Perencanaan Bisnis Sate Padang Nasional

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III

PERENCANAAN BISNIS SATE PADANG NASIONAL

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : MUNAWAROH

082101031

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

NAMA : MUNAWAROH

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NIM : 082101031

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS SATE PADANG NASIONAL

Tanggal : ………2011 Dosen Pembimbing

(Dra. Ulfah, MS)

NIP . 19491114 198303 2 001

Tanggal : ...2011 Ketua Program Studi D III Keuangan

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19600302 198601 1 002

Tanggal :...2011 DEKAN,

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan rasa syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang banyak memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini, Shalawat dan salam penulis sampaikan kehariban junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang dengan tuntunannya telah membawa manusia kealam kebenaran yang penulis harapkan syafaatnya di hari akhir kelak, Amin.

Membuat sebuah karya ilmiah berupa skripsi minor merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa yang hendak menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul: “ Perencanaan Bisnis Sate Padang Nasional”

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda H. Mohammad. Nurdin Amin, Lc, MA dan Ibundaku tercinta Dra. Hj. Halimatussa’diyah lubis, MA, yang telah rela berkorban, berjuang, dan membimbing serta membesarkan penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban menyusun Tugas Akhir. Terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas, hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa mendatang, Amin.


(4)

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dukungan dan nasehat – nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 3. Ibu Dra. Ulfah, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk memberi bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

4. Doli Mohammad J. Dalimunthe, SE, MSi, selaku Dosen wali Penulis. 5. Bapak/ Ibu Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

6. Kepada saudara-saudara penulis kak Marwa, bang Mus, kak Mona, bang Rahmad, Maha, Kak jur, kak Irma, Ayah, Bujing, Atok, tulang Ucok, Isma, kak Irma, Reza, Iqbal, Nica, Bila, Rozi, dan para Nantulangku yang selalu memberi dukungan dan doa kepada penulis.

7. Kepada fikri cinta love yang selalu memberi semangat dan selalu mengajak penulis bermain.

8. Buat Uti Una dan 43ugie Razie yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas akhir ini.


(5)

9. Kepada keluarga besar Republik Alhasyimiah yang selalu memberi semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis. Untuk anak-anak Pejabat “kak Bebby, kak Dedek, kak Una” yang memberi inspirasi kepada penulis.

10. Kepada El Musafir yang selalu mendoakan dan menasehati penulis. 11. Buat Wirda and Fina sahabat 4ever

12. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan, Ayu, Citra, Ros, Gita, Wisca, Dini, Fika, Rani, Manan, Indra. yang selalu setia menemani dan menduku ng Penulis. Good luck 4 you. Untuk teman-teman semua yang yang gak bisa di sebutin namanya satu per satu, Syukron jiddan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, Maret 2011 Penulis


(6)

Daftar

isi

Kata Pengantar ... i

Ucapan Terima Kasih ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Tujuan ... 7

1.3 Manfaat ... 8

BAB II PERENCANAAN BISNIS SATE PADANG NASIONAL 2.1 Data Perusahaan ... 9

2.1 Biodata Pemilik ... 9

2.3 Struktur Organisasi ... 10

2.4 Aspek Pasar ... 11

2.4.1 Keunggulan Produk ... 13

2.4.2 Gambaran Pasar ... 14

2.4.3 Segmen Pasar ... 15

2.4.4 Trend Perkembangan Pasar ... 15

2.4.5 Proyeksi Penjualan ... 16

2.4.6 Strategi Pemasaran ... 18

2.4.7 Pesaing ...18

2.5 Aspek Produksi... 19

2.5.1 Proses Produksi ... 20


(7)

2.5.3 Daftar Harga Peralatan ... 21

2.6 Analisis Sumber Daya Manusia ... 23

2.6.1 Analisis kebutuhan kompetensi SDM ...24

2.7 Rencana Pengembangan Usaha ...25

2.8 Analisis Keuangan ... 26

2.8.1 Analisis Resiko Usaha ... 33

2.8.2 Resiko Usaha ... 33

2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha ... 34

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 35

3.2 Saran ... 36


(8)

Daftar Tabel

2-1. Tabel Pesaing ... 18

2-2. Tabel Bahan Baku ... 19

2-3. Tabel Nama Alat produksi ... 21

2-4. Tabel Harga Peralatan ...21

2-5. Tabel Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM ... 24

2-6. Tabel Modal Investasi ... 26


(9)

Daftar Gambar

2-1. Sate yang di Hasilkan ... 13 2-2. Grafik Proyeksi Penjualan ... 17


(10)

Bab I

Pendahuluan

1.1LatarBelakangMasalah

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen dan kepakaran pihak pengelola. Yang menceritakan secara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengelola mencoba member gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan.

