Pengawasan Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Virama Karya Jakarta
TUGAS AKHIR
PENGAWASAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT.VIRAMA KARYA JAKARTA
OLEH
SOPHIA NANCY TARIGAN 062102070
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : SOPHIA NANCY TARIGAN
NIM : 062102070
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PENGAWASAN INTERN PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA PT.VIRAMA KARYA JAKARTA
Tanggal : 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi
( Drs.Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak ) NIP.131 568 370
Tanggal : 2009 DEKAN
( Drs.Jhon Tafbu Ritonga, MEc ) NIP. 131 285 985
(3)
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : SOPHIA NANCY TARIGAN
NIM : 062102070
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PENGAWASAN INTERN PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA PT.VIRAMA KARYA JAKARTA
Medan, 2009
Menyetujui Pembimbing
(Iskandar Muda, SE, MSi) NIP. 132 299 351
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah memberikan rahmat dan kasih-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas akhir ini berjudul Pengawasan Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.Virama Karya Jakarta. Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menyadari bahwa dalam usaha mencapai kesempuraan tugas akhir ini peneliti menghadapi berbagai kesulitan, dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan, namun berkat adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan waktu dan tenaganya serta selalu memberikan semangat dalam mengatasi rintangan dan hambatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs.Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi.
(5)
3. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi selaku pembimbing yang telah mengarahkan peneliti dalam penyelesaian tugas akhir ini dan juga telah memberikan saran guna kesempurnaan Tugas Akhir ini.
4. Kepada Bapak B.Abdurachman, M.Eng.Sc selaku pimpinan PT.Virama Karya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan riset sehingga peneliti bisa menyelesaikan Tugas Akhir.
5. Teristimewa buat Papa (Ir.Perdamen Tarigan) dan Mama (Any Br Pinem) yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan kepada peneliti baik secara moril dan materil sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir .
Peneliti menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu dengan senang hati penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan isi Tugas Akhir ini.
Medan, 2009 Hormat Saya Peneliti
(6)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Permasalahan ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Sistematika Penelitian ... 3
1. Jadwal Penelitian ... 3
2. Laporan Penelitian ... 4
BAB II PROFIL PT VIRAMA KARYA JAKARTA ... 6
A. Sejarah Ringkas PT Virama Karya Jakarta ... 6
B. Struktur Organisasi ... 8
C. Uraian Tugas. ... 8
D. Jaringan Usaha ... 12
E. Kinerja Usaha Terkini ... 15
(7)
BAB III TOPIK PENELITIAN ... 24
A. Pengertian dan Fungsi Pengawasan Intern ... 24
B. Unsur-unsur Pengawasan Intern ... 27
C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 30
D. Pengawasan Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 32
BAB IV PENUTUP ... 37
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi dan Personalia Lampiran 2 Tindak Lanjut Atas Arahan RUPS Lampiran 3 Tindak Lanjut Atas Temuan SPI
Lampiran 4 Tindak Lanjut Atas Temuan Akuntan Publik Lampiran 5 Bagan Alur Penagihan Proyek Pusat
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini teknologi sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Karena dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia selalu menggunakan teknologi. Teknologi yang semakin maju sangat mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang, maupun industri. Dengan perkembangan yang sangat pesat tersebut maka perusahaan dituntut untuk dapat mengolah kegiatannya sekaligus mengatasi masalah. Masalah yang timbul khususnya dibidang pengawasan harta bendanya. Dalam fungsi manajemen, pengawasan merupakan tanggung jawab yang tidak dapat diabaikan.
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu alat untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dengan yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan pengawasan tersebut ada salah satu cara yang dapat ditempuh, yaitu melalui penyusunan pengawasan intern. Ruang lingkup dari pengawasan intern cukup luas, maka dari dalam pembahasannya diperlukan batasan-batasan agar pembahasannya lebih terperinci.
Pengawasan yang baik dan efektif memungkinkan pimpinan perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan serta dapat mengatur dan merencanakan pekerjaan untuk saat ini dan masa yang akan datang. Salah satu cara untuk melaksanakan pengawasan adalah dengan menyusun sistem pengawasan intern yang memadai. Tujuan pengawasan intern adalah untuk mengamankan harta perusahaan, meningkatkan efisiensi
(10)
dan mendorong karyawan mematuhi kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sehingga penyelewengan dapat dihindari dan ditekan sekecil mungkin.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat betapa pentingnya peranan pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas yang dilaksanakan oleh perusahaan sehingga penulis ingin membahas masalah tersebut dengan memilih judul : “ Pengawasan Intern
Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT.Virama Karya Jakarta ”
B. Permasalahan
Adapun perumusan masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan? 2. Apakah PT.Virama Karya Jakarta telah menciptakan suatu pengawasan intern
yang baik dan memadai yang mendukung kelancaran perusahaan? dan apakah pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT.Virama Karya Jakarta dapat mencegah penyalahgunaan dan penyelewengan kas yang terjadi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengawasan intern yang dilakukan oleh perusahan,
(11)
2. Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pengawasan intern yang diterapkan khususnya mengenai pengawasan penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Virama Karya Jakarta.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
1. Memberikan masukan yang bermanfaat kepada pemimpin perusahaan PT.Virama Karya Jakarta dalam melaksanakan pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas yang baik.
2. Penulis dapat mengambil pengetahuan mengenai pengawasan intern perusahaan secara nyata (praktek) dengan teori yang penulis peroleh melalui perkuliahan dan buku-buku yang berkaitan dengan hal tersebut.
3. Sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian pada masa yang akan datang oleh penulis-penulis lain.
D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian
Untuk mendapat data dari perusahaan penulis terlebih dahulu melakukan hubungan komunikasi dengan pihak perusahaan. Setelah penulis mendapat persetujuan dari pihak perusahaan maka penulis dapat melakukan penelitian. Adapun sumber data penelitian yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung yaitu melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak ketiga). Data yang diperoleh oleh peneliti berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
(12)
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dan dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis membutuhkan waktu lebih kurang 2 minggu.
2. Laporan Penelitian
Penulis membuat suatu perincian sederhana tentang isi dari masing-masing
bab dalam Tugas Akhir ini yang disusun secara sistematis sehingga uraian dapat lebih terarah. Untuk itu penulis membagi pokok pembahasan dalam 4 bab yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat serta Sistematika Penelitian dimana dalam Sistematika Penelitian akan dijelaskan mengenai Jadwal Penelitian dan Laporan Penelitian.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum dari perusahaan meliputi Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi dan Personalia, Job Description, Jaringan Usaha/Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini serta Rencana Kegiatan.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai topik penelitian penulis
mengenai pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas, dalam bab ini penulis akan menjelaskan bagaimana Pengertian dan
(13)
Fungsi Pengawasan Intern, Unsur-unsur Pengawasan Intern, Produser Penerimaan dan Pengeluaran Kas, serta Pengawasan Intern Penerimaan dan Pengeluaran kas PT.Virama Karya Jakarta.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan juga beberapa saran sebagai bahan masukan dalam pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dimasa yang akan datang.
