Poliklinik Sarana dan Prasarana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab ini peneliti akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Atraksi Interpersonal terhadap Kepuasan Komunikasi Antar Karyawan Di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Jawa Barat. Data yang terkumpul adalah data hasil angket atau pertanyaan – pertanyaan yang di berikan kepada Karyawan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Wilayah Jawa Barat DJBC . Dari beberapa pertanyaan yang peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggambarkan pengaruh atraksi interpersonal, peneliti mengganti, menambahkan, memberikan pemahaman secara lisan, meringkas pertanyaan – pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuan tentang pertanyaan yang penulis kemukakan dengan harapan, pertanyaan pada angket ini dapat dimengerti oleh para karyawan. Agar pembahasan ini lebih sistematis dan terarah, maka peneliti membaginya kedalam subbab, yang antara lain : 1. Analisis Deskriptif Identitas Responden 2. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas 3. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian 4. Analisa Variabel X dan Variabel Y 5. Analisa dan Pembahasan Hasil Penelitian

4.1 Analisis Deskriptif Identitas Responden

Setelah peneliti mengumpulkan hasil angket dari responden maka hasil deskri[si yang penulis temukan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden n = 55 No. Uraian Frekuensi f Persentase 1. Laki – laki 42 76

2. Perempuan

13 24 Total 55 100 Sumber : Penelitian Lapangan Angket , 2010 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 55 responden yang dijadikan sampel, jumlah respon terbanyak adalah berjenis kelamin Laki - laki Yaitu sebesar 42 responden atau dengan persentase 76.36 . sedangkan responden perempuan hanya berjumlah 13 responden dengan persentase sebesar 23.64 . Hal ini berarti bahwa karyawan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor wilayah Jawa Barat DJBC sebagian besar adalah laki – laki. Hal ini bukan berarti bahwa di laki – laki saja yang menjadi responden penelitian, hal ini bisa disebabkan karena peneliti menggunakan sistem acak dalam pengambilan responden dan terlebih lagi dari setiap divisi lebih di dominasi oleh karyawan berjenis kelamin laki – laki, daripada karyawan berjenis kelamin perempuan.