Perencanaan usaha mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan, mengurangkan kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang tidak banyak, dengan jumlah pekerja yang terbatas. Kegiatannya terbesar di berbagai lapangan usaha, di pedesaan, kota kecil, maupun kota-kota besar. Di kota-kota besar, kegiatan usaha kecil terutama bergerak di sector jasa seperti perdagangan, pengangkutan, hotel, dan restoran. Dalam lapangan usaha industri pengolahan, kegiatan usaha kecil terutama tertumpu kepada kegiatan industri menghasilkan barang makanan. Di Negara-negara berkembang, termasuk di


(11)

Indonesia, usaha kecil sangat penting peranannya dalam perekonomian karena mewujudkan kesempatan kerja yang paling besar.

Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang efektif dan efisien.

Factor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang wirausaha dapat di bedakan kepada dua unsure pokok yaitu: kegagalan pada ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan usaha. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan syarat yang perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang sukses.

Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahan hidup, dan factor ini menjadikan seorang wirausaha tabah dan mampu mengatasi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan.

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwijudkan bersama. Sukirno (2004 : 96) mengatakan bahwa, manajemen merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan,


(12)

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan.

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Berikut ini adalah paparan dari fungsi-fungsi manajemen.

1. Perencanaan

Mas’ud (2005 : 19) mengatakan bahwa, perencanaan iyalah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi, kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian, dan aktivitas.

2. Pengarahan

Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegwai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi, atau pegawai


(13)

perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai

3. Pengawasan

Sukirno (2004 : 99) mengatakan bahwa, pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.

2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi kesempatan tersebut.

3. Mengidentfikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil.

4. Sebagai alat untuk menaikkan modal keuangan.

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual


(14)

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.

wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Zimmer (2002 : 4-6) mengatakan bahwa, seorang entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru, dengan menghadapi risiko dan ketidak pastian, dan yang bertujuan untuk mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui kombinasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatya.

Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang menyehatkan lagi murah.

Di Indonesia banyak pesaing, namun kebanyakan para pesaing menyediakan aneka ragam makanan yang bercita rasa di luar dari kebudayaan Indonesia, seperti burger, steak, spageth, dan lain-lain. Untuk usaha penyediaan makanan yang bercita rasa Indonesia, disini pelaku bisnis memberikan bumbu yang khas dari rempah-rempah Indonesia, sehingga rasa menjadi lebih pas dilidah para konsumen.


(15)

Modal awal yang digunakan dalam bisnis sate padang nasional ini mencapai Rp 29.675.000-,. Tingkat penjualan yang dicapai terus meningkat Rp 1.000.000 per tahunnya, dan mencapai laba 1.000.000/hari. Dengan meningkatnya penjualan, maka pelaku bisnis juga melakukan penambahan modal sewaktu-waktu. Jika usaha ini terus berkembang dengan pesat, maka usaha ini akan pulang modal kurang lebih dalam jangka dua tahun. Dengan meningkatnya penjualan maka secara otomatis keuntungan juga akan meningkat setiap tahunnya.

Suatu bisnis akan maju bila organisasi yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Untuk menjalankan bisnis makanan ini yang paling utama adalah penyediaan karyawan dibagian pengadaan makanan, dimana untuk karyawan dibagian ini harus memiliki keahlian khusus dalam memasak. Selain itu, dipekerjakan juga karyawan untuk bagian kasir dan pelayanan bagi konsumen yang datang. Dan semua ini dipantau oleh seorang manager.

Usaha ini akan terus dijalankan, dan jika sudah mencapai target atau profit yang maksimal, maka usaha ini akan menggembangkan bisnis dengan membuka cabang diluar Provinsi bahkan sampai ke luar Negeri. Setiap usaha harus menghindari resiko yang terjadi, resiko bisnis bisa saja terjadi kapan pun, namun resiko bisa diminimalisasikan. Bahkan resiko dapat dijadikan pelung dalam suatu bisnis.

Bisnis makanan yang saya dirikan ini adalah bisnis yang mampu membuat konsumen akan selalu ingin kembali untuk membeli, karena saya akan


(16)

menyedikan makanan dengan rasa yang khas dan dengan pelayanan yang baik pula. Konsumen pasti akan merasa puas, dengan mengeluarkan uang yang tidak terlalu mahal mereka bisa menyantap makanan yang enak, nikmat dan halalan thaiyyban.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah awal menjadi seorang enterprenuer sukses dengan menjalankan bisnis Sate Padang Nasional ini.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari bisnis Sate Padang ini adalah:

1. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengalaman. Yang pastinya akan sangat berguna bagi penulis di masa yang akan datang.

