zat – zat organik yang terdapat dalam air limbah. Penentuan BOD di dalam air limbah didasarkan pada reaksi oksidasi zat – zat organik dalam air dengan oksigen yang
terlarut di dalam air, dimana reaksi ini berlangsung dengan adanya reaksi anaerob Mahida, U.N., 1986.
Secara teoritis, jangka waktu dibutuhkan untuk oksidasi biologis yang sempurna berkisar maksimal 20 hari, namun telah dikembangkan menjadi 5 hari atas
dasar masa inkubasi pada suhu 20
o
C. Pada keadaaan ini memperlihatkan bahwa sejumlah besar ± 70 dari seluruh BOD kebutuhan oksigen biologis dikeluarkan
dalam masa lima hari tersebut Hammer,Mark.J., 1986. Dalam analisa BOD tidak membedakan antara kebutuhan oksigen yang disebabkan oleh oksidasi karbon dan
kebutuhan oksigen nitrifikasi. Kandungan BOD yang tinggi yang biasanya diperlihatkan pada selokan saluran pembuanganparit dalam keadaan nitrifikasi.
Fardiaz, S., 1992.
2.5.2. COD Chemical Oxygen Demand
Chemical Oxygen Demand COD adalah jumlah oksigen mg oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik di dalam sampel linbah
cair, dimana pengoksidasi K
2
Cr
2
O
7
digunakan sebagai sumber oksigennya. Pada prinsipnya, penetapan COD didasarkan atas reaksi oksidasi dimana zat – zat organik di
dalam sampel air limbah dioksidasi dengan K
2
Cr
2
O
7
Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organik habis teroksidasi, maka zat pengoksidasi K
. Alaert dan Sumestri, S., 1987.
2
Cr
2
O
7
masih terus tersisa. K
2
Cr
2
O
7
yang tersisa dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan jumlah oksigen yang telah terpakai. Fardiaz, S.,
1992. Adanya senyawa klor, selain mengganggu dalam analisa BOD juga dapat
Universitas Sumatera Utara
mengganggu dalam analisa COD, karena klor dapat bereaksi dengan K
2
Cr
2
O
7
. Cara pencegahannya adalah dengan menambahkan HgSO
4
yang akan membentuk senyawa kompleks dengan klor. Jumlah HgSO
4
Dibanding dengan analisa BOD, analisa COD ini menunjukkan jumlah zat – zat organik yang bereaksi umumnya lebih banyak, sehingga nilai COD dalam air
limbah lebih besar dari nilai BOD. Analisa COD ini ditujukan untuk mengetahuimenunjukkan jumlah bahan pencemaran organik pada air limbah, dimana
pada proses tersebut dilakukan bersamaan dengan reaksi kimia yang terjadi. Arya, W. Ardana, 1995.
yang ditambahkan tergantung jumlah klor yang terdapat dalam air limbah sebagai zat pengganggu. Hammer, Mark.J., 1986.
2.5.3. Sulfida sebagai H
2
Sulfida merupakan gas asam belerang. Pada air limbah merupakan hasil pembusukkan zat organik yang berupa H
S
2
S. H
2
S yang diperoduksi oleh mikroorganisme pembusuk dari zat – zat organik bersifat racunpatogen terhadap
ganggang dan mikroorganisme lainnya, tetapi sebaliknya H
2
S dapat digunakan oleh bakteri fotosintetik sebagai donor elektron untuk mereduksi CO
2
Pembuangan air limbah ke badan air sungai Asahan sangat mempengaruhi kehidupan, karena bahan ini H
. Hasil pembusukkan zat – zat oragnik tersebut menimbulkan bau busuk yang tidak menyenangkan pada
lingkungan sekitarnya. Mahida, U.N., 1986.
2
S menimbulkan bau yang menyengat dan dapat menjadi toksik bagi ikan dan lainnya bila ditemukan dalam konsentrasi yang cukupm
tinggi serta berdampak buruk bagi masyarakat yang menggunakan air sungai sebagai air minum.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4. Amoniak NH