PROGRAM BAKTI TNI KODIM 0421 DALAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 201

(1)

ABSTRAK

PROGRAM BAKTI TNI KODIM 0421 DALAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KECAMATAN PUNDUH PEDADA

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010

Oleh Dian Marmika

Kodim 0421 merupakan salah satu komponen yang membantu pemerintah untuk mengetaskan masalah pendidikan luar sekolah di wilayah Kabupaten Pesawaran, Upaya yang dilakukan Kodim 0421 untuk membantu mengatasi masalah pendidikan luar sekolah adalah dengan melaksanakn Program Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh pedada pada tahun 2010, bertujuan memberikan layanan pendidikan bagi penduduk yang belum mengerti baca dan tulis.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan analisis data kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada tahun 2010 sebagai berikut: Menyusun perencanaan program meliputi, pendataan penduduk buta aksara, penentuan lokasi pelaksanaan program, sasaran/obyek, sarana pembelajaran dan pengerahan personel. Melaksanaan program meliputi: tempat dan waktu pelaksanaa, materi pembelajaran serta berperan aktif dalam kegiatan/proses belajar-mengajar, dan. Program Pengentasan Buta Aksara ini dilaksanakan di 2 desa sebagai lokasi utama yaitu Desa Sukajaya Punduh dan Kampung Baru dan diikuti oleh 40 orang peserta dari 2 desa tersebut. Berdasrkan hasil evaluasi, program pengentasan buta aksara ini dinyatakan berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari tersusunnya dengan baik laporan pelaksanaan program pengentasan buta aksara oleh kodim 0421 dari awal hingga akhir kegiatan secara lengkap dan jelas.


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 diantaranya melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan betapa kokohnya persatuan TNI dengan rakyat dalam kesatuan yang manunggal. TNI adalah tentara pejuang yang lahir dari kandungan rakyat terjajah, yang bangkit melancarkan revolusi untuk menumbangkan penjajahan, karena sadar bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itulah TNI akan terus berjuang untuk kepentingan rakyat yang mendambakan keadilan dan kemakmuran.

Kesetiaan TNI kepada rakyat telah dibuktikan dengan kesungguhan dan keberhasilan TNI dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. TNI juga merupakan bagian dari rakyat Indonesia ikut bertanggung jawab dalam pencapaian keberhasilan pendidikan nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Sementara itu, usaha yang dilakukan oleh bangsa Indonesia belum semuanya mampu dilaksanakan salah satunya oleh Departemen Pendidikan Pemuda dan Olahraga dikarenakan keterbatasan anggaran maupun faktor geografis sehingga menuntut keikutsertaan dan kiprah TNI, yakni dengan ikut aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui Program Pengentasan Buta Aksara, dengan menitikberatkan di daerah-daerah terpencil di wilayah satuan Kodim (Komando Distrik Militer).


(3)

Pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menuntaskan masalah kemiskinan masyarakat. Namun pemerintah mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menuntaskan masalah tresebut secara organisasi, manajemen dan kemampuan keuangan. Oleh karena itu pemerintah sangat berkepentingan untuk mengajak dan mengkooardinasi suluruh komponen, mulai dari segenap jajaran Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota, pelaku usaha nasional, pelaku lembaga keuangan dan perbankan, perguruan tinggi, LSM/NGO, Ormas, Orsospol serta TNI untuk bergerak dan bersatu dalam memberantas kemiskinan yang ada di daerah terpencil. (CH. H Sidabutar, 2003: 31)

Pengentasan buta aksara merupakan bagian dari tugas TNI di bidang teritorial, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 34/24 tentang TNI. Isinya, selain melakukan operasi militer perang, TNI dapat melaksanakan operasi militer non perang (nirmiliter). Seperti yang diungkapkan George Toisutta, "Karena tidak ada operasi militer, maka kegiatan difokuskan

pada operasi teritorial".

(AgusWidjojo,2007dalamhtt://www.tnial.mil.id/Artikel/tabid/6/artcleType/ArticleView/Artic leId/897/Default.aspx.)

Teritorial dalam pengertian umum yaitu sebagian dari permukaan bumi, terdiri atas daratan dan perairan dan ruang udara dengan batas-batas tertentu yang ditetapkan oleh suatu negara sebagai wilayah nasionalnya dengan segenap isinya yang ada diruang semesta negara itu baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan buatan serta sarana dan prasarana sebagai suatu keseluruhan. (Staf Umum Teritorial Kodim 0421/Lamsel, 2009: 6).

Kodim merupakan perpanjangan tangan di bawah satuan Korem (Komando Resort). “Dalam hal ini, Kodim 0421/Lamsel adalah satuan di bawah Korem 043/Gatam, dengan wilayahnya kabupaten Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran”.(Korem 043/Gatam-Kodim 0421/Lamsel, 2007: 7-8)

TNI sebagai salah satu komponen bangsa, tersebar di seluruh wilayah Indonesia sampai daerah terpencil sekalipun. Oleh karena itu sangat relevan bila TNI melalui Kodim 0421/Lamsel yang berada di daerah Lampung Selatan untuk meningkatkan peranannya


(4)

membantu pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama masyarakat Lampung dengan tujuan untuk mengurangi jumlah masyarakat buta aksara di pedesaan yang belum dijangkau oleh pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Kegiatan ini sudah dilaksanakan tahun 2010 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran.

Komando teritorial tingkat Komando Distrik Militer (Kodim) ke bawah sepenuhnya hanya memiliki fungsi pembinaan teritorial dan tidak dibekali kemampuan, kewenangan, ataupun memenuhi syarat untuk mengendalikan operasi militer. Penyederhanaan struktur komando teritorial yang berorientasi pada pertahanan darat bisa dilakukan secara bersamaan dengan mengubah postur AD menjadi kesatuan

tempur yang bisa digelar dengancepat. (Agus Widjojo, 2007 dalam

htt://www.tnial.mil.id/Artikel/

tabid/6/artcleType/ArticleView/ArticleId/897/Default.aspx.).

