Latihan Kebugaran Jasmani Kebugaran Jasmani 1. Pengertian Kebugaran Jasmani

1 Mula-mula tidur telungkup, posisi kedua kaki rapat, dan kedua tangan berpegangan di belakang kepala. 2 Angkat badan ke atas dengan posisi dada tidak menyentuh ke lantai. 3 Gerakan dilakukan berulang-ulang selama 10-20 detik. 2. Latihan Daya Tahan Paru dan Jantung Daya tahan merupakan keadaan yang menekankan pada kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus dalam suasana aerobik. Daya tahan paru dan jantung sangat dibutuhkan agar tubuh tetap dalam keadaan segar dan bugar. Daya tahan paru dan jantung dapat ditingkatkan dengan melakukan beberapa latihan sebagai berikut: a.Lari Bolak-balik Berlari dari titik A ketitik B dan memindahkan balok kayu kecil atau batu satu per satu ketitik B dengan tujuan latihan fisik untuk meningkatkan daya tahan dan kelincahan. b.Loncat Tali Loncat tali dapat dilakukan oleh siswa, baik secara perorangan maupun beregu. Loncat tali secara beregu dapat dilakukan dengan cara dua siswa mengayun tali, dan satu siswa meloncati tali, dengan tijuan latihan fisik untuk meningkatkan daya tahan paru dan jantung. c.Lari Keliling Lapangan Lari mengelilingi lapangan dapat dilakukan secara bertahap dan perlahan selama beberapa waktu. Latihan ini dilakukan selama 10 menit atau disesuaikan dengan kondisi kemampuan fisik anak. 3. Latihan Meningkatkan Kecepatan Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan- gerakan tertentu secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan, meliputi: 1. Lari cepat dengan jarak 50 meter 2. Lari bolak-balik dengan menempuh jarak 10-25 meter. 3. Lari dengan merubah kecepatan dimulai dengan berlari menggunakan kecepatan lambat, seterusnya semakin lama semakin cepat. 4. Lari naik turun tangga. 5. Lari membawa beban sesuai dengan kemampuan. 6. Lari menaiki daerah perbukitan.

