Kepuasan Definisi Konseptual 1. Motif

diterima pelanggan. Berikut adalah daftar berbagai macam kesenjangan yang telah diindentifikasi melalui penelitian 40 : 1. Kesenjangan antara pandangan perusahaan terhadap keinginan pelanggan dengan keinginan pelanggan yang sesungguhnya. 2. Kesenjangan antara pandangan perusahaan dan pandangan pelanggan terhadap barang atau jasa yang diterimanya. 3. Kesenjangan antara pandangan perusahaan dengan pandangan pelanggan terhadap mutu pelayanan yang diberikan. 4. Kesenjangan antara harapan pelanggan terhadap mutu pelayanan dengan kinerja pelayanan yang sesungguhnya. 5. Kesenjangan antara janji pemasaran dengan pelayanan yang sesungguhnya. Dengan mengetahui kesenjangan discrepancy antara GS dan GO, penelitian dapat memahami tingkat kepuasan yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi media tertentu. a. Gratifications Sought GS Palmgreen dan kawan-kawannya menidentifikasikan Gratifications Sought dalam kaitannya dengan kepercayaan seseorang mengenai isi media sebagai contoh, jika seseorang percaya bahwa komedi memberikan hiburan dan orang tersebut mengevaluasi hiburan itu bagus, maka ia mencari kepuasan dari kebutuhan hiburan dengan menonton komedi. Di sisi lain, jika sesorang percaya bahwa 40 Purwanto, Psikologi Pendidikan, Cetakan ke-13 Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, hal. 28-29 komedi memberikan pandangan mengenai kehidupan yang tidak realistis dan mengevaluasi isi seperti itu jelek, maka ia menghindari untuk menonton komedi. 41 Gratifications Sought adalah kepuasan yang diharapkan individu dalam menggunakan media tertentu. 42 Individu menggunakan atau tidak menggunakan suatu media dipengaruhi sebab-sebab tertentu, yaitu didasari motif pemenuhan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Motif yang melatarbelakangi individu satu dengan individu lain dalam mengkonsumsi media tidaklah sama. Jadi dapat disimpulkan Gratifications Sought adalah motif kepuasan yang diharapkan individu dalam menggunakan media tertentu. b. Gratifications Obtained GO Gratifications Obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh setelah menggunakan media. 43 Gratifications Obtained juga diartikan sebagai jumlah kebutuhan yang diperoleh atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah menggunakan media. Arti dari Gartifications Obtained kepuasan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah 41 Winaeso, Herupuji, Sosiologi Komunikasi Massa Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005, hal 111 42 Hendry Subiakto, Hand-out Penelitian Agenda Setting dan Uses and Garatfications Surabaya: Fisip-Unair, 2000, hal. 3 43 Hendry Subiakto, Hand-out Penelitian Agenda Setting dan Uses and Garatfications, hal. 4 proses penggunaan media yaitu setelah menonton program Ramadan di stasiun televisi. Maka dalam penelitian ini adalah untuk menghitung atau mengetahui gratifications sought GS yaitu kepuasan yang diharapkan oleh khalayak dalam menonton program-program Ramadan. Pada penelitian ini menghitung GS pada program Tausiyah, Sinetron Ramadan, Variety Show dan Feature. Dan pada penelitian ini juga menghitung gratifications obtained GO yaitu kepuasan yang diperoleh setelah menonton program Tausiyah, Sinetron Ramada, Variety Show¸ dan Feature.

F. Hipotesis Teori

Dari rumusan teoritis dan definisi konseptual di atas, maka dapat di rumuskan hipotesis teoritisnya pada kerangka waktu yang di tetapkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Terdapat kepuasan mahasiswai KPI pada program Ramadan di televisi nasional. 2. Terdapat hubungan antara motif menonton program Ramadan dengan tingkat kepuasaan khalayak dalam menonton program Ramadan. 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No.

95, Ciputat 15412, Telp 62-217402982. Dalam penelitian ini penulis membatasi

waktu penelitian pada Juli 2014 – Maret 2015.

B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Paradigma yang di gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma post- positivisme. Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata kaum post- positivis selalu di dasarkan pada observasi dan penguji yang sangat cermat terhadap realitas objektif yang muncul di dunia “luar sana”. 1 Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan penelitiannya. Teori dalam penelitian berparadigma positivistik menjadi sumber jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari para peneliti . 2 Dalam penelitian ini, Teori Uses and Gratification merupakan pedoman untuk merancang kegiatan penelitian. 1 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta, PUSTAKA PELAJAR, 2010, hal. 9 2 Babbie, Earl 1992, The Practice of social research, california, wardsworth Publishing company. h. 47 Membaca buku Philips dan Burbules 2000, kita akan menemukan sejumlah asumsi dasar yang menjadi inti dalam paradigma penelitian post- postivis, antara lain: 3  Pengetahuan bersifat konjekturalterkaan dan antifondasionaltidak berlandasankan apa pun – bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absoult. Untuk itulah, bukti yang di bangun dalam penelitian sering kali lemah dan tidak sempurna. Karena alasan ini pula, banyak peneliti yang berujar bahwa mereka tidak dapat membuktikan hipotesisnya; bahkan tak jarang mereka juga gagal untuk menyangkal hipotesisnya.  Penelitian merupakan proses membuat klaim-klaim, kemudian menyaring sebagaian klaim tersebut menjadi “klaim-klaim lain” yang kebenarannya jauh lebih kuat. Sebagian besar penelitian kuantitatif, misalnya, selalu diawali dengan pengujian atau suatu teori.  Pengetahuan dibentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan-pertimbangan logis. Dalam praktiknya, peneliti mengumpulkan informasi dengan mengunakan instrumen-instrumen pengukuran tertentu yang diisi oleh para partisipan atau dengan melakukan observasi mendalam di lokasi penelitian.  Penelitian harus mampu mengembangkan statemen-statemen yang relevan dan benar, statemen-statemen yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat mendeskripsikan reali kausalitas dari suatu 3 Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, hal. 9