Langkah-langkah dalam menganalisis perilaku

Teknik desensitisasi sistematis dipilih karena merupakan teknik memikirkan sesuatu, menenangkan diri dan memanfaatkan ketenangan jasmaniah konseli untuk melawan ketegangan jasmaniah konseli bila konseli berada dalam situasi menakutkan atau menegangkan sehingga sangat tepat untuk mengatasi gangguan kecemasan. Adapun yang memperkuat dalam menggunakan teknik desensitisasi sistematis dalam mereduksi kecemasan menghadapi SBMPTN adalah karena teknik ini perpaduan dari beberapa teknik salah satunya relaksasi, pada relaksasi calon mahasiswa diminta untuk mengendurkan otot-otat yang tegang serta memikirkan sesuatu, dan membayangkan sesuatu yang dapat membuat rileks. Teknik desensitisasi sistematis juga dapat diterapkan secara efektif pada berbagai situasi penghasil kecemasan, `mencakup situasi interpersonal, ketakutan menghadapi ujian, ketakutan-ketakutan yang digenarilisasi, kecemasan-kecemasan neurotik, serta impotensi, dan frigiditas seksual. Corey, 2009:210 Dari hasil penelitian para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa teknik desensitisasi sistematis efektif untuk mereduksi kecemasan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desensitisasi sistematis untuk mengurangi kecemasan calon mahasiswa dalam menghadapi SBMPTN karena teknik ini dianggap tepat dan sesuai untuk masalah yang dialami klien dengan masalah kecemasan.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat di Universitas Lampung. Waktu penelitian ini adalah tahun pelajaran 20142015.

B. MetodePenelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh hasil sesuai yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan. Pengggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar ada bukti ilmiah yang kuat. Dengan metode yang tepat akan meningkatkan objektivitas hasil penelitian, karena merupakan penemuan kebenaran yang memiliki tingkat ketepatan validitas dan tingkat kepercayaan reabilitas yang tinggi. Dilihat dari klasifikasinya, maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi eksperimen. Quasi eksperimen adalah eksperimen yang memiliki perlakuan treatment, desain tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi. Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variabel-variabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh sebab itu validitas penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen sebenarnya. Sugiyono, 2009 Desain yang digunakan One Group Pretest-Postest. Pelaksanaan eksperimen dengan desain ini dilakukan dengan memberikan perlakuan X terhadap satu kelompok, yaitu kelompok eksperimen. Sebelum diberikan perlakuan, kelompok tersebut diberi pretest O 1 dan setelahnya diberikan postest O 2 . Hasil kedua tes ini lalu dibandingkan untuk menguji apakah perlakuan memberi pengaruh kepada kelompok tersebut. Pre-test Treatment Post-test Bagan 1.1 desain eksperimen One Group Pre Test-Postest. Keterangan : X : Perlakuan dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematis O 1 : Kondisi awal kecemasansiswasebelum diberikan perlakuan O 2 : Kondisiakhirkecemasansiswasetelah diberikan perlakuan

C. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah calon mahasiswa yang akan melaksanakan SBMPTN tahun pelajaran 20142015 yang berasal dari desa Sukaraja, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus dan memiliki tingkat kecemasan tinggi dan akan diberi perlakuan melalui konseling dengan teknik desensitisasi sitematis. O 1 X O 2