B. Produktivitas 1. Hakikat Produktivitas

Menurut Walter Aigner dalam “ Motivation and Awareness “, filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan Will dan upaya Effort manusia untuk selalu meningkatkan kualitas di dalam segala bidang. Produktivitas sebagai konsep yang menyatakan bagaimana keluaran akan berubah apabila masukan berubah, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo pada tahun 1810. Pada tahun 1883, Littre mendefinisikan produktivitas sebagai “kemampuan untuk menghasilkan” yaitu kemampuan untuk memproduksi. Produktivitas menggambarkan hubungan antara keluaran dan alat atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Keluaran atau hasil produksi tersebut diperoleh dari suatu proses kegiatan, bentuk keluaran tersebut dapat berupa produk nyata atau jasa. Untuk menghasilkan keluaran diperlukan masukkan atau sumber-sumber utama dapat berupa tenaga kerja, modal, bahan baku, dan energi. Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik barang-barang atau jasa dengan masuknya yang sebenarnya. Misalnya saja, “produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau output : input. Masukkan sering dibatasi dengan masukkan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa: “produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.” Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai output dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan input. Produktivitas adalah peningkatan proses produksi. Peningkatan produksi berarti perbandingan yang membaik jumlah sumber daya yang dipergunakan input dengan jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan output. Pengurangan dalam input dengan output tetap atau kenaikan output sedang input tetap merupakan peningkatan dalam produktivitas. Adapun definisi-definisi lain akan produktivitas dengan perkembangannya dikemukakan oleh beberapa pakar atau ahli, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pada tahun 1950 Organization for European Economic Coorporation OEEC mengemukakan definisi produktivitas yang lebih formal sebagai berikut : Produktivitas adalah rasio yang didapatkan dengan membagi keluaran dengan salah satu faktor produksi. 2. Menurut Paul Mali 1998, 18 produktivitas adalah ukuran seberapa baik sumber daya yang digunakan bersama di dalam organisasi untuk memperoleh dan menyelesaikan sekumpulan hasil. 3. Menurut Gomes F. Cardoso 1997,159 menyatakan bahwa : “ produktivitas ditunjukkan sebagai rasio output terhadap input, input dapat mencakup biaya produksi dan biaya peralatan, sedangkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapatan dan kerusakan. Produktivitas dan efisiensi sering dianggap sinonim, dimana pengukuran efisiensi menghendaki penentuan outcome, dan penentuan jumlah sumberdaya yang dipakai untuk menghasilkan outcome tersebut. 4. Menurut Organization for Economic Coorporation and Development OECD produktivitas adalah output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan. 5. Menurut European Productivity Agency EPA produktivitas adalah tingkatan efektivitas pemanfaatan setiap elemen produktivitas. 6. Menurut International Labour Organization ILO menyatakan perbandingan antara elemen-elemen produktivitas dengan yang dihasilkan merupakan ukuran produktivitas. 7. Menurut Husein Umar 1998, 9 Produktivitas adalah sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. 8. Menurut L. Greenberg 2005, 12 produktivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukkan selama periode tersebut. 9. Menurut Dewan Produktivitas Nasional Produktivitas didefinisikan dari berbagai macam segi atau sudut yaitu : a. Secara Filosofis Psikologis Produktivitas merupakan sikap mental untuk selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental dan cara pandang hari esok. Sikap mental dan cara pandang yang tidak produktif menurut hidayat adalah : - Menganggap bahwa tanpa bekerja keras kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga. - Ketakutan mengambil keputusan karena ada unsur resiko - Merasa puas dengan hasil yang cukup, walaupun belum sempurna - Mempunyai budaya konsumtif yang tinggi - Tidak mengoreksi kesalahan saat ini, melainkan menunda sampai esok. b. Secara Ekonomis Finansial Produktivitas merupakan usaha memperoleh hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan sumber daya yang sekecil-kecilnya. Produktivitas secara finansial adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang dikuantifikasi. c. Secara Teknis Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengertian efisiensi produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi. Produktivitas diformulasikan sebagai rasio output terhadap input outputinput. Jadi produktivitas merupakan pembagian nilai dari output produksi terhadap biaya input produksi. Rendahnya output karena banyaknya produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan mengakibatkan produktivitas menjadi rendah. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan input dan meningkatkan output. Peningkatan produktivitas yang terbaik adalah meningkatnya output jauh lebih besar dibandingkan meningkatnya input.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Berikut ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya produktivitas menurut Sinungan 2005; 18 yaitu:

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AGRIBISNIS ALITTIFAQ KABUPATEN BANDUNG

0 6 2

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

Penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren terhadap kegiatan pesantren : studi kasus di Pondok Pesantren Darunnajah

14 101 116

KEPATUHAN SANTRI TERHADAP ATURAN DI PONDOK PESANTREN MODERN Kepatuhan Santri Terhadap Aturan di Pondok Pesantren Modern.

0 8 23

KEPATUHAN SANTRI TERHADAP ATURAN DI PONDOK PESANTREN MODERN Kepatuhan Santri Terhadap Aturan di Pondok Pesantren Modern.

0 3 13

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS TENTANG PENGELOLAAN SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DARULARAFAH KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA).

0 1 17

PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 0 12

HEGEMONI PENDIDKAN PONDOK PESANTREN DI ERA CYBER WORLD STUDI KASUS PONDOK PESANTREN AT-TAUHID SIDORESMO SURABAYA.

0 8 117

KONSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN TERHADAP DEMOKRATISASI PENDIDIKAN DI PESANTREN : Studi Kasus di Pondok Pesantren Langitan, Desa Widang Kecamatan Widang Kabupaten Tuban Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 133

MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BANJARMASIN (STUDI MULTI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMIYAH, PONDOK PESANTREN AL-ISTIQAMAH,DAN PONDOK PESANTREN AL-FURQAN) Tesis

0 0 14