Penerapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Berkaitan Dengan Pemberian Izin Lokasi Permukiman
Penerapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Berkaitan Dengan
Pemberian Izin Lokasi Permukiman Di Kota Medan
Afrita
Program Pasca Sarjana
Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Tujuan pemberian izin lokasi ialah untuk mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan investor dalam memperoleh tanah sehingga tidak menyimpang dari ketentuan
tata ruang wilayah yang berlaku.
Kebijaksanaan pertanahan yang dapat mempermudah perolehan tanah sangatlah
tepat sebagai langkah menarik minat para investor untuk menginvestasikan modalnya di
sektor permukiman, namun hendaknya tetap dalam koridor melindungi kepentingan.
rakyat banyak, sehingga dapat dihindari kenyataan bahwa mudahnya prosedur
memperoleh tanah bagi pemilik modal telah mendorong terjadinya pembelian tanah
secara besar-besaran oleh pemilik modal.
Dengan fasilitas izin lokasi, pemilik modal dapat menguasai ribuan hektar tanah
rakyat. Dengan uangnya, pemilik modal dapat melakukan pembebasan tanah di lokasilokasi strategis, sementara masyarakat yang tanahnya berada dalam lingkup suatu izin
lokasi harus rela meninggalkan tanahnya bahkan terkadang secara terpaksa. Kemudian
dari data sekunder diketahui bahwa banyak pula tanah-tanah yang diberikan izin lokasi
permnkiman itu yang tidak dimanfaatkan dengan melaksanakan pembangunan setelah
dilakukan tindakan pembebasan tanah.
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis
empiris yaitu untuk menggambarkan dan menganalisis permasalahan dengan terlebih
dahulu meneliti bahan kepustakaan yang relevan dengan permasalahan dan dilanjutkan
dengan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa masih sangat signifikan luas tanah
yang belum dibebaskan setelah diperoleh izin lokasi oleh para pengembang, dimana
alasannya adalah karena tidak adanya kesesuaian yang berkepanjangan antara para
pengembang dengan para pemilik modal mengenai harga ganti rugi tanah.
Sementara pihak Pemerintah Kota Medan memberikan alasan karena krisis
moneter yang berdampak terkendalanya kegiatan bisnis pengembang oleh karena harga
bahan bangunan yang meningkat dan oleh karena tidak semua pengembang memiliki
itikad baik untuk menggunakan izin lokasi dan menyelesaikan pembangunan. sesuai
dengan permohonan izin lokasi. Berdasarkan penelitian juga diketahui masih banyak
tanah-tanah yang telah dibebaskan oleh pengembang tidak ditindaklanjuti dengan
pembangunan permukiman sebagaimana permohonan izin lokasi. Mengenai pelaksanaan
pengawasan juga belum terlaksana dengan belum dibuatnya Peta Kontrol oleh
Pemerintah Kota Medan.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian disarankan kepada Pemerintah Kota
Medan untuk menerapkan sanksi hukum yang tegas kepada para pengembang yang
1
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
bermasalah dengan mencabut izin lokasinya dan membuat Peta Kontrol untuk
mengawasi, memonitoring jalannya izin lokasi.
Kata Kunci:
Penerapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Pemberian lzin Lokasi Permukiman
2
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
Pemberian Izin Lokasi Permukiman Di Kota Medan
Afrita
Program Pasca Sarjana
Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Tujuan pemberian izin lokasi ialah untuk mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan investor dalam memperoleh tanah sehingga tidak menyimpang dari ketentuan
tata ruang wilayah yang berlaku.
Kebijaksanaan pertanahan yang dapat mempermudah perolehan tanah sangatlah
tepat sebagai langkah menarik minat para investor untuk menginvestasikan modalnya di
sektor permukiman, namun hendaknya tetap dalam koridor melindungi kepentingan.
rakyat banyak, sehingga dapat dihindari kenyataan bahwa mudahnya prosedur
memperoleh tanah bagi pemilik modal telah mendorong terjadinya pembelian tanah
secara besar-besaran oleh pemilik modal.
Dengan fasilitas izin lokasi, pemilik modal dapat menguasai ribuan hektar tanah
rakyat. Dengan uangnya, pemilik modal dapat melakukan pembebasan tanah di lokasilokasi strategis, sementara masyarakat yang tanahnya berada dalam lingkup suatu izin
lokasi harus rela meninggalkan tanahnya bahkan terkadang secara terpaksa. Kemudian
dari data sekunder diketahui bahwa banyak pula tanah-tanah yang diberikan izin lokasi
permnkiman itu yang tidak dimanfaatkan dengan melaksanakan pembangunan setelah
dilakukan tindakan pembebasan tanah.
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis
empiris yaitu untuk menggambarkan dan menganalisis permasalahan dengan terlebih
dahulu meneliti bahan kepustakaan yang relevan dengan permasalahan dan dilanjutkan
dengan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa masih sangat signifikan luas tanah
yang belum dibebaskan setelah diperoleh izin lokasi oleh para pengembang, dimana
alasannya adalah karena tidak adanya kesesuaian yang berkepanjangan antara para
pengembang dengan para pemilik modal mengenai harga ganti rugi tanah.
Sementara pihak Pemerintah Kota Medan memberikan alasan karena krisis
moneter yang berdampak terkendalanya kegiatan bisnis pengembang oleh karena harga
bahan bangunan yang meningkat dan oleh karena tidak semua pengembang memiliki
itikad baik untuk menggunakan izin lokasi dan menyelesaikan pembangunan. sesuai
dengan permohonan izin lokasi. Berdasarkan penelitian juga diketahui masih banyak
tanah-tanah yang telah dibebaskan oleh pengembang tidak ditindaklanjuti dengan
pembangunan permukiman sebagaimana permohonan izin lokasi. Mengenai pelaksanaan
pengawasan juga belum terlaksana dengan belum dibuatnya Peta Kontrol oleh
Pemerintah Kota Medan.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian disarankan kepada Pemerintah Kota
Medan untuk menerapkan sanksi hukum yang tegas kepada para pengembang yang
1
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
bermasalah dengan mencabut izin lokasinya dan membuat Peta Kontrol untuk
mengawasi, memonitoring jalannya izin lokasi.
Kata Kunci:
Penerapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Pemberian lzin Lokasi Permukiman
2
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara