Bentuk-Bentuk Dasar Interaksi Sosial

individu. Setelah itu individu yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh individu tersebut. komunikasi dapat terjadi apabila ada seseorang yang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan- perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi dapat memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, komunikasi juga memungkinkan kerjasama antar individu ataupun kelompok, selain itu komunikasi juga dapat menimbulkan adanya pertikaian akibat dari salah paham dari masing-masing individu ataupun kelompok.

2.1.3 Bentuk-Bentuk Dasar Interaksi Sosial

Menurut Bonner dalam Gerungan,2004:62 Interaksi sosial dapat dibedakan menjadi beberapa faktor yang mendasarinya, baik secara tunggal maupun bergabung yaitu: 2.1.3.1 Imitasi Menurut Gabriel Tarde dalam Gerungan 2004:62 menyatakan bahwa seluruh kehidupan sosial manusia didasari faktor-faktor imitasi. Imitasi dapat mendorong individu atau kelompok untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik.dalam lapangan pendidikan dan perkembangan kepribadian individu, imitasi mempunyai peranan yang sangat penting karena dengan mengikuti suatu contoh yang baik akan merangsang seseorang untuk melakukan hal yang baik pula. Dampak negatif dari pola imitasi dalam interaksi sosial adalah apabila perilaku yang diimitasi adalah perilaku yang salah, baik secara moral maupun hokum, sehungga diperlukan upaya yang kuat untuk menolaknya. Adapun syarat- syarat terjadi imitasi adalah sebagai berikut: 1. Terdapatnya minat, perhatian yang cukup besar terhadap sesuatu yang ingin diimitasi, 2. Adanya sikap yang menunjang tinggi atau mengagumi hal-hal yang hendak diimitasi, 3. Individu yang melakukan imitasi suatu pandangan atau tingkah laku, biasanya karena hal tersebut mempunyai penghargaan sosial yang tinggi. 2.1.3.2 Sugesti Sugesti dalam ilmu jiwa sosial dapat dirumuskan sebagai suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman- pedoman tingkah lakudari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian di terima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima terpengaruh oleh emosi, yang menghambat daya berpikir rasional. 2.1.3.3 Identifikasi Faktor identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses identifikasi. Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri sendiri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain, identifikasi juga lebih mendalam di bandingkan dengan imitasi karena dalam proses identifikasi seseorang akan mencoba menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain, “mengidentikan” dirinya dengan orang lain. 2.1.3.4 Simpati Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuat seseorang tersebut merasakan seoalah-olah berada dalam kaeadaan orang lain. Misalnya dicontohkan seseorang akan merasakan sedih atau iba ketika melihat orang lain mengalami musibah atau masalah. Faktor-faktor yang menjadi dasar berlangsungnya proses interaksi sosial, di dalam kenyataanya proses ini sangat kompleks, sehingga terkadang sulit untuk membedakan antara faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor ini dapat berjalan sendiri-sendiri secara terpisah maupun dengan keadaan bergabung.

2.1.4 Pola atau Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial