Transportasi Darat Sistem Transportasi Di Jepang

BAB III KUALITAS DAN KEMAJUAN SISTEM TRANSPORTASI DI JEPANG

3.1 Transportasi Darat

Jepang memiliki 1.152.207 km jalan raya, termasuk Jalan Negara, jalan daerah, dan jalan bebas hambatanjalan tol yang menghubungkan kota-kota utama di Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Perusahaan umum kereta api nasional jepang adalah perusahaan kereta api tunggal yang terbesar di Jepang. Maret 1983,perusahaan ini di kenal dengan nama JNR jepang nasional railways beroperasi sebanyak 21,387km jalan KA dan mengangkut sebanyak 60,3 dari total lalu lintas penumpang kereta api serta 98,0 dari lalu lintas muatan barang kereta api. JNR mengoperasikan salah satu dari jenis kereta api tercepat di dunia yakni jenis kereta api shinkansen,berjalan dengan kecepatan maksimum 210kmjam. Dibuka pada tanggal 1 oktober 1964 memberikan layanan super ekspres dalam waktu 3 jam 10 menit antara Tokyo dan Osaka. Kemudian di perluas hingga Hakata di Kyushu tanggal 10 maret 1975. Tokyo ke Hakata di tempuh dalam waktu 6 jam 40 menit,Tohoku shinkansen menghubungkan Tokyo dengan Marioka sejak tanggal 32 juni 1982,sedangkan kereta api joetsu shinkansen beropersi antara Tokyo dan Niigata sejak tanggal 15 november 1982. Terminal akhir untuk tohoku dan joetsu dikawasan Tokyo adalah stasiun Omiya,sekitar 30 km dari barat daya dari Tokyo pusat. Kereta api bawah tanah subway melayani 8 kota besar seperti Fukuoka, Kobe, Kyoto, Nagoya, Osaka, SApporo, Tokyo, dan Yokohama. Mencakup total jarak 199,5 per Desember 1983. Tokyo menduduki tempat ke 4 setelah London, Newyork, dan Paris. Dari 42,7 juta kendaraan bermotor yang ada di jepang akhir maret 1983,25,2 juta adalah mobil mobil penumpang sedan sejalan banyak nya pengguna mobil maka volume penumpang bis telah menyusut. Akhir 1983 jepang memiliki 3.383 jalan raya ekspres. Jaringan jalan raya ekspres nasional Jepang akan bertambah sebanyak 2.466 km lagi dengan rampungnya 19 rute yang kini msih dibangun. Membentang antara Nagoya dan Kobeik serta jalan raya ekspres tomei yang menghubungkan Tokyo dengan Nagoya. Monorel kereta api ber rel tunggal dan sarana sarana angkutan kota yang baru seperti guideway tipe sistem makin menarik perhatian. Per akhir 1983 enam sistem demikian telah beroperasi. Di Jepang, kereta api merupakan sarana utama transportasi penduduk, terutama untuk transportasi massal dan kecepatan tinggi antara kota-kota besar dan untuk transportasi komuter di daerah metropolitan. Tujuh Grup Perusahaan Kereta Api, pernah menjadi milik negara sampai tahun 1987, mencakup sebagian besar dari Jepang. Ada juga kereta api yang dioperasikan oleh perusahaan kereta api swasta, pemerintah daerah, dan perusahaan yang didanai oleh pemerintah daerah dan perusahaan swasta. Kereta api Jepang juga terkenal karena selalu tepat waktu. Lima stasiun Stasiun Shinjuku, Ikebukuro Station, Stasiun Shibuya, Umeda Station, dan Yokohama Station melayani lebih dari 2 juta penumpang setiap hari rata-rata pada, membuat Jepang yang paling kereta api menggunakan per kapita bangsa. Perkeretaapian Total 23,670.7 km seluruhnya meliputi KRL Kereta Listrik 2,893.1 km dari 1.435 mm 4 kaki 8 1 2 in ukuran standar dan 89,8 km dari 1.372 mm 4 ft 6 in mengukur sempit, yang semuanya KRL. Sekitar setengah dari 1.067 mm 20,656.8 km 3 ft 6 in dan 40 km dari 762 mm 2 ft 6 in jalur yang menggunakan listrik. Fukuoka, Kobe, Kyoto, Nagoya, Osaka, Sapporo, Sendai, Tokyo dan Yokohama memiliki sistem kereta bawah tanah. Kebanyakan orang Jepang bepergian dengan berjalan kaki sampai bagian akhir dari abad ke-19. Kereta api pertama dibangun antara Tokyo dan Yokohama pada tahun 1872 dan lebih banyak dikembangkan. Jepang kini memiliki salah satu dunia jaringan transportasi paling maju. Transportasi massal dikembangkan dengan baik di Jepang, namun sistem jalan tertinggal dan tidak memadai untuk jumlah mobil. Konstruksi jalan sulit karena daerah tinggi dari populasi dan jumlah terbatas lahan yang dapat digunakan. Shinkansen 新幹線adalah kereta api berkecepatan tinggi di Jepang dan mereka dikenal sebagai kereta peluru. Nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar