BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Sistem Pendukung Keputusan
Decision Support System 3.1.1. Definisi
1
Little 1970 mendefinisikan Decision Support System DSS sebagai “sekumpulan prosedur berbasis model untuk pemrosesan data dan penilaian guna
membantu para manajer mengambil keputusan.” Bonczek, dkk 1980 mendefinisikan DSS sebagai sistem berbasis
komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi : sistem bahasa mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen DSS
lain, sistem pengetahuan repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada DSS entah sebagai data atau sebagai prosedur, dan sistem pemrosesan masalah
hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
3.1.2. Klasifikasi Sistem Pendukung Keputusan
2
Holsapple dan Whinston 1996 mengklasifikasikan DSS menjadi enam kerangka kerja : DSS berorientasi-teks, DSS berorientasi-database, DSS
1
Burstein, Frada, dan Clyde W, Holsapple. 2008. Handbook on Decision Support System 1. Hal 50-55
2
Ibid. Hal 93-99
Universitas Sumatera Utara
berorientasi-spreadsheet, DSS berorientasi-solver, DSS berorientasi-aturan rule, dan DSS gabungan compound DSS.
1. DSS Berorientasi-Teks
Informasi meliputi data dan pengetahuan sering disimpan dalam format teks dan harus diakses oleh pengambil keputusan. Dengan demikian, adalah
penting untuk menyajikan dan memproses dokumen dan fragmen teks secara efektif dan efisien. DSS berorientasi teks mendukung pengambil keputusan
dengan secara elektronik melacak informasi yang disajikan secara teks yang dapat memengaruhi keputusan. DSS tersebut memungkinkan dokumen-
dokumen dibuat secara elektronik, direvisi, dan dilihat ketika diperlukan. Teknologi informasi seperti imaging dokumen berbasis-web, hypertext, dan
agen cerdas dapat digabungkan ke dalam aplikasi DSS berorientas-teks. Ada banyak aplikasi DSS berorientasi-teks, di antaranya adalah sistem manajemen
dokumen elektronik, manajemen pengetahuan, content manajemen isi, dan sistem aturan bisnis. Sistem manajemen isi CMS digunakan untuk
mengelola materi yang dikirim pada situs web. Konsistensi, kontrol versi, akurasi, dan navigasi yang benar ditangani langsung oleh sistem.
2. DSS Berorientasi-Database
Pada DSS ini, database organisasi punya peran penting dalam struktur DSS. Generasi awal dari DSS berorientasi-database terutama menggunakan
konfigurasi database relasional. Informasi ditangani oleh database relasional cenderung sangat bervolume, deskriptif, dan sangat terstruktur. DSS
berorientasi-database bercirikan pembuatan laporan yang baik dan kapabilitas
Universitas Sumatera Utara
query. Hendricks 2002 menjelaskan bagaimana pemerintah Belanda menyediakan manajemen properti berbasis-web untuk pengambilan
keputusan cerdas. Sistem terutama berorientasi-database dan membantu agen pemerintah melalui standar dan database GIS dengan menggunakan properti
portofolionya secara efektif. 3.
DSS Berorientasi-Spreadsheet Spreadsheet merupakan sistem pemodelan yang memungkinkan pengguna
mengembangkan model-model untuk mengeksekusi analisis DSS. Model ini tidak hanya membuat, melihat, dan memodifikasi pengetahuan prosedural,
tetapi juga mengintruksikan sistem untuk mengeksekusi intruksi self- contained mereka macro. Spreadsheet digunakan secara luas pada DSS yang
dikembangkan oleh pengguna akhir. Alat pengguna akhir yang paling populer untuk mengembangkan DSS adalah Microsoft Excel. Excel memasukkan
puluhan paket statistik, pake pengembangan linier solver, dan banyak model ilmu manajemen dan keuangan.
4. DSS Berorientasi-Solver
Solver adalah suatu algoritma atau prosedur yang ditulis sebagai suatu program komputer untuk melakukan komputasi tertentu untuk memecahkan
suatu tipe masalah tertentu. Contoh-contoh solver dapat berupa prosedur kuantitas pesanan ekonomis untuk menghitung kuantitas pesanan optimal
atau rutin regresi linier untuk menghitung suatu tren. Solver dapat diprogram secara kormesial dalam perangkat lunak pengembangan. Sebagai
contoh, Excel, memasukkan beberapa solver powerful – function dan
Universitas Sumatera Utara
procedure – yang memecahkan sejumlah masalah bisnis. Pembangun DSS dapat menggabungkan beberapa solver ketika membuat aplikasi DSS. Solver
dapat ditulis dalam suatu bahasa pemrograman seperti C++, solver dapat ditulis secara langsung atau dapat menjadi alat add-in pada sebuah
spreadsheet atau dapat di-embedded pada suatu bahasa pemodelan khusus, seperti Lingo. Solver yang lebih kompleks, seperti pemrograman linier, yang
digunakan untuk optimisasi, tersedia secara komersil dan dapat digabungkan pada sebuah DSS.
5. DSS Berorientasi-Aturan
Komponen pengetahuan dari DSS yang lebih dijelaskan sebelumnya mencakup aturan prosedural maupun inferensial reasoning, sering pada suatu format sistem
pakar. Aturan ini bisa jadi kualitatif atau kuantitatif, dan komponen seperti itu dapat menggantikan atau diintegrasikan dengan model kualitatif. Sebagai contoh,
Bishop 1991 menjelaskan integrasi sebuah implementasi algoritma penugasan suatu bentuk pemrograman linier dengan sistem pakar seperti ini untuk
mengarahkan kembali pesawat terbang yang sedang terbang, kru pesawat, dan penumpang pada saat hub utama bandar udara ditutup.
6. DSS Gabungan
DSS gabungan compound DSS adalah suatu sistem hibrid yang meliputi dua atau lebih dari lima struktur dasar yang telah dijelaskan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Metode Pengembangan Sistem Aplikasi dengan SADT