Pe HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik 4.1 Hubungan Densitas dengan Komposisi Serat Agave Grafik 4.1 menunjukkan bahwa densitas papan akustik seratAgave– resin polyester yang dihasilkan meningkat dengan menurunnya komposisi serat Agave. Kerapatan papan cenderung akan meningkat seiring dengan penambahan jumlah perekat yang digunakan, hal ini terjadi akibat adanya gaya interaksi secara fisis antara perekat dengan pengisi melalui rongga – rongga yang diisinya Mawardi, 2009. Dari hasil penelitian menunjukkan nilai densitas terendah ditunjukkan pada komposisi 25 : 75 sedangkan nilai densitas tertinggi di tunjukkan pada komposisi 5 :95. Hal ini dikarenakan semakin banyak serat yang digunakan maka porositas sampel akan meningkat yang akan menyebabkan densitas menurun.

4.2 Pe

ngujian Koefisien Serap Bunyi α Sampel uji berbentuk silinder dengan diameter 11 cm disesuaikan dengan standar ASTM E-1050. Dari pengujian diperoleh amplitudo tegangan maksimum pada mikropon 1 A1 dan pada mikropon 2 A2. Nilai koefisien serap bunyi dari dihitung dengan menggunakan program MATLAB.Setelah diperoleh koefisien serap bunyi, ditentukan pula NRC Noise Reduction Coeffisien. Menurut Doelle 1993, NRC merupakan rata-rata dari koefisien serap bunyi pada frekuensi 250, 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 5 10 15 20 25 30 d e n si ta s g r cm3 komposisi serat Universitas Sumatera Utara 500, 1000, dan 2000 Hz. Berikut disajikan data hasil pengujian koefisien serap bunyi papan akustik berbasis serat kulit rotan berdasarkan komposisinya. 1. Komposisi campuran serat Agave : poliester sebesar 5 : 95 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan Komposisi Serat Agave : Poliester 5 :95 Frekuensi Hz Amplitudo1 Volt Amplitudo2 Volt Koefisien serap bunyi α NRC 125 2,567 1,876 0,45 0,46 250 3,116 2,371 0,42 500 0,855 0,625 0,46 1000 1,281 0,926 0,47 1500 1,101 0,912 0,31 2000 1,485 1,061 0,48 Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien serap bunyi terendah adalah 0,31 pada frekuensi 1500 Hz. Sedangkan nilai koefisien serap bunyi tertinggi adalah pada 0,48 frekuensi. berdasarkan harga NRC, maka sampel dapat mereduksi bising sebesar 46 Gambar 4.2 Diagram batang nilai koefisien absorbsi dari Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave : Poliester 5 : 95 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 frekuensi 125 frekuensi 250 frekuensi 500 frekuensi 1000 frekuensi 1500 frekuensi 2000 k o e fi si e n s e ra p b u n y i α frekuensi Hz Universitas Sumatera Utara 2. Komposisi serat agave : poliester 10 : 90 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan Perbandingan serat Agave : Poliester Sebesar 10 : 90 Frekuensi Hz Amplitudo1 Volt Amplitudo2 Volt Koefisien serap bunyi α NRC 125 1,443 1,392 0,06 0,66 250 2,606 2,406 0,15 500 2,522 1,665 0,56 1000 1,080 0,126 0,98 1500 0,402 0,210 0,72 2000 1,299 0,242 0,96 Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai koefisien serap bunyi terendah adalah 0,06 pada frekuensi 125 Hz. Sedangkan nilai koefisien serap bunyi tertinggi adalah pada 0,98 frekuensi 1000 Hz. Bila dilihat berdasarkan nilai koefisien serap bunyinya, sampel bagus digunakan pada rentang frekuensi 1000 – 2000 Hz. Sampel memiliki NRC sebesar 0,65 sehingga dapat mereduksi bising hingga 66. Gambar 4.3 Diagram batang nilai koefisien absorbsi dari dari Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave : Poliester Sebesar 10 : 90 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 frekuensi 125 frekuensi 250 frekuensi 500 frekuensi 1000 frekuensi 1500 k o e fi si e n s e ra p b u n y i α frekuensi Hz Universitas Sumatera Utara

3. Komposisi campuran serat Agave : poliester15 : 85

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave Sebesar : polyester 15 : 85 Frekuensi Hz Amplitudo1 Volt Amplitudo2 Volt Koefisien serap bunyi α NRC 125 2,591 1,750 0,54 0,91 250 3,257 2,630 0,95 500 2,250 2,174 0,82 1000 1,080 0,026 0,98 1500 1,020 0,422 0,93 2000 1,311 0,849 0,90 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa koefisien serap bunyi tertinggi adalah 0,98 pada frekuensi 1000 Hz. Sampel memiliki koefisien reduksi bising NRC sebesar 0,91. Dengan begitu, sampel memiliki kemampuan mereduksi bising hingga 91. Gambar 4.4 Diagram batang nilai koefisien absorbsi dari Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave : poliester15 : 85. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 frekuensi 125 frekuensi 250 frekuensi 500 frekuensi 1000 frekuensi 1500 frekuensi 2000 k o e fi si e n s e ra p b u n y i α frekuensi Hz Universitas Sumatera Utara

