BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin berkembang mulai dari teknologi analog hingga sekarang yang mulai menuju ke era digital. Hal ini
berimbas pada perkembangan di dalam media, maka munculnya beberapa media baru, sebagai contoh di dunia fotografi, di zaman analog pada saat itu sebuah foto
jika dicetak harus melewati proses yang lumayan panjang dan memakan waktu yang lama. Sebuah gulungan film harus ‘dicuci’ terlebih dahulu kemudian baru
dicetak dikertas foto, berbeda dengan zaman digital sekarang ini dimana gulungan film kamera tidak digunakan lagi dengan munculnya kamera digital yang hanya
membutuhkan memori sebagai media penyimpanan datanya, dan ketika dicetak tidak membutuhkan proses yang lama.
Media baru muncul sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Media baru seperti halnya dengan media yang sudah ada televisi, radio, dan surat kabar
juga mempunyai karakteristik tersendiri antara lain interaktif, hipertekstual, jaringan, maya, simulasi, dan digital. Media baru mempunyai karakteristik
tersendiri jika dibandingan dengan media lain. Perkembangan teknologi komunikasi mendorong munculnya media online, didukung media alternatif yang
1
mampu memangkas hambatan jarak, waktu, dan nilai sosial budaya di tengah masyarakat.
Kehadiran media baru juga berdampak pada media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh masyarakat luas. Berkembangnya teknologi dan informasi
serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti menghadirkan semuanya hanya dalam genggaman. Pengguna media sosial
bisa lebih mudah mengakses apapun dari segala sumber hanya dengan koneksi internet. Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.
Nasrullah, 2015: 13 Kemunculan situs situs jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, Periscop,
Path, Instagram, Line, Whatsapp, dan lain-lain menumbuhkan ruang sosial diantara masyarakat. Situs-situs tersebut sedang ramai digunakan sebagai alat
berkomunikasi dan berbagi konten. Selain itu, beberapa jejaring sosial di atas juga mulai melebarkan fungsinya menjadi alat untuk berjualan, membeli, menyebarkan
video, bahkan untuk bertatap muka secara tidak langsung pun dapat dilakukan dengan konten yang mereka sediakan. Di dalam pemberitaan sekarang juga aktif
menggunakan media sosial dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat. Ada yang berupa tulisan , foto, ataupun video. Media sosial seperti
Twitter, Facebook, Instagram adalah beberapa situs yang paling populer dalam menyampaikan isi berita. Seperti hal nya Instagram, mereka memiliki tata cara
tersendiri dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
Foto-foto dan video yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu. Para pengguna dapat mengunggah fotovideo dengan format
rasio 1:13:24:316:9. Setelah para pengguna memilih sebuah fotovideo untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman
selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.
Dahulu Instagram hanya digunakan sebagai ajang untuk mengunggah foto dimedia sosial yang bisa disebut sebagai gallery foto kita di Instagram. Foto pun
hanya bisa diunggah dengan rasio 1:1 dan penyajian videonya pun hanya bisa diunggah selama 15 detik. Namun sekarang semua rasio dapat digunakan, durasi
video pun bertambah menjadi maksimal satu menit , semua tergantung dari selera kita dalam mengunggahnya. Tidak hanya fotovideo yang dapat ditemukan disana,
kita juga dapat berjualan, membeli suatu barang, melihat keindahan alam dunia, bahkan melihat jurnalistik online dalam media sosial tersebut.
