Permasalahan Tujuan Manfaat Sejarah aluminium

1.2 Permasalahan

1. Sejauh mana kadar kemurnian aluminium batangan yang dapat dihasilkan oleh PT.INALUM Kuala Tanjung 2. pengaruh Fe, Si dan Cu yang dapat menurunkan kualitas dari aluminium batangan

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh Fe, Si dan Cu didalam aluminium batangan yang ada di PT.INALUM Kuala Tanjung

1.4 Manfaat

Untuk memberikan informasi yang akurat terhadap kadar kemurnian aluminium batangan di PT.INALUM Kuala Tanjung Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah aluminium

Logam aluminium pertama kali dipersiapkan pada tahun 1825, tetapi baru dalam jumlah sedikit sebagai logam yang berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai waktu yang lama adalah daya pengikatnya yang besar untuk elemen-elemen tertentu, terutama oksigen, dan suatu hal yang tidak mungkin pada saat itu untuk membersihkan logam tersebut dalam jumlah yang begitu banyak. Masalah ini tetap tidak terpecahkan sampai ada perkembangan teknologi dan teknik kelistrikan sehngga memungkinkan dengan proses reduksi secara elektrolisa bias menyuling sejumlah banyak logam alumina oksida aluminium yang disuling dari bijih aluminium. Produksi aluminium sekarang ini sangat tergantung pada sumber listrik yang murah dan ini adalah merupakan alasan bahwa pabrik – pabrik pengolahan aluminium kepunyaan Inggris ditemukan didaratan tinggi Skotlandia dimana telah dikembangkan sejumlah sumber listrik hidro yang besar. Sumber aluminium terdapat didalam apa yang disebut bauxites, yang mana mengandung oksida aluminium yang tidak murni, bebas air, dan dengan silika juga oksida besi yang merupakan kotoran – kotoran utama. Bauksit ditemukan diseluruh dunia terutama didaerah tropis dan subtropics, kebanyakan diolah dengan proses penuangan terbuka. Proses alumina bayer umumnya digunakan untuk menyuling alumina dari bauksit yang telah dihancurkan yang terlebih dahulu dibersihkan dengan larutan kaustik dengan soda panas. Ini memisahkan alumina sebagai sodium aluminat. Kotoran – kotoran itu lalu disaring dan cairan aluminium diolah lagi untuk mendapatkan aluminium yang Universitas Sumatera Utara lebih baik. Dalam elektrolisa oksida, arus searah dengan satuan ampere yang tinggi dilewatkan melalui aluminium lebur dengan suhu sekitar 1000 C, aksida aluminium tersebut alumina terpisah dari fluks yang terutama terdiri dari criolite. Dapurnya terdiri dari sebuah kotak baja yang dilapisi bahan tahan api dengan lapisan bagian dalamnya adalah karbon yang merupakan katoda elektroda negatif. Anoda elektroda positif terdiri dari batang-batang karbon yang tertancap pada aluminium lebur dan merupakan alat reduksi, aluminium yang meleleh berkumpul dibagian bawah daripada dapur, dipindahkan ke ember – ember pengangkut secara berangsur. Kemurnian logam tersebut adalah 99 sampai 99,8 persen dan untuk mencapai kemurnian yang super harus diolah lagi dan akan menghasilkan kemurnian 99,99 persen atau lebih. Sifat yang paling penting adalah keringanannya, berat jenisnya adalah sepertiganya dari berat baja. Logam ini merupakan penghantar penghantar panas dan listrik yang baik, setelah tembaga. Biasa ditempah, dituang, dikerjakan dengan mesin, disolder, dikeraskan dengan dilas, dicap, ditarik dan diekstruksi tekan.dibuat juga menjadi bentuk yang bervariasi untuk proses pembuatan atau pengolahan selanjutnya yaitu : lembaran plat, strip, batangan, pipa kawat dan profil-profil. Aluminium murni itu lunak dan kenyal, tetapi bila dicampur dengan sejumlah kecil eleman – elemen lain, kekerasan dan kekuatannya akan naik, beberapa paduan memiliki kekuatan yang sama atau lebih dari baja lunak. Paduan ini digunakan untuk komponen – komponen yang dibebani, hasilnya cukup memuaskan dan beberapa diantaranya juga tahan terhadap karat diudara. George love, 1986 Universitas Sumatera Utara

2.2. Alumina dan Aluminium