Pemurnian bauksit Pengaruh Fe, Si Dan Cu Didalam Dapur Penampung Terhadap Mutu Aluminium Di PT. Inalum Kuala Tanjung

Aluminium sukar dituang, aluminium cair – kental. Oleh karena daya hantar panas yang baik dan daya oksidasi yang besar aluminium sukar dipateri. Seluruh panas yang dimasukkan cepat keluar. Sedangkan pekerjaan las sukar dapat dipertahankan bebas oksidasi. Aluminium sebagai bahan baku digunakan untuk bahan pembuatan cat antara lain cat aluminium. Dari paduan aluminium ini kita sebut silumin dan duralumin sebagai unsur paduan aluminium terakhir digunakan dalam paduan nonferro.Beumer , 1994

2.3 Pemurnian bauksit

Pemurnian bauksit dilakukan apabila ada zat pengotor terdapat didalam bauksit. Bauksit merah mengandung besi oksida sebagai pengotor yang kemudian dimurnikan menggunakan proses baeyer atau proses hall dan apabila bauksit mengandung silika sebagai pengotor maka bauksit tersebut dimurnikan dengan menggunakan proses serpek. Pemurnian ada 2 jenis yaitu: a. Proses baeyer proses baeyer dilakukan dengan cara mengubah ferro oksida menjadi ferri oksida didalam sebuah autoclave kemudian ditambahkan soda kaustik pekat. Proses ini dilakukan selama beberapa jam. Maka akan dihasilkan larutan aluminium. Larutan alumina tersebut kemudian disaring. Ferri oksida tidak dapat larut maka filtrat masih mengandung sodium meta alumina NaAlO 2 yang dapat dihilangkan dengan menggunakan asam lemah. Sodium meta aluminium NaAlO 2 dapat dibah menjadi aluminium hidroksida dengan cara hidrolisis. Universitas Sumatera Utara Al 2 O 3 2H 2 O + 2NaOH 2NaAlO 2 + 3H 2 O NaAlO 2 + 2H 2 O NaOH + AlOH 3 2AlOH 3 + Al 2 O 3 2Al 2 O 3 + 3H 2 O Endapan aluminium hidroksida dipisahkan secara filtrasi kemudian dibakar maka endapan aluminium hidroksida tersebut berubah menjadi alumina Al 2 O 3 . Filtratnya mengandung soda kaustik pekat dan dapat digunakan lagi untuk proses pengolahan bijih besi. b. Proses Hall Dalam proses Hall bijih besi disatukan dengan menggunakan sodium karbonat maka akan dihasilkan sodium meta alumina NaAlO 2 . Proses ini dilakukan dengan menggunakan air dimana karbondioksida menjadi residu. Al 2 O 3 + Na 2 CO 3 2NaAlO 2 + CO 2 Pengolahan air dilakukan dengan cara memanaskan air pada suhu 50-60 C dan karbondioksida dilewatkan. Aluminium hidroksida AlOH 3 dipisahkan secara hidrolisis kemudiana dipanaskan untuk memperoleh alumina Al 2 O 3 . 2NaAlO 2 + 3H 2 O + CO 2 2AlOH 3 + Na 2 CO 3 2AlOH 3 Al 2 O 3 + 3H 2 O Satija, 1997 Aluminium Al mempunyai masa atom 27 hanya ada satu isotop alam, nomor atom 13, densitas 2,79 gcm 3 , titik lebur 660,4 C, dan titik didih 2476 C. aluminium adalah logam berwarna putih silver. Memiliki potensial redoks -1,66 V, bilangan oksidasi +3, dari jari-jari yang kecil yaitu 57 pm untuk stabilitas dari senyawa aluminium. Universitas Sumatera Utara Aluminium adalah senyawa hidrolisis kuat dan umumnya tidak larut dalam keadaan pH netral antara 6,0 – 8,0, di bawah asam pH 6,0 atau alkali pH 8,0, dan dalam anorganik atau ligan organik contoh OH - , F - , SO 4 2- , asam sitrat kelarutan Al 3+ meningkat. Reaksi jenis ini meningkatkan jumlah Al 3+ dalam keadaan encer. Berikut ion yang dibentuk dalam larutan aluminium hidroksida pada pH dibawah 5,5: Al OH 2 + , AlOH 2+ , dan Al 3+ . Aluminium murni tidak stabil dalam proses oksidasi. Dalam keadaan berhubungan dengan udara aluminium membentuk lapisan tipis oksida diatas permukaan serta membentuk lapisan pelindung yang tahan terhadap korosi. Aluminium oksida Al 2 O 3 adalah logam kasar yang digunakan selama produksi industi logam aluminium. Aluminium oksida membentuk dua buah iso mer α - Al 2 O 3 dan γ - Al 2 O 3 . Seiler, 1994 Aluminium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada suhu 659 C. apabila terkena udara permukaan unsur aluminium teroksidasi tetapi lapisan oksida ini melindungi aluminium dari oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam aluminium. Pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer : 2Al + 6H + 2Al 3+ + 3H 2 Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambah sedikit merkurium II klorida pada campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan : 2Al + 6HCl 2Al 3+ + 3H 2 + 6Cl - Asam sulfat pekat melarutkan aluminium dengan membebaskan belerang dioksida : 2Al + 6H 2 SO 4 2Al 3+ + 3SO 4 2- + 3SO 2 + 6H 2 O Universitas Sumatera Utara Asam nitrat pekat membuat logam menjadi pasif. Dengan hidroksida – hidroksida alkali terbentuk larutan tetrahidroksoaluminat : 2Al + 2OH - + 6H 2 O 2[AlOH 4 ] - + 3H 2 Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium Al 3+ membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion anion yang tak berwarna. Halida, nitrat dan sulfatnya larut dalam air. Larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfide dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja. Dalam larutan air aluminium terhidrolisis dan membentuk aluminium hisroksida AlOH 3 . aluminium hidroksida membentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen dengan bentuk-bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas alum, aluin. vogel, 1990

2.4 Elektrolisa reduksi alumina