Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2.1.6 RISIKO REKSA DANA
a. Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek saham, obligasi, surat berharga lainnya yang menjadi bagian portofolio Reksa Dana di bursa
mengakibatkan menurunnya nilai unit penyertaan.
b. Risiko Likuiditas
Penjualan kembali redemption sebagian besar unit penyertaan oleh pemilik kepada Manajer Investasi secara bersamaan dapat menyulitkan Manajer Investasi
dalam menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut.
c. Risiko Politik dan Ekonomi
Perubahan kebijaksanaan di bidang politik dan ekonomi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, tidak terkecuali perusahaan yang telah go publiclisting di bursa
efek. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi harga efek yang termasuk dalam portofolio Reksa Dana.
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
d. Risiko Wanprestasi
Risiko ini dapat timbul saat perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai
pertanggungjawaban saat terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
2.2. Teori Tingkat Suku Bunga
2.2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu Boediono, 1985 dapat juga
dikatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara 1 rupiah sekarang dengan 1 rupiah nanti misal 1 tahun lagi dimana dengan jangka waktu
tersebut bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan resiko, seperti keterlambatan membayar kembali atau tidak membayar sama sekali, adanya pengaruh inflasi yang
menurunkan nilai mata uang serta adanya biaya transaksi. Keynes menjelaskan bahwa tingkat bunga merupakan imbalan jasa harga yang harus dibayarkan kepada si
penabung agar dia bersedia untuk melepas bagian kekayaannya dalam bentuk tabungan yang disimpan untuk selanjutnya digunakan untuk investasi. Dengan kata
lain bunga merupakan harga yang harus dibayar agar dana likuitas tidak disimpan melainkan dilepaskan untuk investasi. Sedangkan Boediono 1985 mengatakan
bahwa tingkat bunga merupakan sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu.
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2.2.2. Teori Klasik
Menurut teori Klasik, bunga adalah sejumlah jasa karena menabung, sedangkan Keynes mendefinisikan bahwa tingkat suku bunga merupakan premi yang harus
ditawarkan untuk mendorong orang memegang kekayaan dalam bentuk lainnya selain menimbun uang di rumah. Semua pengertian ini mengkaitkan tingkat suku bunga
sebagai sesuatu yang harus dibayar untuk menggunakannya Nopirin, 1992. Bunga adalah “harga” dari loanable funds. Terjemahan langsung dari istilah tersebut adalah
“dana yang tersedia untuk dipinjamkan”. Menurut teori ini bunga adalah harga yang terjadi di pasar dana investasi. Tabungan menurut teori klasik adalah fungsi dari
tingkat bunga. Seperti penjelasan diatas, artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran
untuk konsumsi guna menambah jumlah tabungannya. Investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Makin rendahnya tingkat bunga maka keinginan untuk melakukan
investasi juga tinggi dan sebaliknya makin tingginya tingkat bunga maka akan mempengaruhi rendahnya keinginan masyarakat unuk melakukan investasi, karena
alasannya adalah seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi Iebih besar dari tingkat bunga
yang dia bayar untuk dana investasi tersebut yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana Cost of Capital.
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tingkat bunga dalam keadaan seimbang artinya tidak ada dorongan untuk naik turun akan tercapai bila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan
pengusaha untuk melakukan investasi.
2.2.3. Teori Keynes
Menurut pandangan Keynes, tingkat bunga merupakan titik pencerminan dari suply tabungan di satu pihak dan permintaan untuk investasi di pihak lain. Menurut
Keynes tingkat bunga merupakan faktor lepas independen dari pasokan tabungan dan permintaan investasi. Tingkat tabungan merupakan sesuatu fenomena moneter
semata-mata dan tergantung dari hasrat orang untuk menahan tabungannya dalam bentuk dana likuiditas. Singkatnya tingkat bunga tergantung dari hasrat likuiditas atau
liquidity preference Di sinilah diungkapkan istilah pengertian baru dalarn konsep Keynes, liquidity preference dalam kaitanya dengan tingkat bunga. Artinya bahwa
perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP Nopirin;
1992. Disamping itu menurut Keynes tingkat suku bunga sangat sensitif terhadap penghimpunan dana masyarakat.
2.3. Produk Domestik Bruto PDB 2.3.1. Pengertian Produk Domestik Bruto PDB
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Produk Domestik Bruto PDB dapat diartikan sebagai nilai barang-barang dan
jasa-jasa yang diproduksikan didalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Didalam suatu perekonomian, di negara-negara maju maupun di negara-negara
berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut tetapi juga oleh penduduk negara lain. Perusahaan
multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional
tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli kepada negara di mana perusahaan itu beroperasi. Operasinya membantu menambah barang dan jasa yang
diproduksikan di dalam negara, menambah penggunaan tenaga kerja dan pendapatan dan sering sekali juga membantu menambah ekspor. Operasi mereka merupakan
bahagian yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi sesuatu negara dan nilai produksi yang disumbangkannya perlu dihitung dalam pendapatan nasional.
Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau dalam istilah Inggrisnya Gross Domestic Product GDP, adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warganegara negara tersebut dan negara asing.
2.3.2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional a. Metode Produksi
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Metode produksi ini digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor
produktif . Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi sering dinamakan disebut sebagai produk domestik bruto = PDB.
b. Metode Pendapatan
Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor-faktor produksi dalam perekonomian, yaitu manusia Tenaga Kerja, modal, tanah dan skill. Bila tenaga
kerja menghasilkan upah wages = W, modal menghasilkan bunga interest = I, tanah menghasilkan sewa rent = R, dan skill atau entrepreneurships menghasilkan
profit profit = P
.
Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan pendapatan sering dinamakan sebagai pendapatan nasional PN = national income = NI.
c. Metode PengeluaranPenggunaan
Metode ini mencoba menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga
konsumen C, rumah tangga swasta produsen I, rumah tangga pemerintah G,
dan export netto X-M.
Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran sering dinamakan sebagai produk nasional bruto = PNB gross national product = GNP.
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesis penelitian.
3.1 RUANG LINGKUP PENELITIAN