang digunakan peneliti juga berbeda, peneliti menggunakan Instagram CNN Indonesia untuk melihat fenomena jurnalistik online yang sudah mulai menjamur dimasyarakat. Peneliti menggunakan Model Segitiga Realitas Sosial Siber yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu realitas yang ada di media baru/media sosial dengan adanya aplikasi Instagram.

Berdasarkan uraian tersebut, maka pada proposal ini peneliti memilih judul KAJIAN FENOMENOLOGIS JURNALISTIK ONLINE DI INSTAGRAM CNN INDONESIA STUDI KASUS BERITA “PROYEK NORMALISASI SUNGAI CILIWUNG DI BUKIT DURI, JAKARTA SELATAN”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut : “Bagaimana Kajian Fenomonologis Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia , Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan”


(9)

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi masalah pada Fenomena Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus tentang berita Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan yaitu :

Subyek Penelitian : Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia.

Objek Penelitian : Fenomena Jurnalistik Online Di Instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus tentang Berita Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan .

Waktu Analisis : Dilaksanakan pada September 2016 – Selesai. Karena disetiap harinya redaksi CNN Indonesia banyak mengunggah foto/video berita ke akun Instagram mereka. Maka penulis mencoba membatasi waktu analisis agar berita tentang Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan tidak tenggelam.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui fenomenologi jurnalistik online di instagram CNN Indonesia dengan studi kasus berita “proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Dengan tujuan ini akan dilihat sejauh mana masyarakat melihat/mengetahui fenomena jurnalistik online di akun instagram CNN Indonesia dengan contoh kasus tersebut.


(10)

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu komunikasi khususnya ilmu jurnalistik melalui pendekatan Model Segitiga Realitas Sosial Siber yang digunakan untuk melihat komunikasi online yang terjadi dari aspek-aspek yang muncul seperti kasus yang ada didalamnya.

1.5.2 Kegunaan praktis

Peneliti berharap agar penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi akun instagram CNN Indonesia sebagai pelopor media yang sering menayangkan berita-berita terkini dalam konteks media sosial/media online serta dapat meningkatkan kualitas berita yang dibuat setiap harinya.

1.6 Kerangka Pemikiran 1.6.1 Kerangka Teori

Model Segitiga Realitas Sosial Siber (Gotved, 2006a)

Segitiga realitas sosial siber adalah pengembangan model dari realitas sosial yang merupakan dasar dari pemahaman terhadap sosiologi yang dikembangkan oleh Boudreau dan Newman (1993). Model ini kemudian dimodifikasi oleh Gotved (2006a) untuk melihat realitas itu terjadi di internet. Pertama, model realitas sosial ini menjadi dasar dan landasan teori untuk melihat bagaimana realitas dimedia sosial terjadi. Beberapa konsep, seperti hubungan khalayak dan media sosial, etika di media sosial, atau media sosial sebagai institusi bisnis, juga harus dipandang sebagai prasyarat dalam melihat sebuah teori. Kedua, media sosial harus dipandang sebagai sebuah medium yang tidak hanya menempatkan


(11)

media sosial sebagai perangkat teknologi dalam berkomunikasi. Melalui media sosial, pengguna dan interaksi yang terjadi diantara pengguna juga menghasilkan dimensi lain, seperti budaya.

Gambar 1.1 Segitiga Realitas Sosial Siber, Gotved (2006) Sumber : Media Sosial (Dr. Rulli Nasrullah, M. Si.: 53)

Dalam model tersebut, dengan menggunakan perspektif kontruksi sosial, interaksi sosial merupakan landasan awal budaya maupun struktur sosial. Ketiga sisi model, yakni interaksi sosia, budaya, maupun struktur sosial, pada akhirnya akan membentuk apa yang disebut dengan realitas sosial sebuah pusat. Untuk memahami realitas sosial tersebut, semua elemen yang ada tidak dapat dipisahkan. Untuk membaca model ini bisa dilihat dengan cara interaksi sosisal menghasilkan budaya dan dari budaya membentuk struktur seterusnya kembali ke interaksi sosial dan berputar seperti arah jarum jam, namun semua elemen ini harus dilihat secara bersamaan (Gotved, 2006b: 469).

