8
KB adalah pil yang mengandung sintetik estrogen dan preparat progestin yang mencegah kehamilan dengan cara menghambat
terjadinya ovulasi pelepasan sel telur oleh indung telur melalui penekanan hormon LH dan FSH, mempertebal lendir mukosa
servikal leher rahim, dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium Sarwono,2008.
Kontrasepsi suntik memiliki cara kerja sama dengan pil. Efektifitasnya mencapai 99. Keuntungan metode ini antara lain
disuntikkan setiap satu sampai tiga bulan sekali, efektif, dan tahan lama Sarwono,2008.
Kontrasepsi dengan AKDR dalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan serbukan
leukosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma Sarwono, 2008.
Kontrasepsi Mantap Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas kesuburan seseorang perempuan
Dengan mengoklusi tuba falopi mengikat dan memotong atau memasang cincin, sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan
ovum Sarwono, 2008.
2.1.2.1 Kontrasepsi Hormonal Jenis Suntikan
Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya praktis,
harganya relatif murah dan aman. Cara ini mulai disukai masyarakat kita dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai kontrasepsi suntikan
untuk mencegah kehamilan 1983. Penelitian lapangan kontrasepsi suntikan dimulai tahun 1965, dan sekarang di seluruh dunia diperkirakan
berjuta-juta wanita memakai cara ini untuk tujuan kontrasepsi BAPPENAS, 2009.
9
Terdapat 2 macam kontrasepsi suntikan antara lain yaitu suntikan progestin dan campuran. Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin,
yaitu Depo
Medroksiprogesteron AsetatDepoprovera, mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap
3 bulan dengan cara disuntik intramuskular di daerah bokong dan Depo noretisteron Enantat Depo Noristerat, yang mengandung 200 mg
Noretinedron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik intramuscular. Cara kerja kontrasepsi ini adalah mencegah ovulasi,
mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi dan menghambat
transportasi gamet oleh tuba. Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi,
dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikannya secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Keuntungan pemakaian
kontrasepsi jenis ini adalah sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung maupun pembekuan darah, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI serta akseptor tidak perlu menyimpan
obat suntik. Sedangkan kerugian penggunaan kontrasepsi ini adalah sering ditemukannya gangguan haid berupa siklus haid yang memendek atau
memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak, tidak haid sama sekali, akseptor sangat bergantung
pada tempat sarana pelayanan kesehatan harus kembali untuk suntikan, kontrasepsi ini tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikut, menimbulkan peningkatan berat badan, tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, terlambatnya
kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian. Akseptor yang diperbolehkan untuk menggunakan kontrasepsi jenis ini adalah orang yang
berada dalam usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak, menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas
10
tinggi, menyusui dan yang membutuhkan kontrasepsi yang sesuai dan sering lupa menggunakan pil kontrasepsi. Sedangkan yang tidak
diperbolehkan untuk menggunakannya adalah wanita hamil atau dicurigai hamil dan wanita yang mengalami perdarahan pervaginam yang belum
jelas penyebabnya. Suntikan
kombinasi mengandung
25 mg
Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan
injeksi I.M. sebulan sekali Cyclofem, dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
Cara kerja, keuntungan, kerugian, indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi ini sama seperti suntikan progestin. Hanya saja suntikan kombinasi tidak
boleh diberikan pada wanita yang sedang menyusui bayinya karena kandungan esterogen dalam suntikan ini akan menekan produksi ASI.
Kontrasepsi jenis suntik dapat diberikan di bokong maupun daerah lengan atas Saiffudin, 2006.
2.1.3 Karakteristik