Pengujian Literatur Sejenis LANDASAN TEORI

saat ini yang masih berjalan tidak terdapat masalah tetapi dengan mengikuti perkembangan teknologi sekarang ini penulis mendapatkan sebuah peluang untuk membangun sebuah sistem penjadwalan kuliah yang terkomputerisasi. Penjadwalan kuliah dalam suatu kampus adalah hal yang rumit. Permasalahan ini sering disebut dengan University Timetabling Problems UTP ini. selain dilihat dari sisi mahasiswa, juga harus dilihat dari sisi dosen, yaitu kemungkinan-kemungkinan dosen akan mampu lebih dari satu mata kuliah yang ada, sebab ada kemungkinan jumlah mata kuliah dan dosen tidak sebanding, sehingga harus dipikirkan solusi agar dosen tidak mempunyai dua mata kuliah berbeda pada hari dan jam yang sama.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan studi lapangan dan studi literatur sebagai berikut :

3.1.1. Studi Lapangan

Pada metode studi lapangan ini terdapat 3 cara yaitu : 1. Observasi Pengamatan Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian Gulo, 2002. Dalam hal ini penulis adalah peneliti dengan bertindak sebagai pengamat sempurna dimana peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati Gulo, 2002. Pengamatan dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung di Kementerian Agama terutama bidang kehumasan. Dalam hal ini yang penulis amati adalah : 1. Sistem berjalan dari bidang Humas. 2. Bagaimana proses awal penjadwalan sampai dengan laporan penjadwalan. Pelaksanaan pengamatan penelitian sebagai berikut : a. Waktu : Waktu pelaksanaan adalah dilaksanakan selama bulan Desember 2009. b. Tempat Tempat yang menjadi obyek penelitian adalah : Nama : Kementrian Agama RI Alamat : Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat, Telp : 021 3455347 2. Wawancara Pada metode ini, penulis melakukan wawancara langsung kepada Bapak Syaiful Huda selaku Staff Pegawai Humas Kementerian Agama RI yang bertugas membuat rancangan kegiatan dalam jangka waktu panjang dan penulis mendapatkan informasi atau data-data seperti proses penjadwalan kegiatan yang sedang berjalan, data pembicara, data kegiatan dan data ruang. 3. Kuesioner Kuesioner dilakukan sebelum dan setelah penelitian pada bidang Humas Kementrian Agama RI Jakarta. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 5 pegawai atau staff bidang kehumasan Kementerian Agama RI. Setiap butir pertanyaan dalam kuisioner merupakan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian. Daftar pertanyaan dari setiap kuisioner yang peneliti lakukan dapat dilihat pada lampiran

3.1.2. Studi Literatur

Pada tahap ini didapat literature atau penelitian sejenis dengan judul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Kuliah pada STIE Muhammadiyah Pekalongan” oleh Khusna Maria, Nim : 0612530 untuk lebih lengkapnya sebagai landasan dan perbandingan ada di Bab II pada halaman 45.

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem penjadwalan ini, penulis menggunakan model Rapid Application Development RAD. Penulis memilih model RAD karena tahap-tahapnya sangat terstruktur, pengembangan perangkat lunak dapat dilakukan dalam waktu yang cepat dan alasan utama penggunaan model pengembangan RAD adalah pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada aplikasi yang berskala kecil. RAD memiliki 3 Tahap dalam pengembangan sistem sebagai berikut Kendal Kendal, 2006 :