Accuracy tepat Brevity singkat Clarity jelas Simplicity sederhana Sincerity jujur

16 adalah u nsur berita dan harus ad a. Bayangkan, jika salah satu unsur d ari ena m unsur tersebut tidak ada. Pasti berita tersebut sarat aka n infor masinya sehing g a tidak ada kelengkap an. 4. Memb eri infor masi. Sebag ai jend ela, ag ar para p e mbaca yang tidak tahu menjadi tahu. 5. Panjang dari hard news 100-200 kata. Tidak perlu panjang - p anja n g karena fu ngsinya me mb eri info yang aktual d an me me nu hi unsur 5W+1H. Dalam teknik p enulisan berita terdap at ru mus 5W+1H what , who , when , where , why , how . Namu n, p enulisan berita televisi perlu ditambah lagi deng an suatu for mula lain ag ar me mu d ahk an p eng ertian bagi pe mirsa televisi. Pend ekatan tersebut disebut jug a d eng an easy listening formula . Formula untuk menuju easy listening diaplikasikan d a n diketengahkan oleh Soren H. Munroff dalam “Five Star Approach to News Writing ” dengan akronim ABC -SS sebag aimana dijelaskan dala m buku Jurnalistik Televisi karya Arifin Harahap, yaitu sebag ai berikut:

1. Accuracy tepat

17 Penulisan berita harus tepat. Data yang dituliskan harus sesuai d eng an ko nteks p er masalahan dan dap at dip ertang g u ng- jawabkan.

2. Brevity singkat

Penulisan yang singkat berkaitan deng an eko no mi kata. Kata-kat a yang digu nakan harus tepat dan mu d ah dipaha mi. Hind ari p eng g u naan kata-kata mu bazir. Kata mu bazir adalah kata yang bila dihilangkan dari sebu ah kalimat tidak akan meru bah maknanya. Bahasa berita televisi harus eko no mis karena su dah ada ga mbar visual. Berita televisi paling panjan g berd urasi 2,5 menit. Untuk b erita yang meng g u nakan voice over , hanya berkisar 20 samp ai 30 d etik. Supaya batas durasi itu terp enu hi, gu nakan kalimat pend ek, aktif, positif dan jangan men g g u nakan kalimat maje muk b ertingkat.

3. Clarity jelas

Kalimat harus dibu at teratur, mulai dari po kok kalimat su bjek, sebutan predikat, o bjek dan keterang an. Usahakan sup aya pokok kalimat dan sebutan berjau han letaknya. Ap abila pokok kalimat d an sebutan berjau han letaknya akan meng acaukan perhatian p eno nto n. 18

4. Simplicity sederhana

Membu at kalimat yang sed erhana dan tidak mencamp uradukkan kata-kata asing atau kata-kata yang kurang dikenal peno nt o n secara u mu m, karena p eno nto n televisi sang at hetero g en. Tingkat p endidikan, usia, jenis kelamin, suku dan tingkat sosial.

5. Sincerity jujur

Berita yang disusu n haruslah berdasarkan fakta p eristiwa dan fakta p end ap at secara o bjektif. Berita juga harus d ap at dip ercaya da n me me nu hi kaidah etika, und ang - u nd ang d an huku m. Tugas seorang wartawan ad alah melayani masyarakat. Masalah akurasi d an o bjektivitas harus menjadi acuan p enting bagi wartawan. Dalam p enelitian ini, peneliti meng g u nakan mo d el Agenda Setting yang meng asu msikan adanya hu bu ng an po sitif antara penilaia n yang diberikan media pad a suatu p erso alan deng an p erhatian yan g diberikan khalayak pada p erso alan terseb ut. Apa yang diang g a p p enting oleh media, akan diang g ap p enting pula oleh masyarakat. Rakhmat, 2000:68 Maxwell McCo mbs dan Do nald L. Shaw ad alah orang yan g p ertama kali mu ncul me mp erkenalkan teori Agenda Setting sekitar tahun 1973 dengan publikasi pertamanya berjudul “The Agenda Setting 19 Function of the Mass Media ” Public Opinion Quarterly No. 37 Nuru din, 2007:195 Mo d el Agenda Setting dapat dilihat dalam g a mbar 1.1 berikut. Gambar 1.1 Model Agenda Setting Sumber: Rakmat, 2000:69 Efek media massa diukur deng an me mb andingkan d u a p eng ukuran. Pertama, peneliti meng ukur ag end a media d eng a n analisis isi yang kuantitatif, meng -ko ding b er bag ai isi media, da n menyusu n meranking isi itu berd asarkan panjang waktu dan ruang, p eno njolan ukuran headline , lokasi, frekuensi, po sisi, dan ko nflik cara p enyajian bahan. Selanjutnya peneliti meng ukur ag end a masyarakat d eng an men g analisis self - report khalayak. Sifat-sifat stimulus menu njukkan karakteristik isu, ter masuk jarak isu, lama terpaan, ked ekatan g eo grafis, dan su mber. Sifat -sifat khalayak menu njukkan variabel-variabel psikososial, ter masuk dat a d e mo grafis, keang g o taan dalam sistem so sial, kebutu han, sikap, diskusi interp erso nal, dan terpaan me dia. 20 Agend a masyarakat dap at diteliti dari segi ap a ya n g dipikirkan orang intrap erso nal, apa yang dibicarakan orang it u d eng an orang lain interp erso nal, dan ap a yang mereka ang g a p sedang me njadi p e mbicaraan orang ramai community salience . Efek terdiri dari efek langsu ng dan efek lanjutan subsequent effects . Efek langsu ng berkaitan deng an isu: Apakah isu itu ada atau tidak ad a d alam ag end a khalayak peng enalan, dari semu a isu, mana yan g diang g ap paling p enting menurut khalayak salience, bag aimana isu itu dirangking oleh resp o nd en dan ap akah rangking nya itu sesuai d eng an rangking media prioritas. Efek lanjutan berupa p ersepsi peng etahu an tentang p eristiwa tertentu atau tind akan sep erti me milih ko ntestan p e milu atau melakukan aksi protes. 5 1.5.2 Kerangka Pemikiran Konseptual Berdasarkan kerangka p e mikiran teoritis, peniliti ingin men g etahui analisis isi naskah hard news Peraturan Gubernur men g enai Pelarangan Kegiatan Ahmadiyah di Jawa Barat dala m Program Berita “Seputar Bandung Raya Malam” Bandung TV ditinjau d ari Easy Listening Formula . Naskah berita Seputar Band u ng Raya 5 http:abdulsalamserbakomunikasi.blogspot.com, diakses 18 Maret 2011 pkl. 21.03 WIB 21 Malam terdiri dari hard news dan soft news . Naskah berita tersebu t diklasifikan berdasarkan ciri-cirinya sebag aimana dijelaskan di kerangka pe mikiran teroritis. Aplikasi kelima for mula tersebut ad alah sebag ai berikut:

1. Accuracy tepat