REALITAS SOSIAL-SIBER

INTERAKSI


(12)

Terkait dengan internet, Gotved meggunakan model segitiga ini untuk melihat bagaimana komunikasi online terjadi dan aspek-aspek yang muncul mengikutinya. Pengguna teknologi mengubah realitas sosial yang dalam kondisi tertentu mengaburkan batasan-batasan yang ada antara teknologi dan sosial yang berada dalam pikiran aktan (actant). Terminologi aktan merujuk pada penjelasan Latour (1992) untuk melihat bahwa dalam kajian sains dan teknologi aktor diinternet yang terlibat tidak bisa dilihat sebagai manusia atau teknologi semata. Aktor bisa keduanya dan bisa saling silih berganti. (Boudreau&Newman, 1993; Gotved, 2006b)

Alasan peneliti memilih Model Segitiga Realitas Sosial Siber adalah peneliti ingin melihat pengaruh yang timbul akibat perkembangan teknologi salah satunya dengan media Instagram. Adakah dampak yang timbul dengan jurnalisme di Indonesia dengan menjamurnya jurnalistik online di Instagram. Dengan model tersebut, peneliti juga ingin menyelaraskan antara kegiatan CNN Indonesia yang membuat berita di Instagram dengan kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar serta pengaruh-pengaruh yang timbul atas kejadian tersebut.

1.6.2 Kerangka konseptual 1.6.2.1 Fenomenologi

Fenomenologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia bisa menginterpresentasikan tindakan sosial kita dan orang lain sebagai sesuatu yang bermakna dan dapat merekonstruksi kembali turunan makna dari tindakan yang bermakna pada komunikasi intersubjektif individu dalam dunia kehidupan sosial. (Rini Sudarmanti, 2005)


(13)

Fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Fenomenologi dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisi data yang diperoleh.

Menurut Husserl (Creswell,1998) peneliti fenomenologis berusaha mencari hal-hal yang perlu (essensial), struktur invarian (esensi) atau arti pengalaman yang mendasar dan menekankan pada intensitas kesadaran dimana pengalaman terdiri hal-hal yang tampak dari luar dan hal-hal yang berada dalam kesadaran masing-masing berdasarkan memori, image dan arti. (kompasiana.com/fenomenologi-dalam-penelitian)

Pada dasarnya fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Littlejohn bahwa fenomenologi adalah suatu tradisi untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Dalam konteks ini ada asumsi bahwa manusia aktif memahami dunia disekelilingnya sebagai sebuah pengalaman hidupnya dan aktif menginterpretasikan pengalaman tersebut.Asumsi pokok fenomenologi adalah manusia secara aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberikan makna atas sesuatu yang dialaminya. Oleh karena itu interpretasi merupakan proses aktif untuk memberikan makna atas sesuatu yang dialami manusia. Dengan kata lain pemahaman adalah suatu tindakan kreatif, yakni tindakan menuju pemaknaan.


(14)

Manusia memiliki paradigma tersendiri dalam memaknai sebuah realitas. Pengertian paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan sesuatu yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epistimologis yang panjang.

Fenomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dalam kesadaran. Fenomenolog mencari pemahaman seseorang dalam membangun makna dan konsep yang bersifat intersubyektif. Oleh karena itu, penelitian fenomenologi harus berupaya untuk menjelaskan makna dan pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala. Natanson menggunakan istilah fenomenologi merujuk kepada semua pandangan sosial yang menempatkan kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai fokus untuk memahami tindakan sosial.

Berdasar asumsi ontologis, penggunaan paradigma fenomeologi dalam memahami fenomena atau realitas tertentu, akan menempatkan realitas sebagai konstruksi sosial kebenaran. Realitas juga dipandang sebagai sesuatu yang sifatnya relatif, yaitu sesuai dengan konteks spesifik yang dinilai relevan oleh para aktor sosial. Secara epistemologi, ada interaksi antara subjek dengan realitas akan dikaji melalui sudut pandang interpretasi subjek. Sementara itu dari sisi


(15)

aksiologis, nilai, etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam pengungkapan makna akan interpretasi subjek.

1.6.2.2 Jurnalistik Online

Pengertian jurnalistik online terkait banyak istilah, yakni jurnalistik, online, internet, dan website. Jurnalistik dipahami sebagai proses peliputan, penulisan, dan penyebarluasan informasi (aktual) atau berita melalui media massa. Secara ringkas dan praktis, jurnalistik bisa diartikan sebagai “memberitahukan sebuah persitiwa”.

Online dipahami sebagai keadaan konektivitas (ketersambungan) mengacu kepada internet atau world wide web (www). Online merupakan bahasa internet berarti “informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja” selama ada jaringan internet (konektivitas). (Romli, 2014: 11)

Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiyah artinya “jaringan antarkoneksi”. Internet dipahami sebagai sistem jaringan komputer yang saling terhubung. Berkat jaringan itulah yang ada disebuah komputer dapat diakses orang lain melalui komputer lainnya. Internet “menghasilkan” sebuah media dikenal dengan “media online” utamanya website.

