10
Berdasarkan latar belakang ini, peneliti menco ba melakukan p enelitian meng enai analisis isi naskah
hard news
pada pro gram Seputar Bandu ng Raya Malam ditinjau dari for mula
accuracy
tepat,
brevity
singkat,
clarity
jelas,
simplicity
sed erhana,
sincerity
jujur. Dari uraian yang dikemukakan dalam latar belakang di atas, mak a
rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana
Isi
Naskah Hard News
Peraturan Gubernur mengenai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Program
Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV ditinjau dari
Easy Listening Formula
?”
1.2 Identifikasi Masalah
Ditinjau dari latar belakang diatas, maka identifikasi masalah pa d a p enelitian adalah sebag ai berikut:
1. Bagaimana nilai ketep atan
accuracy
naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarangan Kegiatan Ahma diyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
? 2.
Bagaimana nilai singkat
brevity
naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarangan Kegiatan Ahma diyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
?
11
3. Bagaimana nilai kejelasan
clarity
naskah
hard news
Peratura n Gubernur meng enai Pelarangan Kegiatan Ahma diyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
? 4.
Bagaimana nilai kesed erhanaan
simplycity
naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV? 5.
Bagaimana nilai kejujuran
sincerity
naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarangan Kegiatan Ahma diyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini ber maksud u ntuk meng et ahui dan menelaa h tentang bag aimana analisis isi naskah
hard news
dalam pro gram berit a Seputar Band u ng Raya Malam di Bandu ng TV ditinjau dari
easy listening formula
.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapu n tujuan d ari penelitian ini adalah seba g ai berikut: 1.
Untuk meng etahui nilai ketep atan
accuracy
naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah di
12
Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV. 2.
Untuk meng etahui nilai singkat
brevity
naskah
hard news
Peratur an Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahma diyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung
TV. 3.
Untuk meng etahui nilai kejelasan
clarity
naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV. 4.
Untuk meng etahui nilai kesed er hanaan
simplycity
naskah
hard news
Peraturan Gubernur
meng e nai Pelarang an
Kegiata n Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Pro
gram Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
. 5.
Untuk meng etahui nilai kejujuran
sincerity
naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV.
1.4 Kegunaan Penelitian
13
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dap at me mb erikan masuka n sebag ai su mba ng an p e mikiran bagi p eng e m ban g an ilmu Ko mu nikasi
u mu mnya dan Ilmu Jurnalistik khususnya, tentang analisis isi naskah
hard news
ditinjau dari
easy listening formula
dan diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjut nya, khususnya yan g
b erkaitan d eng an p enelitian tentang analisis isi naskah berita.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Selain kegu naan teoritis diatas, penelitian ini juga diharapka n b erg u na u ntuk:
1.
Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat me mberi peng etahuan d a n p eng alaman bagi peneliti, dan sebag ai aplikasi ilmu tenta n g
analisis isi naskah berita, khususnya
hard news
ditinjau dari
easy listening formula
.
2. Akademik
Penelitian ini diharapkan dap at me mb erikan masukan d a n dijadikan literatur dalam me nd ukung materi- materi perkuliaha n
bagi Universitas, Pro gram Studi, dan mahasiswa - mahasiswi Ilmu
14
Komunikasi, khususnya bidang kajian Ilmu Jurnalistik untuk melakukan p enelitian selanjut nya.
3. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dap at menjadi salah satu referensi bagi PT Bandu ng Media Televisi Indo nesia Bandu ng TV, untuk
men g etahui bag aimana analisis isi naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahma diyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
ditinjau dari
easy listening formula
.
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini ber maksu d u ntuk meng etahui analisis isi naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarangan Kegiat a n Ahmadiyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
ditinjau dari
easy listening formula
. Sebagaimana telah dijelaskan pad a latar belakang diatas, yan g
menjadi titik ko nsentrasi penelitian ini ad alah analisis isi naskah
hard news
ditinjau dari
easy listening formula
.
15
Jenis berita berd asarkan sifatnya terbagi menjadi dua, yaitu
hard news
dan
soft news
. Sebag aimana latar b elakang masalah, pa d a p enelitian ini difokuskan p ad a
hard news
.
Hard news
adalah berita penting yang harus disamp aikan langsu ng ke pu blik. Berita jenis ini tidak bisa ditund a p e mb eritaanya
karena akan cep at basi. Kadang p enulisan berita macam ini ju g a disebut
breaking news, spot news,
atau
straight news.