Jepang untuk merujuk kepada kereta apinya, namun kata ini dalam bahasa Jepang sebenarnya merujuk kepada nama jalur kereta api tersebut yaitu : Jalur sen Cepat kan Baru shin. Sekitar 250 kereta api Shinkansen beroperasi setiap hari. Shinkansen kereta tercepat adalah seri N700 Nozomi, yang beroperasi pada kecepatan maksimum 300 km jam Kereta Shinkansen yang dikenal sangat tepat waktu. Sebuah kereta dicatat sebagai terlambat jika tidak datang pada waktu yang ditentukan. Pada tahun 2003, penundaan rata-rata per kereta Shinkansen di Tokaido adalah 6 detik. Pada 2003, JR Central melaporkan jadwal waktu rata-rata Shinkansen tepat dalam 0,1 menit atau 6 detik dari waktu yang telah dijadwalkan. Ini termasuk seluruh kesalahan alami dan manusia dan dihitung dari seluruh 160.000 perjalanan yang dijalani oleh Shinkansen. Rekor sebelumnya dari 1997 dan tercatat 0,3 menit atau 18 detik. Shinkansen menyediakannya “priority seat” kursi khusus untuk orang tua, ibu hamil, wanita menyusui, orang cacat, anak-anak. Di Nagoya bahkan diperuntukkan juga bagi wanita yang sedang patah hati. Di kota ini pun terdapat gerbong khusus untuk wanita selama rush hour. Karena tingginya angka wanita bekerja di Jepang, membawa dampak tingginya angka sexual harrasement. Oleh karenanya pihak Meitetsu menyediakan gerbong khusus untuk wanita. Gerbong ini hanya berlaku pada hari-hari kerja. Saya selalu saja masuk gerbong laki-laki krn masih terbawa sifat keIndonesiaan yang sering lari dan melompat masuk ke kereta, jadi tidak pakai mikir lagi, gerbong bapak2 atau ibu – ibu yang penting naik Untungnya gerbong laki - laki boleh untuk wanita Kalau tertidur dishinkansen, jangan khawatir, kita tidak akan salah turun, sebab informasi selalu terdengar menyebutkan nama stasiun, pintu keluar dan tempat-tempat penting misal sekolah, RS, dll di sekitar stasiun bersangkutan. Sekalipun tidur nyenyak seperti bayi, jangan khawatir ada yang akan mencopet. Tidak ada pencopet di kereta Penumpang yang lain juga tidur atau membaca. Hampir tidak ada yang mengobrol, kecuali nenek-nenek yang memang gemar ngobrol atau anak – anak SMP, SMA, atau bapak2 yang habis minum sake, mabuk berat, pasti ngoceh. Tapi anehnya walaupun mabuk, tidak ada yang mengganggu atau mencelakakan orang lain. Tahun 1960-an adalah masa kejayaan bus di Jepang. Setelah itu, jumlah penumpang bus terus menurun. Akibatnya, operator bus juga terus merugi. Bus lantas menjadi pengumpan dalam sistem transportasi kota di Jepang. Kemajuan perkeretaapian membuat posisi bus di Jepang tidak lagi menjadi tulang punggung. Dari sisi kapasitas angkut dan waktu tempuh, bus memang kalah dibandingkan dengan kereta yang jaringannya hingga kini terus dikembangkan. Yamaura Michiyasu dari Sektor Revitalisasi Jasa Transportasi Bus Kantor Transportasi Jalan Divisi Transportasi Penumpang Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menuturkan, ada 970 perusahaan bus pengumpang di Jepang. Jumlah penumpang yang terangkut juga tidak besar, 41,8 juta orang per tahun, jauh di bawah daya angkut kereta yang mencapai lebih dari 8 miliar orang setahun. Melihat kondisi ini, bus lantas memainkan fungsi sebagai pengumpan. Daerah yang belum dilewati kereta api masih dilayani bus. Jalur bus dan halte juga banyak yang melewati stasiun sehingga memudahkan orang untuk berpindah moda transportasi dari bus ke kereta atau sebaliknya. Stasiun Sendai, misalnya, memiliki semacam terminal di area stasiun dengan 4.400 bus kota dan 800 bus antarprefektur provinsi.Keterpaduan antarmoda pun terlihat dari adanya beberapa jenis tiket kereta yang bisa digunakan sebagai tiket bus. Tiket menyerupai kartu ATM itu tinggal diisi ulang dengan jumlah nominal tertentu sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Desain fisik bus dibuat rendah sehingga memudahkan orang lanjut usia atau pengguna kursi roda naik ke bus. Perubahan ini penting terutama karena banyaknya orang lanjut usia di negara itu. Tinggi lantai bus sama dengan tinggi trotoar sehingga orang tinggal melangkah untuk masuk ke bus. ”Konsepnya adalah bus tanpa tangga sehingga orang tua dan pengguna kursi roda