Sedangkan satuan teritorial Kodim 0421 membawahi dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Selatan dan wilayah Kabupaten Pesawaran.

Dalam bidang teritorial Kodim 0421 mempunyai empat kegiatan yaitu: Bidang Manajemen, Bidang Bintawil (Pembinaan Ketahanan Wilayah), Bidang Komsos (Komunikasi Sosial) dan Bidang Bhakti TNI. (Korem 043/Gatam-Kodim 0421/Lamsel. 2010:7-8)

Dengan adanya Program Pengentasan Buta Aksara, masyarakat merasa sangat puas karena dengan adanya program ini, orang-orang yang tidak pernah mengenal pengetahuan baca dan tulis sekarang mereka sudah pandai membaca dan menulis sehingga memperlancar komunikasi antara masyarakat setempat dan menambah kesadaran masyarakat bahwa pendidikan sangat diperlukan bagi setiap orang.

Program Buta Aksara merupakan salah satu program Komando Distrik Militer 0421, yang mana program ini merupakan Program Pendidikan Luar Sekolah yang yang anggotanya adalah orang-orang yang sama sekali tidak mengenal huruf atau angka.


(5)

Seperti yang diungkapkan GBHN : Pendidikan juga menjangkau program-program luar sekolah yaitu pendidikan yang bersifat kemasyarakatan, termasuk kepramukaan, latihan-latihan keterampilan dan pemberantasan buta huruf dengan mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada. (GBHN dalam Soelaiman Joesoef, 2008; 48).

Pemberantasan buta huruf dilaksanakan pada masyarakat yang terbelakang dan juga masyarakat kota yang tertinggal. Pemberantasan buta huruf perlu dilaksanakan karena:

1. Arus kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknik. Hal ini akan mempengaruhi taraf hidup dsn perhubungsn sesama manusia.

2. Adanya perang dunia II atau perang lainnya yang menyebabkan manusia harus selalu belajar untuk kemajuan dirinya sesuian dengan perkembangan teknik modern.

3. Buta huruf pada umumnya berdampingan kemelaratan, kesengsaraan, kelesuan, sifat masa bodoh dan tahayul.

(Soelaiman Joesoef, 2008; 137)

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dibatasi hanya pada bhakti TNI dalam pengetaskan buta aksara karena di dalam melaksanakan kegiatan tersebut terdapat nilai kebersamaan dan kemanunggalan dengan rakyat, seperti yang tertera pada tujuan yaitu mewujudkan kemanunggalan TNI-rakyat melalui bantuan pendidikan dalam rangka membantu otoritas sipil untuk meningkatkan sumber daya manusia . Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai Bakti TNI dalam mengetaskan buta aksara di satuan Kodim 0421 Lampung Selatan di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran.

B. Analisis Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:


(6)

1. Program bakti TNI di Kodim 0421.

2. Program Buta Aksara sebagai salah satu wujud Bakti Kodim 0421. 3. Upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan.

buta aksara tahun 2010.

2. Batasan Masalah

Agar masalah yang dibahas dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis akan membahas masalah yaitu mengenai upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010.

3. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas inti permasalahan yang akan diteliti maka perlu suatu rumusan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran 2010.

C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini memiliki arah yang tepat, maka setiap peneliti tentunya harus memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran 2010.


(7)

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperluas wawasan, baik penulis maupun pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan tentang Program Buta Aksara.

2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program S1 pada program studi pendidikan sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek, antara lain: subjek penelitian, objek penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, temporal penelitian, dan bidang ilmu yang dianggap sesuai dengan isi penelitian. Penelitian ini berjudul Bakti Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran 2010, yang dibatasi pada upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan Buta Aksara.

a. Subyek Penelitan : Kodim 0421 Lampung Selatan.

b. Obyek Penelitian : Program Bakti TNI Kodim 0421 dalam Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010. c. Tempat Penelitian : Kodim 0421 dan Kecamatan Punduh Pedada.

d. Waktu Penelitian : Tahun 2011. e. Temporal Penelitian : 2010.


(8)

I. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan menjadi topik penelitian. Dimana dalam penelitian ini akan dicari konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teori bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah:

1. Konsep Pengentasan Buta Aksara

a. Pengertian Pengentasan Buta Aksara

Menurut arti kata com pengentasan yaitu proses, cara, perbuatan mengentas atau mengentaskan masyarakat dari kemiskinan (http://www.artikata.com/arti-326612-entas.html)

Buta aksara menurut Ensiklopedia Indonesia adalah buta berarti kehilangan kemampuan untuk melihat atau ketidakmampuan melihat. Arti lain tentang buta yaitu tidak tahu (mengerti) sedikitpun tentang sesuatu

(Ensiklopedia Indonesia, 1990: 561).

Pengertian aksara adalah huruf dan lambang bunyi atau fonem satuan terkecil dalam bunyi bahasa, merupakan mekanisme pembeda yang menentukan arti kata (Ensiklopedia Indonesia, 1990: 133).

Menurut sejarah timbulnya aksara dibagi menjadi empat jenis yaitu: (Ensiklopedia Indonesia dalam Jeane, 2009:12-13)


(9)

2. Ideografik , misalnya aksara Tiongkok yang coretannya tidak dapat lagi dilihat melukiskan sebuah benda konkrit.

3. Silabik yang menggambarkan suku-suku kata misalnya, aksara Palawa, aksara Nevaganari, aksara Jawa, aksara Arab, aksara Katakana, aksara Hiragana Jepang.

4. Fonetik, misalnya, akasara Lati, aksara Yunani, aksara Cyrilic (Rusia), aksara Gothik (Jerman). Aksara merupakan lambang bunyi, sedangkan bunyi merupakan lambang pengertian.

