Latar Belakang Masalah Analisis Isi Naskah Hard News Peraturan Gubernur Mengenai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah Di Jawa Barat Dalam Program Berita Seputar Bandung Raya Malam Bandung TV Ditinjau Dari Easy Listening Formula

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejarah aktivitas manusia berko mu nikasi timb ul sejak manusia hidu p di dunia ini. Manusia tidak dapat terlepas dari interaksi deng a n ma nusia lain untuk melangsu ngkan kehidu p annya. Di dalam berinteraksi antara manusia yang satu deng an yang lainnya tidak dap at terlep as dari kegiatan ko mu nikasi. Manusia yang nor mal akan selalu terlibat ko mu nikasi d alam melakukan interaksi deng an sesaman ya sepanjang kehidu pannya. Melalui ko mu nikasi pula, segala asp ek kehidu p an manu sia di du nia tersentu h. Apa pun profesi atau pekerjaan seseorang setidaknya ia perna h men d en g arkan radio, meno nto n televisi atau film, me mbaca koran atau majalah. Ketika seseorang mend e ng ar radio, me mbaca koran, atau meno nto n televisi, sebenarnya ia sed ang berhad ap an d eng an at au terterpa media massa, dimana p esan media itu secara langsu ng atau tidak langsu ng tengah me meng aru hinya. Gambaran ini mencer minkan bahw a ko mu nikasi massa, deng an ber bag ai bentuknya, senantiasa mener paka n dirinya kepad a me dia massa. Ardianto dkk, 2004:1 2 Sejalan d eng an p erkembang an teknolo gi ko mu nikasi, media ko mu nikasi massa pu n semakin cang gih d an ko mpleks, serta me miliki kekuatan yang lebih dari masa- masa sebelu mnya, teruta ma dalam hal menjangkau ko mu nikan. Sebag aimana dikemukakan Marshall McLuhan, kita sekarang hidu p d ala m d esa du nia global village , karena media massa mo d er n me mu ngkinkan berjuta-juta orang di seluruh du nia untuk b erko mu nikasi ke ha mpir setiap p elosok du nia Ardianto dkk, 2004:2. Definisi yang paling sed erhana te ntang ko mu nikasi massa diru muskan ole h Bittner, Ko mu nikasi massa adalah pesan yan g diko mu nikasikan melalui media massa pad a seju mlah besar orang Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people . Rakhmat, 2003:188 Sedangkan d efinisi yang lebih lengkap dikemukakan oleh David W. Wright. Menurut Wright, ko mu nikasi massa ad alah: “Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak -corak yan g lama karena me miliki karakteristik utama sebag ai berikut: diarahkan p ad a khalayak yang relatif besar, het ero g en, dan ano nim; pesa n disamp aikan secara ter buka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; ko mu nikator cend eru n g b erada atau berg erak dalam organisasi yang ko mpleks yan g melibatkan biaya besar This bew form can be distinguished from older types by the following major characteristics: it is directed toward relatively large, heterogenous, and anonymous audiences; messages are transmitted publicly, often-times ro reach most audience members simultaneouslu, and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization thay may involve great expense ” Rakhmat, 2003:189. 3 Definisi yang dikemukakan oleh Wright sekaligus me mp erlihatkan ciri-ciri dari ko mu nikasi massa yang me mb e d akan ko nteks ko mu nikasi ini d eng an ko nteks ko mu nikasi yang lain. Media massa pad a dasarnya dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektro nik. Yang ter masuk dalam me dia cetak adalah surat kabar dan majalah sedangka n yang ter masuk dalam kateg ori media elektro nik adalah televisi, siaran radio, dan film. Persamaan antara media cetak deng an media eletro nik terletak p ad a tujuannya yaitu sebag ai su mb er infor masi, meng hibur, dan mendidik. Sedangkan per bed aannya terletak pad a bag aimana cara khalayak me maha mi isi berita. Muda, 2003:27 Pada media cetak, pembaca dituntut me miliki kema mp u a n me m baca sedangkan p ada media elektro nik peno nto n tidak ditu ntut u ntuk dap at me mbaca, asalkan dapat mend en g ar dan melihat serta men g erti bahasa yang disamp aikan, maka infor masi yang disamp aika n akan dimeng erti. Kepad a mereka yang me miliki kelainan fisik misalnya bisu d an tuli, maka sebagian mediu m televisi melengkapinya deng an bahasa isyarat. Muda, 2003:28 Media au dio visual televisi mu ncul karena perkemban g an teknolo gi. Media televisi ada setelah radio dan media cetak. Dalam p ene mu an televisi 4 terdap at banyak pihak p ene mu mau p u n inovator yang terlibat baik p erorang an mau p u n perusahaan. Televisi ad alah karya massal yang teru s dikembangkan hing ga saat ini. Menurut Skornis dalam bukunya “Television and Society . An Incuest and Agenda .” 