Berbicara jurnalistik online, media yang menggunakan Instagram sebagai bahan pemberitaannya kini sering mengunggah fotovideo yang berisi informasi
dengan panjang durasi maksimal satu menit. Fenomena ini menjadi berkembang karena alat komunikasi semakin canggih dan Instagram pun terus memperbarui
aplikasinya agar lebih menarik untuk masyarakat. Salah satu contoh akun Instagram yang sering memuat fotovideo jurnalistik online adalah CNN
Indonesia. Disana masyarakat bisa melihat berbagai informasiberita apapun yang diliput oleh redaksi CNN Indonesia. Alasan kenapa peneliti memilih CNN
Indonesia adalah karena aktifnya akun instagram tersebut dalam menyebarluaskan informasiberita terkini kepada masyarakat yang sekarang sudah mulai mengakses
suatu berita dari gadget mereka masing-masing. Tidak hanya foto saja yang mereka unggah, tetapi video pun terkadang mereka tampilkan sesuai dengan
kejadian yang ada. Semua stasiun tv atau berita-berita online kini memiliki akun instagram, hanya saja mereka lebih banyak mempromosikan programnya sendiri.
Berdasarkan pengamatan peneliti, akun CNN Indonesia yang paling banyak mengunggah fotovideo berisikan berita terkini tetapi dalam konteks media
sosialmedia online yang memudahkan masyrakat dalam melihat perkembangan informasiberita terkini.
Salah satu berita yang dimuat adalah proyek normalisasi sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Berita yang dikirim oleh reporter CNN Indonesia
Adhi Wicaksono pada tanggal 28 September 2016 ini berisikan petugas Satpol PP melaksanakan penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi di
Bukit Duri, Jakarta Selatan. Didalam berita tersebut terhitung dari bulan Agustus hingga September 2016 ini sudah ada 313 keluarga pindah ke Rumah Susun
Rusun Rawa Bebek di Jakarta Timur. Issue ini dipilih karena berita tersebut terbilang dekat dengan masyarakat.
Di zaman sekarang, masyarakat bisa lebih pekakritis terhadap lingkungan sekitar dan dapat membuat suatu berita hanya dengan telepon genggam saja serta mereka
juga bisa mengakses berita apapun yang diunggah oleh akun Instagram CNN Indonesia.. Berbeda dengan isi berita dikoran atau televisi, kajian isi berita di
Instagram sangat singkat, semua tergantung dari moment yang didapat, apakah tepat saat kejadian berlangsung atau mungkin setelah kejadian itu terjadi.
Meningkatnya Instagram menjadikannya sebuah fenomena baru di media sosial karena intensitas masyarakat untuk melihat televisi atau koran pun lebih
jarang dibandingkan dengan aktifnya mereka pada gadget masing- masing. Dengan adanya Instagram mereka bisa melihat kilas jurnalistik online yang
sajikan oleh redaksi CNN Indonesia. Stasiun televisi juga ada yang mengadakan kompetisi kepada masyarakat
tentang bagaimana menyajikan berita di Instagram namun masih bisa di mengerti oleh masyarakat. Ajang ini memicu mereka untuk membuat fotovideo semenarik
mungkin yang kemudian mereka upload ke Instagram. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk menulis tentang fenomena
jurnalistik online di Instagram CNN Indonesia dalam studi kasus tentang berita Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri Jakarta Selatan, bagaimana
masyarakat bisa peka serta kritis melihat keadaan sekitar hanya dengan melihat berita yang diunggah di akun Instagram. Media sosial Instagram di pilih karena
merupakan salah satu media yang cukup terkenal dimasyarakat, bukan hanya untuk sekedar memposting foto atau video, tetapi bisa juga untuk
berjualanmembeli bahkan membuat suatu berita yang menarik. Seperti hal nya Twitter dan Facebook , Instagram juga ingin meningkatkan pelayanannya agar
bisa menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh khalayak ramai. Penelitian-penelitian yang relevan dengan kasus peneliti yaitu, pertama,
penelitian yang dilakukan oleh Christina M. Sinaga dengan judul “Kecenderungan Penyajian Berita-Berita Kriminalitas di Majalah Berita Mingguan Analisis Isi
Berita-Berita Kriminalitas Pada Kolom Kriminalitas di Majalah Berita Mingguan TEMPO”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian
Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah Sistem Pengukuran Frekuensi. Hasil dari
penelitian ini yaitu perhatian majalah ini terhadap berita-berita tentang pembunuhan adalah yang paling tinggi diantara semua klasifikasi berita kriminal
yang di teliti. Penyajian berita dengan seimbang, adil, dan fairness di kedua belah pihak menjadi ciri khas Majalah Tempo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Theresia Y. Ellasari dengan judul
“Pola Berita Televisi Indonesia Suatu Studi Analisis Isi Pada Dua Mata Acara Berita TVRI : Beita Nusantara dan Berita Nasional”. Dalam penelirian ini,
peneliti menggunakan Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam menganalisa data yaitu
Perhitungan Frekuensi Bermunculan. Hasil dari penelitian itu adalah TVRI mampu mensosialisasikan serta mempublikasi opini publik tentang program-
program pemerintah. Liputan berita TVRI masih berupa daftar sederetan kegiatan pemerintah yang dibacakan secara rutin, cepat, dan berurutan. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Program Studi Komunikasi Massa Penelitian terakhir yaitu penelitian dari Luki Surya Sumirat dengan judul
“Analisis dan Aplikasi Teori Niche Dalam Penelitian Tentang Tingkat Kompetisi 3 Portal Berita Detik.com, Satunet.com, Astaga.com Berdasarkan Format Berita.
