2.2. Alumina dan Aluminium
a. Alumina Alumina merupakan bahan baku di dalam proses elektrolisa dan digunakan sesuai
dengan kesetimbangan stiokiometri, yang banyaknya mencapai 1,89 kg dalam suatu massa, sebagai contoh : 1,89 kg Al
2
O
3
akan menghasilkan 1000 kg aluminium. Alumina pertana kali ditemukan oleh orang Perancis tahun 1921. Alumina mempunyai morfologi
bubuk berwarna putih dengan berat molekul 102, titik lelehnya pada suhu 2050 C.
Alumina Al
2
O
3
merupakan senyawa oksida dari aluminium yang diperoleh dari proses pemurnian bauksit Al
2
O
3
x H
2
O yang disebut dengan proses Bayer, yang dilakukan pada tekanan 3 atm dan temperatur 160
C yang didasarkan kelarutan alumina. Proses Bayer terdiri dari tiga tahap reaksi, yaitu:
1. Pelarutan terhadap bauksit dengan menggunakan NaOH proses Ekstraksi
Al
2
O
3
.xH
2
O + 2 NaOH 2 NaAlO
2
+ x +1 H
2
O 2.
Selanjutnya dilakukan proses Dekomposisi 2 NaAlO
2
+ 4 H
2
O 2 NaOH + Al
2
O
3
. 3 H
2
O 3.
Alumina trihidrat yang terbentuk selanjutnya dikalsinasi menjadi alumina Al
2
O
3.
3H
2
O + kalor Al
2
O
3
+ H
2
O Temperature kalsinasi sekitar 1250
C
Universitas Sumatera Utara
Alumina yang diperoleh dari proses Bayer di atas, kemudian diproses lanjut untuk mendapatkan aluminium. Proses yang digunakan pada saat ini adalah proses Hall-
Heroult. PT.INALUM,2003 b. aluminium
Aluminium adalah logam lunak dan liat. Karena sifat – sifat ini aluminium sangat mudah untuk diolah dengan berbagi bentuk. Kekuatan tarik aluminium adalah kira – kira
100 Nmm
2
, aluminium mempunyai massa jenis rendah 2,7 x 10
3
kgm
3
. Oleh sebab itu aluminium merupakan bahan penting dalam pembuatan pesawat terbang, bangunan kapal,
teknik-mobil, dan bangunan koroseri. Oleh karena massa jenisnya rendah, aluminium mendapat tempat yang penting pula dalam teknik listrik, bangunan mesin dan teknik
proses. Untuk meningkatkan kekuatan tariknya aluminium umumnya harus dipadukan. Aluminium tahan korosi berkat lapisan kuat oksida – aluminium. Oleh sebab itu
aluminium digunakan untuk penutup baja dan logam lain. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan melapis skoper disepuh timah dan diberi pelat stempel. Aluminium tahan
terhadap proses kimiawi. Oleh karena itu aluminium digunakan dalam teknik kimia. Sama halnya seperti tembaga, aluminium mempunyai daya hantar panas yang
baik dan sekaligus mempunyai refleksi panas yang besar. Oleh karena refleksi panas yang besar aluminium dapat digunakan sebagai bahan isolasi. Aluminium mempunyai daya
hantar yang baik. Sehingga aluminium banyak digunakan sebagai bahan penghantar listrik. Untuk keperluan itu aluminium harus dimurnikan semurni mungkin. Untuk
meningkatkan kekuatan tariknya, aluminium untuk kabel rentang harus diubah bentuknya dalam keadaan dingin.
Universitas Sumatera Utara
Aluminium sukar dituang, aluminium cair – kental. Oleh karena daya hantar panas yang baik dan daya oksidasi yang besar aluminium sukar dipateri. Seluruh panas yang
dimasukkan cepat keluar. Sedangkan pekerjaan las sukar dapat dipertahankan bebas oksidasi.
Aluminium sebagai bahan baku digunakan untuk bahan pembuatan cat antara lain cat aluminium.
Dari paduan aluminium ini kita sebut silumin dan duralumin sebagai unsur paduan aluminium terakhir digunakan dalam paduan nonferro.Beumer , 1994
2.3 Pemurnian bauksit