1965, dibandingkan media massa lainnya radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebag ainya, televisi me mp u nyai sifat istimewa. Televisi merup akan ga bu ng an dari media d eng ar d an ga mbar. Sifat politisnya sang at besar karena bisa mena mpilkan informasi, hiburan dan p endidikan, atau ga bu ng an d ari ketiga unsur tersebut secara kasat mata. Badjuri, 2010:6 Dunia p ertelevisian tanah air meng alami perke mban g an yang cuku p p esat be berapa tahu n belakang an ini. Awalnya, Indo nesia hanya pu nya satu stasiu n televisi milik pe merintah yaitu Televisi Repu blik Indo nesia TVRI. Pada tahu n 1989, lahirnya stasiu n televisi swasta Rajawali Citr a Televisi Indo nesia RCTI. Hing g a saat ini, ada 11 stasiun televisi nasio nal d an 10 diantaranya ad alah stasiun televisi swasta. Stasiun televisi lokal pun ikut menye marakkan du nia pertelevisian tanah air. Televisi lokal mulai ber mu nculan pada tahu n 2000. Misalnya, di Jakarta ad a OChannel dan JakTV, di Surabaya ada Jawapo s Televisi JTV, di Banten ad a Cahaya TV, di Bandu ng a d a Band u ng TV, dan banyak lagi. 5 Secara u mu m, stasiun televisi di Indo nesia terdiri atas televisi g eneralis dan televisi spesialis. Televisi generalis menyajikan pro gram at au acara yang berag a m, mulai dari sinetro n, mu sik, film, acara anak -anak, hing g a berita. Sedangkan televisi sp esialis menitikberatkan pad a pro gr a m tertentu sep erti TV khusus yang cend erung atau mensp esialisasikan diri p ad a pro gram berita. Usman, 2009:2 Selama ini televisi generalis mau p u n televisi spesialis, semu anya menyajikan pro gram berita. Televisi yang sebelu mnya cend eru n g dipand ang se bag ai media hiburan, kini jug a harus dipand ang se bag ai me dia infor masi. Berita televisi sekarang bisa disebut telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Berita televisi bukan hanya sekedar melaporkan fakta tulisan at au narasi, tetapi juga g a mbar visual, baik ga mb ar diam sep erti foto, gambar p eta, grafis, mau pu n film berita yakni rekama n p eristiwa yang menjadi to pik berita dan ma mp u me mikat p e mirsa. Berita televisi adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pend ap at ma nusia atau kedu a- du anya yang disertai gamb ar visual aktual, menarik, b erg u na dan disiarkan melalui media massa televisi secara perio dik. Harahap, 2006:4 6 Meski berita me miliki satu akar peng ertian d an satu definisi, akan tetapi berita sendiri me miliki beberap a jenis. Masing - masing ini tet a p men g and u ng u nsur yang p erlu ad a dalam setiap berita, namu n tiap jenis me miliki karakteristik yang ber bed a. Jenis berita menurut penyajiannya dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Straight news, adalah laporan kejadian-kejadian yang terbaru ya n g men g and u ng u nsur p enting dan menarik, tanpa men g and u n g p end ap at pribadi atau o pini penulis. 2. Feature atau karang an khas, bertujuan u ntuk meng hibur at au melengkapi peng etahuan p e mbaca tentang suatu hal secara men d alam. Menurut Mithcell V. Charney, straight news tersebut adalah cara p enyajian dari sebu ah berita, bukan isi berita. Oleh karena itu, bent uk straight news dapat dibagi dua, yaitu hard news d an soft news . Lebih lanjut dalam buku Reporting , Charney menjelaskan bahwa hard news ad alah berita yang p enting atau signifikan bagi seju mlah besar orang, sep erti berita kriminal, politik, bencana alam, dan sebag ainya. Sedangk an soft news adalah berita- berita yang menyangkut kemanusiaan sert a menarik bagi banyak orang ter masuk kisah -kisah jenaka ko medi, lust menyangkut nafsu manusia, dan keanehan oddity , sep erti berit a 7 me me nangkan p ertanding an, penerimaan hadiah no bel, perkawinan tokol terkenal, dan sebag ainya. Mariani dkk, 2001:46 Hard news berisi fakta murni yang men g a b arkan suatu peristiwa p enting d eng an cepat, seg era, dan langsu ng meng acu pada 5W dan 1H what , when , where , who , why dan how . 