b. Kesehatan
Kulaitas penduduk secara fisik khususnya dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk secara menyeluruh. Dengan adanya upaya tersebut maka
diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat. Bangsa yang memiliki tingkat derajat yang tinggi akan lebih berhasil dalam melakukan pembangunan.
Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui sistem kesehatan nasional. Pelaksanaannya dilaksanakan dengan meningkatkan
partisipasi aktif masyarakat yang diarahkan terutama kepada golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu upaya pencegahan dan
penyembuhan penyakit serta peningkatan pembangunan pusat-pusat kesehatan masyarakat serta sarana penunjangnya terus dilakukan oleh pemerintah seperti :
Puskesmas, Posyandu, Pos Obat Desa, Pondok Bersalin Desa, dan penyediaan fasilitas air bersih. Oleh karena itu, pembangunan yang sedang digiatkan
pemerintah diharapkan dapat berakselerasi positif. Sarana kesehatan yang tersedia di Kabupaten ini terdiri dari: 16 Puskesmas, 57 Puskesmas Pembantu, 6 Unit balai
pengobatan swasta, dan 3 Unit Rumah Saki Umum Daerah.
c. Agama
Pelayanan terhadap kegiatan yang bersifat keagamaan harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan. Kehidupan beragama yang baik di masyarakat dapat
dijadikan benteng dalam berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan social budaya. Jumlah sarana ibadah bagi umat beragama sangat memadai jika
dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Mayoritas penduduk Kabupaten ini
Universitas Sumatera Utara
yaitu : yang beragama Isalm sebesar 84.90, Kristen Protestan dan Katolik 14.54, dann beragama Buddha sebesar 0.56.
4.1.4 Gambaran Perekonomian Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB kabupaten Tapanuli Selatan
terutama sek tor pertanian dan perkebunan terutama berupa bahan tanaman pangan, buah-buahan,, sayur-sayuran. Tanaman perkebunan yang telah
dibudidayakan masyarakat di daerah ini terdapat 15 jenis tanaman perkebunan meliputi : karet, kelapa sawit, kelapa, kokoa, kulit mmanis, nilam, kemiri, aren,
kapulaga, tembakau, cengkeh, kemenyan dan jahe. Danau Siais merupakan danau terbesar ke dua di Sumatera Utara setelah
Danau Toba, danau ini merupakan salah satu potensi pariwisata di Kabupaten ini selain wisata alam yang lain seperti Pemandian Parsariran di Sungai Bbatang
Toru, PAntai Muara Opu di Pesisir Pantai Barat Sumatera Kecamatan Muara Batang Toru, Tor Simago-mago, Pemandian Air Panas Alaminya dan Danau
Marsabut yang terdapat di Kecamatan Sipirok, serta Aek Sijornih yang terdapat di Kecamatan Sayur Matinggi.
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Tapanuli Selatan. Sektor pertanian ini juga yang membuat kabupaten
ini diperhitungkan di tingkat Propinsi Sumatera Utara. Jenis tanaman yang memegang peranan signifikan antara lain kelapa sawit, karet, kopi, dan padi.
