Operasionalisasi Konsep METODOLOGI PENELITIAN

kepuasan yang di dapatkan GO. Pengukuran konsep ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan oleh Cut Triana Dewi tentang Kompetisi Antar Stasiun Televisi Di Indonesia. Table 3.1 Operasionalisasi Konsep Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Media Use - Exposure to media - Media Content - Melihat tingkat terpaan media dengan melihat curahan waktu menonton - Tingkat perhatian responden terhadap jenis program acara di televisi. Ada 4 jenis program yang akan dilihat yaitu: tausiah, sinetron, talkshow, variety show dan feature Ordinal Interval Gratifications Sought Tingkat kepuasan yang di cari - Cognitive - Afective - Personal Integrative - Sosial Intergrative - Tension Relase - Ingin memperoleh pengetahuan lebih mengenai suatu hal - Ingin mendapatkan hikmah sebagai pembelajaran diri - ingin mengaplikasikan Ilmu Agama dalam membina hubungan kepada orang lain di kehidupan sehari- hari - ingin menjadikan materi yang di tonton di TV sebagai bahan pembicaraan sehari- hari - ingin mendapatkan hiburan dan ingin menghilangkan kebosanan Interval 1 Media Use 17 Telah disebutkan sebelumnya bahwa pada pendekatan Uses and Gratifications, individu menggunakan media massa secara aktif, goal oriented, dan selektif dalam memilih mediaisi media, sehingga media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lainnya, serta khalayak sadar akan alasan mereka menggunakan media. 17 Cut Triana Dewi, Kompetisi Antar Stasiun Televisi Di Indonesia Analisis dan Aplikasi Teori Niche dan Uses and Gratification Dalam Penelitian Tentang Kompetisi Antara RCTI, SCTV, dan Indosiar, Tesis. S2 Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unversitas Indonesia, Depok. 2001 h.48 Gratifications Obtained Tingkat kepuasan yang diperoleh - Cognitive - Afective - Personal Integrative - Sosial Intergrative - Tension Relase - Ingin memperoleh pengetahuan lebih mengenai suatu hal - Ingin mendapatkan hikmah sebagai pembelajaran diri - ingin mengaplikasikan Ilmu Agama dalam membina hubungan kepada orang lain di kehidupan sehari- hari - ingin menjadikan materi yang di tonton di TV sebagai bahan pembicaraan sehari-hari - ingin mendapatkan hiburan dan ingin menghilangkan kebosanan Interval Penggunaan media massa secara sadar dan aktif sedikit banyak mempengaruhi tingkat harapan dan kepuasan yang diperoleh dari media massa, seperti apa yang dikatakan oleh pendekatan law and effect bahwa perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan siulangi Dewanti, 1999 dalam Tesis Cut Triana Dewi, 2001. Dalam model uses and gratifications yang ditampilkan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas, konsep penggunaan media ada 4 yaitu: jenis media yang digunakan media type, isi media yang diperhatikan media contents, keterpaan media itu sendiri exposure to media, dan konteks sosial dari terpaan media social context of media exposure. Dalam penelitian ini, hanya keterpaan media dan tingkat perhatian terhadap isi media yang akan dijadikan indikator dari variabel penggunaan media. Keterpaan media berkaitan dengan jumlah waktu yang dihabiskan individu frekuensi dan durasi dalam menggunakan media yang akan diukur dengan melihat curahan waktu rata-rata menonton. Curahan waktu adalah waktu rata-rata yang diberikan responden terhadap masing-masing medium dalam 1 hari yang dinyatakan dalam satuan menit. Ada dua jenis pertanyaan yang akan diberikan yaitu berapa hari rata-rata menonton dalam satu minggu dan beberapa lama rat-rata perhari. Atas dasar itu kemudian responden akan di kelompokkan dalam 3 kelas yaitu light viewers, media viewers, dan heavy viewers. Penggunaan juga dilihat dari segi tingkat perhatian responden terhadap jenis program acara di televisi. Ada 4 jenis program yang akan dilihat yaitu: tausiah, sinetron, talkshow, variety show dan feature. skala untuk menghitung tingkat perhatian terbagi 2 yaitu tidak ada yang menonton dan ada yang menonton. Berikut 4 jenis program Ramadan yang akan di berikan penyataan kepada responden : 1. Program Tausiyah, yaitu:  Kultum Bersama Kang Rashied di RCTI yang tayang menjelang buka puasa selama bulan Ramadan.  