Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
36 c.
Memberikan istirahat dan atau cuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk memberikan izin atas
kepentingan tenaga kerjaburuh yang tidak dapat dihindarkan. Izin yang dimaksud antara lain, sakit, menikah atau menikahkan anak, adanya musibah
yang dialami pekerjaburuh dan sebagai sebagainya. d.
Mengikut sertakan pekerjaburuh dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992.
Sedangkan menurut Asikin 1993:226 kewajiban pengusaha antara lain:
a. Wajib membayar upah setiap bulannya kepada tenaga kerja dan wajib
memberikan upahgaji tiga bulan setiap tahunnya. b.
Wajib memberikan alat keselamatan kerja, memberikan tempat tinggal yang layak dan kelengkapan hidup lainnya.
c. Wajib memberikan cuti bagi tenaga kerja dengan upah penuh.
Siregar dan Marpaung 2008 : 66 menerangkan bahwa kewajiban pengusaha
menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
a. Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja.
b. Bagi pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.
c. Setiap pengusahaperusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
37 d.
Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum. e.
Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi.
f. Pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan kepada pekerja dan
keluarganya. Di samping kewajiban, menurut Siregar dan Marpaung 2008 : 66, pengusaha
atau pemberi kerja yang berkedudukan sebagai pengelola usaha mempunyai hak sebagai berikut:
a. Menempatkanmempekerjakan
pekerjaburuh sesuai
keinginannya berdasarkan kebutuhan dan didasarkan pada perjanjian kerja yang telah
dibuat. b.
Memerintahkan pekerjaburuh sesuai kewenangan yang ada padanya untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai peraturan perusahaan. Perjanjian kerja,
perjanjian kerja bersama atau peraturan lain yang berlaku. c.
Menilai, mengevaluasi tenaga kerjaburuh dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk mengadakan mutasi, rotasi dan promosi bagi pekerjaburuh.
d. Memberi teguran, peringatan, nasehat kepada pekerjaburuh apabila melihat
pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi ketentuan dan kualitas, termasuk mengadakan atau melakukan pemutusan hubungan kerja PHK terhadap
pekerja buruh yang melakukan pelanggaran. e.
Menutup perusahaan lock out apabila dipandang tidak layak lagi untuk melanjutkan kegiatan karena sesuatu dan lain hal.
38 Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kewajiban pengusaha antara
lain menataati perjanjian kerja sebagaimana mestinya, kemudian membayar upahgaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sudah diatur dalam perjanjian
kerja, memberikan istirahat dan atau cuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk memberikan izin atas kepentingan
tenaga kerjaburuh yang tidak dapat dihindarkan serta mengikut sertakan pekerjaburuh dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek sesuai
ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992. Adapun hak pengusaha di antaranya menempatkanmempekerjakan pekerjaburuh sesuai keinginannya
berdasarkan kebutuhan dan didasarkan pada perjanjian kerja yang telah dibuat, memerintahkan pekerjaburuh sesuai kewenangan yang ada padanya untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai peraturan perusahaan. Perjanjian kerja bersama atau peraturan lain yang berlaku, menilai, mengevaluasi tenaga kerjaburuh dalam
pelaksanaan pekerjaan, termasuk mengadakan mutasi, rotasi dan promosi bagi pekerjaburuh, memberi teguran, peringatan, nasehat kepada pekerjaburuh
apabila melihat pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi ketentuan dan kualitas, termasuk mengadakan atau melakukan pemutusan hubungan kerja PHK
terhadap pekerjaburuh yang melakukan pelanggaran serta menutup perusahaan lock out apabila dipandang tidak layak lagi untuk melanjutkan kegiatan karena
sesuatu dan lain hal.
39