dan kembali ke bak pengental, untuk memisahkan kandungan padat. Lumpur yang cukup kering setelah dipress, dikirim sebagai bahan bakar padat untuk dibakar di ketel
uap.
2.6.1 Pengolahan Tingkat Pertama Primary Treatment
Perlakuan awal limbah cair pada umumnya adalah pemisahan padatan yang berukuran besar atau serpihan, sedangkan padatan tersuspensi yang ada dalam limbah
cair dipisahkan dengan cara sedimentasi. Pengolahan tingkat pertama ini disebut juga pengolahan fisis.
Primary treatment terdiri dari bak penghubung, saringan bergerak, bak pembagi, bak penjernih pertama dan pengental lumpur, spill pond, dan menara
pendingin.
Adapun penjelasan mengenai unit – unit pada pengolahan tingkat pertama primary treatment tersebut adalah sebagai barikut :
2.6.1.1. Bak Penghubung Junction Box
Penetralan dari limbah dilakukan pada bak penghubung. Pada bak penghubung tersaebut, dipasang sensor pH yang digunakan sebagai alat pengontrol. Jika tinggi,
maka ditambahkan asamyang berasal dari tangki pembubuh asam yang diberikan melalui keran. Bila rendah, dapat ditambahkan air kapur dari tangki pembubuh basa.
2.6.1.2. Saringan Bergerak Travelling Screen
Alat ini digunakan untuk menangkap benda padat seperti kayu, plastik, dan lain – lain untuk menghindari tersumbatnya pompa. Benda kasar yang telah
Universitas Sumatera Utara
dipisahkan dari saringan, dicuci dengan air, lalu dibuang ke tempat pembuangan limbah padat.
2.6.1.3. Bak Pembagi Pertama Splitter Box
Bak pembagi mengatur llimbah mengalir ke bak penjernih danatau kle kolam penampungan darurat atau kolam penampungan sementara spill pond . Pada kondisi
normal,aliran limbah cair diarajkan ke bak penjernih pertama. Jika ada kejadian di luar normal dari operasi pabrik, aliran limbah tersebut dialihkan ke penampungan darurat.
Limbah mengalir dari saringan bergerak ke bak pembagi melalui pipa berdiameter 1200 m secara gravitasi. Bak pembagi mengalirkan limbah ke bak penjernih pertama
atau kedua atau malah kedua – duanya.
2.6.1.4. Bak Penjernih Pertama Primary Clarifier
Pada bak penjernih pertama, padatan yang melayang dari air buangan yang masuk bisa mengendap,padatan ini harus dibuang sebelum pengolahan lumpur aktif
secondary treatment untuk mecegah terbentuknya lumpur yang padat bila biomassa mulai bertambah. Endapan yang terdapat pada penjernih pertama dan kedua
dikeluarkan dengan menggunakan pompa ke bak pengental. Sedangkan air limpasan dari bak penjernih pertama dialirkan ke pengolahan berikutnya. Lumpur yang
mengendap pada bak pengental dipompa ke tempat pengering lumpur. Ada dua buah bak penjernih di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dan dipakai secara
bergantian. Bak penjernih pertama ini dibuat dari semen. Terowongan dibangun di bawah dasar bak penjernnih pertama.
Universitas Sumatera Utara
Aliran limbah mengalir secara gravitasi melaluipipa FRP dari bakpembagi dan jatuh masuk ke ketangah drum pengarah. Air limpasan yang jernih meluap masuk alur
pengarah dan mengalir ke pengolahan berikutnya dan endapan padatan disapu oleh penyapu scrapper ke tengah bak dan masuk ke lubang pompa lumpur.
Setiap penjernih dipasangi satu pompa lumpur. Endapan lumpur dari kedua penjernih dipompa ke unit pengolah lumpur, alirannya dikontrol dengan membuka
keran secara manual. Alat penggerak penyapu scrapper pada dasar bak dilengkapi dengan
pengukur beban dan alat pengatur gerakan penyapu secara mekanis berdasarkan beban. Untuk mengeringkan terowongan, di dasar bak dilengkapi dengan sebuah
pompa air. Pompa berjalan secara otomatis, tergantung tinggi dalam bak yanng diatur oleh alat pengatur tinggi air.
2.6.1.5. Kolam Darurat Spill Pond