(14)
BAB II
PROFIL PT.VIRAMA KARYA
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
Persero PT.Virama Karya semula adalah Perusahaan swasta pada zaman pemerintahan belanda yang bergerak di bidang Bangunan bernama N.V.Architectur Ingeneursbureou Fermon Cuypers, yang dengan Peraturan Pemerintahan No.56 Tanggal 29 Maret 1961, dinasionalisasi menjadi P.N.Virama Karya yang kemudian di tempatkan di bawah binaan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
Dengan Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1970, P.N. Virama Karya dirubah bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan bernama Perseroan Terbatas (P.T) Virama Karya dengan akte Notaris Djojo Muljadi SH, No.60 Tanggal 15 Maret 1972.
Pada saat berdirinya tahun 1972 modal dasar Persero PT.Virama Karya ditetapkan sebesar Rp 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah). Setelah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir : Dengan akte Notaris Ny.Yetty Taher SH, No 10 Tanggal 27 Agustus 2008 modal dasar Perusahaan ditetapkan sebesar Rp 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah) sedangkan modal disetor ditetapkan menjadi sebesar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah).
1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Perubahan-perubahannya serta Surat Keputusan Direksi Persero PT. Virama Karya
No : 762/HK.01.02.06/08 Tanggal 14 Oktober 2008, adalah sebagai berikut :
(15)
Menjadi Perusahaan Besar dan Terkemuka di bidang Jasa Konsultasi Teknik & Manajemen yang PROFESIONAL dan TERPERCAYA.
b) Misi Perusahaan
Produk Layanan Jasa Konsultasi yang berkualitas, serta solusi yang inovatif bagi penyelesaian masalah-masalah Teknologi dan Manajemen. Dengan memanfaatkan secara optimal perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Terkini. Mencari Pasar yang memiliki cakupan yang luas di Dalam Negeri dan meraih peluang pasar di Mancanegara. Fokus layanan adalah KEPUASAAN PELANGGAN melalui Keamanan Investasi serta Nilai Tambah yang dihasilkan yang berwawasan Lingkungan serta kepuasan Stake Holder. PT Virama Karya telah meraih sertifikasi mutu ISO 9001 : 2000 pada bulan Juni 2005.
2. Falsafah Kerja dan Budaya Perusahaan
Falsafah Kerja dan Budaya Perusahaan juga telah dirumuskan dan tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Persero PT.Virama Karya Nomor : 762/HK.01.02.06/08 Tanggal 14 Oktober 2008 sebagai berikut :
a) Falsafah Kerja
Insan Virama Karya selalu bekerja dengan kemampuan terbaik dari keahliannya, mendapatkan yang wajar sesuai jerih payahnya, bertanggung jawab secara pribadi pada kegagalan atau keberhasilan, dan menyerahkan pada masyarakat untuk menilai buktinya.
(16)
Nilai Budi Utama sebagai Budaya Perusahaan adalah : JUJUR, BERTANGGUNG JAWAB, VISIONER, DISIPLIN, KERJASAMA, ADIL dan PEDULI.
B. Struktur Organisasi dan Personalia PT.Virama Karya
Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan yang menekankan pada hubungan kerjasama untuk mempermudah tercapainya tujuan organisasi. Srtuktur memuat pembagian tugas atau pekerjaan, wewenang dan tanggung jawab agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya tercapai. Seorang pemimpin harus mengetahui secara jelas tujuan organisasi yang dipimpinnya dan bagaimana memilih bentuk organisasi yang sesuai agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Struktur Organisasi Perusahaan periode tahun 2009 - 2013 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Persero PT.Virama Karya Nomor : 002A/HK.01.02.06/2008 tanggal 3 Januari 2008 adalah sebagaimana lampiran 1.
C. Uraian Tugas
Sesuai dengan Struktur Organisasi tersebut diatas maka Deskripsi Pekerjaan untuk masing-masing fungsi adalah sebagai berikut :
Direksi Perusahaan
(17)
a. Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan,
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan.
2. Direksi mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perubahan, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat Perusahaan dengan Pihak lain dan atau Pihak lain dengan Perusahaan,
3. Dan lain-lain sesuai dengan ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan beserta segala perubahannya.
Direktur Utama
1. Direktur Utama mempunyai wewenang bertindak untuk dan atas nama Direksi dan bertanggung jawab untuk memimpin dan mengkoordinasikan
kegiatan seluruh Direktur,
2. Membawahkan Satuan Pengawasan Intern serta melakukan pembinaan manajemen keseluruhan Biro, Cabang, Perwakilan dan Proyek.
Direktur I (Teknik dan Operasi)
1. Direktur I mempunyai wewenang dan tanggung jawab dibidang Pemasaran, Teknik, dan Operasi di Kantor Pusat maupun Cabang,
2. Membawakan Biro Pemasaran, Biro Teknik dan Biro Operasi serta melakukan pembinaan manajemen keseluruhan Biro, Cabang, Perwakilan dan Proyek.
(18)
Direktur II (Keuangan dan Sumber Daya Manusia)
1. Direktur II mempunyai wewenang dan tanggung jawab dibidang Keuangan, Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta Kesekretariatan,
2. Membawahkan Biro Keuangan, Biro Umum dan Sumber Daya Manusia, Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), serta melakukan pembinaan manajemen keseluruhan Biro, Cabang, Perwakilan dan Proyek.
Kepala Biro Pemasaran
Membantu Direktur I dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan Program Kerja bidang Pemasaran sebagai penjabaran dari RKAP, meliputi kegiatan perintisan pasar sampai dengan diperolehnya kontak kerja untuk menghasilkan cakupan pasar yang seluas-luasnya sesuai kebijakan perusahaan, peningkatan pangsa pasar, serta tercapainya sasaran-sasaran perusahaan yang ditetapkan dalam RJPP dan RKAP khususnya di bidang pemasaran.
Kepala Biro Teknik
1. Membantu Direktur I dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan Program Kerja bidang Teknik sebagai penjabaran dari RKAP, meliputi penyiapan proposal-proposal / dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan proyek, proposal-proposal / dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek,
(19)
pengecekan atas pelaksanaan proyek untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan, melakukan kajian-kajian teknologi dan pengembangan usaha serta penanganan masalah teknik lainnya,
2. Menghasilkan mutu proposal yang baik, perolehan proyek sesuai sasaran yang ditetapkan, pengelolaan-pengelolaan proyek yang terencana, tertib, efisien dan efektif serta pemanfaatan teknologi baru yang selalu berkembang, demi tercapainya sasaran-sasaran perusahaan yang ditetapkan dalam RJPP dan RKAP khususnya dibidang teknik.
Kepala Biro Operasi
Membantu Direktur I dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan Program Kerja di bidang Pelaksanaan Proyek sebagai penjabaran dari RKAP meliputi pengerahan sumber daya, pelaksanaan proyek, pengendalian biaya, mutu dan waktu pelaksanaan proyek, penagihan angsuran pembayaran, penyerahan proyek kepada pengguna jasa, serta penutupan proyek selesai, untuk menghasilkan pengelolaan pelaksanaan proyek yang hemat biaya, tepat waktu dan tepat mutu demi tercapainya sasaran-sasaran perusahaan yang ditetapkan dalam RJPP dan RKAP khususnya dibidang Operasi.
Kepala Biro Keuangan
Membantu Direktur II dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan Program Kerja bidang Akuntansi dan Keuangan serta pencatatan Harta Tetap
(20)
Perusahaan sebagai penjabaran dari RKAP, untuk menghasilkan penyelenggaraan pembukuan yang tertib , kecukupan
Modal Kerja dengan biaya modal yang efisien, struktur Neraca yang baik dan kokoh, penyajian Laporan Keuangan yang akurat dan tepat waktu.
Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Manusia
Membantu Direktur II dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan Program Kerja bidang Tatalaksana Umum dan Sumber Daya Manusia, sebagai penjabaran dari RKAP untuk menghasilkan tertib Administrasi Pengelolaan Perusahaan, efektivitas Sistem Informasi Perusahaan, pengelolaan dan pemanfaatan yang optimal dari Harta Tetap Perusahaan, serta Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan produktif.
D. Jaringan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Perubahan Anggaran Dasar yang disyahkan dengan Akte
Notaris Ny.Yetty Taher, SH No.10 Tanggal 27 Agustus 2008 maksud dan tujuan perusahaan serta kegiatan usaha adalah sebagai berikut :
I. Maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang layanan industri konstruksi untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinngi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
II. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
(21)
a. Usaha Utama
Melaksanakan Perkerjaan pemberi jasa konsultasi yang meliputi antara lain : survei dan investigasi (termasuk pemetaan udara untuk darat dan laut, topografi, geografi, hidrografi, penginderaan jarak jauh dan sebagainya serta penyelidikan tehnik geologi, hidrologi, hidrolika dan sebagainya), studi (termasuk studi makro, studi detail, analisa mengenai dampak lingkungan dan sebagainya), perencanaan / planning, perencanaan / desain dan persiapan / pengawasan / pengelolaan / manajemen untuk konstruksi / pelaksanaan / proyek, dalam bidang :
1. Pengembangan sumber daya air antara lain bendungan irigasi sungai rawa, pantai pengendalian banjir, drainase dan instalasi air bersih,
2. Pengembangan lingkungan antara lain daerah perkotaan, pedesaan, kawasan, permukiman kembali (resttlement) dan transmigrasi,
3. Prasarana perhubungan antara lain jalan darat dan air, jembatan, pelabuhan, lapangan terbang dan terminal,
4. Bangunan antara lain gedung kantor, pabrik, hotel, olahraga rekreasi, pariwisata, pendidikan, utilitas dan perumahan,
5. Prasarana industri antara lain penyediaan air baku, pengolahan limbah industri, fasilitas industri dan telekomunikasi,
6. Pertanian antara lain perkebunan, perikanan dan peternakan serta kehutanan,
7. Tenaga listrik antara lain pembangkitan, jaringan transmisi dan distribusi, 8. Pengembangan institusi / kelembagaan dan sumber daya manusia,
(22)
9. Penyediaan tanah matang dan mendirikan bangunan untuk dijual dan disewakan.
b. Usaha Penunjang
1. Melaksanakan jasa informasi yang meliputi sistem informasi manajemen dan pengolahan data komputer serta tehnologi informasi,
2. Melaksanakan jasa manajemen yang meliputi keuangan, sumber daya manusia, ahli tehnologi, audit tehnik, adminstrasi dan kelembagaan dan organisasi, produksi dan distribusi / pemasaran serta pengoperasaian dan pemeliharaan.
c. Usaha Lain-lain
1. Layanan jasa konsultasi untuk mewujudkan dukungan sarana dalam bidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan, 2. Melaksanakan rancang bangun dan perekayasaan, produksi, penjualan,
penyerahan, pabrikasi, jasa keagenan, distribusi dan pemeliharaan dalam bidang-didang yang berhubungan dengan jasa konsultasi yang disebut diatas,
3. Usaha lain-lain untuk menunjang tercapainya tujuan Perseroan yang mempunyai hubungan dengan usaha utama, usaha penunjang dan usaha lain-lain.
E. Kinerja Usaha Terkini
1. Gambaran Umum Situasi Eksternal dan Kondisi Internal Tahun 2008
(23)
a) Situasi Makro Ekonomi
Indikator makro ekonomi tahun 2008 bisa dikatakan tidak banyak mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2007. Pertumbuhan ekonomi menurut APBN 2008 sebesar 6% sedikit lebih tinggi dibandingkan angka realisasi 2007 sebesar 5,6%. Angka inflasi menurut APBN 2008 sebesar 8% sedikit diatas dibanding angka realisasi inflasi tahun 2007 sebesar 7%. Sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar tahun 2008 diharapkan cukup stabil pada kisaran Rp 9.000 -Rp 9.300,- per US Dollar, namun realisasi bulan Oktober 2008 sempat mencapai Rp 12.270 per US Dollar. Hal ini tidak berpengaruh terhadap operasional Perusahaan, karena transaksi operasional menggunakan mata uang rupiah. Suku bunga SBI menurut APBN 2008 sebesar 9% realisasinya mencapai 9%, sehingga suku bunga bank berkisar dari 13%-14%. Hal ini tidak lebih baik dibanding dengan realisasi suku bunga SBI tahun 2007 sebesar rata-rata 8%-9%.
b) Situasi Pasar Industri Konstruksi
Pasar Industri Konstruksi pada segmen Sektor Pemeritahan menurut data-data APBN 2008, tidak terjadi perubahan yang signifikan.
Pada Sub Sektor Permukiman dan Lingkungan dari APBN 2008, realisasinya cukup memadai,
Pada Sub Sektor Prasarana Jalan dari APBN 2008 pada realisasinya sedikit melampaui target,
Pada Sub Pengairan daari APBN 2008 pasarnya banyak namun nilai pekerjaan terpecah-pecah menjadi kecil.
(24)
Pada Sektor Pembangunan Daerah yang diharapkan juga belum memberikan peningkatan yang berarti. Segmen pasar pada sektor BUMN / BUMD dan swasta mulai menjadi perhatian Perusahaan khususnya investor Jalan Tol.
1.2 Kondisi Internal Perusahaan
1. Dibidang Pemasaran, perusahaan memiliki reputasi yang cukup baik dalam menyelesaikan desain maupun supervisi proyek-proyek besar berteknologi tinggi, serta memiliki akses yang cukup baik pada segmen pada Departemen Pekerjaan Umum. Akses ke segmen pasar pada Departemen Lain, Pemerintah Daerah, BUMN / BUMD maupun swasta masih perlu ditingkatkan,
2. Dibidang Produksi, perusahaan telah berpengalaman menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan desain maupun supervisi pada proyek-proyek besar berteknologi tinggi,
3. Dibidang Keuangan, saldo piutang usaha akhir tahun 2008 cukup untuk menutupi kewajiban hutang. Perusahaan masih mengalami kesulitan cash flow karena lambatnya proses penarikan piutang, sehingga masih diperlukannya kredit Modal Kerja,
4. Dibidang Sumber Daya Manusia, perusahaan masih mampu memenuhi kebutuhan akan Tenaga Ahli melalui kontak-kontrak dengan Tenaga Ahli Lepas. Karena, tenaga-tenaga ahli milik perusahaan sendiri sangat terbatas, 5. Dibidang Organisasi, perusahaan sudah melakukan Restrukturisasi Organisasi
(25)
situasi dunia usaha dan disesuaikan dengan perubahan jumlah anggota Direksi saat itu.
2. Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2008 dengan Realisasi serta Dampaknya
Terhadap Kinerja Tahun 2008
Pertumbuhan ekonomi tahun 2008 diasumsikan sebesar 6% sedangkan realisasinya sebesar 6%. Tingkat inflasi diasumsikan sebesar 7% realisasinya Hanya 8%. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar diasumsikan berkisar Rp 9.000 - Rp 9.300,- per US Dollar realisasinya berkisar antara Rp 9.300 - Rp 12.270,- per US Dollar. Suku bunga SBI 3 bulan diasumsikan sebesar 8%, sedangkan realisasinya pernah mencapai 9%. Hal ini berdampak pada kenaikan suku bunga kredit bank, sehingga beban bunga kredit pinjaman sedikit meningkat.