4
Ciri-ciri khas dari
hard news
adalah se bag ai berikut
.
1. Meme ntingkan aktualitas. Definisi dari aktual adalah sed a n g
menjadi p e mbicaraan orang banyak atau peristiwa yang baru saja terjadi.
2. Memakai sistem piramid a terbalik dalam p enulisan berita. Artikel
b er bentuk berita ini me miliki struktur unik, yaitu inti infor masi
ditulis pada alinea awal disebut sebagai lead” dan data
- d at a p enting menyusul pada alinea- alinea selanjutnya, lalu penjelasan
tamba han, dan diakhiri d eng an infor masi lain yang bukan bersifat infor masi utama.
3. Keleng akap an dari isi berita. Lengkap nya sebu ah
hard news
, bisa dip enu hi apabila pe makaian 5W + 1H sudah diterapkan. 5W+1H
4
http:pressumn.blogspot.com, diakses pada 6 Mei 2011 pukul 14.31 WIB
16
adalah u nsur berita dan harus ad a. Bayangkan, jika salah satu unsur d ari ena m unsur tersebut tidak ada. Pasti berita tersebut sarat aka n
infor masinya sehing g a tidak ada kelengkap an. 4.
Memb eri infor masi. Sebag ai jend ela, ag ar para p e mbaca yang tidak tahu menjadi tahu.
5. Panjang dari
hard news
100-200 kata. Tidak perlu panjang - p anja n g karena fu ngsinya me mb eri info yang aktual d an me me nu hi unsur
5W+1H. Dalam teknik p enulisan berita terdap at ru mus 5W+1H
what
,
who
,
when
,
where
,
why
,
how
. Namu n, p enulisan berita televisi perlu ditambah lagi deng an suatu for mula lain ag ar me mu d ahk an
p eng ertian bagi pe mirsa televisi. Pend ekatan tersebut disebut jug a d eng an
easy listening formula
. Formula untuk menuju
easy listening
diaplikasikan d a n
diketengahkan oleh Soren H. Munroff dalam “Five Star Approach to News Writing
” dengan akronim ABC
-SS sebag aimana dijelaskan dala m buku Jurnalistik Televisi karya Arifin Harahap, yaitu sebag ai berikut:
1. Accuracy tepat
17
Penulisan berita harus tepat. Data yang dituliskan harus sesuai d eng an
ko nteks p er masalahan
dan dap at
dip ertang g u ng- jawabkan.
2. Brevity singkat
Penulisan yang singkat berkaitan deng an eko no mi kata. Kata-kat a yang digu nakan harus tepat dan mu d ah dipaha mi. Hind ari
p eng g u naan kata-kata mu bazir. Kata mu bazir adalah kata yang bila dihilangkan dari sebu ah kalimat tidak akan meru bah maknanya.
Bahasa berita televisi harus eko no mis karena su dah ada ga mbar visual. Berita televisi paling panjan g berd urasi 2,5 menit. Untuk
b erita yang meng g u nakan
voice over
, hanya berkisar 20 samp ai 30 d etik. Supaya batas durasi itu terp enu hi, gu nakan kalimat pend ek,
aktif, positif dan jangan
men g g u nakan kalimat maje muk
b ertingkat.
3. Clarity jelas
Kalimat harus dibu at teratur, mulai dari po kok kalimat su bjek, sebutan predikat, o bjek dan keterang an. Usahakan sup aya pokok
kalimat dan sebutan berjau han letaknya. Ap abila pokok kalimat d an sebutan berjau han letaknya akan meng acaukan perhatian
p eno nto n.
18
4. Simplicity sederhana
Membu at kalimat yang sed erhana dan tidak mencamp uradukkan kata-kata asing atau kata-kata yang kurang dikenal peno nt o n
secara u mu m, karena p eno nto n televisi sang at hetero g en. Tingkat p endidikan, usia, jenis kelamin, suku dan tingkat sosial.
5. Sincerity jujur
Berita yang disusu n haruslah berdasarkan fakta p eristiwa dan fakta p end ap at secara o bjektif. Berita juga harus d ap at dip ercaya da n
me me nu hi kaidah etika, und ang - u nd ang d an huku m. Tugas seorang wartawan ad alah melayani masyarakat. Masalah akurasi
d an o bjektivitas harus menjadi acuan p enting bagi wartawan. Dalam p enelitian ini, peneliti meng g u nakan mo d el
Agenda Setting
yang meng asu msikan adanya hu bu ng an po sitif antara penilaia n yang diberikan media pad a suatu p erso alan deng an p erhatian yan g
diberikan khalayak pada p erso alan terseb ut. Apa yang diang g a p p enting oleh media, akan diang g ap p enting pula oleh masyarakat.