Jadi pengentasan buta aksara adalah cara atau proses yang dilakukan oleh satuan Komando Distrik Militer untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan Sumber daya manusia dengan jalan memberantas ketidakmampuan baca tulis seseorang atau individu yang tidak tahu atau mengerti tentang huruf latin sederhana serta ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi.

b. Jenis-jenis Buta Aksara

Menurut jenisnya ketunaaksaraan dibagi menjadi tiga kategori yaitu: (Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional dalam Jeane, 2009: 13)

1. Buta aksara latin dan angka


(10)

2. Buta bahasa Indonesia

Yaitu masyarakat atau individu yang tidak mengetahui atau tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupannya sehari-hari dalam berinteraksi.

3. Buta pendidikan dasar

Yaitu warga belajar yang belum atau tidak mendapatkan kesempatan pendidikan dasar. Pendidikan dasar ialah pendidikan dasar membaca, menulis dasar keterampilan dan lain sebagainya.

2. Konsep Bakti TNI

Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:71) bakti adalah tunduk dan hormat atau perbuatan yang menyatakan setia kepada masyarakat sebagai anggota kesatuan Tentara Nasional Indonesia.

Pengertian Bakti TNI secara luas merupakan perwujudan Dharma Bakti TNI sebagai alat pertahanan Negara dengan mendayagunakan kemampuan TNI bersama-sama instansi pemerintah terkait dan komponen bangsa lainnya dengan rangka tugas operasi militer selain perang dalam membantu pemerintah memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya sesuai dengan sistem pertahanan semesta, membantu tugas pemerintah dan menangani permasalahan sosial di daerah dan membantu menanggulangi bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusian (staf umum teritorial angkatan darat, 2011:5).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bakti TNI merupakan perbuatan atas kesetian satuan anggota TNI atau instansi pemerintah terkait terhadap negara kesatuan republik Indonesia dalam mempertahankan negara dan membantu pemerintah dan menangani permasalan sosial di negara kesatuan republik Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya satuan teritorial Kodim 0421 membawahi dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Selatan dan wilayah Kabupaten Pesawaran. Sedangkan


(11)

dalam bidang teritorial Kodim 0421 mempunyai empat kegiatan yaitu: (Korem 043/Gatam-Kodim 0421/Lamsel. 2010:7-8)

“Dibidang teritorial, Kodim 0421/Lamsel mempunyai empat kegiatan yaitu bidang Menajemen, bidang Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintawil), bidang Komunikasi Sosial (Komsos), dan bidang Bhakti TNI”. (Staf Angkatan Darat, 2008: 7) Secara singkat dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bidang Manajemen

Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu: 1.1Manajemen teritorial

(Apel Komandan Koramil dan Bintara Pembina Desa)

1.2 Manajemen Teritorial, pembinaan kesiapan aparat kewilayahan dan kemampuan Teritorial (Binsiap Apwil dan Puanter)

1.3 Manajemen Teritorial (Pendayagunaan Koramil Model) 1.4 Manajemen Teritorial (Lomba Binter)

2. Bidang Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintawil) Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu:

2.1Bintawil (Himpun, Sun dan Inventarisasi data RTRW dan SDAB ) 2.2Bintawil (Pembinaan Kepramukaan)

2.3Bintawil (Pembinaan Pata Jarak Jaring Ter) 2.4Bintawil (Ketahanan Pangan)

2.5Bintawil (Sos Balatkom dan Paham Radikal) 2.6Bintawil (Hemat Energi)

2.7Bintawil (Pembinaan Tata Ruang Wilhanrat).


(12)

Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu: 3.1Binkomsos (Katpuan Komsosos)

3.2Binkomsos (Gar Komsos dengan Appemi) 3.3Binkomsos (Gar Komsos dengan Kommas) 3.4Binkomsos (Komsos dengan KB TNI)

3.5Binkomsos (Giat Olah Raga bersama Masyarakat) 3.6Binkomsos (Giat Seni Budaya bersama Masyarakat)

4. Bidang Bhakti TNI

Bidang ini terbagi lagi menjadi empat kegiatan yaitu: 4.1Bhakti TNI (Karya Bhakti)

4.2Bhakti TNI (Pekan Bhakti)

4.3Bhakti TNI (Kegiatan Penghijauan) 4.4Bhakti TNI (Pengentasan Buta Aksara)

4.5Bhakti TNI (Tentara Manunggal Membangun Desa)

Dari kelima bidang diatas salah satu bentuk kegiatan di bidang pendidikan yaitu Bakti TNI pengentasan buta aksara sebagai salah satu wujud kesetian membantu pemerintah dalam pengentasan buta aksara yang ada di daerah- daerah terpencil dan terisolir khususnya di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran.

3. Konsep Komando Distrik Militer 0421/Lampung Selatan

Keberadaan Kodim sangat diperlukan agar seluruh wilayah Indonesia dapat diawasi dan dijaga dari penyusup, dalam konteks gelar kekuatan dan pertahanan hanya dapat eksis sejauh dibatasi oleh fungsi pertahanan, yaitu fungsi operasional pertahanan yang didasarkan pada


(13)

keputusan politik untuk mempertahankan kedaulatan serta keutuhan bangsa dan negara dari ancaman militer dari luar.

Secara umum Kodim adalah singkatan dari Komando Distrik Militer. Jika dijabarkan satu parsatu, komando adalah suatu kepemimpinan (satu perintah) dalam suatu kesatuan unit militer yang disiapkan dan diorganisasi sebagai satuan gerak cepat, terutama untuk menyerang dan lari dari suatu serangan militer. (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1990), distrik adalah bagian kota atau negara yang dibagi untuk tujuan tertentu; wilayah militer. (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1990) atau scop suatu wilayah setingkat Kabupaten (kurang lebih membawahi 20 koramil minimal 10 koramil), militer adalah tentara/anggota tentara yang militan atau pertahanan/kekuatan suatu negara (jumlah personil dan peralatannya termasuk persenjataannya), Sedangkan 0421/LS merupakan kode urut kesatuan yang memudahkan pimpinan atas mengetahui dimana posisi kesatuan itu, yang mana Kodim 0421 terletak di Lampung Selatan. (Sumber: Bapak Fatoni. 15 februari 2011).