3. Tindak Lanjut Atas Arahan RUPS, Temuan SPI dan Temuan Akuntan Publik
a) Tindak Lanjut Atas Arahan RUPS
Tindak Lanjut Atas Arahan RUPS sebagaimana tercantum dalam Risalah Rapat Umum Pemegang Saham nomor : RIS -07/D2.MBU/2008 pada tanggal 22 Januari 2008, dan dapat dilihat pada Lampiran 2.
b) Tindak Lanjut Atas Temuan SPI
Tindak Lanjut Atas Temuan Satuan Pengawasan Intern dapat dilihat pada Lampiran 3.
(26)
Tindak Lanjut Atas Temuan Satuan Pengawasan Intern dapat dilihat pada Lampiran 4.
6. Rencana Kegiatan
1. Gambaran Umum Situasi Eksternal dan Kondisi Internal Tahun 2009
1.1 Kondisi Eksternal Perusahaan
Situasi ekonomi nasional tahun 2009 diharapkan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini tercermin dari membaiknya angka-angka indikator makro ekonomi pada RAPBN tahun 2009 dibandingkan dengan APBN tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi menurut RAPBN tahun 2009 sebesar 6,5% - 7% lebih baik dibanding APBN 2008 sebesar 6,0%. Angka inflasi pada RAPBN 2009 dipatok 6,0% - 6,5% lebih baik dari angka inflasi APBN 2008 sebesar 8%. Nilai tukar rupiah terhadap US Dollar tahun 2008 tidak stabil pada kisaran Rp 9.300 - Rp 12.270,- per US Dollar, sedangkan pada RAPBN 2009 ditargetkan tetap stabil pada kisaran Rp 9.300 - Rp 10.000,- per US Dollar, sehingga memudahkan para pelaku bisnis melakukan prediksi. Suku bunga SBI pada tahun 2008 diasumsikan 9,0%, sedangkan RAPBN 2009 menargetkan 7,0% - 8,0% hal ini dapat mendorong turunnya suku bunga kredit yang pada gilirannya mendorong investasi.
1.2 Kondisi Internal Perusahaan
Memasuki awal tahun 2009, kondisi internal Perusahaan belum beranjak jauh dari kondisi tahun 2008
(27)
1. Dibidang Pemasaran, perusahaan memiliki reputasi yang cukup baik dalam menyelesaikan desain maupun supervisi proyek-proyek besar berteknologi tinggi, serta memiliki akses yang cukup baik pada segmen pada Departemen Pekerjaan Umum,
2. Dibidang Produksi, perusahaan telah berpengalaman menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan desain maupun supervisi pada proyek-proyek besar berteknologi tinggi,
3. Dibidang Keuangan, saldo piutang usaha akhir tahun 2008 cukup untuk menutupi kewajiban hutang. Perusahaan masih mengalami kesulitan cash flow karena lambatnya proses penarikan piutang, sehingga masih diperlukannya kredit Modal Kerja,
4. Dibidang Sumber Daya Manusia, perusahaan masih mampu memenuhi kebutuhan akan Tenaga Ahli melalui kontak-kontrak dengan Tenaga Ahli Lepas. Karena, tenaga-tenaga ahli milik perusahaan sendiri sangat terbatas, 5. Dibidang Organisasi, perusahaan sudah melakukan Restrukturisasi
Organisasi sejak pertengahan 2003, dan saat ini perlu disesuaikan dengan perubahan situasi dunia usaha dan disesuaikan dengan perubahan jumlah anggota Direksi saat itu.
2. Asumsi-Asumsi Penyusunan RKAP 2009
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2009 ini disusun dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :
(28)
a) Pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6% sedangkan tahun 2009 menurut RAPBN 2009 sebesar 6,5% - 7%.
b) Tingkat inflasi tahun 2008 sebesar 8%,sedangkan tahun 2008 menurut RAPBN dipatok 6,0% - 6,5% sedangkan dalam tahun 2009 tingkat inflasi tetap terkendali 8%.
c) Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar tahun 2008 berkisar Rp 9.000 - Rp 9.300,- per US Dollar, tahun 2008 menurut RAPBN 2008 adalah Rp 9.300 - Rp 12.270,- per US Dollar. Diharapkan dalam tahun 2009 nilai tuakr Rupiah terhadap US Dollar tersebut tetap atabil pada kisaran Rp.9.300 - Rp 10.000,- per US Dollar, sehingga memudahkan para pelaku bisnis melakukan prediksi. d) Suku bunga SBI 3 bulan menurut APBN adalah 9% tahun 2008 menurut
RAPBN 2008 adalah 7% - 8%. Dalam tahun 2009 diharapkan tingakt suku bunga SBI tidak lebih besar dari 8% per tahun, sehingga tingkat suku bunga kredit bank bisa dipertahankan dibawah 13% per tahun.
3. Sasaran dan Strategi Perusahaan
3.1 Sasaran Perusahaan
Secara garis besar, sasaran yang ingin dicapai Perusahaan tahun buku 2009 adalah sebagai berikut :
a) Penjualan tahun 2009 sebesar Rp 85 milyar atau naik sedikit dari prognosa penjualan tahun 2008,
b) Laba setelah pajak sebesar Rp 5.015 milyar atau naik sedikit dari prognosa tahun 2008,
(29)
c) Tingkat Kesehatan Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No : KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 juni 2002 dengan predikat Sehat ”AAA” dengan skor ”98”.
3.2 Strategi Perusahaan
Sesuai dengan analisis Peluang, Ancaman, Kekuatan dan Kelemahan pada buku RJPP 2009-2013 maka posisi Perusahaan saat ini ada pada Kwadran III, dimana Situasi Eksternal belum begitu menguntungkan bagi Perusahaan sedangkan kondisi Internal Perusahaan juga masih dalam kondisi kurang mantap. Dengan demikian Perusahaan menetapkan memasuki tahun 2009 dengan strategi ”Survival”. Dengan strategi ini perusahaan belum akan mengejar pertumbuhan penjualan, tetapi akan berkonsentarsi kepada mempertahankan serta memantapkan posisi perusahaan dipasar serta lebih memantapkan kondisi internal perusahaan.
3.3 Strategi Masing-masing Bidang Fungsional
Strategi yang akan diterapkan pada masing-masing Bidang Fungsional tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a) Bidang Pemasaran
Melakukan pemasaran secara intensif tapi tetap selektif untuk
memantapkan posisi perusahaan pada segmen pasar lama, dan memperluas cakupan pada segmen pasar baru,
(30)
Menyajikan produk yang berdaya saing tinggi melalui efisiensi biaya produksi dan peningkatan kualitas layanan kepada Pengguna Jasa,
c) Bidang Keuangan dan Akuntansi
Memberdayakan secara optimal seluruh asset perusahaan, d) Bidang Pengembangan SDM
Peningkatan dan penganeka ragaman kompetensi tenaga ahli untuk menyongsong perluasan segmen pasar,serta peningkatan motivasi pegawai,
e) Bidang Sistem dan Organisasi
Melanjutkan Restrukturisasi Organisasi dan perbaikan sistem untuk mendapatkan organisasi yang mampu memberdayakan seluruh asset perusahaan secara efektif dan efisien,
f) Bidang Penelitian dan Pengembangan
Memanfaatkan secara maksimal proses produksi sebagai sarana Penelitian dan Pengembangan,
g) Bidang Pelestarian Lingkungan
Memperhatikan kelestarian lingkungan dalam setiap produk yang disajikan Perusahaan,
h) Bidang Investasi
Melakukan investasi secara rutin sangat efektif, hanya alat-alat yang benar-benar sangat diperlukan,
i) PT Virama Karya di dalam menjalankan pekerjaan pelaksanaan Proyek, diperlukan suatu kegiatan rutin, yang berupa kontrol dan pengawasan untuk
(31)
mengadakan penilaian san pengendalian manajemen dalam rangka pencegahan penyimpangan.