4. Komposisi campuran serat Agave : poliester20 : 80

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave : Poliester Sebesar 20 : 80 Frekuensi Hz Amplitudo1 Volt Amplitudo2 Volt Koefisien serap bunyi α NRC 125 2,521 1,554 0,62 0,82 250 2,600 1,175 0,79 500 1,303 0,136 0,98 1000 4,322 0,623 0,97 1500 0.572 0,080 0,98 2000 0,813 0,440 0,70 Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa koefisien serap bunyi sampel lebih besar dari 0,50 di semua frekuensi uji, dengan NRC sebesar 0,82. Dengan begitu, sampel memiliki kemampuan mereduksi bising hingga 84 Gambar 4.5 Diagram batang nilai koefisien absorbsi dari Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave : Poliester Sebesar 20 : 80. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 frekuensi 125 frekuensi 250 frekuensi 500 frekuensi 1000 frekuensi 1500 frekuensi 2000 k o e fi si e n s e ra p b u n y i α frekuensi Hz Universitas Sumatera Utara

5. Komposisi campuran serat Agave : Poliester 25 : 75

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Koefisien Serap Bunyi Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave : Poliester Sebesar 25 : 85 Frekuensi Hz Amplitudo1 Volt Amplitudo2 Volt Koefisien serap bunyi α NRC 125 1,666 0,275 0,97 0,88 250 3,630 1,410 0,82 500 1,407 0,420 0,90 1000 0,931 0,275 0,80 1500 0,365 0,080 0,95 2000 2,373 0,240 0,98 Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sampel memiliki koefisien serap bunyi terbesar pada frekuensi 2000Hz yaitu 0,98. Berdasarkan nilai NRC sampel mampu mereduksi bising hingga 88 Gambar 4.6 Diagram batang nilai koefisien absorbsi dari Sampel dengan Perbandingan Komposisi Serat Agave : Poliester Sebesar 25 : 75. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 frekuensi 125 frekuensi 250 frekuensi 500 frekuensi 1000 frekuensi 1500 frekuensi 2000 k o e fi si e n s e ra p b u n y i α frekuensi Hz Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Tabel nilai NRC , komposisi serat dan densitas. Komposisi Densitas gcm 2 NRC Serat Agave Poliester 5 95 1,204 0,46 10 90 1,185 0,66 15 85 1,007 0,91 20 80 0,752 0,82 25 75 0,64 0,88 Berdasarkan nilai NRC Noise reduction coefficient seperti yang tertera pada tabel 4.7 di atas, dapat dilihat adanya pengaruh variasi komposisi serat Agave terhadap daya serap papan akustik berbasis serat Agave dan perekat Poliester. Meski tidak terlalu signifikan, namun dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah serat Agave menyebabkan NRC sampel meningkat. Dengan meningkatnya NRC sampel, berarti kemampuan sampel untuk mereduksi kebisingan juga meningkat. Karena NRC merupakan nilai rata-rata dari koefisien serap bunyi pada frekuensi 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, dan 2000 Hz, maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa koefisien serap bunyi rata-rata sampel akan meningkat dengan bertambahnya jumlah serat Agave. Hubungan jumlah serat Agave dengan koefisien reduksi bising NRC sampel dapat dilihat pada grafik 4.2 di bawah ini. Grafik 4.2 Hubungan Variasi Komposisi Serat Agave dengan Koefisien Reduksi BisingNRC Dari tabel 4.7 juga dapat dilihat bahwa ada pengaruh kerapatan terhadap daya serap bunyi. Karena pada percobaan ini dihasilkan densitas yang semakin 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 5 10 15 20 25 30 N RC komposisi serat Universitas Sumatera Utara berkurang dengan bertambahnya serat Agave, maka dapat dilihat bahwa koefisien serap bunyi NRC sampel menurun dengan betambahnya densitas. Sebaliknya, kenaikan densitas menyebabkan koefisien serap bunyi NRC berkurang. Hal ini dapat disebabkan karena pada sampel dengan densitas rendah, selain mengandung lebih banyak serat, juga terdapat lebih banyak rongga-rongga udara yang mempengaruhi penyerapan bunyi. Sementara pada sampel yang lebih rapat, jumlah serat dan rongga-rongga udaranya lebih sedikit sehingga daya serapnya berkurang. Hal ini dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut: Grafik 4.3 Hubungan densitas dengan Koefisien Reduksi Bising NRC 4.3 Pengujian Mekanik 4.3.1 Pengujian Kuat Lentur