Jadi Komando Distrik Militer yaitu kepemimpinan yang membawahi suatu wilayah kabupaten yang mana kepemimpinan tersebut di pegang oleh kekuatan militer. Dalam hal ini Kodim melaksanakan tugasnya membantu pemerintah dalam bidang pendidikan yaitu pengentasan buta aksara.

4. Konsep Upaya Pengentasan Buta Aksara

Upaya adalah usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia.1990: 995).

Menurut arti kata com pengentasan yaitu proses, cara, perbuatan mengentas atau mengentaskan masyarakat dari kemiskinan (http://www.artikata.com/arti-326612-entas.html)


(14)

Buta aksara menurut Ensiklopedia Indonesia adalah kehilangan kemampuan untuk melihat atau ketidakmampuan melihat aksara. Arti lain tentang buta aksara yaitu tidak tahu (mengerti) sedikitpun tentang aksara (Ensiklopedia Indonesia, 1990: 561

Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud upaya pengentasan buta aksara dalam penelitian ini adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memberikan jalan keluar bagi penduduk yang tidak mengerti aksara dengan cara membentuk sebuah program sebagai wadah yang melayani masyarakat khususnya bagi para buta aksara untuk dapat belajar dan mengenal baca tulis.

Upaya pengentasan buta aksara yang dimaksud dalam penelitian ini hanya terbatas pada upaya yang dilakukan oleh satuan KODIM 0421 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010.

B. Kerangka Pikir

Dengan kemerdekaan yang diperoleh oleh Bangsa Indonesia pada tahun 1945, bahwa rakyat Indonesia bebas dari jajahan bangsa asing berarti rakyat Indonesia juga terlepas dari tekanan-tekanan yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Perjuangan tersebut tidak terlepas dari perjuangan Tentara Nasional Indonesia sebagai ujung tombak merebut kemerdekaan, tanpa ada kerjasama antara kedua pihak maka semua itu tidak ada nilainya. Karena perjuangan itulah sampai sekarang antara aparat keamanan khususnya TNI dan rakyat tetap bersatu. Seiring dengan perkembangan zaman, maka pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menuntaskan dan meningkatkan sumber daya manusia dalam mencapai taraf hidup yang sejahtera. Tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah juga mempunyai hambatan dan keterbatasan kemampuan untuk menuntaskan masalah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah


(15)

juga berkepentingan untuk mengajak seluruh komponen yang ada mulai dari pemerintah pusat hingga bagian masyarakat yang ada di daerah itu sendiri.

Salah satunya yang berperan penting dalam usaha membantu pemerintah dalam mengetaskan masalah tersebut adalah TNI, yang ditempatkan disetiap daerah yang dibentuk dalam suatau wadah yang di sebut dengan Kodim atau komando distrik militer. Dimana peranan tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya manusia melalui pengentasan buta aksara khususnya di daerah satuan Kodim 0421 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran, yang mana daerah tersebut secara keseluruhan belum mendapatkan pemerataan pendidikan luar sekolah sebagai salah satu usaha pemerintah dalam mengentasan buta aksara. Program ini sebagai salah satu cara meningkatkan pengetahuan dan interaksi terhadap sesama didalam suatu masyarakat serta mengurangi kemelaratan. Tugas Kodim bukan hanya sebagai tutor tetapi juga sebagai fasilitator, baik dalam menyiapkan materi, sarana dan prasarana.


(16)

C. Paradigma

Keterangan

: Garis Peranan : Garis Upaya

Bakti TNI Kodim 0421/LS

Upaya yang dilakukan TNI Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara

Perencanaan Program 1. Pendataan

Penduduk.

2. Menentukan lokasi. 3. Menentukan

Sasaran. 4. Sarana

Pembelajaran. 5. Personel Pelaksana.

Pelaksanaan Program 1. Tempat dan

Waktu Pelaksanaan. 2. Materi

Pembelajaran.

Evaluasi Program 1. Laporan

Triwulan I, II dan III.


(17)

I. METODE PENELITIAN

Metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut Winarno Surahhmad, metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. (Winarno Surahkmad. 1982: 121)

Sedangkan menurut Husin Sayuti menegaskan bahwa metode merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. (Husin Sayuti. 1989: 32).

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara kerja atau jalan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.

A. Metode yang digunakan

Metode berasal dari bahasa Yunani (metodhes) yang berarti cara atau jalan. Metode menyangkut masalah yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Suharsimi Arikunto mendefinisikan:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu variabel atau tema, gejala atau keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan dan tidak perlu administrasi atau pengkontrolan terhadap suatu perlakuan.

(Suharsimi Arikunto. 1998:15-16)

Selanjutnya Masri Singarimbun dan Sofian Effendi memberikan pengertian bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena hasil tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan hipotesa.( Singarimbun dan Sofian Effendi. 1989: 4-5).


(18)

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi secara sistematis dan aktual mengenai fakta-fakta. Penggunaan metode deskriptif kualitatif ini dianggap sangat relevan karena sasaran penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada kabupaten Pesawaran Tahun 2010.

B. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud dengan variabel adalah objek suatu penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. (Suharsimi Arikunto.1998:19) Sedangkan menurut Hadari Nawawi dan Mimi Martini yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah beberapa gejala yang berfungsi sama dalam suatu masalah.( Hadari Nawawi dan Mimi Martini. 1994: 49)

Dari pendapat di atas maka variabel penelitian adalah suatu gejala yang menjadi objek atau perhatian dalam sebuah penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal dengan fokus penelitian pada upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010. C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Budi Kuestoro dan Basrowi berpendapat populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian. (Budi Kuestoro dan Basrowi, 2006: 435). Hadari Nawari menjelaskan bahawa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. (Hadari Nawawi, 1993: 141).


