3.1.3. Metode Pengembangan Sistem Aplikasi dengan SADT
3
Pengembangan sistem aplikasi bertujuan untuk menjamin agar sistem yang akan dikembangkan benar-benar mencerminkan kebutuhan pemakai. SADT,
singkatan dari Structured Analysis and Design Technique. SADT merupakan metodologi pengembangan sistem terstruktur yang dikembangkan oleh D. T. Ross
selama tahun 1969 sampai 1973. SADT kemudian didukung dan dikembangkan lebih lanjut oleh SofTech Corporation sejak tahun 1974.
SADT memandang suatu sistem terdiri dari dua hal sebagai berikut : Benda objek, dokumen, data dan KejadianEvent kegiatan yang dilakukan oleh
orang, mesin, atau perangkat lunak. Di samping itu, SADT menggunakan dua macam diagram, yaitu diagram kegiatan activity diagram yang disebut dengan
actigrams juga digunakan dalam pendekatan berorientasi-proses dan diagram data data diagram yang disebut dengan datagrams juga digunakan dalam
pendekatan berorientasi-dataobjek. Sebagai metodologi pengembangan sistem terstruktur, SADT menganut
konsep dekomposisi, yaitu menggambarkan terlebih dahulu sistem secara utuh whole system sebagai tingkat tertinggi top level dan memecahnya menjadi
lebih rinci. Pemecahan sistem menjadi lebih rinci menggunakan beberapa tools, yaitu
4
:
3
Suryadi, Kadarsah, dan Ali Ramdhani. 1998. Sistem Pendukung Keputusan, Suatu Wacana Stuktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Hal 58-70
4
FitzGerald, Jerry, dan Ardra FitzGerald. 1987. Fundamentals of System Analysis, Using Structured Anlysis and Design Techniques. Third Edition. Hal 51-109
Universitas Sumatera Utara
1. Context Diagrams
Tahap permulaan dari analisis terstruktur adalah Context Diagrams CD. CD dibangun untuk menunjukkan level tertinggi dari sistem. CD menyediakan
sebuah tinjauan dalam daerah studi dan entitas eksternal dengan hubungannya melalui aliran data. Daerah studi ditandai dengan sebuah lingkaran, entitas
eksternal ditandai dengan persegi, dan aliran data adalah garis dengan ujung panah yang menunjukkan arah dari aliran data. Aliran data antara entitas
eksternal tidak ditunjukkan pada CD karena termasuk eksternal terhadap daerah studi.
2. Data Flow Diagrams
Data Flow Diagrams DFD merupakan sebuah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan aliran data ke, dari, dan dalam sistem
tersebut, memroses fungsi yang mengubah data dalam beberapa perlakuan, dan penyimpanan data. DFD merupakan sebuah jaringan dari fungsi sistem
yang berhubungan pemrosesan data yang mengenali darimana informasi data diterima input dan kemana dikirimkan output.
3. Data Dictionary
Data Dictionary DD adalah dokumentasi yang mendukung DFD. DD berisi semua istilah dan definisinya untuk aliran data dan penyimpanan data yang
berhubungan terhadap sebuah sistem yang spesifik. Tujuan dari DD adalah menentukan isi dari aliran data dan penyimpanan data, dengan pengecualian
terhadap proses yang ditentukan secara terpisah melalui penggunaan deskripsi
Universitas Sumatera Utara
proses. DD dibutuhkan karena, ketika DFD berguna untuk memahami apa yang terjadi, pemahaman penuh terhadap DFD tidak mungkin hingga
diketahui maksud dari beragam istilah aliran data yang digunakan. Dan juga, beberapa metode harus dimiliki untuk mencegah pemanggilan aliran
data atau penyimpanan data yang sama dengan dua nama yang berbeda sinonim ataupun dua aliran data yang berbeda dengan nama yang sama
homonim. Dengan kata lain, DD penting untuk memberikan konsistensi. 4.
Data Structure Diagrams Tahapan selanjutnya adalah mengorganisir struktur data untuk penggunaan.
Pengorganisir struktur data ke dalam sebuah model yang menunjukkan objek dan hubungannya terhadap semua data yang tersimpan dalam sistem. Data
Structure Diagrams DSD menunjukkan bagaimana suatu data simpanan berhubungan dengan data simpanan lainnya. Tujuan DSD adalah
menunjukkan hubungan akses data di antara beragam struktur data. Dengan kata lain menunjukkan bagaimana suatu struktur data dapat mengakses
elemen data yang terkandung dalam struktur data lainnya. 5.
Data Access Diagrams Data Access Diagrams DAD digunakan untuk menggambarkan representasi
yang lebih rinci dari masing-masing struktur data, hubungan korespondensi antar struktur data dan jalur akses di antaranya.
6. Minispesifications
Minispesifications menentukan aturan kebijakan yang memerintahkan proses dari transformasi data. Tujuan dalam minispesifications adalah untuk
Universitas Sumatera Utara
mengurangi ambiguitas, memperjelas deskripsi mengenai apa yang diselesaikan, memastikan semua proses memiliki input dan output,
menggunakan nama yang valid, dan menggambarkan isi serta transformasi dari input dan output data.
3.2. Fitur Spreadsheet untuk Pengembangan Sistem Pendukung