Curah hujan Ketinggian Angin

9

3. Curah hujan

Data mengenai curah hujan diperlukan karena berkaitan dengan timbulnya perindukan nyamuk dan berpengaruh terhadap habitat, fluktuasi kepadatan vektor, dan penyebaran penyakit malaria Gunawan, 2000. Menurut hasil penelitian Fakhira 2011, pada musim hujan di desa Babakan banyak terdapat genangan air yang digunakan sebagai tempat perindukan nyamuk. Perubahan suhu, kelembaban dan curah hujan mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga populasi vektor bertambah, tetapi curah hujan tidak mempengaruhi populasi vektor dewasa pada bulan yang sama melainkan akan berpengaruh pada bulan berikutnya sesuai dengan siklus hidup nyamuk yang terdapat di alam. Penularan malaria akan terjadi setelah melewati masa inkubasi ekstrinsik dan intrinsik selama 4 minggu, maka dari pengamatan curah hujan yang didukung oleh data penyakit malaria, dapat diperkirakan munculnya penyakit malaria, oleh karenanya curah hujan bisa dijadikan indikator dalam penularan malaria sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam perencanaan pengendalian malaria maupun kegiatan antisipasi kejadian luar biasa KLB malaria Depkes RI, 2001.

4. Ketinggian

Ketinggian dan suhu sangat berkorelasi dengan kejadian malaria. Diperkirakan setiap kenaikan ketinggian 100 meter menyebabkan suhu turun sebesar 0,5 C. Parasit sangat 10 peka terhadap penurunan suhu karena sporogoni tidak dapat berlangsung. Hal ini terlihat pada spesies Anopheles gambiae yang menghilang ketika suhu turun mencapai 5 C. Sehingga ketinggian dapat digunakan sebagai penanda marker endemisitas atau kompleksitas risiko penyakit Gunawan, 2006.

5. Angin

Angin akan mempengaruhi jarak terbang nyamuk. Jarak terbang nyamuk flight range dapat diperpendek atau diperpanjang tergantung dari arah angin. Anopheles betina dewasa tidak ditemukan lebih dari 2-3 km dari lokasi tempat perindukan vektor TPV dan mempunyai sedikit kemampuan untuk terbang jauh, namun angin kencang dapat membawa Anopheles terbang sejauh 30 km atau lebih Hoedojo, 1998. Jarak terbang merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam upaya nyamuk vektor malaria mencari tempat untuk istirahat, mencari makanan dan berkembang biak. Jarak terbang harus diperhatikan apabila pemberantasan penyakit malaria dilaksanakan Hoedojo, 1998.

6. Lingkungan Kimia