Pengolahan Data Pengolahan dan Analisis Data

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi balita maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Balita yang dikategorikan memiliki tingkat kecukupan energi yang baik sebanyak 30 anak balita 50 sedangkan balita yang dikategorikan memiliki tingkat kecukupan energi defisit sebanyak 20 anak balita 33,3. 2. Balita yang dikategorikan memiliki tingkat kecukupan protein yang baik sebanyak 46 anak balita 76,7 sedangkan balita yang dikategorikan memiliki tingkat kecukupan protein defisit sebanyak 6 anak balita 10. 3. Balita yang dikategorikan memiliki status gizi baik dan normal berdasarkan indikator BBU, TBU dan IMTU secara beturut-turut adalah 43 anak balita 73,35, 46 anak balita 76,7 dan 45 anak balita 75 sedangkan balita yang dikategorikan memiliki status gizi buruk berdasarkan indikator BBU, TBU dan IMTU secara beturut-turut adalah 1 anak balita 1,6, 3 anak balita 5, 1 anak balita 1,6. 4. Tingkat kecukupan energi dengan status gizi berdasarkan indikator BBU dan IMTU memiliki hubungan bermakna p=0,02 dan p=0,008 59 sedangkan tingkat kecukupan energi dengan status gizi berdasarkan indikator TBU tidak memiliki hubungan bermakna p=0,19. 5. Tingkat kecukupan protein dengan status gizi berdasarkan indikator BBU, TBU dan IMTU tidak memiliki hubungan bermakna p =0,08, p=0,33, p=0,2.

B. Saran

Pada penelitian ini ditemukan terdapat beberapa anak balita yang berada di desa jauh dari kota yang mengalami gizi buruk, hal ini perlu diperhatikan oleh dinas yang terkait untuk memberi bantuan berupa bahan makanan untuk memenuhi konsumsi makanan anak balita. Pada konsumsi zat gizi mikro juga masih ditemukan anak balita yang belum tercukupi seperti : kalsium, vitamin A dan vitamin C dengan demikian disarankan kepada ibu-ibu balita untuk lebih lagi untuk memenuhi tingkat kecukupan gizi tersebut karena zat gizi yang kurang tercukupi dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak balita. Pada penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara tingkat kecukupan energi terhadap status gizi pada rumah tangga miskin, oleh sebab itu disarankan kepada pemerintah untuk memberi bantuan kepada warga rumah tangga miskin seperti beras, minyak goreng, dan sumber-sumber energi lainnya.

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

11 124 97

Obesity Among Children aged 10-13 Years in Public and Private Elementary Schools

0 42 4

Kecukupan Energi Dan Protein Serta Status Gizi Siswa Smp Yang Mendapat Makan Siang Dan Tidak Mendapat Makan Siang Dari Sekolah Dengan Sisitem Fullday School

4 79 130

The Food Consumpsion, Infectious Diseases, and Nutritional Status of Children Under Five Years Old Post-Treatment of Malnutrition.

0 2 88

171 HEALTH AND NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN UNDER FIVE YEARS IN POSYANDU NUTRITION PROGRAM

0 0 7

104 HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, MORBIDITAS DAN STATUS GIZI BALITA DI INDONESIA (RELATIONSHIP BETWEEN ENVIRONMENTAL SANITATION, MORBIDITY AND NUTRITIONAL STATUS OF UNDER-FIVE CHILDREN IN INDONESIA)

0 0 10

Effect of Biopsychosocial Factors and Environmental Sanitation on Nutritional Status of Children Under Five Years Old in Nganjuk District

0 0 13

ANALISIS SPASIAL TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI INDONESIA (RISKESDAS 2007 2010) Analysis Spatial for Changes in Nutritional Status of Children Under-Five in Indonesia (RISKESDAS 2007 and 2010)

0 0 12

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DENGAN ORANG TUA BEKERJA (Relationship Between Nutritional Status of Children Under Five with Parents Who Work)

0 2 11

GAMBARAN KONSUMSI PROTEIN NABATI DAN HEWANI PADA ANAK BALITA STUNTING DAN GIZI KURANG DI INDONESIA (THE PROFILE OF VEGETABLE - ANIMAL PROTEIN CONSUMPTION OF STUNTING AND UNDERWEIGHT CHILDREN UNDER FIVE YEARS OLD IN INDONESIA)

0 2 8