Satuan Pengawasan Intern yang juga ditunjuk sebagai Audit Panel dalam SMM ISO 9001 : 2000 dalam rangka menjamin terlaksanaknnya konsistensi sistem Manajemen Mutu yang dilaksanakan perusahaan.
(32)
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian dan Fungsi Pengawasan Intern
Pada awalnya pengawasan intern dipandang sebagai permasalahan pengecekan intern atau internal check yang hanya menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya, dan kalau ditemui kelemahannya maka dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan.
Pengawasan Intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan dalam melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Dalam arti sempit, pengawasan intern berarti pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan secara mendatar (cross footing), maupun penjumlahan secara menurun (footing).Sedangkan pengertian pengawasan intern dalam arti luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan pengawasan. Berikut ini pengertian pengawasan intern :
“ Pengawasan Intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta kebijaksanaan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta kekayaannya, menguji ketetapan dan sampai berapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, menggalakkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan”.
(Niswonger 1994;254)
Melihat defenisi di atas bahwa ruang lingkup audit internal tidak hanya pada bidang akuntansi dan keuangan saja, akan tetapi dapat mencakup seluruh kegiatan organisasi. Dan dapat didefenisikan bahwa pengawasan intern adalah kegiatan perusahaan dalam mengadakan pengawasan terhadap struktur organisasi, prosedur-prosedur keuangan, dan
(33)
pencatatan-pencatatan guna mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data akuntansi, tindakan yang efisien dan efektif serta dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
Selanjutnya setelah penulis menguraikan pengertian pengawasan intern, maka dilanjutkan dengan pengertian kas dimana kas merupakan komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Bahkan walaupun perkiraan kas tidak langsung terlibat dalam transaksi tersebut, besarnya nilai transaksi tetap diukur dengan kas.
Menurut Soemarso (2002 ; 296) dalam bukunya menjelaskan tentang pengertian kas yang menyatakan bahwa :
“ Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau logam) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya ”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan harta perusahaan yang paling rawan dan mudah dipindahtangankan sehingga menimbulkan niat seseorang untuk melakukan penyelewengan dan manipulasi dengan berbagai cara. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengawasan intern atas kas baik dari segi penerimaan maupun pengeluaran agar dapat mengontrol kas yang ada.
Tujuan pengawasan intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan AICPA tersebut diatas, maka dapatlah dirumuskan tujuan dari Pengawasan Intern yaitu :
(34)
Menjaga keamanan harta perusahaan dan mencegah menemukan kesalahan-kesalahan adalah tugas dari manajemen. Perlindungan yang dilakukan pengawasan intern yang baik terhadap kesalahan manusia merupakan hal yang sangat penting, agar mengurangi kemungkinan kesalahan atau kecurangan. Dengan adanya pengawasan intern yang baik akan membuat pihak - pihak yang berkepentingan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan atas data-data yang tersedia.
2. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi
Dalam mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, diperlukan sistem
administrasi dan akuntansi yang baik yaitu dengan mengadakan formulir dan bukti pencatatan yang dipakai sebagai dasar pengawasan. Bila terjadi suatu transaksi, maka untuk menangani transaksi tersebut diserahkan oleh beberapa orang sehingga dapat diharapkan pengawasan otomatis yang akan timbul di antara orang-orang yang menangani transaksi tersebut. Berdasarkan formulir dan bukti yang tersedia akan dapat diketahui apakah pencatatan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Memajukan efisiensi operasi perusahaan
Untuk mendorong efesiensi dalam operasi perusahaan, perlu diadakan sistem dan
prosedur operasional terhadap setiap bagian operasi perusahaan, agar berjalan dengan lancar dan tertib.
(35)
Dengan adanya formulir bukti pencatatan dan prosedur serta pemisahan tugas yang
jelas, harus mengikutsertakan beberapa petugas dengan tanggung jawab yang berbeda akan dapat membantu dan mendorong kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
B. Unsur-unsur Pengawasan Intern
Untuk menjamin agar pengawasan intern dapat berjalan dengan baik, seorang
manager harus mengetahui unsur-unsur pengawasan intern. Pengawasan intern yang memuaskan tidak hanya diperoleh dari suatu sistem yang dikoordinasikan, tetapi juga dari prosedur yang dapat dipercaya dengan biaya yang relatif rendah.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perlu adanya syarat-syarat tertentu untuk mencapainya yaitu unsur-unsur yang mendukungnya seperti :
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat
Struktur organisasi merupakan salah satu alat bagi manajemen atau pimpinan perusahaan untuk mengendalikan kegiatannya. Dalam organisasi yang memisahkan tanggung jawab didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dalam akuntansi, b.Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan
semua tahap transaksi.
Untuk dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan. Pemisahan fungsi-fungsi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan.
(36)
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan beban,
Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat. Sistem ini dapat memberikan jaminan bahwa setiap penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan benar-benar terjadi dan juga merupakan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan dan prosedur yang dapat dirumuskan sebagai tata cara yang harus diikuti dan ditaati dalam melaksanakan sesuatu aktivitas. Sistem wewenang dan prosedur pembukuan merupakan suatu tata cara pencatatan, pelaporan, serta pengesahan operasi-operasi dan transaksi-transaksi perusahaan yang sedemikian rupa sehingga adanya tercipta ke absahan dan ketelitian pencatatan harta, hutang, modal, penghasilan dan biaya-biaya perusahaan.
3) Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, Adapun cara-cara yang umumnya dilaksanakan perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah :
a) Pengguna formulir bernomor urut tercetak dan harus dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang,
b) Pemeriksaan mendadak,
c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa campur tangan orang atau organisasi lain, d) Perputaran jabatan,
(37)
f) Pencocokan fisik kekayaan perusahaan dan pencatatannya,
g) Pembentukan unit organisasi yang bertugas mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengawasan intern yang ada, unit ini disebut satuan pengawasan intern atau staf pemeriksaan intern.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Diantara empat unsur pengawasan intern, unsur mutu karyawan merupakan unsur pengawasan intern yang paling penting karena dengan memiliki karyawan yang kompeten, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang diandalkan. Di pihak lain meskipun ke tiga unsur pengawasan intern yang lain cukup kuat, namun jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompoten dan tidak tidak jujur maka ke empat unsur sistem pengawasan intern seperti yang telah ditetapkan diatas tidak akan tercapai.