2. Membuka jalan bagi penulis untuk menjadi orang yang berwawasan luas, Mandiri dan Sukses di kemudian hari.


(17)

BAB II

DATA PERUSAHAAN

2.1 Data Perusahaan

1. Nama perusahaan : Sate Padang Nasional 2. Bidang Usaha : Dagang

3. Jenis Produk : Makanan

4. Alamat Perusahaan : Jl. Perintis Kemerdekaan No.7 5. Nomer Telepon : 061-7347370 / 081375653812 6. Alamat E-mail : enak.satepadang.com

7. Mulai Berdiri : 2012

2.2 Biodata Pemilik/ Pengurus

1. Nama : Munawaroh

2. Jabatan : Pemilik

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Kairo,07 Juli 1990

4. Alamat Rumah : Jl. Panglima Denai No.6 H 5. Nomor Telepon : 081375653812

6. Alamat E-mail : horunnuroh@gmail.com 7. Pendidikan Terakhir : Diploma III


(18)

2.3 Struktur Organisasi

Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini diatur dan di tentukan tentang apa tugas pekerjaan, macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain setelah tujuan perusahaan di tentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut.

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang di pekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.

Pengorganisasian yang di lakukan secara efektif dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logical, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan


(19)

Struktur organisasi

Tahap awal 5 orang pekerja

2.4. Aspek Pasar

Rasa tiap-tiap sate terkadang sulit untuk diungkapkan. Namun,para penggemar fanatik sate bisa sangat setia dengan cita rasa sate pilihannya. Cita rasa sate padang terbagi dalam dua kubu mayoritas, yakni gagrak Padang Panjang yang berkuah kuning dan gagrak Pariaman dengan kuah kemerahan.

Sate padang Nasional banyak mengambil bahan dasar dari daging sapi dan daging ayam, dan kami juga menawarkan sate jerowan sapi, seperti usus, jantung,

Munawaroh, Amd Pemilik

Citra Rahayu, Amd Manager

Verany Bendahara

Arlindayu karyawan Indra Mora

Karyawan

Rosnaini karyawan


(20)

dan lidah. Keunikan dari sate padang Nasional ini terdapat pada bumbunya yang sarat rempah-rempah. Ada 27 macam bumbu, 14 macam bumbu basah dan sisanya merupakan bumbu kering, yang sebagian merupakan dasar dari bumbu rendang.

Begitu juga dengan ketupatnya yang begitu legit, panganan Ini juga hasil buatan sendiri. Ketika dibelah, ketupatnya sangat bersih dan menyatu. Bahkan, setelah direbus dan matang, daun kelapa pembungkusnya tidak berwarna coklat. Dalam sehari, kami membutuhkan sekitar 10 kg beras untuk ketupat."Ketupat kami, biar pun sudah seminggu dimasukkan di dalam kulkas, masih enak. Atau dua hari di suhu ruang tidak akan basi. Kami tidak memakai penyedap rasa atau bahan pengawet. Rahasianya terletak pada saat perebusan ketupat.

Rasanya tidak lengkap jika makan sate tanpa kerupuk kulit/jangek dan kripik singkong yang pastinya akan menambah kelezatan sate padang. Satu porsi sate di hargai Rp 10.000/5 tusuk. Kami juga menerima pesanan untuk acara pesta pernikahan, khitanan, catering dan lain-lain.


(21)

Gambar 2-1. Sate yang di hasilkan

2.4.1 Keunggulan Produk

Suatu cara untuk memenangkan persaingan salah satunya dengan mendifrensiasikan produk yang dihasilkan dengan produk saingan. Dalam hal ini keunggulan dari produklah yang membedakan produk kami dengan produk lainnya. Keunggulan dari produk kami antara lain:

• Memberikan cita rasa khas padang yang lezat

• Terbuat dari bahan-bahan alami, tanpa penyedap dan bahan pengawet

• Harga terjangkau dan dijamin halal

• Memberikan rasa gurih disetiap gigitannya

• Memberikan variasi pada sate, yang tidak hanya menyediakan sate daging saja, tapi kami jg menyediakan sate lidah, hati, jantung dan kerang.


(22)

2.4.2 Gambaran Pasar

Bisnis makanan cukup menjanjikan selama menjalankan bisnis makanan ini dengan serius, maka akan menghasilkan keuntungan yang besar.

Saat ini banyak para pedagang yang menjual berbagai macam jenis makanan, yang modren seperti steak, spagethi, kfc, burger dan lain-lain. Hal menjadi peuang potensial bagi saya untuk membuka bisnis makanan yang bernuansa tradisional.karena setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda

Para pesaing banyak menyediakan beberapa makanan yang berbeda-beda, namun untuk mennghasilkan makanan yang cocok dengan selera konsumen sangatlah sedikit, karena kebanyakan pedagang hanya menghandalkan harga yang murah saja, tanpa memikirkan cita rasa keaslian dari makanan tersebut.

