Struktur Kepemilikan Landasan Teori

kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan sedemikian rupa agar mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan. Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang. Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen. Dalam kaitannya dengan agency cost, ukuran perusahaan diindikasikan dapat mempengaruhi agency cost suatu perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka kemungkinan terjadinya economies of scale akan semakin besar, sehingga nilai SGA expense to sales ratio semakin kecil. Selain itu utilitasi aset dapat meningkat bila perusahaan semakin terdiversifikasi. Oleh karena itu, agency cost dapat berkurang Singh dan Davidson, 2003. 2.2. Penelitian Terdahulu Beberapa peneliti sebelumnya telah meneliti mengenai pengaruh struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap agency cost. Yang pada penelitian ini akan diuraikan hasil-hasil dari penelitian terdahulu. Rahmadiyani, 2012 meneliti pengaruh struktur kepemilikan terhadap agency cost dengan aktivitas pengawasan dewan komisaris sebagai variabel pemoderasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan institusi berpengaruh secara signifikan terhadap agency cost perusahaan sampel, baik yang diproksikan dengan asset turnover ratio maupun SGA expense to sales ratio. Namun, kepemilikan keluarga dan kepemilikan asing tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap agency cost. Adapun aktivitas pengawasan dewan komisaris tidak terbukti dapat memperkuat hubungan positif ataupun negatif dari kepemilikan keluarga, dan kepemilikan asing terhadap agency cost, serta tidak terbukti memperkuat hubungan negatif kepemilikan institusi terhadap agency cost. Pada penelitian yang dilakukan oleh Facrudin 2011, dalam meneliti pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif struktur modal terhadap agency cost dan pengaruh signifikan negatif ukuran perusahaan terhadap agency cost; tidak terdapat pengaruh signifikan struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja perusahaan; serta tidak terdapat pengaruh tidak langsung struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui agency cost sebagai intervening variable. Penelitian lain yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryani 2011 dengan meneliti pengaruh GCG dan struktur kepemilikan terhadap agency cost, yang menyimpulkan bahwa variabel yang mempengaruhi biaya keagenan adalah variabel kepemilikan BUMN, kepemilikan institusional dan kepemilikan asing. Sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi biaya keagenan adalah komposisi dewan dan kepemilikan terkonsentrasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jensen dan Meckling 1976, meneliti mengenai unsur-unsur dari teori agensi, teori hak milik dan teori keuangan untuk mengembangkan teori struktur kepemilikan perusahaan. Hasil yang diberikan atas penelitian ini, yaitu meskipun telah muncul agency cost pada suatu perusahaan, namun pada umumnya investor dan kreditor sebagai pihak principal tidak pernah kecewa dengan kinerja yang diberikan pihak manajemen sebagai agen. Hukum dan kecanggihan dari suatu kontrak diyakini mampu meminimalkan biaya agensi agency cost yang muncul. 2.3. Model Penelitian Untuk membatasi perbedaan kepentingan antara pemilik dengan agen, pemilik dapat membuat insentif yang sesuai bagi agen. Insentif-insentif tersebut dapat berupa biaya pengawasan dan biaya yang dikeluarkan pemilik untuk membayar sumber daya yang dihasilkan oleh agen Jensen dan Meckling, 1976. Meskipun demikian, secara umum tidak mungkin bagi pemilik atau agen tidak mengeluarkan biaya apapun untuk memastikan bahwa agen akan membuat keputusan optimal berdasarkan sudut pandang pemilik. Sejumlah uang pengurangan kesejahteraan yang dialami pemilik akibat perbedaan ini disebut dengan residual loss. Biaya untuk mengeluarkan insentif-insentif inilah yang disebut agency cost, karena pemilik akan kehilangan sejumlah uang kesejahteraanya akibat adanya perbedaan keinginan antara pemilik dengan agen Jensen dan Meckling, 1976. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fleming et al. 2005, beberapa variasi struktur kepemilikan ternyata mampu mengurangi agency cost yang ada pada perusahaan. Selanjutnya Fleming et al. 2005, menjelaskan bahwa pemegang saham yang terkonsentrasi dapat mengontrol equity agency cost, karena memiliki insentif untuk mengawasi perilaku manajemen. Ukuran perusahaan diindikasikan memiliki pengaruh terhadap agency cost, sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Fachrudin 2011. Dalam penelitian yang dilakukannya disimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap agency cost. Pada penelitian ini struktur kepemilikan perusahaan diwakili oleh tiga variabel, yaitu struktur kepemilikan keluarga, struktur kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan asing. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka model penelitian yang digunakan pada penelitian adalah:

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN AGENCY COST SEBAGAI Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dan Agency Cost Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Per

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Ditinjau Dari Perusahaan Manufaktur Yang Terd

0 0 15

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Ditinjau Dari Perusahaan Manufaktur Yang Terd

1 3 15

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN AGENCY COST TERHADAP KINERJA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 8 89

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba IMG 20150623 0001

0 1 1

Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan

0 0 15

Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan

0 0 2

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 1 64

Analisis Pengaruh Struktur Modal, Dewan Komisaris Independen, Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Agency Cost Sebagai Variabel Intervening

0 0 14

Analisis Pengaruh Agency Cost sebagai Variabel Pemediasi dalam relasi antara Struktur Kepemilikan, Struktur Modal, Aliran Kas Bebas, dan Ukuran Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan - Unika Repository

0 0 15