C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Bukti pertama yang dihasilkan dari suatu transaksi adalah formulir. Formulir adalah berupa secarik kertas yang akan diisi dengan informasi tanggal penjualan, nomor bukti, kode proyek, nama proyek, karyawan penanggung jawab, dan paraf petugas pembukuan. Pendokumentasian melalui formulir harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan adanya bukti-bukti tertulis dari setiap transaksi,misalnya dengan meminta tanda tangan dari pihak yang bersangkutan dengan formulir setelah prosedur tertentu dilaksanakan. Dalam sistem akuntansi formulir dan dokumen
(38)
mempunyai peranan penting. Formulir dan dokumen yang digunakan oleh PT.Virama Karya Jakarta adalah :
1. Bukti memorial 2. Bukti kas 3. Bukti bank
a) Prosedur Penerimaan Kas
Adapun prosedur sistem penerimaan kas pada PT.Virama Karya Jakarta adalah sebagai berikut :
Penerimaan dana dari termin-termin yang berasal dari APBN/APBD
Ketika PT.Virama Karya Jakarta ingin mendapatkan suatu proyek maka terlebih dahulu proses penerimaan termin dimulai dari data penagihan yang terdiri dari : Time Sheet, Berita Acara (yang termasuk dengan kwitansi dan faktur pajak), Surat Perintah Pembayaran (SPP) sampai dengan LL yang selanjutnya akan disampaikan ke Biro Operasi. Setelah itu Biro Operasi mengirimkan Draft dokumen tagihan kepada pemberi tugas, jika disetujui maka penagihan tersebut akan di sampaikan ke bagian keuangan namun jika tidak disetujui akan kembali ke input proyek. Bagian keuangan akan melampirkan kwitansi, faktur pajak, SSP,dan porsi ass. Bagian keuangan akan membuat dokumen lengkap tagihan yang selanjutnya akan dikirim ke Bendahara Proyek. Jika dokumen tersebut tidak disetujui maka akan kembali
(39)
ke Biro Operasi, namun jika disetujui maka proyek tersebut akan berlanjut ke KPKN. Jika disetujui oleh KPKN maka akan masuk ke rekening PT.Virama Karya yang nanti copyan rekening akan diberikan kepada Team Leader dan Biro Operasi yang selanjutnya bukti dokumen asli penerimaan termin di kirim ke Bagian Akuntasi Keuangan yang disertai dengan dokumen-dokumen pajak (PPN,PPh) dan potongan-potongan lain. Untuk lebih jelasnya bagan alur penagihan proyek pusat dapat dilihat pada lampiran 5
Pinjaman dari Luar Negri (LOAN) Pinjaman dari Bank
b) Prosedur Pengeluaran Kas
Untuk prosedur pengeluaran kas dalam PT.Virama Karya Jakarta pengeluaran dananya sesuai dengan RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan) proyek dan pusat. Prosedur ini memuat rangkaian proses pertanggungjawaban keuangan dari Pemegang Persekot Dinas di Kantor Pusat, Cabang/perwakilan, Penanggungjawab Proyek, dan Koordinator Proyek Persero PT.Virama Karya Jakarta. Pertanggungjawaban ini merupakan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengguna dana berupa Rekapitulasi Laporan Keuangan dikirim kepada Direktur (tanpa bukti pendukung), tembusan kepada Biro Keuangan dengan disertakan bukti pendukung asli. Pertanggungjawaban keuangan dari pusat digunakan sebagai Biaya Tidak Langsung untuk penggajian maupun operasi Pusat. Sedangkan untuk cabang/perwakilan digunakan sebagai Biaya Tidak Langsung Cabang/Perwakilan itu sendiri dan Biaya Tidak Langsung untuk proyek-proyek yang dikelola cabang/perwakilan. Dan dana yang digunakan untuk
(40)
poyek sebagai Biaya Tidak Langsung untuk penggajian maupun operasi proyek. Untuk lebih jelasnya bagan alur pertanggungjawaban keuangan dapat dilihat dilampiran 6
D. Pengawasan Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Pengawasan intern kas merupakan peranan yang sangat penting karena kas adalah salah satu aktiva yang paling lancar dan dapat digunakan sebagai alat pertukaran pada setiap saat dibutuhkan. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu pengawasan intern yang baik terhadap transaksi yang berhubungan dengan kas. Dalam upaya melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan patutlah mengawasi kas mulai dari saat penerimaanya sampai dengan penyetorannya ke bank. Catatan dari semua penerimaan kas haruslah dibuat sesegera mungkin. Jikalau penerimaan-penerimaan kas dicatat dengan cara tepat waktu dan akurat, maka jumlah uang yang hilang dapat dideteksi dengan membandingkan saldo aktual dengan saldo buku. Seperti halnya juga dengan PT.Virama Karya Jakarta di mana dalam pengawasannya,SPI (Satuan Pengawasan Intern) berhak memberikan masukan atau teguran apabila proses penerimaan dan pengeluaran kas menyimpang dari prosedur akuntansi yang telah ditetapkan.
a) Pengawasan Intern Penerimaan Kas
Tujuan dari pengawasan intern kas pada bagian penerimaan kas antara lain :
1. Menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar-benar diterima dan diamankan sebagai milik perusahaan intern kas,
2. Menciptakan manfaat yang besar dari jumlah kas yang diterima dan dimiliki pengawasan intern kas.
(41)
Untuk mengawasi pemeriksaan kasnya, PT.Virama Karya Jakarta menerapkan beberapa kebijakan yaitu :
a) Semua penerimaan kas harus di catat tepat pada waktunya ke dalam buku kas penerimaan, pencatatan yang tepat waktunya terhadap yang efektif terhadap jumlah uang yang diterima,
b) Tanggung jawab dalam menangani kas harus tegas, jelas,dan pasti,
c) Pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat secara up to date dan diketahui oleh kepala bagian keuangan,
d) Membuat arsif untuk menyimpan dokumen-dokumen sebagai tanda penerimaan kas,
e) Membuat laporan bulanan secara rutin kepada atasan langsung,
f) Penerimaan kas harus segera disetor ke kas negara secara penuh tepat pada waktunya, hal ini dapat mencegah penyalahgunaan uang kas selama belum disetor,
g) Menerima keabsahan penerimaan kas, misalnya dibayar oleh siapapun dan diterima siapapun,
h) Uang tunai harus disimpan oleh bendahara pengeluaran di dalam brankas yang ada di PT.Virama Karya
i) Adanya pemisahan petugas yang melakukan pencatatan dengan penerimaan uang.