Tapanuli Selatan berada di peringkat kedua produsen kelapa sawit di Sumatera Selatan. Klaster perkebunan kelapa sawit cocok dikembangkan di
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Huta Raja Tinggi, Sosa, Halongonan, Padang Balok, dan Barumun Tengah. Klaster perkebunan karet cocok dikembangkan di Kecamatan Padang
Bolak, Halongonan, Batang Toru, Psp Barat, dan Dolok Sigompulon. Sementara klaster produksi kopi cocok dikembangkan di Kecamatan Saipar Dolok Hole,
Sipirok, dan Padang Bolak. Daeraeh Kabupaten Tapanuli selatan juga mempunyai potensi daerah di
bidang perkebunan dan perikanan, hal ini dapat dilihat dari volume produksi hasil perkebunan perkebunan dan perikanan yaitu : kopi 4015 ton, kelapa sawit
63.680 ton, karet 30.387 ton, kakao 1.792ton, kelapa 220 ton, budidaya kolam 4.682 ton, budidaya sawah 1.180 ton, budidaya kolam air deras 28
ton, budidaya jaring apung 168 ton pada tahun 2009. Di sisi tanaman bahan makanan, andalan Kabupaten Tapanuli Selatan
adalah padi, ubi kayu, dan jagung. Produksi ketiga jenis tanaman ini tersebar hampir merata di seluruh kecamatan. Namun demikian terdapat kecamatan
dengan produksi tertinggi. Untuk produksi padi, tertinggi di Kecamatan Psp Timur. Produksi ubi kayu tertinggi di Kecamatan Simangambat. Sedangkan
produksi jagung tertinggi di Kecamatan Saipar Dolok Hole. Kabupaten Tapanuli Selatan juga merupakan salah satu daerah tempat berkembangnya peternakan.
Ternak andalan daerah ini antara lain Kerbau, Sapi, Domba, Kambing, Ayam Kampung, Ayam Ras Pedaging, dan Itik.
Sektor lain yang juga memegang peranan penting dalam perekonomian Tapanuli Selatan adalah industri pengolahan. Data BPS memperlihatkan nilai
produksi untuk industri rumah tangga dan industri kecil. Industri rumah tangga
Universitas Sumatera Utara
dengan nilai produksi signifikan adalah industri gula merah Rp 7,4 Milyar, Pertenunan Rp 5,9 Milyar, dan Pandai besi Rp 1,5 milyar. Sedangkan Industri
kecil dengan nilai produksi terbesar adalah industri kayu furniture Rp 1,4 milyar.
4.1.5 Perkembangan Koperasi dan Tingkat Sisa Hasil Usaha SHU Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan
Koperasi dalam kehidupan ekonomi masyarakat hingga saat ini terbukti masih sangat diperlukan, terutama dalam mendorong laju pertumbuhan unit-unit
usaha kecil dan menengah UKM yang pada umumnya masih menjadi sandaran hidup masyarakat kecil. Pada perkembangannya keberadaan koperasi di
Kabupaten Tapanuli Selatan juga mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM, jumlah koperasi di
seluruh Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008 tercatat sebanyak 236 unit, yang meningkat pada tahun 2009 menjadi 241 unit. Dengan kata lain di
Kabupaten tersebut mengalami penambahan 5 unit koperasi dalam kurun waktu 1 tahun. Sedangkan untuk data Sisa Hasil Usaha nya, tercatat pada tahun 2008
jumlah keseluruhannya adalah Rp. 606.495.000, dan meningkat pada tahun 2009 menjadi Rp. 1.518.947.000. Dengan kata lain di Kabupten Tapanuli Selatan
terjadi peningkatan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 912.452.000. Tabel 4.2 dapat memberikan gambaran mengenai jumlah Sisa hasil Usaha
yang dimiliki oleh masing-masing koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan. Berdasarkan tabel dapat terlihat bahwa koperasi yang mempunyai jumlah Sisa
Hasil Usaha yang paling tinggi adalah pada Primkopadyon 123 R.W yaitu
Universitas Sumatera Utara
Rp. 38.500.000, dibandingkan dengan sisa hasil usaha pada koperasi lainnya. Dan koperasi yang memiliki jumlah Sisa Hasil Usaha yang paling kecil adalah
Koperasi Sinar Surya Baru RM yaitu Rp. 357.000. Jika dijumlahkan secara keseluruhan maka jumlah sisa hasil usaha koperasi karyawan untuk semua
koperasi yang masuk dalam sampel Rp. 94.526.000, dengan nilai SHU rata-rata Rp 2.363.150 untuk tahun buku 2009.