Bisnis yang saya rencanakan ini akan membuat konsumen tidak hanya puas dengan harga yang relative murah, namun konsumen juga akan puas dengan cita rasa yang lezat dari makanan tersebut. Sehingga konsumen akan menjadi loyal, hal ini akan di pantau dengan selalu mempertahankan cita rasa yang alami, lezat dan disukai para konsumen. Dan kami akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, baik dari segi kualitas makanan, serta kualitas karyawan dalam melayani keingginan konsumen, maupun dalam hal menciptakan tempat makan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk di gunakan.

Penambahan fasilitas juga menjadi pilihan bagi konsumen yang datang, dimana di sediakan juga washtapel, toilet yang bersih, tempat shalat dan tempat


(23)

bermain untuk anak-anak. Agar terciptanya suasana yang bersih, nyaman dan menyenangkan hati para konsumen.

Saat ini kami akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen, untuk terus meningkatkan penjualan dengan tujuan akan mendapatkan laba yang dingginkan.

2.4.3 Segmen Pasar

Segmen pasar yang dituju ialah para pencinta makanan tradisional dan yang memiliki kegemaran untuk selalu mengubah menu makanan setiap harinya. Ini termasuk segemen pasar menyeluruh, karena tidak hanya tertuju kepada sekelompok segmen saja. Namun orang dewasa, remaja dan anak-anak juga bisa menikmati makanan yang kami sediakan.

2.4.4 Trend Perkembangan Pasar

Dilihat dari pertumbuhan ekonomi warga medan, kebanyakan orang senang berkumpul di tempat-tempat makan yang berada di pusat kota. Tepatnya di jalan Perintis kemerdekaan yang lebih di kenal dengan nama Merdeka Walk. Disana banyak para pedagang yang berjualan, mulai dari pedagang kaki lima sampai restoran pun ada disana. Jenis makanannya pun bermacam-macam, mulai dari makanan yang bercita rasa tradisional sampai cita rasa luar negri, yang saat ini juga banyak digemari masyarakat. Begitu juga dengan harga yang di tawarkan bermacam-macam, dari yang murah sampai yang mahal pun tersedia disana.


(24)

Khusus bagi para remaja dan anak kuliahan yang senang berjalan-jalan untuk sengaja mencicipi jajanan luar rumah. Biasanya mereka akan memilih makanan yang enak, namun harganya tidak menguras kantong. Kebanyakan pedagang menjual dagangannya dengan harga yang relative lebih mahal dari biasanya, tetapi tidak sedikit juga pedagang yang menujal dagangannya dengan harga yang relative lebih murah, tetapi tetap mementingkan rasa dan kualitas yang lezat, untuk mendatangkan pelanggan/ konsumen yang banyak.

Selera konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar, maka dari itu kami akan berusaha untuk menarik perhatian dan simpati dari para konsumen, agar bersedia membeli sate yang kami jual. Perubahan prilaku sering kali terjadi disebabkan karena perubahan pendapatan seseorang, dan pergeseran selera.

2.4.5 Proyeksi Penjualan

Proyeksi Penjualan dengan menggunakan Pertumbuhan Pasar Growth Market = Revenue tahun ini – Revenue tahun lalu

Revenue tahun lalu

x 100%

= 12500000 –10000000 10000000

x 100 %


(25)

Proyeksi Penjualan 5 tahun kedepan

Gambar 2-2. Grafik Proyeksi Penjualan

0 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 tahun 2012 tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 proyeksi penjualan Uraian Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana (in flow) 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 b. Penggunaan dana (out flow) 48.475.000 25.000.000 27.500.000 30.000.000 32.500.000 c. Arus kas bersih(net flow= a – b) 1.525.000 25.000.000 22.500.000 20.000.000 17.500.000 d. Keadaan kas awal 0 1.525.000 26.525.000 49.025.000 69.025.000 e. Keadaan kas akhir (c + d) 1.525.000 26.525.000 49.025.000 69.025.000 86.525.000


(26)

2.4.6 Strategi Pemasaran

Strategi yang unggul akan menghasilkan keunggulan dalam berbisnis. Bisnis makanan ini akan dipromosikan melalui media cetak, dan juga promosi dari mulut kemulut. Karena promosi dari mulut kemulut lebih besar pengaruhnya dari pada media cetak. Dan kebanyakan orang akan lebih percaya apabila seseorang telah membuktikan kelezatannya, maka akan lebih banyak konsumen lainnya yang penasaran akan rasa khas sate padang Nasional, dan konsumen pasti akan datang untuk mencicipi kelezatan sate tersebut.

Harga mencerminkan kualitas dari suatu produk, tetapi tidak semua harga yang tinggi berkualitas bagus dan sebaliknya, harga yang murah berkualitas buruk. Penetapan harga untuk sate padang nasional ini termasuk harga yang mampu dijangkau oleh semua kalangan. Namun dengan harga yang terjangkau bisa menmdapatkan rasa yang tidak kalah enak dengan makanan yang menetapkan harga yang tinggi.