(42)
Jikalau ada penerimaan pasti ada pengeluaran, begitu juga halnya dengan perusahaan yang mempunyai jenis pengeluaran yang cukup banyak dan jumlah yang cukup besar, oleh karena hal tersebut kas perlu pengawasan terhadap pengeluaran kas atau pembayaran kas dalam suatu perusahaan. Pengendalian intern atas pembayaran kas hendaknya memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran-pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang sah. Selain itu pengawasan haruslah memastikan bahwa kas dipergunakan secara efisien. Sama halnya dengan pengawasan intern penerimaan kas, pengawasan intern pengeluaran kas harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian pada PT.Virama Karya Jakarta. Dengan adanya penerapan pengawasan kas yang memuaskan akan memberikan kepastian bahwa pengeluaran kas yang dilaksanakan benar terjadi dan telah dibukukan secara mendapat persetujuan dari yang berwenang. Untuk melakukan pengawasan intern terhadap pengeluaran kas PT.Virama Karya Jakarta menetapkan beberapa kebijakan berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu sebagai berikut :
a) Semua kas yang telah dikeluarkan harus dicatat dalam Buku Kas Umum (BKU) dan buku pembantu kas menurut waktu pengeluaran,
b) Nama dari penerima harus sama dengan nama dicatat dalam buku kas,
c) Setiap adanya transaksi pengeluaran kas harus dibukukan dengan pedoman yang sah dan telah mendapat persetujuan dari PT.Virama Karya,
d) Tanggal pengeluaran kas harus sama dengan tanggal pengeluaran yang dicatat dalam buku kas,
e) Membuat nomor urut pada bukti pengeluaran kas dan memberikan tanda lunas apabila telah terjadi pembayaran,
(43)
f) Jumlahkan mulai debet dan kredit dalam BKU setiap bulannya,
g) Semua daftar pengeluaran kas baik debet maupun kredit yang terdapat dalam BKU setiap bulannya untuk mengetahui saldo kas dan ditandatangani oleh bendahara pengeluaran,
h) Harus diuji keabsahan bukti transaksi oleh pejabat tinggi penguji,
i) Setiap tahun buku kas yang diberisikan berbagai transaksi diperiksa oleh tim. Salah satu cara yang dilakukan PT.Virama Karya Jakarta dalam sistem pengawasan intern adalah dengan melakukan pemeriksaan secara mendadak pada waktu-waktu tertentu. Pembukuan yang ada diperiksa oleh Internal Auditor dan meneliti kegiatan – kegiatan dari karyawan yang menangani kas perusahaan sekaligus memastikan apakah sistem yang dianjurkan telah benar-benar dilaksanakan sebagai mana mestinya. Bila ditemukan antara perbedaan saldo kas dengan catatan menurut pembukuan, maka internal auditor dapat mengambil tindakan yang diperlukan bagi kelancaran operasi perusahaan.
(44)
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah disusun maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi yang digunakan oleh PT.Virama Karya Jakarta telah menunjukkan pembagian tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas sehingga pelaksanaan pengawasan intern atas penerimaan dan pengeluaran kas dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Kinerja perusahaan yang telah dilakukan oleh PT.Virama Karya dalam segala bidang sudah cukup baik walaupun perbandingan antara asumsi RKAP dengan realisasinya ada berdampak terhadap kenaikan suku bunga kredit bank atau lainnya.
3. Rencana kerja yang diharapkan oleh perusahaan dilihat kondisi eksternal dan internalnya diharapkan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun strategi perusahaan untuk situasi eksternal pada saat ini belum begitu menguntungkan sedangkan kondisi internal juga masih dalam kondisi kurang mantap untuk itu PT.Virama Karya Jakarta masih berkonsentrasi untuk mempertahankan posisi perusahaan di pasar.
4. Sistem pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT.Virama Karya Jakarta sudah cukup baik sehingga dapat mendukung kelancaran organisasi perusahaan.
(45)
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas berikut beberapa saran yang dapat penulis berikan dan berguna untuk diterapkan yaitu :
1. Untuk selanjutnya diharapkan PT.Virama Karya Jakarta lebih meningkatkan lagi kinerja perusahaan agar perusahaan dapat mengejar target pertumbuhan penjualan jasa dan dalam situasi ekonomi sekarang diharapkan lebih mengembangkan usaha perencanaan dan pengawasan untuk proyek-proyek non pemerintah.
2. Untuk rencana kerja yang telah ditargetkan diusahakan agar perusahaan benar-benar mencapai target perusahaan tersebut. Agar sasaran dan strategi yang telah ditetapkan dapat tercapai.
3. Harus diperiksa ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.
4. Diharapkan PT.Virama Karya Jakarta tetap mempertahankan sistem pengawasan intern yang baik dan sebaiknya diadakan pemantauan terhadap pengawasan secara berkala dan teratur agar setiap fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin dan segala kecurangan dalam sistem pengawasan intern dapat diketahui segera dan dapat dilakukan perbaikan. Bila perlu diadakan inspeksi secara mendadak dan hendaknya sistem pengawasan internal perlu ditingkatkan lagi mengingat semakin berkembangnya kemajuan teknologi.
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ke-3 : Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi ke-6, Cetakan Ke-1 : Salemba Empat, Jakarta.
Niswonger, Warren, Reeve, Philip E Fess, 1999, Prinsip-Prinsip Akuntansi, terjemahan oleh Alfonsus dan Hilda Gunawan, Edisi ke-19, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
S.R.Soemarso, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Ke-5, Buku satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
(47)
(48)
Lampiran 2
Tindak Lanjut Atas Arahan RUPS
NO ARAHAN-ARAHAN RUPS TINDAK LANJUT
1 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008 yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham merupakan
pedoman bagi Direksi dan Komisaris dalam menjalankan pengurusan dan pengawasan perusahaan selama tahun 2008.
Pelaksanaan Operasional perusahaan tahun 2008 telah berpedoman pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan tahun 2008.
2 Anggaran pendapatan perusahaan merupakan target minimal yang harus dicapai oleh perusahaan, sedangkan anggaran biaya merupakan jumlah maksimal dan harus ditekan seminimal mungkin dengan melakukan redution program.
- Anggaran Pendapatan dapat tercapai sebesar Rp 83.8 milyar
- Realisasi biaya sedikit melampaui anggarannya, baik secara nominal maupun prosentase. Manajemen telah berupaya melakukan Cost Reduction.
3 Target-target yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008 yang etrcermin dalam Key Performance Indicator (KPI), selanjutnya akan dituangkan dalam kontrak Manajemen antara Direksi dan Komisaris dengan Kuasa Pemegang Saham dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah Rapat ini.
Key Performance Indicator (KPI) telah dijadikan pedoman dalam pencapaian RKAP tahun 2008.
4 Kontrak Manajemen dan Key Performance Indicator untuk
kepentingan perusahaan agar tindak lanjut untuk diimplementasikan antara Direksi dengan Kepala Biro / Kepala Cabang / Kepala Unit dan level selamjutnya.
(49)
transparan dan efisien, RUPS meminta agar Direksi dan Komisaris secara konsisten mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Government secara optimal.
Sosialisasi oelh BPKP Cabang DKI
6 Direksi diminta untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menggunakan dana pinjaman baik dari perbankan / lembaga keuangan dengan mencari pendanaan yang l/ebih murah ataupun keuangan internal perusahaan, khususnya terhadap pengendalian cash flow dari seluruh proyek-proyek PT. Virama Karya (Persero)
Pengendalian Cash Flow telah dilaksanakan baik secara rinci per proyek-proyek , maupun bersama-sama penyandang dana (Bank Rakyat Indonesia).
7 Pencapaian targer RKAP 2008 agar memperhatikan pertumbuhan Net Profit (laba) disamping pertumbuhan Omzet, untuk itu Net Profit margin agar diusahakan dapat lebih baik. Hal ini dapat diupayakan antara lain melalui :
a. Efisiensi beban pokok proyek
b. Pencepatan penagihan piutang, sehingga memperkuat modal kerja dan mengurangi ketergantungan paad kredit / pinjaman dengan demikian biaya bunga dapat ditekan lebih rendah. c. Meningkatkan pengendalian cash flow.
a. Harga jual (Billing Rate) masih berpedoman pada aturan Bappenas tahun 1998, sedangkan Harga Pokok (Gaji) yang dibayarkan telah mengikuti harga pasar.
b. Telah ditindak lanjuti.
c. Telah ditindak lanjuti. 8 Direksi agar melaksanakan prinsip kehati-hatian terhadap proyek
(swasta), untuk itu agar memperhatikan jaminan pembayaran yang memadai dan perjanjian kontrak yang kurang jelas dan seimbang.