bisa naik bus tanpa hambatan,” kata Watabe dari Dinas Transportasi Kota Sendai, Prefektur Miyagi. Bagi wisatawan, bus kota memberikan lebih banyak kesempatan untuk menyaksikan wajah kota-kota di Jepang. Terlebih karena busnya nyaman dan terjadwal. Sejumlah kota, seperti Sendai, memiliki bus wisata yang disebut Loople Sendai. Bus ini didesain seperti bus kuno. Jalur yang dipilih juga melewati aneka tempat wisata dan perbelanjaan. Wisatawan yang berkeliling dengan bus ini bisa membeli tiket harian yang memungkinkan naik-turun bus ini berulang kali pada hari yang sama tanpa dipungut biaya lagi. Di sebagian halte, seperti di Sendai, terdapat alat elektronik yang berfungsi menunjukkan waktu kedatangan bus berikutnya. Dengan model ini, penumpang mendapatkan kepastian kapan bus akan tiba. Bus juga dipastikan berhenti hanya di halte. Di bus terdapat rekaman suara berbahasa Jepang tentunya. disitu kita juga harus dengarkan baik-baik sudah sampai manakah kita, jika ga terlalu mengerti, kita bisa lihat di papan digital yang letaknya di depan tengah atas tadi, disitu juga terdapat tulisan kanji tentunya halte pemberhentian berikutnya. Tarif bus di Jepang mahal sekali, paling dekak itu 170 yen, kalau di rupiahkan bisa sampai 17000. Jadi orang-orang disini lebih memilih jalan kaki dibandingkan naik bus. Kendati sistem transportasi massal di Jepang sudah maju, taksi tetap masih tumbuh. Taksi lazimnya dipakai sebagai moda transportasi untuk jarak dekat lantaran tarifnya selangit. Tarif buka pintu saja sudah mencapai 710 yen sekitar Rp 80.000. Tarif itu umumnya termasuk jarak 2 kilometer pertama. Tarif per kilometer selanjutnya ditentukan tiap perusahaan taksi. Inovasi juga dilakukan oleh perusahaan taksi. Nihon Kotsu, perusahaan taksi yang yang memiliki 3.000 armada di Tokyo, meningkatkan keterampilan pengemudinya sesuai spesialisasi.Tiga spesialisasi sopir taksi. Ada taksi untuk kebutuhan pariwisata; kebutuhan pelayanan orang lanjut usia, sakit, dan penyandang disabilitas; serta taksi untuk antar-jemput anak – anak. Setahun terakhir, perusahaan ini meluncurkan peranti lunak yang bisa diunduh gratis di telepon seluler pelanggan untuk memesan taksi. Operator di perusahaan ini juga bisa mengetahui posisi pemesan dan langsung mengirimkan armada dalam waktu yang lebih singkat kepada pelanggan. Nihon Kotsu yang berbasis di Tokyo ini pun mengembangkan jaringan dengan perusahaan taksi di kota lain. Terobosan ini terbukti membawa hasil. Nihon Kotsu meraih omzet 1,5 juta dollar AS sekitar Rp 13,7 miliar dari pelayanan taksi lewat peranti ini saja. Kereta api secara formal dibuka di Jepang pada tahun 1872. Kereta api Nasional Jepang Kokutetsu yang telah dioperasikan selama 114 tahun hingga tahun 1987 membentuk inti dari pengoperasian kereta api di Jepang. Selanjutnya Kokutetsu telah diprivatisasi dan pada saat ini dibagi menjadi 6 perusahaan kereta api yang terpisah. Termasuk pula penumpang dan perusahaan pengangkutan peti kemas muatan, hal ini mencakup The Eastern Japan JR East, The Central JR Tokai, dan Western Japan Railway Company JR West. Jumlah penumpang yang menggunakan JR East setiap hari di stasiun Shinjuku, yang merupakan stasiun terpadat, dilaporkan 680.000 orang. Jalar lalu lintas kereta api swasta di daerah Tokyo, Kyoto, Osaka, dan Kobe juga berkembang pesat. Sebagai tambahan, jalar bawah tanah untuk sistem subway di dalam kota besar terus berkembang setiap tahunnya. JR telah memiliki 2000 Km jalar, termasuk jalar Shinkansen sementara jalur swastanya mencapai 6.600 Km, yang melintasi negara tersebut. Kereta api merupakan alat transportasi utama di Jepang, terutama untuk menghubungkan kota-kota utama dan alat angkut komuter di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Tujuh buah perusahaan regional kereta api Jepang atau yang disebut Japan Railways, meliputi hampir sebagian besar kota dan desa di Jepang. Selain Japan Railways, terdapat juga perusahaan kereta api swasta, pemerintah daerah, dan patungan swasta dengan pemerintah daerah. Panjang total rel kereta api di Jepang sekitar 23.670 km, sebagian besar dilengkapi aliran listrik.

3.2 Transportasi Laut