(19)

Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah 400 orang diambil dari 2 desa yaitu Desa Kampung Baru dan Desa Sukajaya Punduh Kecamatan Punduh Pedada dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah Anggota Populasi

NO Nama desa JUMLAH JUMLAH

L P

1. Kampung Baru 128 Orang 89 Orang 217 Orang

2. Sukajaya Punduh 113 Orang 70 Orang 183 Orang

400 Orang (Sumber: Hasil Survei Kodim 0421)

Berdasarkan tabel diatas maka, jumlah anggota populasi dalam penelitian ini sebanyak 400 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian. Dalam menentukan sampel digunakan teknik sampling yaitu purposive sampling atau dikenal juga dengan sampling pertimbangan karena tidak semua penduduk yang buta aksara mengikuti atau menjadi peserta program buta aksara di kecamatan punduh pedada.

Hadari Nawawi berpendapat bahwa sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. (Hadari Nawawi, 1993: 144). Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 maka, subyeknya diambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 1987: 107).

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel sebesar 10%. Oleh sebab itu jumlah anggota sampel adalah


(20)

10x400 = 40 Orang yang tersebar di dua desa. 100

Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 2 Jumlah Anggota Sampel

No Nama Desa Jumlah Penduduk mengikuti PBA

1. Kampung Baru 20 Orang

2. Sukajaya Punduh 20 Orang

Jumlah 40 orang

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik, hal ini dilakukan guna memperoleh data yang diinginkan dan akurat yaitu:

1. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan dan catatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.(Sutrisno Hadi.1983:136). Sedangkan menurut Winarno Surakhmad, teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data di mana penyelidikan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki.(Winarno Surakhmad.1994:162)

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi nonpartisipan yaitu pengamatan yang dilakukan peneliti dengan cara pengamatan tidak langsung ke lokasi


(21)

pelaksanaan program tetapi melakukan penelitian ke kodim 0421 untuk mendapatkan data tentang upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010 seperti data jumlah buta aksara, data tutor pelaksana program, data deskripsi Kodim 0421, jadwal kegiatan program buta aksara dan materi program buta aksara.

2. Teknik Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab; baik secara langsung maupun tidak langsung dengan orang yang menjadi sumber data (informan). (Moh. Ali.1992:64)

Maryeani berpendapat bahwa teknik wawancara merupakan salah satu pengambilan data yang dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi struktur dan terstruktur. Teknik wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan data penelitian yang berupa jawaban pertanyaan lisan yang diajukan oleh peneliti. Digunakannya wawancara pada penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara lengkap, mendalam dan komprehensif sesuai dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini, proses wawancara dalam rangka mendapatkan data, dilakukan dengan interviu bebas, maksudnya peneliti bebas menanyakan apasaja hal-hal yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan (model wawancara ini dikategorikan ke dalam wawancara tidak berstruktur).

Teknik ini digunakan sebagai pelengkap dan untuk memperkuat hasil data-data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini digunakan bentuk wawancara tidak berstruktur sebagai panduan wawancara.Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan kepala Pasiter dan anggota Kodim yang menjadi anggota pelaksana program untuk mengetahui informasi selengkapnysa


(22)

mengenai upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan langkah-langkah pengumpulan data dan fakta melalui catatan, buku, arsip, dan pada umumnya berupa data sekunder. (Husin Sayuti dan M. Toha. Hal 163)

Menurut Suharsimi Arikunto, teknik pengumpulan dengan cara dokumentasi berarti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen peraturan-peraturan notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Mencatat data alur yang diperoleh data tentang teori yang bersesuai dengan masalah dalam penelitian, maka digunakanlah teknik kepustakaan ini dilakukan dengan cara membaca, memahami, dan membuat catatan-catatan teori dari berbagai buku yang berhubungan erat dengan masalah yang diteliti. (Suharsimi

Arikunto.1998:135)

Jadi, dengan menggunakan teknik dokumentasi mengumpukan data dan fakta melalui catatan, buku, arsip, dan majalah yang memperjelas informasi tentang kegiatan Program Pengentasan Buta Aksara dan upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pelaksanaan Program Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010.

E. Teknik Analisis Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif dengan demikian, teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis data kualitatif yaitu data yang berupa fenomena-fenomena yang terjadi yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk membuktikan keterangan yang telah dirumuskan.

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan penyusunan data untuk mempermudah peneliti, apakah semua data sudah memadai atau belum dan apakah data tersebut berguna


(23)

atau tidak, kemudian data diseleksi dan diolah dengan cara menginterpretasi atau menafsirkan hasil pengamatan dan wawancara serta mengklasifikasikan hasil pengamatan dan hasil wawancara. Pada penelitian ini data yang telah diolah dan dianalisa kemudian ditarik kesimpulan secara umum dan dituangkan dalam bentuk tulisan.


(24)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penjelasan atau pemaparan penelitian diatas, dapat ditarik simpulan yaitu:

Kodim adalah satuan teritorial TNI AD selaku sub kompartemen Strategis yang merupakan bagian dari Kodam II/Swj melaksanakan tugasnya dalam bidang pengentasan buta aksara di kecamatan Punduh Pedada melalui upaya yaitu:

1. Tahap perencanaan meliputi persiapan awal diantaranya pendataan terhadap penduduk, penentuan lokasi pelaksanaan program, Menentukan tujuan pelaksanaan program, persiapan kegiatan belajar mengajar (materi yang akan diajarkan), dan penunjukan personel pelaksana.