2.4.7 Pesaing

Tabel 2-1. Daftar pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Sate grobak 1. Harga murah 1. Tempat makan yang kurang memadai


(27)

Restoran Padang

1. Fasilitasnya bagus 1. Harga mahal

2. Rasa sate kurang nikmat Café 1. Menyediakan failitas

wifi

2. Menyediakan berbagai macam makanan.

1. Rasa masakan kurang nikmat.

2.5 Aspek Produksi

Bahan baku utama pembuatan makanan

Table 2-2. Daftar Bahan Baku

BAHAN BAKU BANYAK

Daging 18 kilo untuk 5.000 tusuk sate Beras 15 kilo untuk 750 ketupat

Lidi 5.000

Bumbu Secukupnya


(28)

2.5.1 Proses Produksi

1. Rebus daging/lidah dalam air mendidih, selama ± 5 menit, angkat. Cuci kemudian rebus dalam air, bubuhkan garam (± 60 menit). Setelah daging/ idah empuk, tiriskan, pisahkan kaldunya sebanyak ± 600 ml. Potong-potong lidah.ukuran1x1x2 cm, sisihkan.

2. Panaskan minyak goreng dalam wajan. Tumis bumbu halus, masukkan daun kunyit, serai, daun jeruk, lengkuas, dan bumbu kari, aduk hingga baunya harum, angkat. masukkan 2/3 bagian tumisan ke dalam kaldu. jerang kembali di atas api, masukkan asam kandis.

3. Larutkan tepung beras dan tepung kanji dalam air hingga tercampur. Setelah kaldu mendidih, perlahan masukkan larutan tepung sambil diaduk terus hingga adonan licin. Masak hingga mendidih dan meletup-letup serta bau tepungnya hilang, angkat.

4. Campur potongan daging/lidah bersama sisa bumbu tumis, aduk sebentar di atas api hingga rata, angkat. Tusukkan potongan daging/lidah pada tusuk satai, masing-masing 3-4 potong.

5. Panggang satai di atas bara api hingga baunya harum ± 3 menit, balik-balikkan, angkat. Taruh satai, taburi bawang goreng.


(29)

2.5.2 Alat-alat yang di butuhkan untuk produksi

Table 2-3. Daftar Nama Alat Produksi

Nama alat Jumlah

Kompor 2

Gas elpigi 2

Dandang 1

Kuali 2

Panci 2

Pisau 5

Sudip dan centong 4

2.5.3 Daftar Harga Peralatan

Table 2-4. daftar Harga Peralatan

Nama Banyak Jumlah (Rp)

Meja 15 750.000


(30)

Steling 1 1.000.000

Piring 5 lusin 250.000

Gelas 5 lusin 150.000

Sendok 5 lusin 250.000

Kulkas 1 1.500.000

Pisau 4 80.000

Talam 5 100.000

Sudip 1 50.000

Centong 1 50.000

Kompor gas 1 275.000

Kuali 1 200.000

Gas elpigi 2 220.000

Panci 1 150.000

Kipas angin 2 550.000


(31)

2.6 Analisis SDM

SDM/ karyawan yang di pekerjakan untuk membantu berjalannya bisnis sate ini dibutuhkan 4 sampai 5 karyawan/ SDM, yang salah satunya bertugas sebagai seorang maneger untuk mengontrol berjalannya bisnis sate ini dan selalu mengawasi tingkah laku para pelayan/ karyawan dalam melayani para pelanggan/ konsumen.

Dalam memproduksi sate di butuhkan tiga orang pekerja/ koki yang benar-benar handal dan ahli dalam meracik bumbu-bumbu sate, merebus daging hingga daging terasa empuk, dan memasak ketupat/ lontong, sehingga hasil yang di peroleh benar-benar enak dan gurih rasanya.

Bagian keuangan akan di control oleh satu orang kasir atau bendahara yang benar-benar mampu mengoprasikan mesin cashir dan mengerti jalannya arus kas keuangan bisnis sate ini, dan yang paling penting adalah sifat jujur dan amanah yang harus dimiliki oleh seorang bendahara. Agar bisnis ini bisa berjalan dengan baik, dengan tidak adanya kecurangan dalam mengoprasikan keuangan bisnis sate ini, serta memperoleh frofit yang diinginkan.

Karyawan/ pelayan untuk melayani para pembeli atau konsumen dibutuhkan tiga orang pelayan, yang memiliki sifat ramah terhadap pelangan, rajin, bekerja keras dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada para konsumen/ pelanggan. Sehinnga konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang kami berikan, dan bersedia menjadi pelanggan tetap kami.


(32)

SDM/ karyawan harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan mau bekerja sama antara yang satu dengan yang lainnya. Agar membantu pemilik usaha dalam mencapai harapan dan tujuan yang ingin di capainya.

