Rasio Ekonomi Kinerja Keuangan Universitas Jember

2. Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar belanja yang dikeluarkan Universitas Jember UNEJ untuk menghasilkan pendapatan usaha. Jika jumlah belanja yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan usaha yang diterima, maka kinerja manajemen institusi dapat dikatakan tidak efisien. Sebaliknya, jika jumlah belanja lebih kecil daripada pendapatan yang diterima maka dapat dikatakan efisien. Rasio efisiensi digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat efisiensi dengan menggunakan perbandingan besarnya pengeluaran biaya yang dipakai untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan. Data yang digunakan untuk menilai tingkat efisiensi keuangan adalah laporan realisasi anggaran untuk mendapatkan jumlah belanja operasional dan laporan arus kas atau laporan aktivitas operasi untuk mendapatkan jumlah realisasi pendapatan usaha Marfuah, 2015. Rasio efisiensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Rasio Efektivitas

Efektifivitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Rasio efektivitas digunakan untuk mengukur sejauh mana sebuah institusi dapat meraih atau mencapai tujuannya dengan menggunakan perbandingan realisasi pendapatan dengan target pendapatan yang ditetapkan. Jika terjadi pendapatan, maka kinerja Universitas Jember UNEJ sudah efektif dan sebaliknya jika terjadi pendapatan dibawah target maka kinerja manajemen institusi dapat dikatakan tidak efektif. Data yang digunakan adalah dari laporan realisasi anggaran Marfuah, 2015. Rasio efektivitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2.1.7.2 Kinerja Nonkeuangan Universitas Jember

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007 penilaian kinerja dari aspek nonkeuangan dapat diukur melalui proses internal pelayanan. Kinerja nonkeuangan Universitas Jember dapat diukur dengan menggunakan indikator standar pelayanan minimal umum universitas untuk menilai kesiapan Universitas Jember menjadi Badan Layanan Umum, diukur dari kondisi saat ini dan target pelayanan 3 tiga tahun ke depan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 53 Tahun 2008 yang juga mengatur tentang standar pelayanan minimal sebuah universitas ini menyatakan bahwa standar pelayanan minimal umum universitas ini meliputi standar pendidikan, standar penelitian, standar pengabdian kepada masyarakat, dan standar layanan administrasi. Berdasarkan konsep value for money, pengukuran non-finansial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengukuran outcome

Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat atau mengukur kegiatan terhadap masyarakat atau mengukur kualitas output terhadap dampak yang dihasilkan. Pengukuran output memiliki 2 dua peran, yaitu: a. Peran Retrospektif, terkait dengan penilaian kinerja masa lalu b. Peran Prospektif, terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang. Dalam peran ini, pengukuran outcome digunakan untuk mengarahkan keputusan alokasi sumber daya publik.

2. Estimasi Indikator Kinerja

Suatu unit organisasi perlu melakukan estimasi untuk menentukan target kinerja yang diinginkan untuk dicapai pada periode mendatang. Penentuan target tersebut didasarkan pada perkembangan cakupan layanan atau indikator kinerja.