Tabel 4.2 Jumlah Sisa Hasil Usaha SHU pada Koperasi Di Kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun 2009 No
Nama Koperasi SHU Rp.000
1 KUD. Nanggar Jati
4.475 2
KUD. Napa 6.681
3 KUD. Saipar Dolok hole
1.761 4
Koppas. Sadar 1.140
5 KSU. Sinar Sejahtera
981 6
KSU. Surya Nusantara 875
7 KSU. Surya Sekawan
1.085 8
KSU. Taman 1.417
9 KSU. Lamtiur
1.771 10
KSU. Sinar Harapan RM 1.828
11 KSU. Matahari RM
1.331 12
KSU. Bina Usaha Sejahtera 1.219
13 KSU. Swadari
1.720 14
KSU. Nasional 1.275
15 KPN. Berkah
1.188 16
KPN. Sejahtera 1.141
17 KPN. Barokah
1.188 18
KPN. Kencana 3.774
19 Kopkar. Sejatera Tor Sibohi
1.776 20
KSP. Evi Novri 2.371
21 Kopwan Himpunan Wanita Karya
832 22
Kopwan Wirid Akbar SD. Hole 832
23 Koppontren HSOH
518 24
Koptan Bersatu Kita Maju 2.334
25 Koptan Paya Sordang
496 26
Koptan. Saroha 551
27 Koptan Sehati
871 28
Kop.Perk. Produsen Suka Maju 1.433
Universitas Sumatera Utara
29 Kop. Perk. Produksi Sawit Padiarma
998 30
Kop. Perk. Produksi Sawit Bina Sari 1.183
31 Kop. Perk. Penata Keluarga
1.980 32
Kop. Perk. Angkola Jaya 884
33 Kop. Perk. Mutu Mona
981 34
Kop. Perk. Kopi Angkola 671
35 SMP Sitinjak
431 36
Koperasi Pemuda Fajar Harapan 675
37 Primkopadyon 123 R. W
38.500 38
Koperasi Sinar Surya Baru RM 357
39 Koperasi Sinar Harapan
570 40
Koperasi Surya Karya 432
Total 94.526
Mean 2.363,15
Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM Kabupaten Tapanuli Selatan, diolah 2010.
4.1.6 Perkembangan Modal Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan
Modal sangat dibutuhkan untuk berjalannya kegiatan suatu usaha pada koperasi, sehingga kegiatan usaha tersebut akan terus mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang menguntungkan yang pada akhirnya akan meningkatkan perolehan Sisa Hasil Usaha SHU.
Berdasarkan data instansi terkait, jumlah
seluruh modal koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008 tercatat sebanyak Rp. 18.450.690, yang meningkat pada tahun 2009 menjadi Rp.
18.837.650. Dengan kata lain di Kabupaten tersebut mengalami peningkatan modal koperasi sebesar Rp. 386.960 dalam kurun waktu 1 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Jumlah Modal pada Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2009
No Nama Koperasi
Modal Rp.000
1 KUD. Nanggar Jati
2.760 2
KUD. Napa 26.675
3 KUD. Saipar Dolok hole
8.714 4
Koppas. Sadar 6.681
5 KSU. Sinar Sejahtera
4.260 6
KSU. Surya Nusantara 3.781
7 KSU. Surya Sekawan
4.310 8
KSU. Taman 9.751
9 KSU. Lamtiur
8.816 10
KSU. Sinar Harapan RM 4.640
11 KSU. Matahari RM
1.075 12
KSU. Bina Usaha Sejahtera 5.830
13 KSU. Swadari
4.916 14
KSU. Nasional 5.215
15 KPN. Berkah
4.750 16
KPN. Sejahtera 8.781
17 KPN. Barokah
4.750 18
KPN. Kencana 41.750
19 Kopkar. Sejatera Tor Sibohi
11.820 20
KSP. Evi Novri 18.341
21 Kopwan Himpunan Wanita Karya
3.400 22
Kopwan Wirid Akbar SD. Hole 6.788
23 Koppontren HSOH
4.107 24
Koptan Bersatu Kita Maju 4.350
25 Koptan Paya Sordang
812 26
Koptan. Saroha 630
27 Koptan Sehati
318 28
Kop.Perk. Produsen Suka Maju 5.219
29 Kop. Perk. Produksi Sawit Padiarma
2.018 30
Kop. Perk. Produksi Sawit Bina Sari 4.211
31 Kop. Perk. Penata Keluarga
3.300 32
Kop. Perk. Angkola Jaya 4.750
33 Kop. Perk. Mutu Mona
3.631 34
Kop. Perk. Kopi Angkola 8.816
35 SMP Sitinjak
2.900 36
Koperasi Pemuda Fajar Harapan 3.300
37 Primkopadyon 123 R. W
246.500 38
Koperasi Sinar Surya Baru RM 1.775
Universitas Sumatera Utara
39 Koperasi Sinar Harapan
1.810 40
Koperasi Surya Karya 581
Total 496.832
Mean 12.420,8
Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM Kabupaten Tapanuli Selatan, diolah 2010.