2. Tahap pelaksanaan program meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, hambatan-hambatan yang dihadapi dan solusi atas permasalahan yang ada. Berdasarkan jadwal, kegiatan belajar dilaksanakan 3 kali dalam seminggu yaitu pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu dengan rincian jumlah jam setiap pertemuan maksimal 2 jam.

3. Tahap evaluasi adalah pengukuran tingkat keberhasilan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang dicapai serta hambatan atau kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan sebuah program atau kegiatan sehingga kesalahan atau kekurangan tersebut dapat segera diatasi. Evaluasi pelaksanaan program pengentasan buta aksara terbagi menjadi 3 tahap yaitu pada tri wulan pertama, yang menyatakan kurang efektifnya pelaksanaan program karena dari 40 peserta belajar secara bersamaan sehingga suasana pembelajarn kurang kondusif oleh kerena itu diadakan pembagian kelompok dari


(25)

40 peserta program tersebut. Kemudian evaluasi pada triwulan kedua, dengan hasil diketahuinya kelemahan pelaksanaan program yaitu kurangnya buku atau referensi kegiatan belajar - menngajar, sebagai solusi dari permasalahn tersebut kodim mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan Dinas Pendidikan setempat untuk memperoleh buku atau referensi tersebut. Tahap evaluasi terakhir yaitu pada triwulan ketiga, dimana pada evaluasi terakhir ini melihat seluruh rangkaian kegiatan pengentasan buta aksara dari awal hingga akhir kegiatan. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang dilaksankan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan hal ini dapat dilihat dari tersusunya secara lengkap dan jelas laporan kegiatan pengentasan buta aksara.

B. Saran

1. Program Pengentasan Buta Aksara sebaiknya terus dilaksanakan oleh TNI tidak hanya di Kecamatan Punduh Pedada mengingat pentingnya pendidikan bagi seluruh warga.

2. Sebagai pelaksana sebaiknya Kodim 0421 lebih memaksimalkan jangkauan pelaksanaan program mengingat masih banyak desa-desa lain khusunya di Kecamatan Punduh Pedada yang memilki banyak warga buta aksara.

3. Sebaiknya warga masyarakat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan khususnya pengetahuan tentang baca tulis sehingga motivasi untuk belajar dapat tumbuh dalam diri generasi muda khususnya dan seluruh warga pada umumnya.


(26)

PROGRAMBAKTI TNI KODIM 0421 DALAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KECAMATAN PUNDUH PEDADA

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010

Oleh:

Dian Marmika

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(27)

PROGRAM BAKTI TNI KODIM 0421 DALAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KECAMATAN PUNDUH PEDADA

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010

(Skripsi)

Oleh:

Dian Marmika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(28)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Tanjungan kecamatan Katibung Lampung Selatan pada tanggal 24 Maret 1988, sebagai anak pertama dan putri satu-satunya dari empat bersaudara, dari Bapak Suhaimi dan Ibu Maryam.

Penulis memulai pendidikan dasar di SD Negeri I Tanjungan Katibung Lampung Selatan pada tahun pelajaran 1994/1995 dan selesai pada tahun pelajaran 1999/2000. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) I Kalianda Lampung Selatan pada tahun pelajaran 2000/2001 dan selesai pada tahun pelajaran 2002/2003. Setelah itu, Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah Atas Pembangunan (SMAP) Kalianda Lampung Selatan pada tahun pelajaran 2003/2004 dan selesai pada tahun pelajaran 2005/2006.

Pada tahun 2006 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur Penelusuran Non Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Pada tahun 2009 Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Yayasan Pembina Unila Bandar Lampung.


(29)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Analisis Masalah... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Batasan Masalah ... 6

3. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan, Kegunaan dan ruang Lingkup penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Kegunaan Penelitian ... 7

3. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka... 8

1. Konsep Pengentasan Buta aksara ... 8

2. Konsep Bakti TNI ... 10

3. Konsep Komando Distrik Militer 0421 ... 13

4. Konsep Upaya Pengentasan Buta Aksara ... 14

B. Kerangka Pikir ... 15

C. Paradigma ... 17

III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan ... 18

B. Variabel Penelitian ... 19

C. Populasi dan Sampel ... 20


(30)

1. Teknik Observasi... 21

2. Teknik Wawancara ... 22

3. Teknik Dokumentasi ... 23

E. Teknik analisis Data... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Deskripsi Kabupaten Pesawaran ... 25

2. Deskripsi Kecamatan Punduh Pedada ... 28

2.1 Batas Wilayah Kecamatan Punduh Pedada ... 29

2.2 Luas Wilayah Kecamatan Punduh Pedada ... 29

2.3 Pemerintahan Kecamatan Punduh Pedada... 30

2.4 Daftar Jumlah Penduduk Kecamatan Punduh Pedada 31 2.5 Tingkat Pendidikan Per- Desa di Kecamatan Punduh Pedada ... 32

3. Deskripsi Kodim 0421 ... 33

3.1 sejarah Kodim 0421... 33

4. Program Bakti TNI Kodim 0421 ... 38

5. Program Buta Aksara Sebagai Salah Satu Wujud Bakti Kodim 0421 ... 45

6. Upaya Yang Dilakukan Kodim 0421 Dalam Pengentasan Buta Aksara ... 46

6.1 Perencanaan Program ... 46

6.2 Pelaksanaan Program ... 55

6.3 Evaluasi Program ... 58

B. PEMBAHASAN Upaya Yang Dilakukan Kodim 0421 Dalam Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010 ... 60

1. Tahap perencanaan Program ... 60

2. Pelaksanaan Program Pengentasan Buta aksara ... 62

3. Evaluasi Program ... 63

V. KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(31)

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Halaman

1. Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Punduh Pedada ... 68

2. Surat keterangan Telah Melakukan Penelitian Di Kodim 0421.. 69

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Di Kecamatan Punduh pedada ... 70

