Berat Badan menurut Umur BBU

27

2. Tinggi Badan menurut Umur TBU

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Bedasarkan karakteristik tersebut di atas, maka indeks ini menggambarkan konsumsi protein masa lalu Supariasa, 2002. Kelebihan indeks TBU: a Baik untuk menilai status gizi masa lampau b Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah, dan mudah dibawa. Kekurangan indeks TBU: a Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun. b Pengukuran relatif lebih sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya Supariasa, 2002.

3. Berat Badan menurut Tinggi Badan BBTB

Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dan kecepatan 28 tertentu. Indeks BBTB adalah merupakan indeks yang independent terhadap umur. Keuntungan Indeks BBTB adalah tidak memerlukan data umur, dapat membedakan proporsi badan gemuk, normal, dan kurus. Kelemahan Indeks BBTB adalah tidak dapat memberikan gambaran, apakah anak tersebut pendek, cukup tinggi badan, atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya. Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran panjangtinggi badan pada kelompok balita. Dengan metode ini membutuhkan dua macam alat ukur, pengukuran relatif lebih lama. Membutuhkan dua orang untuk melakukannya.

4. Indeks Massa Tubuh Menurut Umur IMTU

Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat Supariasa, 2002. Pengukuran status gizi balita dapat dilakukan dengan indeks antropometri dan menggunakan Indeks Massa Tubuh IMT. Rumus IMT: IMT = BB kg x TB 2 m Keterangan : IMT : Indeks Massa Tubuh BB : Berat Badan kg TB : Tinggi Badan m 29 Tabel 5. Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks Sumber : Kemenkes 2011 Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas z-Score Berat badan menurut Umur BBU Anak Umur 0-60 bulan Tinggi badan menurut umur TBU Anak Umur 0-60 bulan Berat badan menurut Tinggi badan BBTB Anak Umur 0-60 bulan Indeks Massa Tubuh menurut Umur IMTU Anak Umur 0-60 bulan Indeks Massa Tubuh menurut Umur IMTU Anak Umur 5-18 tahun Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih Sangat pendek Pendek Normal Tinggi Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 1 SD 1 SD sampai dengan 2 SD 2 SD

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

11 124 97

Obesity Among Children aged 10-13 Years in Public and Private Elementary Schools

0 42 4

Kecukupan Energi Dan Protein Serta Status Gizi Siswa Smp Yang Mendapat Makan Siang Dan Tidak Mendapat Makan Siang Dari Sekolah Dengan Sisitem Fullday School

4 79 130

The Food Consumpsion, Infectious Diseases, and Nutritional Status of Children Under Five Years Old Post-Treatment of Malnutrition.

0 2 88

171 HEALTH AND NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN UNDER FIVE YEARS IN POSYANDU NUTRITION PROGRAM

0 0 7

104 HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, MORBIDITAS DAN STATUS GIZI BALITA DI INDONESIA (RELATIONSHIP BETWEEN ENVIRONMENTAL SANITATION, MORBIDITY AND NUTRITIONAL STATUS OF UNDER-FIVE CHILDREN IN INDONESIA)

0 0 10

Effect of Biopsychosocial Factors and Environmental Sanitation on Nutritional Status of Children Under Five Years Old in Nganjuk District

0 0 13

ANALISIS SPASIAL TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI INDONESIA (RISKESDAS 2007 2010) Analysis Spatial for Changes in Nutritional Status of Children Under-Five in Indonesia (RISKESDAS 2007 and 2010)

0 0 12

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DENGAN ORANG TUA BEKERJA (Relationship Between Nutritional Status of Children Under Five with Parents Who Work)

0 2 11

GAMBARAN KONSUMSI PROTEIN NABATI DAN HEWANI PADA ANAK BALITA STUNTING DAN GIZI KURANG DI INDONESIA (THE PROFILE OF VEGETABLE - ANIMAL PROTEIN CONSUMPTION OF STUNTING AND UNDERWEIGHT CHILDREN UNDER FIVE YEARS OLD IN INDONESIA)

0 2 8