Website atau site (situs) adalah halaman mengandung konten (media), termasuk teks, video, audio, dan gambar. Website bisa diakses melalui internet dan memiliki alamat internet yang dikenal dengan URL (Uniform Resource Locator) yang berawalan www atau http:// (Hypertext Transfer Protocol).


(16)

Dari pengertian ketiga kata tersebut, jurnalistik online dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian informasi melalui media internet, utamanya website. Kamus bebas Wikipedia mendefinisikan jurnalisme online sebagai “pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui internet” (reporting of facts produced and distributed via the internet). (Romli, 2014: 12)

1.6.2.3 Instagram

Instagram adalah sebuah media sosial yang berasal dari kata “Insta” dan “Gram”. Arti kata pertama diambil dari istilah “Instan” atau cepat/mudah. Namun dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain dari kamera Polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa langsung mencetak foto beberapa saat setelah membidik objek. Sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram” yang maknanya dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat.

Dari penggunaan dua kata tersebut, kita jadi semakin memahami arti dan fungsi sebenarnya dari instagram. Yaitu sebagai media untuk membuat foto/video dan mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat. Tujuan tersebut sangat dimungkinkan oleh teknologi internet yang menjadi basis aktivitas dari sosial ini.

Pada dasarnya aplikasi ini dikhususkan untuk para penikmat praktisi fotografi. Jadi dari fungsi tersebutlah bisa diperoleh sejumlah manfaat yang bisa menciptakan hasil-hasil optimal seperti bisa berjualan atau membuka lapak


(17)

disana, membeli suatu barang, bahkan chit-chat dengan sesama pun bisa dilakukan disana.

Sosial media ini semakin canggih dengan adanya vitur video dengan durasi maksimal satu menit. Dahulu instagram hanya menyajikannya dalam waktu 15 detik saja. Seiring meningkatnya teknologi dan alat-alat komunikasi, Instagram terus memperbaharui aplikasinya agar mudah diakses oleh masyarakat. (Dumetdevelopment.com/instagram)

1.6.3 Skema pemikiran

Alur Kerangka Pemikiran Judul :

Kajian Fenomonologis Jurnalistik Online di Instagram CNN Indonesia, Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta

Selatan”

Fenomena Jurnalistik Online Di Instagram CNN

Indonesia

Model Segitiga Realitas Sosial Siber

Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di


(18)

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Kasus. Studi kasus adalah suatu studi tentang kekhasan dan sekaligus kompleksitas dari suatu atau sejumlah kasus, guna memahami kegiatan subyek penelitian dalam kondisi tertentu dengan menerapkan sejumlah metode pengumpulan data yang saling melengkapi (Stake, 2005). Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yag kemudian, dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam penelitian obat-obatan dengan tujuan diagnosa, tetapi kemudian pengguna studi kasus telah meluas sampai ke bidang-bidang lain.

Hasil dari penelitian kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagaimana. Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup studi dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu, kelompok, dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap faktor-faktor kasus tertentu, ataupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena. Studi kasus lebih menekankan mengkaji variabel yang cukup banyak pada jumlah


(19)

unit yang kecil. Ini berbeda dengan metode survei, dimana peneliti cenderung mengevaluasi variabel yang lebih sedikit tetapi dengan unit sampel yang relatif besar.

Studi kasus banyak dikerjakan untuk meneliti desa, kota besar, sekelompok manusia drop out, tahanan-tahanan, pemimpin-pemimpin, dan sebagainya. Jika studi kasus ditujukan untuk meneliti kelompok, maka perlu dipisahkan atau diisolasikan kelompok-kelompok dalam onggokan yang homogen.

Studi kasus mempunyai banyak kelemahan disamping adanya keunggulan-keunggulan. Studi kasus mempunyai kelemahan, karena anggota sampel yang terlalu kecil, sehingga sulit dibuat inferensi kepada populasi. Di samping itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan subjektif dalam pemilihan kasus karena adanya sifat khas yang dapat saja terlalu dibesar-besarkan. Kurangnya objektifitas, dapat disebabkan karena kasus cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada si peneliti, ataupun dalam penempatan serta pengikutsertaan data dalam konteks yangbermakna yang menjuruspada interpretasi subjektif.