Hafiz Indonesia adalah program unggulan RCTI lomba menghafal dan melafalkan ayat-ayat suci Al- Qur’an untuk anak-anak selama bulan Ramadan.  Mutiara Hati Bersama Quraish Shihab, tayang menjelang azan Subuh, Zuhur dan Asar selama bulan Puasa yang di tayangkan SCTV.  Kisah Hati Bersama Umi Pipik yang di tayangkan oleh Global TV, Program Ramadan yang berisi sharing session bersama Ummi Pipik yang tayang selama bulan Ramadan pukul 16:00 WIB. 2. Sinetron Ramadan yang tayang hanya selama bulan Ramadan yaitu sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 8, Para Pencari Tuhan adalah sinetron kuis sinekuis Ramadan berdurasi 1,5 jam yang ditayangkan setiap hari selama bulan Ramadan 1428 H di stasiun televisi SCTV saat waktu sahur, mulai pukul 2:30 WIB. 3. Variety Show :  Pesbuker, tayangan menjelang buka puasa selama bulan Ramadan. Pesbukers adalah sketsa realita yang digawangi oleh Olga Syahputra, Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Denny Cagur, Opie Kumis, dan Sapri. Guyonan segar mereka seperti pantun jenaka dan rayuan gombal akan menemani pemirsa setia antv.  Ngabuburit, menampilkan berbagai macam hiburan yang dikemas secara komedi, dan games interaktif yang berhadiah jutaan rupiah serta akan melibatkan penonton di rumah dan di studio, yang tayang selama bulan Ramadan, serta terdapat tausiah dari Ustadz Maulana 4. Feature :  Berita Islami Masa Kini, berisi tentang berita perkembangan Islam terkini.  Muslim Travelers, program dokumenter yang akan membahas kehidupan muslim yang tinggal di negara non muslim yang tayang di bulan Ramadan. 2 Gratifications Sought Motivasi atau alasan seseorang menggunakan media. Motivasi di pandang sebagai gratifications sought karena seseorang menggunakan media karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Ada lima kelompok jenis kebutuhan yang diuraikan dalam item pertanyaan. Kelima kelompok kebutuhan itu adalah:  cognitive needs : ingin mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat, ingin mencari bimbingan dan pendapat yang menyangkut berbagai masalah, dan ingin memperoleh pengetahuan lebih mengenai suatu hal .  Afective needs : ingin menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi penonton itu sendiri, ingin mengidentifikasikan diri dengan nilai -nilai lain dalam media, dan ingin memperoleh nilai lebih sebagai penonton.  Personal integrative needs : memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas dan status.  Social integrative needs : ingin memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial, ingin menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain disekitarnya, keinginan untuk dekat dengan orang lain, dan keinginan untuk dihargai dengan orang lain .  Tension release needs : ingin melepaskan diri dari permasalahan, ingin bersantai, ingin mengisi waktu luang, ingin menyalurkan emosi, dan mendapatkan hiburan dan kesenangan. Kepada responden akan diberikan ke pertanyaan tersebut yang merupakan indikator dari masing-masing dimensi kebutuhan di atas. Tingkat gratifications sought akan diukur dengan 4 skala, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pernyataan ini menunjukkan seberapa tinggi derajat kepentingan satu jenis kebituhan yang ditanyakan bagi responden. Sangat setuju berarti jenis kebutuhan ini sangat dicari oleh responden dari kegiatannya menggunakan media massa. Demikian juga kebalikannya, sangat tidak setuju berarti jenis kebutuhan ini sangat tidak dicari oleh responden dalam menggunakan media massa. 18 3 Gratifications Obtained Item pertanyaan pada gratifications sought akan ditanyakan kembali pada responden sebagai pernyataan kepuasan responden dengan menggunakan skala pengukuran yang sama. Pertanyaan tersebut dihubungkan dengan kemampuan media memenuhi kebutuhan sebagai indikator akan kepuasan yang dipandang responden terpenuhi dari masing-masing medium yang diteliti. Skala pengukuran dari gratifications obtained adalah sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Bila responden menjawab sangat setuju , artinya mediun tersebut sangat membantu responden dalam memenuhi kebutuhan tertentu. Demikian juga sebaliknya. 18 Cut Triana Dewi, Kompetisi Antar Stasiun Televisi Di Indonesia Analisis dan Aplikasi Teori Niche dan Uses and Gratification Dalam Penelitian Tentang Kompetisi Antara RCTI, SCTV, dan Indosiar, Tesis. S2 Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unversitas Indonesia, Depok. 2001 h.49