Telah ditindak lanjuti.
(Untuk Proyek Aloha – Perak dan Proyek Tol Mojokerto – Kertosono).
(50)
Daya Manusia sebagai asset perusahaan yang sangat strategis dalam melakukan peningkatan produktivitas karyawan yang optimal. Disamping itu agar mengupayakan penyesuaian biling rate menjadi lebih baik.
10 Dalam rangka inventarisasi dan optimalisasi aset-aset BUMN, Direksi diminta untuk melakukan inventarisasi meliputi data administrasi, data teknis dan keuangan ats aset-aset perusahaan. Selanjutnya agar
menyusun kajian tentang kebijakan optimalisasi pemanfaatan aset-aset dimaksud dan hasilnya dilaporkan kepada Kementerian Negara
BUMN.
(51)
Lampiran 3
Tindak Lanjut Atas Temuan SPI
NO TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1 Dari proyek-proyek yang akan dilaksanakan masih ada proyek yang belum menyelesaikan RMK
sedangkan RMK diperlukan dalam rangka memandu pelaksanaan teknis dan mengendalikan kwalitas
Setiap proyek yang diperoleh diperlukan RMK yang disyahkan.
Bagi proyek yang belum memiliki Kontrak agar dibuatkan RMK Sementera dan direvisi setelah kontraknya jadi.
Dari Proyek-proyek yang dilaksanakan telah dibuatkan RMK.
2 Masih ada kelengkapan dokumen perpajakan yang belum lengkap. Seperti Faktur Pajak, Kehilangan dokumen tersebut maka perusahaan akan dikenakan kewajiban untuk menyetorkan kembali.
Administrasi dokumen perpajakan agar dilakukan dengan lengkap dan tertib sehingga memudahkan monitoringnya.
Setiap pengeluaran faktur pajak agar selalu dipantau sehingga dokumen tersebut disyahkan dan dapat dilaporkan.
Dokumen-dokumen yang diperlukan telah dilengkapi.
3 Masih ada proyek-proyek yang membuat laporan pertanggung jawaban keuangan belum mengikuti format-format yang telah dibakukan.
Agar setiap proyek membuat laporan
keuangan menggunakan format-format yang telah dibakukan.
Bagi proyek yang tidak menggunakan format-format baku akan dibuat teguran untuk selalu mengikuti format baku. 4 Masih ada pertanggung jawaban proyek dan Cabang
yang terlambat.
Secara konsisten harus diterapkan sanski. Telah dilakukan teguran-teguran untuk mengingatkan akan keterlambatannya. 5 Masih banyak proyek yang belum menerapkan SMM
ISO yang telah dilakukan.
Perlu sosialisasi kembali SMM ISO yang telah dilakukan.
Memonitor dan mengevaluasi proyek-proyek
Telah dibuat program sosialisasi dn pembinaanya.
(52)
6 Klarifikasi Jumlah Saldo dari Kepala Cabang Semarang lama ke Kepala Cabang yang baru belum jelas.
Diharapkan Manajemen membuat kebijakan statergi dalam meyelesaikannya, agar saldo persekot yang sudah lama dapat diselesaikan dan tidak lagi tercantum dalam pembukuan,
Saldo persekot yang lama sudah dapat diselesaikan.
7 Evaluasi Persekot Dinas dan Pertanggung jawabannya.
Agar Manajemen melakukan monitoring dan evaluasi penyelesaiannya.
Dengan monitoring dan evaluasi berkelanjutan.
8 Evaluasi tentang keberadaan kantor Cabang Semerang.
Masih sangat dimungkinkan untuk menggunakan sebuah kantor saja.
Saat ini cabang Semerang berkedudukan di Jalan Kyai Maja No.31 Semarang.
(53)
Lampiran 4
Tindak Lanjut Atas Temuan Akuntan Publik
NO TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1 Status Kepemilikan atas tanah Persil No.C89, C90, C91, C92 dan C93 di Jalan Anggrek Neli murni, Kelurahan Kemangisan, Jakarta Barat masih belum selesai karena sampai saat pemeriksaan berakhir masih dalam tahap proses negoisasi dengan pihak penghuni tanah tersebut.
Agar status kepemilikan tanah segera diselesaikan.
Proses perundingan dengn penghuni untuk diusulkan kepada pemegang saham agar dijual kepada penghuni apa adanya.
Namun sampai saat ini belum ada kesepakatan antara penghuni dengan perusahaan.
2 Pengakuan terhadap piutang usaha dan pendapatan belum sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Agar dilakukan konfirmasi piutang kepada pemberi kerj auntuk meyakini.
Telh ditindak lanjuti.
3 Terdapat tunggakan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yaitu tunggakan
pinjaman yang benar-benar tidak dapat ditagih karena mitra binaanya meninggal dunia dan alamatnya tidak diketahui lagi (pindah)
Pengelola dana kemitraan agar lebih meningkatkan upaya :
a. Penagihan kepada mitra binaan dan selektif dalam memberikan pinjaman sehingga dana dapat bergulir.
b. Meminta izin kepada DEWan Komisaris untuk membukukan tagihan tersebut secara extra comtable, namun tetap
mengupayakan penagihannya. c. Mengusulkan kepada Menteri
BUMN untuk menyetujui penghapusan tagihan.
a. Telah ditindak lanjuti
b. Telah ditindak lanjuti
(54)
(55)
Lampiran 6
BAGAN ALUR
(56)
(57)
(58)
(1)
Lampiran 4
Tindak Lanjut Atas Temuan Akuntan Publik
NO TEMUAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1 Status Kepemilikan atas tanah Persil No.C89, C90, C91, C92 dan C93 di Jalan Anggrek Neli murni, Kelurahan Kemangisan, Jakarta Barat masih belum selesai karena sampai saat pemeriksaan berakhir masih dalam tahap proses negoisasi dengan pihak penghuni tanah tersebut.
Agar status kepemilikan tanah segera diselesaikan.
Proses perundingan dengn penghuni untuk diusulkan kepada pemegang saham agar dijual kepada penghuni apa adanya.
Namun sampai saat ini belum ada kesepakatan antara penghuni dengan perusahaan.
2 Pengakuan terhadap piutang usaha dan pendapatan belum sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Agar dilakukan konfirmasi piutang kepada pemberi kerj auntuk meyakini.
Telh ditindak lanjuti.
3 Terdapat tunggakan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yaitu tunggakan
pinjaman yang benar-benar tidak dapat ditagih karena mitra binaanya meninggal dunia dan alamatnya tidak diketahui lagi (pindah)
Pengelola dana kemitraan agar lebih meningkatkan upaya :
a. Penagihan kepada mitra binaan dan selektif dalam memberikan pinjaman sehingga dana dapat bergulir.
b. Meminta izin kepada DEWan Komisaris untuk membukukan tagihan tersebut secara extra comtable, namun tetap
mengupayakan penagihannya. c. Mengusulkan kepada Menteri
BUMN untuk menyetujui penghapusan tagihan.
a. Telah ditindak lanjuti
b. Telah ditindak lanjuti
(2)
Lampiran 5
(3)
Lampiran 6
BAGAN ALUR
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
(4)
(5)
(6)