Studi kasus mempunyai keunggulan sebagai suatu studi untuk mendukung studi-studi yang besar dikemudian hari. Studi kasus dapat memberikan hipotesa-hipotesa untuk penelitian lanjutan. Dari segi edukatif, maka studi kasus dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi baik dalam perumusan masalah, penggunaan statistik dalam menganalisa data serta cara-cara perumusan generalisasi dan kesimpulan. (Nazir, 1998.; 86-87)


(20)

1.7.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai jenis bahan penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti tidak menggunakan rumus – rumus statistik dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Sebagaimana yang dikatakan Moleong mengenai ciri – ciri penelitian kualitatif. ‘data yang dikumpulkan berupa kata – kata , gambar dan bukan angka – angka” (Lexy J. 2006;6).

Bogdan & Taylor (1975) , mengidentifikasikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif merupaka data yang muncul berwujud kata – kata dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan yang biasanya diproses kira – kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis (Miles & Huberman : 15).

1.7.3 Tehnik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah pertukaran pandangan antara periset dengan sumber. Periset bertindak sebagai pihak yang menyoal dan sumber sebagai orang yang


(21)

menjawab dan menjelaskan tentang apa yang menjadi pokok perkara yang diperbincangkan (Amir,2005 : 46) yang diwawancarai oleh peneliti adalah Divisi News Media CNN Indonesia dan Pengguna Instagram yang tahu tentang instagram CNN Indonesia dan contoh berita kasus tersebut.

Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan. Pada saat wawancara narasumber menggunakan protokol wawancara. Pokok-pokok yang dijadikan wawancara diatur secara terstruktur (Moleong, 2010: 190).

Dari wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan terstruktur kemudian digali lagi dengan pertanyaan yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan kepada pihak CNN Indonesia atau Divisi News Media CNN Indonesia yang menangani Instagram CNN Indonesia.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka : serangkaian kegiatan yang berkenaan denga metode pengumpulan data membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian tanpa harus riset kelapangan (Zed,2008:3). Yaitu mengambil data yang berhubungan dengan pemikiran melalui buku – buku di perpustakaan, jurnal ilmiah, media online, penelitian terdahulu dan mengambil pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan penelitian ini sekaligus sebagai landasan dalam menyelesaikan masalah.


(22)

1.7.4 Unit Analisis dan Key Informan

Dalam penelitian ini , unit analisanya adalah tentang fenomena berita online di instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Untuk melengkapi data dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan wawancara terhadap Key Informan dan Informan.

Key informan dalam penelitian ini adalah Divisi News Media CNN Indonesia, sedangkan informan adalah masyarakat yang melihat Instagram CNN Indonesia dengan berita proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan.

1.7.5 Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Peneliti mengolah dan memperoleh data dari hasil wawancara dan studi pustaka agar dapat dimudahkan dalam menganalisis data. Peneliti juga menggunakan studi kasus intrumental, yaitu kajian atas suatu kasus khusus untuk memperolrh wawasan atas suatu isu atau untuk penyempurnaan teori. Disini kasus tersebut hanya berfungsi sebagai pendukung atau instrumen untuk membantu peneliti dalam memahami suatu permasalahan tertentu. Dengan teknik pengolahan diatas, peneliti menjelaskan tentang fenomena yang terjadi dari jurnalistik online di Instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan, serta peneliti menggunaka Model Segitiga Realitas Sosial Siber agar dapat mengungkapkan fenomena apa yang


(23)

terjadi dengan media di Indonesia yang mulai menyajikan informasi/berita di media sosial seperti Instagram.

1.7.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Gedung Alvecto Octagon, Jalan Warung Buncit Raya No. 75. Waktu penelitiannya dilakukan pada bulan September 2016 – Selesai.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang pembahasan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metodologi penelitian sera sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sub-subnya adalah kerangka teori pembahasan kepustakaan dan penerapan teori dalam penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pembahasan tentang gambaran umum objek penelitian yang terdiri dari struktur perusahaan, kegiataan perusahaan, dan semua yang berhubungan dengan aktivitas media sosial Instagram CNN Indonesia.


(24)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Merupakan hasil penelitian, pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian. Adapun bentuk yang disampaikan melalui variable yang di teliti , mendeskripsikan hasil penelitian dengan metode deskriptif kualitatif.

BAB V PENUTUP

Penutup, peneliti akan memberikan kesimpulan dan saran bagi Fenomena Berita Online di Instagram CNN Indonesia dari hasil penelitian yang telah dilakukan.


