Dari hasil tersebut, peneliti berasumsi bahwa karyawan beranggapan kesamaan karakteristik personal mempengaruhi kepuasan
komunikasi antar karyawan jika mereka memiliki persamaan dengan karyawan lain maka mereka akan intens melakukan komunikasi dengan
karyawan tersebut.selain itu juga, membicarakan persamaan diantara karyawan lebih menarik daripada membahas mengenai perbedaaan diantara
mereka.
Tabel 4.10 Tekanan Emosional
n = 55 No.
Uraian Frekuensi
f Persentase
1.
Sangat Mempengaruhi
5 9
2. Mempengaruhi
30 55
3. Cukup Mempengaruhi
17 31
4.
Tidak Mempengaruhi
3 5
5. Sangat Tidak Mempengaruhi
Total 55
100
Sumber : Penelitian Lapangan Angket , 2010.
Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa tekanan emosional
bagi sebagian besar responden mempengaruhi kepuasan komunikasi.
Dengan jumlah 30 responden atau sebesar 55 . Dan hanya 3 responden
saja yang beranggapan bahwa tekanan emosional tidak mempengaruhi
kepuasan komunikasi antar karyawan atau dengan persentase sebesar 5 . Dari hasil tersebut peneliti berasumsi bahwa, orang
– orang yang berada dibawah tekanan secara emosional memiliki keinginan yang tinggi
akan kehadiran orang lain. Karena mereka membutuhkan oranglain untuk
berbagi kesedihan, sehingga jika ada karyawan respect terhadap permasalahan mereka, maka mereka akan membuka diri untuk berbagi.
Tabel 4.11 Rendah Diri
n = 55 No.
Uraian Frekuensi
f Persentase
1.
Sangat Perlu
12 22
2. Perlu
23 42
3. Cukup Perlu
11 20
4.
Tidak Perlu
6 11
5. Sangat Tidak Perlu
3 5
Total 55
100
Sumber : Penelitian Lapangan Angket , 2010.
Dari tabel 4.11 di atas diketahui bahwa rendah diri terhadap kepuasan komunikasi antar karyawan di DJBC bagi sebagian besar
responden berpendapat Perlu yaitu sebanyak 23 Responden atau sebesar 42 . Dan 3 responden berpendapat rendah diri terhadap kepuasan sangat
tidak perlu dengan persentase sebesar 5 .
Rendah diri merupakan situasi dimana orang mengalami hal tersebut membutuhkan kehadiran orang lain untuk berbagi, dan mereka
sangat responsif menerima kasih sayang dari orang lain. Dari hasil di atas peneliti berasumsi bahwa rendah diri bisa saja terjadi pada diri setiap
karyawan, dan karena itulah perhatian dari karyawan lain dapat membuat orang tersebut menghilangkan rasa rendah diri, dengan berkomunikasi
dengan karyawan lain.