4. Struktur Organisasi Komando Distrik Militer 0421 ... 71

5. Struktur Organisasi Kegiatan Program Pengentasan Buta Aksara 72 6. Surat keterangan Melek Aksara ... 73

7. Jadwal Pembelajaran Program Buta Aksara ... 74

8. Buklu Induk Tutor Program Buta Aksara ... 75

9. Rencana kaji Tindak/Skripsi Makalah ... 76

10.Pengesahan Komisi Pembimbing ... 78

11.Surat izin Penelitian Dari Fakultas ... 79 12.Foto Peserta Saat Melaksakan Program Pengentasan Buta Aksara 80


(32)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel Anggota Pupulasi ... 20 2. Tabel Anggota Sampel ... 21 3. Luas Wilayah Masing-masing Kecamatan di Kabupaten

Pesawaran ... 27 4. Jumlah Penduduk Di Kecamatan Punduh Pedada ... 31 5. Deskripsi Kondisi Pendidikan Penduduk Di Kecamatan

Punduh Pedada ... 32 6. Nama-Nama Komandan Kodim 0421 Sesuai Masa Jabatan ... 35 7. Rincian Tingkat Pendidikan 2 Desa Sebagai Lokasi Utama

Pelaksanaan Program pengentasan buta Aksara Berdasarkan

Tingkat Pendidikan/Lulusan ... 47 8. Jumlah Penduduk Buta Aksara Secara Keseluruhan di 2 Desa .. 48 9. Data Penduduk yang Bersedia Mengikuti Program Pengentasan

Buta Aksara di 2 Desa Di Kecamatan Punduh Pedada ... 49 10.Desa yang Menjadi Lokasi Pelaksanaan Program dan Jumlah

Penduduk yang Bersedia Menjadi Peserta. ... 52 11.Rincian Peserta Program Pengentasan Buta Akasara

Berdasarkan Umur ... 53 12.Tutor/Pengajar Pada Program Pengentasan Buta Aksara ... 55 13.Jadwal Kegiatan ... 55


(33)

Motto

“Hiduplah dengan mimpi tapi jangan hidup dalam mimpi.”


(34)

MENGESAHKAN

1. Tim Pembimbing

Ketua : Drs. Maskun, M.H ……….

Sekretaris : Drs. Syaiful M., M.Si ………....

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H ………....

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si NIP 19600315 1985031 003


(35)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

1. Nama : Dian Marmika

2. NPM : 0643033010

3. Program Studi : Pendidikan Sejarah

4. Jurusan : Pendidikan IPS

5. Alamat : Jl. Raden Awas, Desa Tanjungan Kec. Katibung Lampung Selatan

Menyatakan bahawa skripsi yang saya yang berjudul “ Program Bakti TNI Kodim 0421 Dalam Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010” bukan hasil penjiplakan atau dibuatkan orang lain. Apabila dikemudian hari ditemukan kecurangan dalam pembuatan skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, Januari 2012 Penulis,

Dian Marmika NPM 0643033010


(36)

Persembahan

Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, ku persembahkan karya

kecil ini sebagai rasa cinta dan sayangku yang tulus kepada:

Kedua Orang tuaku tercinta, Ayah dan Emak yang selalu sabar

mendidikku dengan cinta, kasih sayang yang tulus, dan yang selalu

mendukungku, mananti wisudaku serta berdo’a demi kesuksesanku.

Adik- adik ku Zen, Gani dan Aang yang selalu memberi senyum semangat

untukku serta Nenek ku tersayang dan keluarga besarku yang tak bisa ku

sebut satu persatu.


(37)

Judul Skripsi : PROGRAM BAKTI TNI KODIM 0421 DALAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010

Nama Mahasiswa :

Dian Marmika

No. Pokok Mahasiswa : 0643033010

Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Maskun, M.H Drs. Syaiful M., M.Si

NIP 19591228 198503 1 005 NIP 19610703 198503 1 004

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Prodi. Pend. Sejarah

Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H Drs. Maskun, M.H


(38)

SANWACANA

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat-Nya di hari akhir kelak.

Skripsi yang berjudul “Program Bakti TNI KODIM 0421 dalam pengentasan Buta Aksara

di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010” adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S Jaya, M. Si., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila; 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pemabantu Dekan II FKIP Unila;

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila sekaligus penguji Utama saat seminar pada ujian skripsi. Terimakasih atas masukan dan saran-saran yang telah bapak berikan;

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila; 6. Bapak Drs. Maskun, M.H., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan P.

IPS FKIP Unila sekaligus Pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam proses penyelesaian skripsi;

7. Bapak Drs. Syaiful M., M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus yang telah bersedia meluangkan waktunya dan kesediannya memberikan bimbingan, saran dan kritik, ataupun nasihat dalam proses penyelesaian skripsi;


(39)

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada Penulis;

9. Bapak Letkol. Inf. Kun Wardana selaku Komandan Kodim 0421 yang telah memberi izin penelitian dan membantu kelancaran dalam pembuatan skripsi Penulis.

10.Bapak Ery N.M.S Ninu selaku Pasi. Teritorial Kodim 0421 yang telah memberikan solusi dan informasi dalam kelancaran pembuatan skripsi Penulis.

11.Bapak Drs. Mursalin selaku Camat Punduh Pedada yang telah memberikan bantuan pada Penulis.

12.Bapak/Ibu staf Teritorial Kodim 0421 dan Kecamatan Punduh Pedada yang selalu sabar memberikan bantuan dalam memberikan informasi dan data bagi Penulis.

13.Joni Rinaldi yang selalu setia, terima kasih atas pengertian dan kesabaran dalam menghadapi Adek selama ini.