F. Populasi, Sampel dan Unit Analisis

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Hadari Nawawi, dilihat dari pernentuan sumber dan data, populasi dibedakan menjadi 2, yaitu; populasi terbatas dan tak terhingga. Jika dilihat dari kompleksitas objek, polulasi dapat dibedakan polulasi homogen dan heterogen. Populasi dalam lingkup penelitian adalah jumlah keseluruhan subjek atau elemen yang ada dalam wilayah penelitian. 19 Sugiyono 2002: 55 menyebutkan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. 20 Dalam metode penelitian kata populasi amat popular, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagianya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif. 21 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswai Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam KPI UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2011- 2014. Penarikan sampel dari populasi dilakukan secara Propotionate Stratified 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993, hal. 14 20 Rachmat Kyiantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, 2006, hal. 153 21 Burhan Bungin, Metodologi penelitian kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakan public serta ilmu-ilmu social lainnya. Jakarta; Kencana, 2008 h. 99 Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Teknik penarikan sampel tersebut di pilih dengan tujuan agar hasil penelitian akan lebih sesuai dengan keadaan populasi yang dalam hal tertentu bersifat misalnya, angkatan, bersiat heterogen. 22 Populasi dalam menelitian ini berjumlah 649 mahasiswa yang terdiri dari 155 mahasiswa KPI angkatan 2011, 163 mahasiswa KPI angkatan 2012, 164 mahasiswa KPI angkatan 2013 dan 167 mahasiswa KPI angkatan 2014. Tabel 3.2 Gambaran Populasi Mahasiswa KPI angkatan 2011-2014 No. JurusanAngkatan Jumlah 1 KPI 2011 155 2 KPI2012 163 3 KPI2013 164 4 KPI2014 167 JUMLAH 649 Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Metode sampling adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel yang representatif. Dengan tidak melupakan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memperoleh sampel yang representatif, peneliti memulai mengenal keseragaman dan ciri-ciri khusus populasi. Pekerjaan ini menuntut 22 Bambang Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta, RAJAGRAFINDO PERSADA, 2011, hal. 130 ketelitian. Dari ketelitian ini kemudian peneliti menentukan rancangan yang dipakai dalam mengambil sampel. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Rancangan sampel probabilitas yang merupakan penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian, dalam rancangan ini tidak terdapat diskiriminasi unit populasi yang satu dengan yang lainnya. Karena semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, maka untuk menjadi sampel, unit-unit populasi harus di random. Oleh karenanya, rancangan ini juga disebut sebagai sampling acakan- karena cara kerjanya yang acakan itu. 23 Tata cara pengundian dapat dilakukan dengan: 1. Membuat daftar unit populasi pada lembaran khusus lengkap dengan kode-kode khusus sebagai lambing setiap unit populasi. 2. Menulis kode-kode khusus tersebut dalam lembaran-lembaran kecil dan dilipat dan digulung satu per satu. 3. Memasukan lembaran-lembaran kecil itu dalam suatu tempat kemudian dikocok. 4. Akhirnya, mengambil lembaran-lembaran tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan. 23 Burhan Bungin, Metodologi penelitian kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakan public serta ilmu-ilmu social lainnya. Jakarta; Kencana, 2008 h. 106