Rakhmat, 2000:68 Maxwell McCo mbs dan Do nald L. Shaw ad alah orang yan g
p ertama kali mu ncul me mp erkenalkan teori
Agenda Setting
sekitar
tahun 1973 dengan publikasi pertamanya berjudul “The Agenda Setting
19
Function of the Mass Media ” Public Opinion Quarterly
No. 37 Nuru din, 2007:195
Mo d el
Agenda Setting
dapat dilihat dalam g a mbar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Model
Agenda Setting
Sumber: Rakmat, 2000:69
Efek media massa diukur deng an me mb andingkan d u a p eng ukuran. Pertama, peneliti meng ukur ag end a media d eng a n
analisis isi yang kuantitatif, meng -ko ding b er bag ai isi media, da n menyusu n meranking isi itu berd asarkan panjang waktu dan ruang,
p eno njolan ukuran
headline
, lokasi, frekuensi, po sisi, dan ko nflik cara p enyajian bahan. Selanjutnya peneliti meng ukur ag end a masyarakat
d eng an men g analisis
self
-
report
khalayak. Sifat-sifat stimulus menu njukkan karakteristik isu, ter masuk
jarak isu, lama terpaan, ked ekatan g eo grafis, dan su mber. Sifat -sifat khalayak menu njukkan variabel-variabel psikososial, ter masuk dat a
d e mo grafis, keang g o taan dalam sistem so sial, kebutu han, sikap, diskusi interp erso nal, dan terpaan me dia.
20
Agend a masyarakat dap at diteliti dari segi ap a ya n g dipikirkan orang intrap erso nal, apa yang dibicarakan orang it u
d eng an orang lain interp erso nal, dan ap a yang mereka ang g a p sedang me njadi p e mbicaraan orang ramai
community salience
. Efek terdiri dari efek langsu ng dan efek lanjutan
subsequent effects
. Efek langsu ng berkaitan deng an isu: Apakah isu itu ada atau tidak ad a
d alam ag end a khalayak peng enalan, dari semu a isu, mana yan g diang g ap paling p enting menurut khalayak salience, bag aimana isu
itu dirangking oleh resp o nd en dan ap akah rangking nya itu sesuai d eng an rangking media prioritas. Efek lanjutan berupa p ersepsi
peng etahu an tentang p eristiwa tertentu atau tind akan sep erti me milih ko ntestan p e milu atau melakukan aksi protes.
5
1.5.2
Kerangka Pemikiran Konseptual
Berdasarkan kerangka
p e mikiran teoritis,
peniliti ingin
men g etahui analisis isi naskah
hard news
Peraturan Gubernur men g enai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dala m
Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
ditinjau d ari
Easy Listening Formula
. Naskah berita Seputar Band u ng Raya
5
http:abdulsalamserbakomunikasi.blogspot.com, diakses 18 Maret 2011 pkl. 21.03 WIB
21
Malam terdiri dari
hard news
dan
soft news
. Naskah berita tersebu t diklasifikan
berdasarkan ciri-cirinya sebag aimana dijelaskan
di kerangka pe mikiran teroritis.
Aplikasi kelima for mula tersebut ad alah sebag ai berikut:
1. Accuracy tepat
Penelitian ini akan meng ukur apakah p enulisan naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Pro gram
Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV tepat dan sesuai deng an d ata yang ad a juga dap at dip ertang g u ngjawabkan
atau justru
meng ad a-ad a d a n
mena mb ahkan o pini.
2. Brevity singkat
Dalam penelitian ini akan diukur apakah p enu lisan naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Pro gram
Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV meng g u nakan kata-kata yang eko no mis dan mu d a h dipaha mi atau kata mu bazir.
3. Clarity jelas
Peneliti akan meng ukur apakah penulisan naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Pro gram
Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
22
Bandu ng TV sesuai deng an for mat kalimat Su bjek, Predikat, Objek, d an Keterang an dan apakah pokok kalimat d eng an sebuta n
b erjau han letaknya yang akan meng acaukan p erhatian p eno nto n.