Tabel 4.3 dapat memeberikan gambaran mengenai perkembangan jumlah modal yang dimiliki oleh koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan yang terdaftar
di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM. Berdasarkan tabel dapat terlihat bahwa koperasi karyawan pada Primkopadyon 123 R.W yang
memiliki jumlah modal usaha yang lebih banyak yaitu Rp 246.500.000 dibandingkan dengan modal usaha pada koperasi lainnya. Dan Koperasi Tani
Sehati memiliki jumlah modal yang paling kecil yaitu Rp 318.000. Jika dijumlahkan secara keseluruhan maka jumlah modal koperasi yang ada di sampel
adalah Rp 496.832.000 dengan mean atau rata-rata modal Rp 12.420.800 untuk tahun buku 2009.
4.1.7 Perkembangan Volume Usaha Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan
Volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan.
Berdasarkan data instansi terkait,
jumlah seluruh volume usaha pada koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008 tercatat sebanyak Rp. 28.764.306.000, yang
meningkat pada tahun 2009 menjadi Rp. 29.509.089.000. Dengan kata lain di Kabupaten tersebut mengalami peningkatan volume usaha koperasi sebesar Rp.
744.783.000 dalam kurun waktu 1 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Jumlah Volume Usaha pada Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun
2009
No Nama Koperasi
Volume Usaha
Rp.000
1 KUD. Nanggar Jati
60.293 2
KUD. Napa 224.778
3 KUD. Saipar Dolok hole
381.700 4
Koppas. Sadar 21.731
5 KSU. Sinar Sejahtera
12.831 6
KSU. Surya Nusantara 11.140
7 KSU. Surya Sekawan
18.860 8
KSU. Taman 28.334
9 KSU. Lamtiur
16.871 10
KSU. Sinar Harapan RM 36.577
11 KSU. Matahari RM
15.445 12
KSU. Bina Usaha Sejahtera 52.710
13 KSU. Swadari
31.412 14
KSU. Nasional 18.020
15 KPN. Berkah
13.751 16
KPN. Sejahtera 28.775
17 KPN. Barokah
13.751 18
KPN. Kencana 207.835
19 Kopkar. Sejatera Tor Sibohi
29.411 20
KSP. Evi Novri 61.834
21 Kopwan Himpunan Wanita Karya
11.772 22
Kopwan Wirid Akbar SD. Hole 25.113
23 Koppontren HSOH
11.881 24
Koptan Bersatu Kita Maju 16.775
25 Koptan Paya Sordang
6.496 26
Koptan. Saroha 5.040
27 Koptan Sehati
8.718 28
Kop.Perk. Produsen Suka Maju 25.883
29 Kop. Perk. Produksi Sawit Padiarma
10.811 30
Kop. Perk. Produksi Sawit Bina Sari 27.334
31 Kop. Perk. Penata Keluarga
39.600 32
Kop. Perk. Angkola Jaya 12.812
33 Kop. Perk. Mutu Mona
9.113 34
Kop. Perk. Kopi Angkola 21.832
35 SMP Sitinjak
9.775 36
Koperasi Pemuda Fajar Harapan 6.743
37 Primkopadyon 123 R. W
473.200
Universitas Sumatera Utara
38 Koperasi Sinar Surya Baru RM
4.351 39
Koperasi Sinar Harapan 6.671
40 Koperasi Surya Karya
2.711
Total 2.022.690
Mean 50.567,25
Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM Kabupaten Tapanuli Selatan, diolah 2010.