2.6.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM

Table 2-5. Analisis kebutuhan kompetensi SDM

Jabatan

Tingkat pendidikan

Pengalaman kerja Keterampilan khusus

Manager Amd/ Sarjana

Minimal 1 tahun • Mampu berkomunikasi dengan baik

• Jujur

Bendahara Amd/ Sarjana

Minimal 1 tahun • Mampu mengoprasikan computer

• Jujur

Koki SMK Minimal 2 tahun • Pintar memasak

• Rajin, dan kreatif

• Harus memiliki keahlian khusus dalam meracik bumbu-bumbu


(33)

sate Pelayan SMA/

Sederajat

• Rajin

• Pekerja keras

• Jujur

• Mampu berkomunikasi dengan baik

• Memiliki sifat penyabar dan friendly

2.7Rencana Pengembangan Usaha

Sate padang nasional akan melakukan perluasan usaha dengan membuka cabang usaha di amaliun fourdcourt, agar usaha ini terus berkembang dan maju rencana penambahan fasilitas bermain untuk anak-anak akan di laksanakan, seperti; plosotan, ayunan, bola dunia, mandi bola dan lain-lain merupakan salah satu strategi yang bagus untuk menarik perhatian para konsumen, begitu juga dengan adanya tempat beribadah/ mushalla yang nyaman dan bersih, serta pelayanan yang baik dan ramah juga akan membuat para pelanggan merasa senang, dan puas. sehingga mereka tidak akan berpikir dua kali untuk datang kembali.


(34)

Strategi yang di gunakan untuk memasarkan sate padang Nasional ini dengan menyebarkan brosur-brosur kepada konsumen, membuat plang pengumuman yang menarik, mudah dibaca dan enak di pandang, sehingga konsumen tertarik untuk mencoba sate padang nasional.

Untuk memberikan informasi tempat makanan yang enak dan berkualitas, cara ini lebih efisien untuk membantu meningkatkan usaha bisnis.

Keuangan bisnis akan di pegang oleh orang yang di percaya dan di anggap mampu untuk mengoprasionalkan keuangan bisnis ini, agar tidak terjadi kesalahan atau pun kecurangan dalam suatu bisnis atau organisasi.

2.8Analisis Keuangan

Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Table 2-6. Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Sewa Bangunan 20.000.000

b. Peralatan 6.775.000

c. Biaya produksi/hari 2.500.000


(35)

ARUS KAS Sate Padang Nasional

UNTUK TAHUN 2012 (dalam ribuan rupiah)

Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 90.000 91.000 90.000 90.000 90.000 91.000 90.000 90.000 91.000 92.000 92.000 93.000

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(36)

B PEMGELUARAN

Sewa Bangunan 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 Pembelian Bahan Baku 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

Peralatan 6.775 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gaji Pegawai 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000

Biaya Pemasaran 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Listrik, Air, Telepon 300 350 300 300 300 350 350 300 300 300 350 350

Biaya Perlengkapan Kantor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Administrasi Lain-Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(37)

Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 89.075 82.050 82.000 82.000 82.000 82.050 82.050 82.000 82.000 82.000 82.050 82.050 C. SELISIH KAS 925.000 8.950 8.000 8.000 8.000 8.950 7.950 8.000 9.000 10.000 9.950 10.950 D. SALDO KAS AWAL 30.000 30.925 39.875 47.875 55.875 63.875 72.825 80.775 88.775 97.775 107.775 117.725 E. SALDO KAS AKHIR 30.925 39.875 47.875 55.875 63.875 72.825 80.775 88.775 97.775 107.775 117.725 128.675


(38)

Proyeksi 5 Arus kas tahun kedepan

Tabel 2-7. Proyeksi Arus Kas 5 tahun

Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Total Penerimaan 1.090.000.000 1.362.500.000 1.362.840.625 1.703.550.781 2.129.438.476 b. Total Pengeluaran 98.675.000 110.516.000 123.777.920 138.631.270 155.267.022 c. Selisih kas 991.325.000 1.251.984.000 1.239.062.705 1.564.919.551 1.974.171.454 d. Saldo kas awal 834.075.000 932.750.000 2.184.734.000 3.423.796.705 4.988.716.216 e. Saldo kas akhir 932.750.000 2.184.734.000 3.423.796.705 4.988.716.216 6.926.887.670


(39)

Break Even Point

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty = 300 porsi x 30 hari = 9000 porsi Harga = 9000 porsi x Rp 10.000 = Rp 90.000.000

Biaya Variabel = Rp 75.000.000

Biaya Tetap = Rp 27.375.000

Estimasi BEP

= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 27.375.000 / (90.000.000 – Rp 75.000.000) = 1 bulan


(40)

Biaya Variabel

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya variabel pada bisnis Sate Padang ini: 1. Beras

2. Daging 3. Lidi

4. Bumbu-bumbu 5. Air

Biaya Tetap

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya tetap pada bisnis Sate Padang ini: 1. Peralatan

2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon


(41)

2.8.1 Analisis Resiko Usaha

Resiko yang timbul sering kali diakibatkan Karena tidak adanya kepastian. Ketidakpastian ini diakibatkan karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa depan atau kelemahan sebuah organisasi atau usaha dalam memprediksi masa depan usaha/ bisnis.