14.Teman-teman angkatan 2004, 2005, 2007, 2008, 2009, 2010. Trimakasih semangatnya. Spesialnya buat angkatan 2006: Vera, Tesa, Bang Jumli, Triawan, Fitri, Yudi, Neti, Mita, Desta, Teh Nining, Udo Doni, Windar, Heni, Uni Vivi, Kb, Siska, Dewi, Mega, Indah, Haris, Desna, Neo, Agung, Aprilia, Putri, Neng, Trisia, Novi, Fitna, Yuniar, Mada, Wina, Gokil, Ade, Albertus, Yayan, Gustia, meli, dan Rara. Terimakasih atas kenang-kenangan yang telah terukir selama ini kan ku jadikan sejarah yang berharga di dalam hidupku. 15.For My Best friend: Sofi, Hendri (Jaula), Eva, Eka, dan Yuli thanks atas motivasi dan

kebersamaan kita selama ini dalam suka maupun duka.

16.Teman-teman PPL di SMA Yayasan Pendidikan Unila Bandar Lampung: Mbak Niar, Eva Rina, Qori, Sulastri, Ria, Fita, dan Yuni. Kebersamaan kita akan selalu ku ingat.

17.Semua pihak yang telah membantu proses penulisan skripsi ini, terima kasih atas segala partisipasinya.


(40)

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan yang diberikan kepada Penulis mendapat Ridho dari Allah SWT. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Januari 2012 Penulis


(1)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

1. Nama : Dian Marmika 2. NPM : 0643033010 3. Program Studi : Pendidikan Sejarah 4. Jurusan : Pendidikan IPS

5. Alamat : Jl. Raden Awas, Desa Tanjungan Kec. Katibung Lampung Selatan

Menyatakan bahawa skripsi yang saya yang berjudul “ Program Bakti TNI Kodim 0421 Dalam Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010” bukan hasil penjiplakan atau dibuatkan orang lain. Apabila dikemudian hari

ditemukan kecurangan dalam pembuatan skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, Januari 2012 Penulis,

Dian Marmika NPM 0643033010


(2)

Persembahan

Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, ku persembahkan karya

kecil ini sebagai rasa cinta dan sayangku yang tulus kepada:

Kedua Orang tuaku tercinta, Ayah dan Emak yang selalu sabar

mendidikku dengan cinta, kasih sayang yang tulus, dan yang selalu

mendukungku, mananti wisudaku serta berdo’a demi kesuksesanku.

Adik- adik ku Zen, Gani dan Aang yang selalu memberi senyum semangat

untukku serta Nenek ku tersayang dan keluarga besarku yang tak bisa ku

sebut satu persatu.


(3)

Judul Skripsi : PROGRAM BAKTI TNI KODIM 0421 DALAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010

Nama Mahasiswa :

Dian Marmika

No. Pokok Mahasiswa : 0643033010

Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Maskun, M.H Drs. Syaiful M., M.Si

NIP 19591228 198503 1 005 NIP 19610703 198503 1 004

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Prodi. Pend. Sejarah

Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H Drs. Maskun, M.H


(4)

SANWACANA

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat-Nya di hari

akhir kelak.

Skripsi yang berjudul “Program Bakti TNI KODIM 0421 dalam pengentasan Buta Aksara

di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S Jaya, M. Si., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pemabantu Dekan II FKIP Unila;

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila sekaligus

penguji Utama saat seminar pada ujian skripsi. Terimakasih atas masukan dan saran-saran

yang telah bapak berikan;

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila;

6. Bapak Drs. Maskun, M.H., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan P.

IPS FKIP Unila sekaligus Pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktu

dan memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam proses penyelesaian skripsi;

7. Bapak Drs. Syaiful M., M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus yang telah

bersedia meluangkan waktunya dan kesediannya memberikan bimbingan, saran dan


(5)

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada

Penulis;

9. Bapak Letkol. Inf. Kun Wardana selaku Komandan Kodim 0421 yang telah memberi izin

penelitian dan membantu kelancaran dalam pembuatan skripsi Penulis.

10.Bapak Ery N.M.S Ninu selaku Pasi. Teritorial Kodim 0421 yang telah memberikan

solusi dan informasi dalam kelancaran pembuatan skripsi Penulis.

11.Bapak Drs. Mursalin selaku Camat Punduh Pedada yang telah memberikan bantuan pada

Penulis.

12.Bapak/Ibu staf Teritorial Kodim 0421 dan Kecamatan Punduh Pedada yang selalu sabar

memberikan bantuan dalam memberikan informasi dan data bagi Penulis.

13.Joni Rinaldi yang selalu setia, terima kasih atas pengertian dan kesabaran dalam

menghadapi Adek selama ini.

14.Teman-teman angkatan 2004, 2005, 2007, 2008, 2009, 2010. Trimakasih semangatnya.

Spesialnya buat angkatan 2006: Vera, Tesa, Bang Jumli, Triawan, Fitri, Yudi, Neti, Mita,

Desta, Teh Nining, Udo Doni, Windar, Heni, Uni Vivi, Kb, Siska, Dewi, Mega, Indah,

Haris, Desna, Neo, Agung, Aprilia, Putri, Neng, Trisia, Novi, Fitna, Yuniar, Mada, Wina,

Gokil, Ade, Albertus, Yayan, Gustia, meli, dan Rara. Terimakasih atas kenang-kenangan

yang telah terukir selama ini kan ku jadikan sejarah yang berharga di dalam hidupku.

15.For My Best friend: Sofi, Hendri (Jaula), Eva, Eka, dan Yuli thanks atas motivasi dan

kebersamaan kita selama ini dalam suka maupun duka.

16.Teman-teman PPL di SMA Yayasan Pendidikan Unila Bandar Lampung: Mbak Niar, Eva

Rina, Qori, Sulastri, Ria, Fita, dan Yuni. Kebersamaan kita akan selalu ku ingat.

17.Semua pihak yang telah membantu proses penulisan skripsi ini, terima kasih atas segala


(6)

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan yang diberikan kepada Penulis mendapat

Ridho dari Allah SWT. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Januari 2012

Penulis