1 Hard News dipaha mi sebag ai berit a yang dibuat u ntuk menyamp aikan peristiwa- p eristiwa yang secep atnya harus diketahui khalayak. Karena itu penu lisannya mengikuti struktur piramida terbalik, deng an bagian yang terpenting pad a p e mbukaa n b erita. 2 Dalam teknik p enulisan berita pada media cetak, dikenal ru musa n 5W+1H what , who , when , where , why , how . Rumusan tersebut jug a digu nakan u ntuk penulisan media elektro nik, namu n p erlu ditambah lagi d eng an suatu for mula lain ag ar me mu d ahkan peng ertian bagi p e mirsa televisi. Pend ekatan tersebut disebut jug a d eng an easy listening formula . Formula untuk menuju easy listening diaplikasikan d a n diketengahkan oleh Soren H. Munroff dalam “Five Star Approach to News Writing ” dengan akronim ABC -SS, yaitu accuracy tep at, brevity singkat, clarity jelas, simplicity sed erhana, sincerity jujur. 1 http:agenda-sjp.blogspot.com, diakses 9 Mei 2011 pukul 01.47 WIB 2 http:www.subhanafifi.com, diakses 9 Mei 2011 pukul 01.55 WIB 8 Media baik cetak mau p u n elektro nik, saat ini merup akan salah sat u me dia yang efektif dalam menye barkan informasi ter masuk sosialisasi kebijakan p e merintah meng enai suatu hal. Awal tahu n 2011, masyarakat dig eg erkan oleh pe mb eritaan tentang pelarang an segala aktivitas Jemaat Ahmadiyah di seju mlah daerah di Indo nesia. Pada awal Maret 2011, g u bernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meng eluarkan Peratur an Gubernur Pergu b Jabar No 12 Tahu n 2011 tentang Larangan Kegiata n Jemaat Ahmadiyah di Jawa Barat. Bukan hanya televisi nasio nal, t elevisi lokal pun me m b eritakan men g enai Pergu b Jabar tentang larang an keg iatan Ahmadiyah ini. Televisi lokal juga me miliki pro gram khusus berita yang menjadi su mber infor masi d aerahnya. Berita televisi lokal lebih banyak meng a barkan tenta n g kejadian di daerahnya saja dan menyajikan berita sesuai deng a n kebutuhan masyarakat daerahnya. Hal ini yang menjadi kelebihan dari televisi lokal dibanding televisi nasio nal yang lebih banyak me mberikan b erita dari kota-kota besar. Dalam hal ini, televisi lokal secara le bih eksklusif me mb eritakan Pergu b Jabar dan perke mbang annya kepa d a masyarakat Jawa Barat u mu mnya, dan Bandu n g khususnya. Bandu ng TV sebag ai televisi lokal pertama di Bandu ng d an Jawa Barat menitikberatkan pro gram acaranya pada upaya p encerah a n 9 masyarakat dalam seg ala asp ek kehidu pan d eng an fo nd asi seni bu d aya. 3 Selain itu, Bandu ng TV juga me miliki pro gram berita ung g ulan yait u Seputar Bandu ng Raya. Seputar Bandu ng Raya meng antarkan berita yan g terjadi di daerah Band u ng dan sekitarnya. Sep utar Bandu ng Raya hadir du a kali setiap harinya pada pukul 06.30 dan 18.30 WIB. Pada penelitian ini, p eneliti me mfokuskan pada Sep utar Band u ng Raya Malam kare na pro gram ini merangku m kejadian dalam sehari penu h. Dala m pro gram Seputar Bandu ng Raya Malam, berita yang disajikan terdiri dari hard news dan soft news . Dalam p enelitian ini, peneliti ingin men g etahui bag aimana berita- berita berat meng enai Peraturan Gubernur tentang Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dikemas menjadi sebuah berita berdasarkan for mula penulisan. Penelitian ini dilakukan deng an meng g u nakan teknik analisis isi. Analisis isi yang digu nakan ad alah analisis isi ko nseptual atau analisis teks. Sebagai salah satu meto d e analisis tekstual yang paling langsu n g b ersentu han d eng an teks, analisis isi melibatkan perhitu ng an feno mena di d alam teks. Klaus Kripp endroff 1980 mema ha mi analisis isi sebagai sebuah met o d e simbolik karena digu nakan untuk meneliti materi teks me dia yang bersifat simbolik. Stokes, 2006:59 3 http:bandungtv.blogspot.com, diakses pada 14 Maret 2011 pukul 22.38 WIB 10 Berdasarkan latar belakang ini, peneliti menco ba melakukan p enelitian meng enai analisis isi naskah hard news pada pro gram Seputar Bandu ng Raya Malam ditinjau dari for mula accuracy tepat, brevity singkat, clarity jelas, simplicity sed erhana, sincerity jujur. Dari uraian yang dikemukakan dalam latar belakang di atas, mak a rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana Isi Naskah Hard News Peraturan Gubernur mengenai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV ditinjau dari Easy Listening Formula ?”

1.2 Identifikasi Masalah