Ketidakpastian ekonomi dimasa yang akan datang menjadi salah satu factor penting yang dapat mempengaruhi proses berjalannya sebuah usaha/ bisnis. Seperti krisis ekonomi yang berkepanjangan dan kenaikan harga BBM, akan sangat mempengaruhi prilaku konsumen terhadap suatu organisasi/ bisnis.

Sebuah organisasi/ bisnis harus mewaspadai pengelolaan bisnis resiko operasional, yaitu resiko yang disebabkan kurangnya informasi atau system pngawasan internal yang bisa merugikan setiap organisasi/ bisnis. Resiko ini bisa terjadi disebabkan kesalahan manusiawi (human error), ketidakcukupan prosedur dan control serta pengawasan internal pada setiap organisasi/ bisnis. Yang sering kali membuat suatu organisasi/ bisnis rugi dan hancur.

2.8.2 Resiko Usaha

1. Resiko bersaing, banyaknya pesaing yang menjual makanan yang sama, 2. Harga bahan baku yang tidak stabil,

3. Gagal dalam memproduksi ketupat, 4. Bahan baku makanan tidak tahan lama,


(42)

5. Makanan tidak habis terjual,

6. Kesalahan pada karyawan yang tidak jujur (human error). 2.8.3 Antisipasi resiko usaha

1. Kami akan membuat makanan dengan rasa yang khas, sehingga rasanya akan berbeda dengan penjual atau pesaing lainnya.

2. Untuk bahan baku kami akan membeli dan mencari bahan baku yang murah, tapi tidak menguragi kualitas bahan baku.

3. Kami akan menekankan kepada koki untuk lebih meningkatkan kualitas makanan.

4. Untuk bahan baku yang tidak tahan lama, maka kami akan menyediakan mesin pendingin atau kulkas agar bahan baku tetap segar dan tahan lama. 5. Bagi makanan yang masih bisa disimpan akan dsimpan untuk di jual esok

hari, dan makanan yang tidak mungkin disimpan lagi maka akan di berikan secara cuma-cuma kepada karyawan.

6. Kami akan memberikan peringatan bagi karyawan yang menyalahi aturan yang telah ditetapkan.


(43)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang menyehatkan lagi murah. 2. Modal awal yang digunakan dalam bisnis sate padang nasional ini mencapai Rp 29.675.000-,. Tingkat penjualan yang dicapai diperhitungkan akan meningkat Rp 1.000.000 per tahunnya, dan mencapai laba 1.000.000/hari. Dengan meningkatnya penjualan, maka pelaku bisnis juga akan melakukan penambahan modal sewaktu-waktu. Jika usaha ini terus berkembang dengan pesat, maka usaha ini akan pulang modal kurang lebih dalam jangka dua tahun. Dengan meningkatnya penjualan maka secara otomatis keuntungan juga akan meningkat setiap tahunnya.

3. Bisnis makanan yang saya dirikan ini adalah bisnis yang mampu membuat konsumen akan selalu ingin kembali untuk membeli, karena saya akan menyedikan makanan dengan rasa yang khas dan dengan pelayanan yang baik pula. Konsumen pasti akan merasa puas, dengan mengeluarkan uang yang tidak terlalu banyak mereka bisa menyantap makanan yang enak, nikmat dan halalan thaiyyban.


(44)

3.2 Saran

1. Para pelaku bisnis harus memiliki keberanian yang besar, dalam menghadapi resiko bisnis yang bisa datang kapan saja.

2. Para pelaku bisnis harus memiliki perencanaan yang matang untuk menjalankan usaha bisnis yang didirikannya. Agar usaha yang di jalankan dapat berkembang dengan baik, dan dapat memperoleh laba yang cukup.

3. Untuk mempermudah proses perencanaan bisnis, hendaknya para pelaku bisnis harus lebih banyak membaca artikel pengusaha sukses untuk mengembangkan wawasan pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Medan; USU Press.

Machfoedz Mas’ud, Machfoeds, 2005. Kewirausahaan. Metode dan Implementasi. BPFE. Yogyakarta.

Rofy, ide bisnis,

Sate Padang Murni, bisnis plan, Syukur, bisnis plan,

Wursanto, 1989. Manajemen Kepegawaian. KANISIUS. Yogyakarta. Sukirno Sadono, et al, 2006 Pengantar Bisnis. Kencana. Jakarta.


