Algoritma Genetika LANDASAN TEORI

menunjukkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut. Proses ini dapat direpresentasikan dalam algoritma sederhana Algoritma Genetika sebagai berikut : Gambar 2.2. Diagram Alir Genetic Algorithms Sederhana Kusumadewi, 2003

2.5.3. Komponen Utama Algoritma Genetika

Menurut Kusumadewi, 2003 Terdapat 6 komponen utama dalam algoritma genetika, yaitu :

a. Teknik Penyandian

Teknik penyandian disini meliputi penyandian gen dari kromosom. Gen merupakan bagian dari kromosom. Satu gen biasanya akan mewakili satu variabel. Gen dapat direpresentasikan dalam bentuk : string bit, pohon, array bilangan real, daftar aturan, elemen permutasi, elemen program, atau representasi lainnya yang dapat diimplementasikan untuk operator genetika. String Biner 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 gen-1 gen-2 gen-3

b. Prosedur Inisialisasi

Ukuran populasi tergantung pada masalah yang akan dipecahkan dan jenis operator genetika yang akan diimplementasikan. Setelah ukuran populasi di tentukan, kemudian harus dilakukan inisialisasi terhadap kromosom yang terdapat pada populasi tersebut. Inisialisasi kromosom dilakukan secara acak, namun demikian harus tetap memperhatikan domain solusi dan kendala permasalahan yang ada.

c. Fungsi Evaluasi

Ada 2 hal yang harus dilakukan dalam melakukan evaluasi kromosom, yaitu evaluasi fungsi objektif fungsi tujuan dan konversi fungsi objektif ke dalam fungsi fitness. Secara umum, fungsi fitness diturunkan dari fungsi objektif dengan nilai yang tidak negatif.

d. Seleksi

Seleksi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anggota populasi yang paling fit.

e. Operator genetika

Operator standar yang biasa digunakan dalam algoritma genetika adalah selection, crossover dan mutation. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing operator menurut Desiani arhami, 2006 yaitu :

1. Selection

Tujuan penggunaan algoritma genetika adalah untuk memilih solusi yang tersedia. Melalui proses evolusi, algoritma ini mengkombinasikan sejumlah solusi dari suatu generasi menjadi solusi lain digenerasi berikutnya. Solusi yang terpilih diharapkan memiliki karakteristik yang baik sehingga setelah dilakukan manipulasi, solusi generasi selanjutnya dapat memiliki karakter yang lebih baik.

2. Crossover

Crossover Penyilangan merupakan operator utama dalam Algoritma Genetika. Salah satu cara sederhana dalam crossover adalah dengan memilih secara acak satu titik potong pada parents dan melakukan penyilangan dimana segmen yang terletak sebelum titik penyilangan akan dikopikan ke kromosom offspring kedua. Metode ini dapat bekerja dengan baik pada kromosom string biner Ariani, 2003.