Tejadinya bunyi Intensitas dan Energi Bunyi

biasanya disebabkan oleh beberapa benda yang bergetar, misalnya dawai gitar yang dipetik, atau garpu tala yang dipukul. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena energi membuat partikel udara merapat dan meregang, dengan cara ini pula energi dirambatkan keseluruh ruangan. Jika partikel udara tidak ada atau benda berada dalam ruang vakum seperti di luar angkasa, suara kita tidak akan menjalar dan tidak terdengar oleh astronot lain karena tidak ada medium yang dapat merambatkan energinya, maka untuk komunikasi di luar angkasa mereka tidak menggunakan gelombang bunyi namun menggunakan gelombang elektromagnetik yang tidak memerlukan medium untuk menjalar. Tidak semua gelombang bunyi dapat didengar oleh indra pendengaran manusia. Telinga manusia hanya mampu mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz hingga 20 KHz, daerah frekuensi ini disebut daerah pendengaran manusia audible range, sedangkan dibawah 20 Hz di sebut infrasonic, misalnya suara dari gempa bumi, sedangkan frekuensi diatas 20 KHz disebut ultrasonic, misalnya gelombang suara yang dimanfaatkan dalam pendeteksian janin dalam rahim Ishaq, 2007. Secara psikologis, bunyi didefenisikan sebagai hasil dari variasi-variasi tekanan udara yang berlaku pada permukaan gendang telinga mengubah tekanan ini menjadi sinyal-sinyal elektrik dan diterima otak sebagai bunyi. Bunyi juga dapat didefenisikan sebagai gangguan fisik dalam media yang dapat dideteksi oleh telinga manusia. Pengertian ini menetapkan kebutuhan akan adanya media yang memiliki tekanan dan elastisitas sebagai media pemindah gelombang bunyi Giancoli,1999.

2.3.4 Tejadinya bunyi

Bunyi merupakan rangkaian perubahan tekanan yang terjadi secara cepat di udara. Perubahan tekanan ini disebabkan oleh adanya objek yang bergerak cepat atau bergetar, yang kemudian disebut sebagai sumber bunyi. Objek sumber bunyi dapat berupa zat benda padat atau udara. Baik pada objek padat maupun udara,untuk menjadi sumber bunyi, gerakan atau getarannya harus disertai dengan gerakan atau getaran objek yang lain, sehingga saling bersentuhan. Universitas Sumatera Utara Sensasi bunyi, agar dapat di dengar manusia, memerlukan tiga aspek yang harus ada dalam waktu bersamaan, yaitu : 1. Sumber bunyi, 2. Medium penghantar gelombang bunyi, 3. Telinga dan saraf pendengaran yang sehat Mediastika, 2005

2.3.5 Intensitas dan Energi Bunyi

Menurut Sears 2003, Intensitas bunyi adalah jumlah rata-rata energi yang dibawa persatuan waktu oleh gelombang bunyi persatuan luas permukaan yang tegak lurus pada arah rambatan. Dengan kata lain, intensitas meupakan daya rata- rata persatuan luas. Intensitas bunyi dapat ditentukan dengan: � = � � ................................................... 2.1 dengan: I adalah intensitas bunyi Wm 2 W adalah daya akustik Watt A adalah luas area permukaan m 2 Karena bergerak dan bergetar dan dapat merambat maka bunyi merupakan energi. Namun demikian, bahkan bunyi yang paling keras yang dapat didengar telinga manusia, energi yang muncul tidaklah terlalu besar. Jika tidak, maka setelah mendengar telinga kita akan terasa panas. Energi yang ada pada sumber bunyi di definisikan sebagai daya atau kekuatan sehingga diukur menggunakan satuan watt W atau jumlah energi yang dihasilkan setiap detik. Energi bunyi terutama yang tidak dihendaki dapat berubah menjadi kalor saat terjadi peristiwa penyerapan oleh bidang pembatas penghalang Mediastika, 2005 . Kuat lemahnya bunyi bergantung pada amplitudo. Semakin besar amplitudo, maka akan semakin keras bunyinya. Hubungan intensitas dengan amplitudo dan tekanan dapat dilihat pada persamaan berikut : � = 1 2 ���� 2 = �� ��� 2 2 �� = � ��� 2 2 �� .............................2.2 Universitas Sumatera Utara dengan: B adalah modulus Bulk Pa � adalah kecepatan sudut rads A adalah amplitudo pergeseran m k adalah bilangan gelombang radm v adalah kecepatan rambat bunyi ms � adalah kerapatan udara kgm 3 P adalah amplitudo tekanan Pa Dari persamaan 2.2 jelas terlihat bahwa semakin besar energi bunyi yang dibawa oleh gelombang maka akan semakin besar intensitasnya. Energi bunyi memiliki bentuk yang sama dengan energi benda bergetar. Energi bunyi sebanding dengan kuadrat frekuensi dan amplitudo sumber bunyi. � ≈ � � 2 � 2 ..........................................2.3 dengan : E adalah energi bunyi J Ao adalah amplitudo sumber bunyi m f adalah frekuensi gelombang bunyi Hz Sears, 2003 .

2.3.6 Frekuensi