(1)

Biaya Variabel

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya variabel pada bisnis Sate Padang ini: 1. Beras

2. Daging 3. Lidi

4. Bumbu-bumbu 5. Air

Biaya Tetap

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya tetap pada bisnis Sate Padang ini: 1. Peralatan

2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon


(2)

2.8.1 Analisis Resiko Usaha

Resiko yang timbul sering kali diakibatkan Karena tidak adanya kepastian. Ketidakpastian ini diakibatkan karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa depan atau kelemahan sebuah organisasi atau usaha dalam memprediksi masa depan usaha/ bisnis.

Ketidakpastian ekonomi dimasa yang akan datang menjadi salah satu factor penting yang dapat mempengaruhi proses berjalannya sebuah usaha/ bisnis. Seperti krisis ekonomi yang berkepanjangan dan kenaikan harga BBM, akan sangat mempengaruhi prilaku konsumen terhadap suatu organisasi/ bisnis.

Sebuah organisasi/ bisnis harus mewaspadai pengelolaan bisnis resiko operasional, yaitu resiko yang disebabkan kurangnya informasi atau system pngawasan internal yang bisa merugikan setiap organisasi/ bisnis. Resiko ini bisa terjadi disebabkan kesalahan manusiawi (human error), ketidakcukupan prosedur dan control serta pengawasan internal pada setiap organisasi/ bisnis. Yang sering kali membuat suatu organisasi/ bisnis rugi dan hancur.

2.8.2 Resiko Usaha

1. Resiko bersaing, banyaknya pesaing yang menjual makanan yang sama,

2. Harga bahan baku yang tidak stabil,

3. Gagal dalam memproduksi ketupat,


(3)

5. Makanan tidak habis terjual,

6. Kesalahan pada karyawan yang tidak jujur (human error).

2.8.3 Antisipasi resiko usaha

1. Kami akan membuat makanan dengan rasa yang khas, sehingga rasanya akan berbeda dengan penjual atau pesaing lainnya.

2. Untuk bahan baku kami akan membeli dan mencari bahan baku yang murah, tapi tidak menguragi kualitas bahan baku.

3. Kami akan menekankan kepada koki untuk lebih meningkatkan kualitas makanan.

4. Untuk bahan baku yang tidak tahan lama, maka kami akan menyediakan mesin pendingin atau kulkas agar bahan baku tetap segar dan tahan lama.

5. Bagi makanan yang masih bisa disimpan akan dsimpan untuk di jual esok hari, dan makanan yang tidak mungkin disimpan lagi maka akan di berikan secara cuma-cuma kepada karyawan.

6. Kami akan memberikan peringatan bagi karyawan yang menyalahi aturan yang telah ditetapkan.


(4)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang menyehatkan lagi murah.

2. Modal awal yang digunakan dalam bisnis sate padang nasional ini mencapai Rp 29.675.000-,. Tingkat penjualan yang dicapai diperhitungkan akan meningkat Rp 1.000.000 per tahunnya, dan mencapai laba 1.000.000/hari. Dengan meningkatnya penjualan, maka pelaku bisnis juga akan melakukan penambahan modal sewaktu-waktu. Jika usaha ini terus berkembang dengan pesat, maka usaha ini akan pulang modal kurang lebih dalam jangka dua tahun. Dengan meningkatnya penjualan maka secara otomatis keuntungan juga akan meningkat setiap tahunnya.

3. Bisnis makanan yang saya dirikan ini adalah bisnis yang mampu membuat konsumen akan selalu ingin kembali untuk membeli, karena saya akan menyedikan makanan dengan rasa yang khas dan dengan pelayanan yang baik pula. Konsumen pasti akan merasa puas, dengan mengeluarkan uang yang tidak terlalu banyak mereka bisa menyantap makanan yang enak, nikmat dan halalan thaiyyban.


(5)

3.2 Saran

1. Para pelaku bisnis harus memiliki keberanian yang besar, dalam menghadapi resiko bisnis yang bisa datang kapan saja.

2. Para pelaku bisnis harus memiliki perencanaan yang matang untuk menjalankan usaha bisnis yang didirikannya. Agar usaha yang di jalankan dapat berkembang dengan baik, dan dapat memperoleh laba yang cukup.

3. Untuk mempermudah proses perencanaan bisnis, hendaknya para pelaku bisnis harus lebih banyak membaca artikel pengusaha sukses untuk mengembangkan wawasan pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Medan; USU Press.

Machfoedz Mas’ud, Machfoeds, 2005. Kewirausahaan. Metode dan Implementasi. BPFE. Yogyakarta.

Rofy, ide bisnis,

Sate Padang Murni, bisnis plan,

Syukur, bisnis plan,

Wursanto, 1989. Manajemen Kepegawaian. KANISIUS. Yogyakarta. Sukirno Sadono, et al, 2006 Pengantar Bisnis. Kencana. Jakarta.