Jaringan Usaha Kinerja Usaha Terkini

xxviii

D. Jaringan Usaha

PT. Perkebunan Nusantara III Medan yang berkantor pusat di Medan, mempunyai jaringan usaha di 6 enam daerah Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara yakni: 1. Kabupaten Deli Serdang 2. Kotamadya Tebing Tinggi 3. Kabupaten Asahan 4. Kabupaten Simalungun 5. Kabupaten Labuhan Batu 6. Kabupaten Tapanuli Selatan Kebun-kebun yang dikelola PT. Perkebunan Nusantara III berjumlah 33 kebun, terdiri dari kebun sendiri dan kebun plasma yang dikelompokkan ke dalam 3 wilayah kerja dengan luas area seluruhnya adalah 186.910,72 Ha, dimana 166.606,94 Ha luas kebun sendiri dan 20.303,78 Ha luas kebun plasma.

E. Kinerja Usaha Terkini

PT. Perkebunan Nusantara III Persero menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli dengan mutu yang dihasilkan sebagai berikut: 1. Crude Palm Oil CPO 2. Palm Karnel Oil PKO 3. Palm Kernel PK xxix 4. Palm Karnel Meal PKM Di dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi, lebih dari 54.000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III Persero diusahakan untuk menghasilkan karet kualitas terbaik dunia. Mutu produk karet yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III antara lain : a Lateks Pekat b SIR-10 c SIR-20 d RSS-I PT. Perkebunan Nusantara III Persero memasarkan hasil komoditas kelapa sawit dan karet ke pasar lokal dan luar negri melalui PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN yang berkedudukan di Jakarta serta pemasaran CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta BBJ. Total penjualan pada tahun 2012 mencapai nilai Rp 5,941 Milyar, sedangkan total penjualan pada tahun 2011 sebesar Rp 6,541 Milyar. Dengan demikian, pada tahun 2012 nilai penjualan mengalami penurunan sebesar 0,600 Milyar atau sebesar 9,18. Penurunan nilai penjualan pada tahun 2012 disebabkan antara lain oleh melemahnya permintaan pasar akibat krisis global dan pergerakan harga minyak mentah di pasar dunia yang berfluktuasi. 1 Nilai Penjualan Ekspor Bila ditinjau dari nilai penjualan ekspor, mengalami penurunan sebesar 1,17 dari Rp 1,293 Milyar pada tahun 2011 menjadi Rp 0,595 Milyar pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar luar negri melambat xxx akibat dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu terutama krisis ekonomi di Eropa, Amerika Serikat, dan China, sehingga pelaku pasar pada umumya cenderung mengambil sikap berhati-hati. 2 Nilai Penjualan Domestik Nilai penjulan domestik mengalami peningkatan sebesar 0,02 dari Rp 5,248 Milyar pada tahun 2011 menjadi Rp 5,346 Milyar pada tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya permintaan minyak nabati untuk industry hilir makanan dan biofuel. xxxi

BAB III TOPIK PENELITIAN