(25)

Daftar Pustaka Buku :

Generoso , Wartawan Asia , Jakarta, 2010

Kriyantono, Rachmat, 2014, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta B. Miles, Mathew , Analisis Data Kualitatif , Jakarta

Koentjaraningrat, Metode – Metode Penelitian Masyarakat Artikel Internet :

http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/1230-media-baru-dan-komunikasi-sosial-new-era-new-media

http://tekno.kompas.com/read/2013/02/28/16120251/pengguna.aktif.instagram.te mbus.100.juta

https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram

https://konsultasikehidupan.wordpress.com/2009/05/12/teori-identitas-identity-theory/


(26)

(1)

diperbincangkan (Amir,2005 : 46) yang diwawancarai oleh peneliti adalah Divisi News Media CNN Indonesia dan Pengguna Instagram yang tahu tentang instagram CNN Indonesia dan contoh berita kasus tersebut.

Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan. Pada saat wawancara narasumber menggunakan protokol wawancara. Pokok-pokok yang dijadikan wawancara diatur secara terstruktur (Moleong, 2010: 190).

Dari wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan terstruktur kemudian digali lagi dengan pertanyaan yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan kepada pihak CNN Indonesia atau Divisi News Media CNN Indonesia yang menangani Instagram CNN Indonesia.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka : serangkaian kegiatan yang berkenaan denga metode pengumpulan data membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian tanpa harus riset kelapangan (Zed,2008:3). Yaitu mengambil data yang berhubungan dengan pemikiran melalui buku – buku di perpustakaan, jurnal ilmiah, media online, penelitian terdahulu dan mengambil pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan penelitian ini sekaligus sebagai landasan dalam menyelesaikan masalah.


(2)

1.7.4 Unit Analisis dan Key Informan

Dalam penelitian ini , unit analisanya adalah tentang fenomena berita online di instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Untuk melengkapi data dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan wawancara terhadap Key Informan dan Informan.

Key informan dalam penelitian ini adalah Divisi News Media CNN Indonesia, sedangkan informan adalah masyarakat yang melihat Instagram CNN Indonesia dengan berita proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan.

1.7.5 Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Peneliti mengolah dan memperoleh data dari hasil wawancara dan studi pustaka agar dapat dimudahkan dalam menganalisis data. Peneliti juga menggunakan studi kasus intrumental, yaitu kajian atas suatu kasus khusus untuk memperolrh wawasan atas suatu isu atau untuk penyempurnaan teori. Disini kasus tersebut hanya berfungsi sebagai pendukung atau instrumen untuk membantu peneliti dalam memahami suatu permasalahan tertentu. Dengan teknik pengolahan diatas, peneliti menjelaskan tentang fenomena yang terjadi dari jurnalistik online di Instagram CNN Indonesia dengan Studi Kasus Berita “Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan, serta peneliti menggunaka Model Segitiga Realitas Sosial Siber agar dapat mengungkapkan fenomena apa yang


(3)

media sosial seperti Instagram.

1.7.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Gedung Alvecto Octagon, Jalan Warung Buncit Raya No. 75. Waktu penelitiannya dilakukan pada bulan September 2016 – Selesai.

1.8 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang pembahasan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metodologi penelitian sera sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sub-subnya adalah kerangka teori pembahasan kepustakaan dan penerapan teori dalam penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pembahasan tentang gambaran umum objek penelitian yang terdiri dari struktur perusahaan, kegiataan perusahaan, dan semua yang berhubungan dengan aktivitas media sosial Instagram CNN Indonesia.


(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Merupakan hasil penelitian, pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian. Adapun bentuk yang disampaikan melalui variable yang di teliti , mendeskripsikan hasil penelitian dengan metode deskriptif kualitatif.

BAB V PENUTUP

Penutup, peneliti akan memberikan kesimpulan dan saran bagi Fenomena Berita Online di Instagram CNN Indonesia dari hasil penelitian yang telah dilakukan.


(5)

Daftar Pustaka

Buku :

Generoso , Wartawan Asia , Jakarta, 2010

Kriyantono, Rachmat, 2014, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta

B. Miles, Mathew , Analisis Data Kualitatif , Jakarta

Koentjaraningrat, Metode – Metode Penelitian Masyarakat

Artikel Internet :

http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/1230-media-baru-dan-komunikasi-sosial-new-era-new-media

http://tekno.kompas.com/read/2013/02/28/16120251/pengguna.aktif.instagram.te mbus.100.juta

https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram

https://konsultasikehidupan.wordpress.com/2009/05/12/teori-identitas-identity-theory/


(6)