4. Simplicity sederhana
Penelitian ini akan meng ukur apakah penulisan naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Pro gram
Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV meng g and u ng kalimat yang sed erhana dan tidak menca mp uradukkan kata-kata asing atau kata-kata yang kuran g
dikenal p eno nto n secara u mu m.
5. Sincerity jujur
Dalam penelitian ini akan diukur apakah p enu lisan naskah
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Pro gram
Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV disusun berd asarkan fakta peristiwa dan fakta p end ap at secara o bjektif serta me menu hi kaidah etika, undang -
u ndang d an huku m. Bertolak pad a teori yang dijabarkan pad a kerangka p e mikiran
teoritis, maka dalam p enelitian ini peneliti akan menjelaska n g a mbaran teori yang digu nakan dalam penelitian ini secar a
23
ko nseptual sesuai d eng an teori
Agenda Setting
gambar 1.1. Dima na su mber berasal dari naskah
hard news
Peraturan Gu bernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Pro gram Berita
“Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
.
1. Variabel media massa
a.
Panjang
: berisi waktu atau durasi berita
hard news
Peratur an Gubernur meng e nai Pelarangan Kegiatan Ah madiyah di Jawa
Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
Bandu ng TV yang dibacakan. b.
Penonjolan
: bentuk beritanya adalah naskah berita
hard news
. c.
Konflik
: cara Band u ng TV dalam menyajikan berita hard news Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah
di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam”
.
2. Variabel Antara
a.
Stimulus
: karakteristik isu, ter masuk jarak isu, lama terpaan, ked ekatan g eo grafis, dan su mb er.
b.
Khalayak
: Sifat-sifat khalayak menu njukkan variabel-variabel psikoso sial, ter masuk data d e mo grafis, keang g o taan dala m
24
siste m sosial, kebutu han, sikap, diskusi interp erso nal, d an terpaan media.
3. Variabel Efek
Hasil akhilr dari ag end a ad alah efek. Dalam
Agenda Setting
terdap at efek langsu ng dan efek lanjutan. a.
Pengenalan
: apakah berita
hard news
Peraturan Gu bernur men g enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dala m
Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
ad a atau tidak dalam ad end a khalayak.
b.
Salience
: dari semu a berita
hard news
Peraturan Gu bernur men g enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dala m
Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
diang g ap p enting atau tidak oleh khalayak. c.
Prioritas
: bag aimana berita
hard news
Peraturan Gubernur men g enai Pelarang an Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dala m
Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
itu diranking oleh respo nd e n d an ap akah ranking itu sesuai deng a n
ranking media.
4. Variabel Efek Lanjutan
25
Berupa persepsi atau tindakan dari seorang meng enai berit a
hard news
Peraturan Gubernur meng enai Pelarang an Kegiat an Ahmadiyah di Jawa Barat
dalam Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV
yang sed ang dihad api, sep erti: a.
Persepsi
: persepsi atau p eng etahuan tentan g p eristiwa teretent u d an ju ga tindakan tertentu.
b.
Aksi
: beru pa tindakan lanjutan yang dilakukan individu setela h men d ap at persepsi.
Uraian diatas dap at diga mbarkan sebag ai berikut.
Gambar 1.2 Aplikasi Model
Agenda Setting
Sumber: Peneliti, 2011
1.6 Konstruksi Kategori
Setiap p enelitian dibutuhkan adanya penjabaran meng enai kateg ori d an su b kategori yang akan diteliti, dalam hal ini penjabaran tersebu t
disebut ko nstruksi kategori. Adapu n unit analisis dari
easy listening formula
adalah se bag ai berikut.
Tabel 1.1
26
Konstruksi Kategori Unit Analisis
Kategori Sub Kategori
Analisis Isi Naskah Hard News Peraturan
Gubernur mengenai Pelarangan Kegiatan
Ahmadiyah di Jawa Barat dalam Program
Berita “Seputar Bandung Raya
Malam” Bandung TV
Tepat
accuracy
Sesuai deng an
ko nteks p er masalahan
Sesuai deng an fakta Singkat
brevity
Meng and u ng unsur 5W+1H
Kata-kata mu dah dipaha mi Jelas
clarity
Tidak jelas maknanya
Terdapat su bjek, predikat, o bjek, d an keterang an
Kesed erhanaan
simplicity
Terdapat kalimat efektif
Pemakaian kalimat yang tidak sed erhana
Kejujuran
sincerity
Objektivitas
Akurat
Sumber: Harahap, 2006
1.7 Populasi dan Sampel