ini menjadi sangat serius. Tetapi jepang bisa mengatasi hal tersebut sehingga lalu lintas jepang aman dan terkendali.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejarah tentang transportasi Jepang.
2. Untuk mengetahui kualitas dan kemajuan sistem transportasi khususnya transportasi darat, laut, dan udara.
3. Memberikan pelajaran terhadap penulis tentang sejarah transportasi Jepang.
1.3
BATASAN MASALAH
Dalam kertas karya ini penulis hanya membahas mengenai kualitas dan kemajuan sistem transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara. Penulis tidak membahas mengenai
pemerintahan dan politik pada transportasi darat,laut,dan udara.
1.4
METODE PENULISAN
Dalam kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu metode pengumpulan data informasi dengan membaca buku buku yang berkaitan dengan masalah yang
akan di bahas dalam kertas karya ini. selanjutnya data di analisa dan di rangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam bab dan sub bab dalam kertas karya ini.
BAB II GAMBARAN UMUM PENGANGKUTAN DI JEPANG
2.1 Sejarah Jepang
Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan
Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang
bertetangga dengan Taiwan. Jepang sendiri adalah negara yang tidak begitu luas dibandingkan dengan Indonesia.
Namun Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia lainnya. Luas negara Jepang sendiri adalah + 378.000km2 ada pula yang menyebutkan hanya 370.000 km2. Itu berarti
hanya 125 seper dua puluh lima dari negara Amerika. Bahkan cenderung lebih kecil dari California.
Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, Jepang dibagi menjadi sembilan kawasan dari 47 prefektur. Kesembilan wilayah tersebut adalah Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki,
Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa. Sedang empat pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu,Shikoku, dan
Kyushu. Selain dikenal sebagai product monster, Jepang juga dikenal sebagai negara misteri karena
penuh tanda tanya dan sejarah. Kala itu Jepang masih merupakan dasar lautan. Setelah memasuki masa Mesozoic, dasar lautan yang dimaksud mengalami perubahan dan membentuk daratan yang
menyambung dengan Asia. Namun, pada akhir periode III masa Cenozoik, daratan tersebut kembali ke dasar laut. Pada periode IV masa Deluvium, dasar laut tersebut timbul
kembali dan sekali lagi menyatu dengan Asia. Setelah mengalami banyak perubahan alam dan cuaca, pada zaman es ke-3 Dilivium,
daratan yang menyatu dengan Asia ini berangsur-angsur mengalami penurunan dan membentuk kepulauan Jepang ai negara misteri karena penuh tanda tanya dan sejarah. Mulai dari agama,
bahasa, kebudayaan, penduduk, hingga awal terjadinya
kepulauannya. Jika Amerika ditemukan oleh Colombus, maka tidak begitu dengan Jepang. Awal terjadinya kepulauan Jepang dimulai pada masa Palaozoicseperti sekarang ini.
Jepang yang memiliki ¾ kawasan pegunungan atau + 70 dari keseluruhan daratan memiliki empat musim yang berbeda. Empat musim tersebut adalah musim semiharu Maret – Mei,
panasnatsu Juni – Agustus, dinginfuyu September – Nopember, guguraki Desember – Februari. Meski perubahan-perubahan iklim cuaca sangat dinantikan masyarakat Jepang,
ternyata Jepang sangat rawan terjadi gempa bumi dan bencana alam akibat letak geografisnya yang dipenuhi dengan pegunungan dan bukit-bukit.
Penghuni Jepang sendiri berasal dari beberapa negara yang bersinggah dan melakukan jual beli. Banyak pihak yang berpendapat berbeda akan hal ini. Masyarakat awam cenderung
beranggapan bahwa suku Ainu lah sebagai penduduk pertama Jepang. Namun, pendapat tersebut belum dapat dibenarkan. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa penduduk asli atau nenek
moyang Jepang adalah yang memiliki kebudayaan Jōmon. Hal ini dikarenakan telah ditemukannya fosil dari hasil kebudayaan Jōmon. Ada pendapat lain yang menyebutkan, dan
terkenal dengan sebutan Teori Selatan-Utara bahwa nenek moyang Jepang yang asli berasal dari daratan Asia yang tinggal dan menamakan dirinya sebagai Kikajin yang berawal pada jaman
Yayoi. Teori Selatan menyebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari Asia Tenggara
seperti Tibet, Taiwan, Kepulauan Pasifik Barat Daya, Melayu, dan bahkan Indonesia. Teori ini dapat dibenarkan dengan adanya penemuan tentang cara bercocok tanam yang dilakukan oleh
nenek moyangnya dengan cara membuat sawah. Teori Utara menyebutkan lain. Di sini disebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari
pusat daratan Asia seperti Mongol, Manchuria, Siberia, dan Turki. Teori juga dapat dibenarkan karena tata bahasa yang digunakan dalam keseharian msyarakat Jepang sesuai dengan susunan
bahasa Korea, Ural, Turki, dan sebagainya.
2.2 Sejarah Transportasi Di Jepang