Sejarah Transportasi Di Jepang

2.2 Sejarah Transportasi Di Jepang

Transportasi memiliki fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang manusia dan menunjang perkembangan pembangunan the promoting sector. Jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu, 1. Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan kuda, sapi,kerbau, atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor- faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi. 2. Transportasi air sungai, danau, laut: kapal,tongkang, perahu, rakit. 3. Transportasi udara: pesawat terbang. Pada tahun fiskal 1982 APRIL 1982 – MARET 1983 volume transportasi dalam negeri muatan barang,yang terkena pengaruh resesi,berkurang jumlahnya selama 3 tahun berturut turut setelah masa jayanya dengan 442,0 kmton pada tahun 1979. Jepang meliputi 804,4 milyar kmpenumpang lalu lintas penumpang dan 417,0 milyar kmton lalu lintas muatan. Meskipun lalu lintas penumpang telah bertambah dari tahun ke tahun. Proporsi terbesar dari lalu lintas penumpang pada tahun fiskal 1982 di angkut oleh mobil mobil penumpang dan bis 56,3 dari semua kmpenumpang dalam negeri yang di angkut diikuti oleh kereta api39,3,pesawat terbang 3,9, dan kapal 0,7. Dengan demikian majunya motorisasi di Jepang, lalu lintas penumpang yang di angkut oleh mobil penumpang dan bis telah bertambah,dan dengan mantab meningkatkan proporsinya dalam total lalu lintas penumpang sejak mendesak lalu lintas penumpang dengan kereta api dari kedudukan teratas pada tahun 1971. Proporsi lalu lintas penumpang yang di angkut oleh kereta api telah merosot dan berada di bawah 40 pada tahun 1982. Untuk mengembangkan sistem transportasi yang sangat besar Jepang belajar dari sejarah. Pada tahun 1968 Jepang telah mengalami Restorasi Meiji dan sebuah pemerintahan baru didirikan . Pemerintahan baru ini diharapkan dapat memodernisasikan Jepang pada garis yang sama seperti Eropa dan Amerika. Mereka mulai menciptakan dan membangun kembali industri kemudian membangun rel-rel kereta api. Rel kereta api pertama kali dibuja estela empat tahun revolusi 1872 antara Tokyo dan Yokohama. Estela itu dalam jangka waktu yang pendek Kira- kira lima tahun, hampir semua kota-kota di Jepang dihubungkan dengan rel-rel kereta api. Kemudian untuk jangka waktu yang panjang rel kereta api mempunyai arti yang Sangat penting dalam membantu perkembangan industri. Transportasi di Jepang boleh dikatakan sebagai transportasi yang paling aman, nyaman dan tepat waktu di dunia. Nagoya adalah salah satu kota pertama yang menerapkan sistem kereta bawah tanah chikatetsu di Jepang. Juga termasuk sebagai kota dengan ongkos bepergian tertinggi di Jepang. Tetapi banyak fasilitas kemudahan yang diperoleh warga Nagoya. Kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka penuh dengan mobil. Untuk keperluan jarak jauh rute-rute Shinkansen dikembangkan dan tahun 1982 Tohoku Shinkansen dan Jotsu Shinkansen ditambah untuk menghidupkan Tokaido Shinkansen. Selain itu rute-rute jarak pendek melayani kota-kota utama yang berarti transportasi Sangat diperlukan orang untuk bepergian, bekerja, dan sekolah. Kereta bawah tanah melaju dengan sangat cepat, hingga jarak antara 2 stasiun dapat ditempuh dalam waktu 1-2 menit. Kereta di atas tanah pun sama tepatnya, tetapi kecepatannya agak lambat dibandingkan dengan kereta bawah tanah. Keterlambatan kereta hanya terjadi jika ada gempa, angin taufan, hujan deras, atau ada yang melompat ke rel kasus bunuh diri- yang ini cukup tinggi kasusnya di Jepang. Berbagai macam masalah timbal bersamaan dengan perkembangan transportasi, meningkatnya jumlah kecelakaan, kegaduhan, polusi udara, kemacetan lalu-lintas, semua ini menjadi Sangat serius. Ketika bepergian dari Tokyo menuju Osaka pada saat ini, satu dari dua pemikiran tentang pilihan yang akan diambil apakah akan menggunakan pesawat terbang atau menggunakan shinkansen. Hal ini dikarenakan adanya sedikit perbedaan pada waktu tempuh yang diperlukan dan banyaknya ongkos pada saat yang sama. Bagaimanapun ketika bepergian menuju tempat yang sangat jauh, seseorang dihadapkan pada pilihannya untuk menggunakan kapal terbang dengan biaya yang lebih besar tetapi waktu yang cepat atau menggunakan kereta yang memerlukan waktu lebih lama tetapi memerlukan waktu lama. BAB III KUALITAS DAN KEMAJUAN SISTEM TRANSPORTASI DI JEPANG

3.1 Transportasi Darat