3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia 25-50 tahun mengenai kontrasepsi hormonal jenis suntik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita mengenai penggunaan kontrasepsi hormonal jenis suntik.
1.3.2 Tujuan Khusus
Diketahuinya karakteristik wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal jenis suntik yang meliputi usia, jumlah anak, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, dan sumber informasi di Rumah Bersalin Gizar, Ciputat.
1.4 Manfaat Penelitian
Bagi akseptor KB Akseptor mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku
mengenai kontrasepsi hormonal jenis suntik. Sehingga, apabila pengetahuan, sikap dan perilaku mereka terbukti kurang dapat
diberikan edukasi untuk memperbaikinya. Bagi rumah bersalin:
Sebagai masukan untuk bahan informasi dalam melaksanakan edukasi dalam bidang kesehatan kepada masyarakat yang dalam hal
ini adalah penggunaan alat kontrasepsi yang dianggap aman dan dapat dipertanggung jawabkan.
Bagi pemerintah :
Sebagai sumber data karakteristik pengguna kontrasepsi jenis
suntik.
4
Bagi institusi
Mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, pengabdian kepada masyarakat dan penelitian, sebagai masukan
untuk bahan dalam melaksanakan penyuluhan dalam bidang
kesehatan.
Bagi peneliti Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah didapatkan
saat kuliah, meningkatkan kemampuan berkomunikasi langsung dengan masyarakat serta menimbulkan minat dan pengetahuan
peneliti.
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Landasan Teori
2.1.1 Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk IndonesiaBKKBN, 1999; 2008.
Keluarga berencana yang dibolehkan syariat adalah usaha pengaturan atau penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan
sementara atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan maslahat keluarga.
2.1.2 Tinjauan Umum Tentang Alat Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau
‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma
Sarwono,2008. Terdapat 2 jenis metode kontrasepsi yaitu metode sederhana dan
metode efektif. Metode sederhana adalah suatu cara yang dapat dikerjakan sendiri oleh peserta keluarga berencana, tanpa pemeriksaan medis terlebih
dahulu. Hasil yang diperoleh dengan cara ini umumnya kurang efektif dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Dibawah ini adalah contoh dari
kontrasepsi dengan metode sederhana:
Senggama terputus yaitu senggama yang dilakukan sebagaimana biasa tetapi pada puncak sanggama, kemaluan pria zakar dikeluarkan dari
vagina, sehingga mani keluar dari vagina. Cara ini tidak berbahaya, baik