pencatatan-pencatatan guna mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data akuntansi, tindakan yang efisien dan efektif serta dipatuhinya kebijaksanaan manajemen
yang telah ditetapkan. Selanjutnya setelah penulis menguraikan pengertian pengawasan intern, maka
dilanjutkan dengan pengertian kas dimana kas merupakan komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan setiap
transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Bahkan walaupun perkiraan kas tidak langsung terlibat dalam transaksi tersebut, besarnya nilai transaksi tetap diukur
dengan kas. Menurut Soemarso 2002 ; 296 dalam bukunya menjelaskan tentang pengertian
kas yang menyatakan bahwa :
“ Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau logam yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban
pada nilai nominalnya ”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan harta perusahaan yang paling rawan dan mudah dipindahtangankan sehingga menimbulkan niat seseorang
untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi dengan berbagai cara. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengawasan intern atas kas baik dari segi penerimaan maupun
pengeluaran agar dapat mengontrol kas yang ada. Tujuan pengawasan intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus
mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut diatas, maka dapatlah dirumuskan tujuan dari Pengawasan Intern yaitu :
1. Menjaga keamanan harta perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Menjaga keamanan harta perusahaan dan mencegah menemukan kesalahan- kesalahan adalah tugas dari manajemen. Perlindungan yang dilakukan pengawasan intern
yang baik terhadap kesalahan manusia merupakan hal yang sangat penting, agar mengurangi kemungkinan kesalahan atau kecurangan. Dengan adanya pengawasan
intern yang baik akan membuat pihak - pihak yang berkepentingan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan atas data-data yang tersedia.
2. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi Dalam mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, diperlukan sistem
administrasi dan akuntansi yang baik yaitu dengan mengadakan formulir dan bukti pencatatan yang dipakai sebagai dasar pengawasan. Bila terjadi suatu transaksi, maka
untuk menangani transaksi tersebut diserahkan oleh beberapa orang sehingga dapat diharapkan pengawasan otomatis yang akan timbul di antara orang-orang yang
menangani transaksi tersebut. Berdasarkan formulir dan bukti yang tersedia akan dapat diketahui apakah pencatatan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Memajukan efisiensi operasi perusahaan Untuk mendorong efesiensi dalam operasi perusahaan, perlu diadakan sistem dan
prosedur operasional terhadap setiap bagian operasi perusahaan, agar berjalan dengan lancar dan tertib.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya formulir bukti pencatatan dan prosedur serta pemisahan tugas yang
jelas, harus mengikutsertakan beberapa petugas dengan tanggung jawab yang berbeda akan dapat membantu dan mendorong kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
B. Unsur-unsur Pengawasan Intern Untuk menjamin agar pengawasan intern dapat berjalan dengan baik, seorang
manager harus mengetahui unsur-unsur pengawasan intern. Pengawasan intern yang memuaskan tidak hanya diperoleh dari suatu sistem yang dikoordinasikan, tetapi juga
dari prosedur yang dapat dipercaya dengan biaya yang relatif rendah. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perlu adanya syarat-syarat tertentu untuk
mencapainya yaitu unsur-unsur yang mendukungnya seperti : 1
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat Struktur organisasi merupakan salah satu alat bagi manajemen atau pimpinan
perusahaan untuk mengendalikan kegiatannya. Dalam organisasi yang memisahkan tanggung jawab didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dalam akuntansi, b.Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan
semua tahap transaksi. Untuk dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik
hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan. Pemisahan fungsi-fungsi ini diharapkan dapat mencegah
timbulnya kecurangan-kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2 Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan beban,
Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi-
transaksi yang terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat. Sistem ini dapat memberikan jaminan bahwa setiap penerimaan dan pengeluaran yang
dilakukan benar-benar terjadi dan juga merupakan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan dan prosedur yang dapat dirumuskan sebagai tata
cara yang harus diikuti dan ditaati dalam melaksanakan sesuatu aktivitas. Sistem wewenang dan prosedur pembukuan merupakan suatu tata cara pencatatan, pelaporan,
serta pengesahan operasi-operasi dan transaksi-transaksi perusahaan yang sedemikian rupa sehingga adanya tercipta ke absahan dan ketelitian pencatatan harta, hutang, modal,
penghasilan dan biaya-biaya perusahaan. 3 Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi,
Adapun cara-cara yang umumnya dilaksanakan perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah :
a Pengguna formulir bernomor urut tercetak dan harus dipertanggung jawabkan
oleh yang berwenang, b
Pemeriksaan mendadak, c
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa campur tangan orang atau organisasi lain,
d Perputaran jabatan,
e Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang menjadi haknya,
Universitas Sumatera Utara
f Pencocokan fisik kekayaan perusahaan dan pencatatannya,
g Pembentukan unit organisasi yang bertugas mengecek efektivitas unsur-unsur
sistem pengawasan intern yang ada, unit ini disebut satuan pengawasan intern atau staf pemeriksaan intern.
4 Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Diantara empat unsur pengawasan intern, unsur mutu karyawan merupakan unsur
pengawasan intern yang paling penting karena dengan memiliki karyawan yang kompeten, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum
dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang diandalkan. Di pihak lain meskipun ke tiga unsur pengawasan intern yang lain cukup
kuat, namun jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompoten dan tidak tidak jujur maka ke empat unsur sistem pengawasan intern seperti yang telah ditetapkan diatas tidak
akan tercapai.
C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas