f. Warna Bakar
Warna bakar tanah liat dipengaruhi oleh zatbahan yang terikat secara kimiawi pada kandungan tanah. Warna pada tanah liat
disebabkan oleh zat yang mengotorinya, warna abu – abu sampai
hitam mengandung zat arang dan sisa – sisa tumbuhan, warna
merah disebabkan oleh oksida besi Fe.Perubahan warna batu bata merah dari keadaan mentah sampai setelah dibakar biasanya sulit
dipastikan.
3. Sifat Tanah Lempung Pada Pembakaran
Tanah Lempung yang dibakar akan mengalami perubahan seperti berikut: 1 Pada temperatur ± 150ºC, terjadi penguapan air pembentuk yang
ditambahkan dalam tanah lempung pada pembentukan setelah menjadi batu bata mentah.
2 Pada temperatur antara 400ºC - 600ºC, air yang terikat secara kimia dan` zat-zat lain yang terdapat dalam tanah lempung akan menguap.
3 Pada temperatur diatas 800ºC, terjadi perubahan-perubahan Kristal dari tanah lempung dan mulai terbentuk bahan gelas yang akan
mengisi pori- pori sehingga batu bata menjadi padat dan keras. 4 Senyawa-senyawa besi akan berubah menjadi senyawa yang lebih
stabil dan umumnya mempengaruhi warna batu bata.
5 Tanah lempung yang mengalami susut kembali disebut susut bakar. Susut bakar diharapkan tidak menimbulkan cacat seperti perubahan
bentuk melengkung, pecah-pecah dan retak. Tanah lempung yang sudah dibakar tidak dapat kembali lagi menjadi tanah lempung atau liat
oleh pengaruh udara maupun air.
D. Abu Sekam Padi
Sekam padi merupakan salah satu limbah dari produk pertanian. Sekam padi atau kulit padi adalah bagian terluar dari butir padi yang menjadi hasil
sampingan saaat proses penggilingan padi dilakukan sekitar 20 dari bobot padi adalah sekam padi dan kurang lebih 15 dari komposisi
sekam adalah abu sekam padi yang dihasilkan saat sekam tersebut dibakar. Sekam padi mengandung abu yang mempunyai kandungan silica yang
tinggi dan selulosa yang menghasilkan karbon ketika terdekomposisi secara termal.
Abu sekam padi adalah hasil sisa dari pembakaran sekam padi, Abu sekam padi merupakan salah satu bahan yang potensial digunakan di Indonesia karena
produksi pertanian yang tinggi dan penyebaran yang luas. Untuk menghasilkan abu sekam padi
yang bagus pada saat pembakaran suhu harus terkontrol, sehingga menghasilkan abu sekam padi yang mengandung silika. Selama
proses perubahan sekam padi menjadi abu, pembakaran memghilangkan zat-zat organik dan meninggalkan zat sisa yang kaya akan silika.
Selama proses perubahan sekam padi menjadi abu, pembakaran memghilangkan zat-zat organik dan meninggalkan sisa yang kaya akan