Pengalaman Berusahatani Luas Lahan

4.2.3. Pengalaman Berusahatani

Berdasarkan hasil wawancara melalui kuesioner dengan para petani responden dapat diinformasikan bahwa dari total 70 orang petani, sebesar 2,86 atau sebanyak 2 orang petani responden mempunyai pengalaman bertani kurang dari 10 tahun. Sebesar 54,28 atau 38 orang petani memiliki pengalaman bertani antara 10-20 tahun, dan sebesar 31,43 atau sebanyak 22 orang petani memiliki pengalaman bertani antara 21-30 tahun. Sementara petani yang mempunyai pengalaman bertani lebih dari 30 tahun sebesar 11,43 atau sebanyak 8 orang petani. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Kriteria Pengalaman Berusahatani Lama Pengalaman Bertani Tahun Jumlah Responden Jiwa Persentase 10 2 2,86 10-20 38 54,28 21-30 22 31,43 30 8 11,43 Total 70 100 Sumber: Data Primer 2011, diolah dari lampiran 1 Pengalaman berusahatani yang dimiliki oleh petani menunjukkan lamanya petani dalam berusahatani. Semakin lama pengalaman berusahatani maka dapat dikatakan petani sudah mengetahui dan menguasai teknik budidaya dalam kegiatan usahatani yang dijalankan. Namun juga tetap diperlukan pendampingan usaha berupa pembinaan, pelatihan dan konsultasi pada petugas penyuluh lapangan untuk membantu para petani menjalankan kegiatan usahataninya serta dapat membantu mengatasi permasalahan di lapangan apabila para petani tidak mampu mengatasi sendiri. Selain itu pendampingan juga dapat membantu petani dalam menyerap informasi-informasi teknologi terbaru di bidang pertanian. Universitas Sumatera Utara

4.2.4. Luas Lahan

Luas lahan dalam hal ini adalah luas lahan yang digunakan petani sampel untuk menanam tanaman cabai merah. Karakteristik petani sampel berdasarkan luas lahan yang dimilikinya dapat dilihat pada Tabel 13 berikut : Tabel 13. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan Kelompok Luas Lahan Ha Jumlah Petani Jiwa Persentase 0,0-0,5 54 77,14 0,6-1,0 15 21,43 1,0 1 1,43 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer 2011, diolah dari lampiran 1 Berdasarkan Tabel 13 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar petani responden memiliki luas lahan kurang dari 1 hektar. Hal ini terlihat dari persentase petani yang memiliki luas lahan antara 0,0-0,5 hektar sebesar 77,14 atau sebanyak 54 orang petani, dan yang memiliki luas lahan antara 0,6-1,0 hektar sebesar 21,43 atau sebanyak 15 orang petani. Kemudian sisanya sebesar 1,43 atau hanya 1 orang petani saja yang memiliki luas lahan diatas 1 hektar. Pada umumnya petani tanaman hortikultura, termasuk cabai merah, tidak memiliki lahan yang luas untuk usahataninya. Luas lahan mereka hanya sekitar 1 hektar atau bahkan kurang dari 1 hektar. Hal ini disebabkan karena keterbatasan modal yang mereka miliki sehingga mereka memanfaatkan lahan yang ada disekitar pekarangan rumah mereka untuk dijadikan lahan berusahatani. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.Kecenderungan Perkembangan Harga Cabai di Kabupaten Deli Serdang 5.1.1. Perkembangan Harga Bulanan Perkembangan harga cabai di daerah penelitian yaitu Kabupaten Deli Serdang dalam kurun waktu dua tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 14. Perkembangan Harga Cabai Per Bulan di Kabupaten Deli Serdang Bulan Harga per Kg Rp Tahun 2010 Tahun 2011 Januari 23.000 43.000 Februari 21.000 29.500 Maret 21.000 17.000 April 14.500 11.000 Mei 14.000 7.000 Juni 22.000 8.500 Juli 37.000 9.000 Agustus 21.500 12.500 September 10.500 24.500 Oktober 11.000 26.500 November 20.000 27.500 Desember 35.500 32.000 Sumber : Disperindag Kabupaten Deli Serdang, 2011 diolah Dari tabel 14 diatas dapat dilihat bahwa harga cabai merah yang tertinggi berada pada bulan Januari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 43.000Kg dan harga cabai merah terendah terjadi pada bulan Mei tahun 2011 yaitu sebesar Rp 7.000Kg. Rata-rata harga cabai merah selama tahun 2010-2011 adalah 20.791,67. Universitas Sumatera Utara 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 Harga Bulan Perkembangan Harga Cabai Per Bulan Tahun 2010-2011 Tingkat Harga Data di atas mempunyai nilai Standar Deviasi simpangan baku sebesar 9.823,349. Standar deviasi simpangan baku merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk melihat ukuran tingkat penyimpangan data terhadap nilai rata- ratanya. Semakin kecil nilai dari ukuran simpangan baku tersebut, maka dapat diartikan bahwa tingkat penyebaran data akan semakin mendekati nilai rata- ratanya, dan jika nilai simpangan baku = 0, dapat diartikan bahwa data sama dengan nilai rata-ratanya. Untuk melihat lebih jelas perubahan harga cabai yang terjadi setiap bulan pada tahun 2010-2011 dapat dilihat dalam diagram dibawah ini : Gambar 2. Diagram Perkembangan Harga Cabai per Bulan Tahun 2010-2011 Dari data harga cabai merah bulanan di Kabupaten Deli Serdang diatas, terlihat bahwa harga cabai merah berfluktuasi setiap bulannya Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Perkembangan Harga Mingguan