Dalam penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Deskriptif Analisis dengan
jenis penelitian kuantitatif. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Niche. Hasil dari penelitian ini yaitu internet adalah medium komunikasi baru
yang mempunyai prospek perkembangan yang bagus dimasa depan. Berdasarkan hasil perhitungan Niche Breadth portal berita Detik.com dan Satunet.com
termasuk portal berita moderat. Sementara itu untuk Astaga.com masih dalam transisi mencari bentuk barunya yang bersifat generalis. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Dari penelitian semua penelitian diatas, ketiganya menggunakan metode
yang sama yaitu Metode Penelitian Deskriptif-Analisis Isi dengan jenis penelitiannya juga sama yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian pertama, peneliti
menggunakan Sistem Pengukuran Frekuensi dalam menganalisa data untuk , mengukur karakterisitik suatu isi komunikasi. Penelitian kedua menggunakan
Metode Perhitungan Frekuensi Bermunculan dengan unit pengukuran terkecil yaitu item atau satuan berita.
Perbedaan semua penelitian diatas adalah Objek, teori, dan analisa data dari penelitian masing-masing. Penelitian pertama menggunakan majalah TEMPO
untuk melihat analisis isi berita kriminal dimajalah tersebut. Dengan begitu, penelitian pertama menggunakan media cetak dalam objek penelitiannya.
Penelitian kedua, menggunakan objek dari media elektronik yaitu format acara berita di TVRI untuk melihat sejauh mana TVRI mampu mempublikasi opini
publik dan juga program-program pemerintah. Di penelitian ketiga, objek yang digunakan adalah portal media online dimana peneliti ingin melihat sejauh mana 3
portal berita yang diteliti mampu menyajikan berita-berita menarik untuk
masyarakat. Dalam penelitian tersebut menggunakan Teori Niche untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana individu atau populasi saling bersaing dan juga
bekerja sama dalam sebuah komunitas kelompok organisme yang hidup bersama.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih Instagram dan juga jurnalistik online sebagai tema. Jenis penelitian yang dipilih berbeda dari penelitian diatas. Peneliti
menggunakan jenis penelitian kualitatif. Objek yang digunakan peneliti juga berbeda, peneliti menggunakan Instagram CNN Indonesia untuk melihat
fenomena jurnalistik online yang sudah mulai menjamur dimasyarakat. Peneliti menggunakan Model Segitiga Realitas Sosial Siber yang bertujuan untuk
mendeskripsikan suatu realitas yang ada di media barumedia sosial dengan adanya aplikasi Instagram.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pada proposal ini peneliti memilih judul
KAJIAN FENOMENOLOGIS JURNALISTIK ONLINE DI INSTAGRAM CNN INDONESIA STUDI KASUS BERITA “PROYEK NORMALISASI
SUNGAI CILIWUNG DI BUKIT DURI, JAKARTA SELATAN”
1.2 Perumusan Masalah