Tabel 4.4 dapat mendeskripsikan jumlah volume usaha yang dimiliki oleh koperasi yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan. Berdasarkan tabel dapat terlihat
bahwa koperasi Primkopadyon 123 R.W kembali yang memiliki jumlah volume usaha yang paling besar yaitu Rp. 473.200.000 dibandingkan dengan volume
usaha pada koperasi lainnya dan yang memiliki volume usaha paling kecil adalah koperasi Surya Karya dengan jumlah volume usaha sebesar Rp 2.711.000. Jika
dijumlahkan secara keseluruhan maka jumlah volume usaha koperasi yang ada disampel adalah Rp 2.022.690.000 dengan mean atau rata-rata volume usaha Rp.
50.567.250 untuk tahun buku 2009.
4.1.8 Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan
Pada umumnya anggota koperasi memiliki hubungan ekonomis dengan koperasi yang dimasukinya. Semakin banyak hubungan ekonomis antara anggota
koperasi dengan koperasi, semakin besar kemungkinan berkembangnya koperasi. Berdasarkan data Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM,
jumlah seluruh anggota koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008 tercatat
sebanyak 12.991 orang, yang meningkat pada tahun 2009 menjadi 13.616 orang. Dengan kata lain di Kabupaten tersebut mengalami peningkatan jumlah anggota
sebanyak 625 orang dalam kurun waktu 1 tahun. Selain itu jumlah karyawan dari
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan koperasi juga meningkat dari 219 orang pada tahun 2008 menjadi 358 karyawan pada tahun 2009. Ini berarti koperasi juga telah membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat.
Tabel 4.5 Jumlah Anggota pada Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2009
No Nama Koperasi
Jumlah Anggota
Orang
1 KUD. Nanggar Jati
281 2
KUD. Napa 117
3 KUD. Saipar Dolok hole
79 4
Koppas. Sadar 34
5 KSU. Sinar Sejahtera
27 6
KSU. Surya Nusantara 25
7 KSU. Surya Sekawan
25 8
KSU. Taman 35
9 KSU. Lamtiur
20 10
KSU. Sinar Harapan RM 25
11 KSU. Matahari RM
30 12
KSU. Bina Usaha Sejahtera 21
13 KSU. Swadari
25 14
KSU. Nasional 30
15 KPN. Berkah
30 16
KPN. Sejahtera 26
17 KPN. Barokah
21 18
KPN. Kencana 25
19 Kopkar. Sejatera Tor Sibohi
30 20
KSP. Evi Novri 20
21 Kopwan Himpunan Wanita Karya
32 22
Kopwan Wirid Akbar SD. Hole 65
23 Koppontren HSOH
25 24
Koptan Bersatu Kita Maju 30
25 Koptan Paya Sordang
23 26
Koptan. Saroha 30
27 Koptan Sehati
30 28
Kop.Perk. Produsen Suka Maju 30
29 Kop. Perk. Produksi Sawit Padiarma
70 30
Kop. Perk. Produksi Sawit Bina Sari 30
31 Kop. Perk. Penata Keluarga
30 32
Kop. Perk. Angkola Jaya 24
33 Kop. Perk. Mutu Mona
25
Universitas Sumatera Utara
34 Kop. Perk. Kopi Angkola
25 35
SMP Sitinjak 325
36 Koperasi Pemuda Fajar Harapan
30 37
Primkopadyon 123 R. W 504
38 Koperasi Sinar Surya Baru RM
30 39
Koperasi Sinar Harapan 27
40 Koperasi Surya Karya
23
Total 2.334
Mean 58,35
Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM Kabupaten Tapanuli Selatan, diolah 2010.
