2.1.2 Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat terjadi jika memenuhi syarat yakni adanya kontak sosial dan ada komunikasi sosial.
2.1.2.1 Aspek-Aspek Interaksi sosial
Menurut Santosa 2004:11 aspek-aspek dalam interaksi sosial sebgai berikut: 1. Adanya hubungan, 2. Ada individu, 3. Ada tujuan, 4. Adanya
hubungan dengan struktur Dan Fungsi Kelompok. 2.1.2.2 Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing
dalam kehidupan masyarakat, konflik sosial pihak dengan pihak yang lain. Menurut Soekanto 2012:60 kontak sosial dapat bersifat positif dan dapat
bersifat negatif kontak sosial yang bersifat positif dapat berupa kerjasama, sedangkan yang negatif lebih mengarah kepada pertentangan atau persaingan dan
bahkan dapat menimbulkan terjadinya konflik. Kontak sosial dapat terjadi hubungan yang positif dan hubungan yang negatif kontak sosial positif terjadi
karena hubungan antara kedua belah pihak terdapat saling pengertian untuk masing-masing pihak. Sedangkan kontak negatif terjadi oleh karena hubungan
antara kedua belah pihak tidak melahirkan saling pengertian sehingga mengakibatkan pertentangan atau perselisihan.
Suatu kontak sosial juga dapat bersifat primer dan bersifat sekunder, kontak primer terjadi apabila yang mengadakan kontak sosial bertemu langsung
dan berhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder memerlukan perantara misalnya sebagai contoh: dalam era globalisasi dewasa ini hubungan-hubungan
sekunder sudah banyak melalui alat-alat komunikasi canggih seperti telepon dan internet.
Menurut Soekanto 2012:59 Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu sebagai berikut:
2.1.2.2.1 Kontak Sosial Antar Individu Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-
kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi socialization, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru
mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi
anggota.
2.1.2.2.2 Kontak Sosial Antara Individu Dengan Kelompok Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakan bahwa
tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri
dengan ideologi dan programnya. 2.1.2.2.3 Kontak Sosial Antara Kelompok Dengan Kelompok
Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerjasama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga di dalam pemilihan umum. Atau apabila
dua buah perusahaan bangunan menagadakan suatu kontrak untuk membuat jalan raya, jembatan dan seterusnya di suatu wilayah yang baru dibuka.
2.1.2.3 Komunikasi sosial Menurut Soekanto,2012:61 arti terpenting dalam komunikasi adalah
seseorang dapat memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak badansikap, perasaan apa saja yang ingin disampaikan oleh
individu. Setelah itu individu yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh individu tersebut. komunikasi dapat terjadi
apabila ada seseorang yang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan- perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Komunikasi dapat memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, komunikasi juga memungkinkan kerjasama antar individu ataupun kelompok,
selain itu komunikasi juga dapat menimbulkan adanya pertikaian akibat dari salah paham dari masing-masing individu ataupun kelompok.
2.1.3 Bentuk-Bentuk Dasar Interaksi Sosial