Adapun penjelasan mengenai unit – unit pada pengolahan tingkat kedua adalah sebagai berikut :
2.6.2.1. Tangki Reaktor Biologi Deep Tank
Tangki ini merupakan bagian utama dari keseluruhan proses pengolahan limbah di instalasi ini. Di dala tangki ini terjadi proses biologi yaitu berkontaknya
mikroba bakteri pengurai dengan limbah cair yang berfungsi sebagai substrat makanan bagi mikroba tersebut selama waktu tertentu retention time .
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan produksi pulp mengandung kadar organik yang sangat tinggi, sehingga pengolahan yang paling baik adalah secara
biologi. Pengolahan biologi di deep tank ini dilakukan secara aerob dengan prinsip lumpur aktif activated sludge . Prinsip pengolahan di dalam deep tank ini disebut
juga prinsip pengolahan secara complete mixed activated sludge CMAS . Setelah pendinginan, limbah dialirkan ke bak pemisah dimana pengembalian
lumpur dari bak penjernih kedua dimasukkan ke dalam limbah dan dialirkan ke deep tank bersamaan secara gravitasi. Cairan masuk dari bawah dasar tangki yang meluap
dan masuk ke dalam pipa yang ada di bagian atas. Ada empat pompa sirkulasi setiap tangki untuk memompakan udara ke dalam tangki melalui pipa penyembur udara yang
berasal dari kompresor. Udara ini dan pipa pemyemprot air mempunyai lubang khusus, dimana udara akan menggelembung keluar dari air, karena udara menggelembung di
dalam air maka pemindahan massa udara ke dalam air berjalan sangat efisien untuk memberikan oksigen terlarut dalam limbah. Kapasitas oksidasi diatur dengan mengatur
bukaan keran secara manual.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.2. Bak Penjernih Kedua Secondary Clarifier
Bak penjernih kedua berupa bak bundar yang terbuat dari semen.Bak ini berfungsi untuk memisahkan lumpur aktif limbah. Lumpur aktif mengendap pada
dasar bak dan dipompa balik ke tangki biologi deep tank . Limpasan overflow dari bak penjernih kedua dialirkan ke Sungai Asahan. Mutu dari air yang masuk ke
Sungai Asahan diawasi setiap saat, untuk memenuhi baku mutu yang disyaratkan oleh pemerintah Indonesia. Apabila dari hasil analisa ternyata terdapat kekurangan maka
akan segera diperbaiki. PT. Toba Pulp Lestari,Tbk. memiliki tiga buah bak penjernih kedua. Namun
Karena salah satunya belum memenuhi kriteria desain, maka yang digunakan hanya dua. Kedua bak penjernih kedua ini digunakan secara bersamaan.
Limbah dari deep tank masuk kedalam distribusi, untuk diatur masuk ke kedua bak penjernih. Limbah masuk melalui pengarah yang berkedudukan pada pusat bak.
Air akan mengalir melalui pipa distribusi ke seluruh bak. Air limpasan yang bersih setelah pengendapan keluar melalui pengarah mengalir ke sungai, sementara endapan
yang mengendap dikumpulkan masuk ke lubang isap dari pompa dengan menggunakan penyapu scrapper . Penyapu scrapper tersebut berputar dan
digerakkan oleh mesin yang dilengkapi dengan alat pengukur beban. Putaran akan terhenti bialabeban mencapai 60 dari alat yang diputar. Beban mesin diawasi dan
dilakukan perbaikan untuk menjaga beban tidak berlebihan. Lumpur yang mengendap di dasar bak lumpur aktif jumlahnya selalu sebanding dengan jumlah organik.
Dalam hal ini untuk menjaga jumlah bakteri padabatas yang pantas,sebagian dari lumpur yanjg disirkulasi return sludge dan sebagian lagi masuk ke bak pengental
lumpur excess sludge .
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.3. Bak Pengental Lumpur Thickener