Tabel 4.5 dapat menginformasikan jumlah anggota yang dimiliki oleh masing-masing koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan. Berdasarkan tabel dapat
terlihat bahwa koperasi Primkopadyon 123 R.W yang memiliki jumlah anggota yang lebih banyak yaitu 504 orang dan Koperasi Serba Usaha Lamtiur dan
Koperasi Simpan Pinjam Evi Novri yang memiliki jumlah anggota yang paling sedikit masing-masing yaitu 20 orang, pada tahun buku 2009.
4.2 Hasil dan Analisa
Analisa pembahasan ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi antara variable terikat Sisa Hasil Usaha dengan variabel bebasnya Modal, Volume
Usaha, dan Jumlah Anggota. Untuk membuktikan kebenaran hipotesa tersebut serta dapat dikatakan sahih maka penulis menganalisisnya dalam bentuk analisa
matematik, sehingga dapat diketahui apakah Sisa Hasil Usaha SHU Koperasi Di
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Tapanuli Selatan dipengaruhi oleh Modal, Volume Usaha dan Jumlah Anggota.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasi penelitian dan telah diolah dengan menggunakan Eviews 6.0 maka dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :
Y = 198.1159 + 0.138379 X1 + 0.000558 X2 + 7.164261 X3 + µ
4.3 Interpretasi Model
Model persamaan adalah sebagai berikut :
Y = α + β1 X1 +β 2 X2 + β3 X3
+ μ………………………………..….1
Dimana : Y
= Sisa Hasil Usaha Rupiah X
1
= Modal Rupiah X
2
= Volume Usaha Rupiah X
3
= Jumlah Anggota Orang α
= Intercept Konstanta β1, β 2, β 3 = Koefisien Regresi
μ = Term of Error Kesalahan Penggunaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program Eviews 6.0 diperoleh estimasi sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Regresi
Keterangan signifikan pada α = 1
signifikan pada α = 5
signifikan pada α = 10
Dari hasil estimasi diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :
1. Modal mempunyai pengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha SHU
Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan pada Tingkat kepercayaan 99 atau α = 1 dan besar koefisiennya adalah sebesar 0,138379. Artinya bila
terjadi peningkatan Modal sebesar Rp. 1000 pertahun maka akan menyebabkan peningkatan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 138,379 per
tahun, ceteris paribus. Y
= 198.1159 + 0.980557 X1 + 0.000558 X2
+ 7.164261 X3
Std.Error = 171.3010 0,006623 0.002172 2.166695 t- Statistik = 20.89381 0.256928
3 306538 R
2
= 0.980557 F-Statistik = 605.1799
Adjusted R
2
= 0,978936 Prob.Statistik = 0,000000
DW – Statistik = 1.397512
Universitas Sumatera Utara
2. Volume Usaha mempunyai pengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha
SHU Koperasi di Kabupaten Tapanuli Selatan, dimana koefisiennya menunjukkan nilai sebesar 0,000558. Artinya apabila terjadi kenaikan
Volume Usaha sebesar sebesar Rp. 1000 pertahun maka akan menyebabkan kenaikan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 0.558 per tahun,
ceteris paribus. 3.
Jumlah anggota mempunyai pengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha SHU Koperasi di Tapanuli Selatan pada tingkat kepercayaan 99 atau α
= 1. Koefisiennya menunjukkan nilai sebesar 7,164261. Artinya terjadi penambahan Jumlah anggota sebanyak 1 orang maka akan menyebabkan
bertambahnya Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 7,164261 per tahun, ceteris paribus.
4.4 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit 4.4.1 Koefisien Determinasi R-square