Proses terjadinya penularan malaria

11 menghalangi sinar matahari yang masuk atau melindungi dari serangan mahluk hidup lain. Beberapa jenis tanaman air merupakan indikator bagi jenis nyamuk tertentu. Tanaman air seperti lumut perut ayam Heteromorpha, sp dan lumut sutera Enteromorpha, sp kemungkinan di Lagun tersebut ada larva Anopheles sundaicus Naelitarwiyah, 1999. Beberapa jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah. Gambusia affinis, ikan Guppi Pocillie reticulate, dan Nila Oreochomis niloticus mempengaruhi jumlah populasi nyamuk di Desa Hanura Fatma, 2002.

D. Proses terjadinya penularan malaria

Meliputi 3 tiga faktor utama yaitu : a Adanya penderita baik dengan adanya gejala klinis ataupun tanpa gejala klinis; b Adanya nyamuk atau vektor; c Adanya manusia yang sehat Depkes RI, 1999a. Siklus penularannya adalah sebagai berikut : orang yang sakit malaria digigit nyamuk Anopheles dan parasit yang ada di dalam darah akan ikut terisap didalam tubuh nyamuk dan akan mengalami siklus seksual siklus sporogoni yang menghasilkan sporozoit. Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya sudah terdapat sporozoit mengigit orang yang 12 rentan, maka di dalam darah orang tersebut akan terdapat parasit dan berkembang di dalam tubuh manusia yang dikenal dengan siklus aseksual Depkes RI, 1999. Faktor kesehatan lingkungan fisik, kimia, biologis, dan sosial budaya sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit malaria di Indonesia Harijanto, 2000. Kemampuan bertahannya penyakit malaria disuatu daerah ditentukan oleh berbagai faktor yang meliputi adanya parasit malaria, nyamuk Anopheles, manusia yang rentan terhadap infeksi malaria, lingkungan dan iklim Prabowo, 2004. Kesehatan lingkungan mempelajari dan menangani hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekosistem dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pencegahan terhadap penyakit dan gangguan kesehatan dengan mengendalikan faktor lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Interaksi lingkungan dengan pembangunan saat ini maupun yang akan datang saling berpengaruh Fathi et al., 2005. Apabila ditinjau dari segi manusia brinteraksi dengan alam ini dimaksudkan untuk mendapat keuntungan tetapi bila sumber daya alam tidak mendukung kesehatan manusia maka bisa terjadi keadaan sebaliknya, antara lain adalah terjadinya penyakit malaria Soemirat, 2000; Keman dan Wahyuni, 2005. Tingginya kasus malaria di Lampung disinyalir berkorelasi dengan kepadatann yamuk Anopheles sebagai vektor, sebagaimana pernyataan Rozendal 1997 bahwa banyaknya vektor akan berkorelasi positif dengan tingginya kasus penyakit. Kepadatan populasi vektor yang tinggi dapat meningkatkan kontak vektor yang infektif terhadap manusia Mc. Kelvey et 13 al. 1991. Nyamuk Anopheles yang telah ditemukan kontak dengan manusia di Lampung Selatan antara lain A. sundaicus, A. subpictus, A. vagus, A. indefinitus, A. nigerrimus, A. peditaeniatus, A. kochi, A. Barbirostris, A. annullaris, A. separatus, A. tessellatus dan A. aconitus Idram Idris, dkk. 1999. 1

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian

pengambilan sampel sebagai study pendahuluan di Desa Sukarame, Kampung Baru dan Sukamaju, Kecamatan Punduh Pedada ,Kabupaten Pesawaran, propinsi Lampung, dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2011. Penelitian lanjutan dilaksanakan pada 14- 15 April 2012 di desa Sukamaju, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, propinsi Lampung, peta penelitian dapat dilihat pada gambar 3. Untuk mengidentifikasi nyamuk yang tertangkap dilakukan di laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah aspirator alat penangkap nyamuk, gelas plastik, kain kasa, karet gelang, cawan petri, mikroskop stereo, objek glass, senter, alat tulis ,dan buku identifikasi Anopheles “Kunci bergambar untuk Anopheles dewasa di Sumatra dan Kalimantan” Depkes RI, 2000 juga berdasarkan kunci identifikasi dari Reid 1962, O’Connor dan Soepanto 1979. Bahan yang digunakan adalah nyamuk Anopheles sp sebagai hewan uji yang diperoleh dari penangkapan di desa Sukamaju, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, serta kloroform.

C. Metode Penelitian