7. Sistem pemungutan pajak
a. Official assessment system
Yaitu suatu system pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
wajib pajak. b.
Self assessment system Yaitu suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. c.
With holding system Yaitu suatu system pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga
bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk memberikan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.
8. Syarat Pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Adil
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan pajak
diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata serta disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.
Universitas Sumatera Utara
b. Yuridis
Pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A, hal ini memberikan jaminan hukum yang menyatakan keadilan baik bagi negara maupun warganya.
c. Ekonomis
Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian
masyarakat. d.
Finansial Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari
hasil pemungutan. e.
Sederhana Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan memudahkan dan
mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
9. Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Pajak Penghasilan PPh termaksud dalam kategori sebagai pajak subjektif, artinya pajak dikenakan karena ada subjeknya yakni telah memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan dalam peraturan perpajakan. Sehingga terdapat ketegasan bahwa apabila tidak ada subjek pajaknya, maka jelas tidak dikenakan PPh. Subjek Pajak
Penghasilan Orang Pribadi adalah orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Orang Pribadi tidak melihat batasan umur dan
juga sosial ekonomi, dengan kata lain berlaku sama untuk semua nondiscrimination.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Undang – Undang Pajak Penghasilan PPh memberikan penegasan mengenai objek PPh yaitu penghasilan. Pengertian
penghasilan menurut Undang – Undang PPh adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis, penghasilan yang diterima oleh wajib pajak dapat dikategorikan atas empat
sumber yakni: a.
Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari pekerjaan berdasarkan hubungan kerja dan pekerjaan bebas;
b. Penghasilan dari usaha dan kegiatan;
c. Penghasilan dari modal;
d. Penghasilan lain – lain, seperti hadiah, pembebasan utang, dan sebagainya.
Suandy: 2008
10. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak