Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia

(1)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN PDB

TERHADAP PERTUMBUHAN REKSA DANA DI INDONESIA

Skripsi

Diajukan Oleh :

RUT MILINDA SITORUS 050501088

EKONOMI PEMBANGUNAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan 2009


(2)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

The aim of this research is to analyze the influence of interest rate (X1) and Gross Domestic Product/GDP (X2) to the growth of Reksa Dana (Y) in Indonesia. This research used time series data from 2001 until 2006 (Quarterly) and the method of used is Ordinary Least Square (OLS). Data sources are Central Bank of Indonesia and Indonesia Statistical Base. From the results obtained that interest rate and Gross Domestic Product have significant influence to the growth of Reksa Dana in Indonesia. Interest rate have negatively influence to the growth of Reksa Dana but Gross Domestic Product/GDP have positively influence to the growth of Reksa Dana in Indonesia.

Key words: Growth of Reksa Dana, Interest Rate and Gross Domestic Product (GDP)


(3)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Tingkat Suku Bunga (X1) dan PDB (X2) terhadap pertumbuhan Reksa Dana (Y) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai tahun 2006 (triwulanan) dan metode yang digunakan adalah Regresi Kuadrat Terkecil (OLS). Sumber data adalah dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Tingkat Suku Bunga dan PDB berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia. Tingkat Suku Bunga memiliki pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia tetapi PDB memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.


(4)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah yang sungguh sangat baik yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah “ Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga

dan PDB terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia”.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik dalam dukungan doa, moril dan materil terutama kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. A. Samad Zaino, MS sebagai Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan bimbingan mulai dari awal pengerjaan sampai dengan selesainya skripsi ini.

4. Bapak Drs. H.B Tarmizi, SU dan Bapak Syarief Fauzi, SE, M.Ec selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberi masukan hingga selesainya skripsi ini.


(5)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

5. Bapak Irsyad Lubis, SE, MSoc.Sc,Ph.D selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Pegawai di Fakultas Ekonomi Khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

7. Para staf Bank Indonesia Cabang Medan dan Biro Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam memperolah data.

8. Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Drs. K. Sitorus, M.Pd dan Ibunda R. br Purba, SPd, serta kedua saudara penulis yaitu Mulus Sitorus dan Suranta Sitorus, yang selama ini menyayangi, mendukung serta membimbing langkah penulis. 9. Budi Kurniawan Sidabutar yang telah banyak membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh sahabat terbaik penulis : Sarah Kartika, Putri Sion, Isma, Yuyun, Sinta, Enny, dan seluruh teman-teman Jurusan Ekonomi Pembangunan Angkatan 2005 yan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.Thanks a lot Guys.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan segala kritikan maupun saran yang positif dan membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang memerlukannya.


(6)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Penulis

Rut Milinda Sitorus

050501088

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Hipotesis ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS ... 6

2.1. Reksa Dana ... 6

2.1.1. Pengertian Reksa Dana ... 6

2.1.2. Bentuk Reksa Dana ... 7

2.1.3. Sifat Reksa Dana ... 9


(7)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2.1.5. Manfaat Reksa Dana ... 12

2.1.6. Risiko Reksa Dana ... 14

2.2. Teori Tingkat Suku Bunga ... 15

2.2.1. Pengertian Tingkat Suku Bunga ... 15

2.2.2. Teori Klasik ... 15

2.2.3. Teori Keynes ... 16

2.3. Produk Domestik Bruto (PDB) ... 17

2.3.1. Pengertian Produk Domestik Bruto (PDB) ... 17

2.3.2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 20

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 20

3.3. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.4. Pengolahan Data ... 21

3.5. Model Analisa Data ... 21

3.6. Test of Goodness of Fit ... 22

3.6.1. Koefisien Determinasi (R-Squared) ... 22

3.6.2. Uji t-statistik ... 22

3.6.3. Uji F-statistik ... 23

3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 24

3.7.1. Multikolinearity ... 24

3.7.2. Autokorelasi (Serial Correlation) ... 25

3.8. Defenisi Variabel Operasional ... 27

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1. Perkembangan Reksa Dana Indonesia ... 28

4.2. Perkembangan Suku Bunga Deposito ... 34


(8)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

4.4. Hasil Penelitian (Analisa) ... 40

4.4.1. Interpretasi Model ... 40

4.4.2. Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) ... 41

4.6.3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1. Kesimpulan ... 49

5.2. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman 4.1. Reksa Dana Indonesia (2001-2006) ... 31

4.2. Suku Bunga Deposito ... 35

4.3. Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Konstan (2001 - 2006) ... 39


(9)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Kurva uji D-w Test ... 26

4.1. Uji t-statistik terhadap Suku Bunga ... 43

4.2. Uji t-statistik terhadap PDB ... 44


(10)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1 Data Reksa Dana, Suku Bunga Deposito, dan Produk Domestik Bruto/PDB (2001-2006)

2 Hasil Regresi Suku Bunga Deposito, PDB terhadap Reksa Dana 3 Uji Multikolinearitas antara Suku Bunga Deposito dan PDB 4 Uji Multikolinearitas antara PDB dan Suku Bunga Deposito


(11)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia yang dapat menjadi penggerak ekonomi nasional melalui peranannya sebagai wahana sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para pemodal. Untuk mewujudkan peranannya tersebut, pasar modal Indonesia menciptakan dan mengembangkan berbagai produk salah satunya adalah Reksa Dana.

Pada awalnya, Reksa Dana dimulai didirikan di Belgia dengan adanya perusahaan investasi tertutup (closed-end investment companies) pada pertengahan abad 1800.


(12)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Pada tahun 1868, perusahaan Reksa Dana dengan nama Foreign & colonial Investment Trust (F&CIT) didirikan di Inggris dengan pencetus Mr. Lord Westbury. (Adler, 2002:17).

Reksa Dana muncul karena umumnya pemodal mengalami kesulitan untuk melakukan investasi sendiri pada surat-surat berharga. Kesulitan yang dihadapi pemodal antara lain adalah perlunya melakukan berbagai analisa dan memonitor kondisi pasar secara terus-menerus yang sangat menyita waktu. Kesulitan lain adalah dibutuhkannya dana yang relatif besar untuk dapat melakukan investasi pada surat-surat berharga. Di lain pihak, catatan historis menunjukan, dalam jangka panjang, investasi pada surat – surat berharga dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada tabungan dan deposito.

Reksa Dana semakin berkembang di Indonesia dan bila dibandingkan dengan Negara – Negara lain, pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia cukup cepat. Dengan memperhatikan pertumbuhan Reksa Dana tersebut, maka pertumbuhan Reksa Dana masih tergantung kepada investor dan pemerintahnya serta kepada perusahaan manajer investasi.

Kemudian pemerintah dengan persetujuan DPR mensahkan UU No 8 tahun 1995 tentang pasar modal dimana dalam Undang – Undang ini diizinkannya keberadaan Reksa Dana yang berbentuk kontrak, dikenal dengan kontrak investasi kolektif.


(13)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Produk Reksa Dana di Indonesia dimulai tepatnya pada tanggal 7 September 1995 yaitu ketika Bapepam memberikan pernyataan efektif atas Reksa Dana perseroan bersifat tertutup.

Dalam Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana didefinisikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

Manajer Investasi selaku pengelola Reksa Dana akan menginvestasikan dana yang berhasil dihimpun ke dalam portofolio efek yang telah mendapat izin dari Bapepam. Portofolio investasi dari Reksa Dana dapat terdri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instumen – instrumen di atas. Sebuah Produk Reksa Dana berinvestasi pada jenis obligasi dan saham.

Nilai dari sebuah reksadana biasanya dibuat dalam bentuk unit yang disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB). Setiap hari NAB ini dikalkulasi berdasarkan return dari investasi. Jika investasi mengalami keuntungan (kerugian) maka NAB dari reksadana akan mengalami kenaikan (penurunan).

Trend kenaikan suku bunga, secara tidak langsung, juga dapat berdampak negatif terhadap reksadana. Logikanya, kenaikan suku bunga akan membuat investor lebih tertarik untuk investasi di pasar uang daripada pasar modal. Akibatnya, mereka


(14)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

menarik dananya dari pasar modal masuk ke pasar uang. Penarikan dana ini dapat menyebabkan tekanan jual terhadap saham, yang akibatnya harga saham akan turun. Turunnya harga saham inilah yang dapat menyebabkan NAB reksadana saham mengalami penurunan. Namun hal ini baru terjadi jika asumsi penarikan dana dari pasar modal ke pasar uang benar benar terjadi. Sehingga dikatakan dampak kenaikan suku bunga terhadap reksadana saham adalah tidak langsung. Biasanya begitu suku bunga turun, indeks harga saham akan naik sehingga para investor akan membeli unit penyertaan Reksa Dana.

Berdasarkan Penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDB terhadap

pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia”. 1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia?

2. Bagaimana Pengaruh PDB terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia?


(15)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.

Berdasarkan masalah diatas, maka hipotesisnya sebagai berikut :

1. Suku bunga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.

2. PDB berpengaruh positif terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PDB terhadap pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menjadi informasi mengenai perkembangan yang terjadi di pasar modal Indonesia.

2. Untuk meningkatkan pembelajaran mengenai Reksa Dana terhadap masyarakat luas baik individu maupun institusi juga bagi semua pihak yang merasa berkepentingan dengan Reksa Dana.


(16)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3. Diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sebagai penambah pengetahuan dan bagi pihak lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1REKSA DANA


(17)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Reksa Dana (Investment Fund/Mutual Fund) dapat diartikan sebagai suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk portofolio Efek oleh Manajer Investasi. (Pasal 1 Undang-Undang No.8/95 tentang Pasar Modal).

Dengan kata lain, Reksa Dana merupakan suatu wadah berinvestasi secara kolektif untuk ditempatkan dalam portofolio berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh Manajer Investasi.

Yang dimaksud dengan portofolio Efek adalah kumpulan (kombinasi) surat berharga,sedangkan Manajer Investasi adalah pihak yang mendapat izin dari Bapepam yang kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek tersebut.

Kegiatan investasi Reksa Dana dapat ditempatkan pada berbagai instrumen Efek, baik di pasar uang, pasar modal, maupun gabungan dari keduanya. Selain itu dapat juga dikhususkan pada Efek yang mewakili sektor dan industri tertentu seperti manufaktur, keuangan, infrastruktur, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Reksa Dana bersifat fleksibel karena mampu memberikan berbagai pilihan dan alternatif bagi para investor sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dalam berinvestasi.

2.1.2 BENTUK REKSA DANA

Dari bentuknya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:


(18)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Dalam bentuk Reksa Dana ini, perusahaan penerbit Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang.

Bentuk ini mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:

• Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT).

• Pengelolaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara Direksi Perusahaan dengan Manajer Investasi yang ditunjuk.

• Penyimpan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.

Reksa Dana berbentuk Perseroan dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi Reksa Dana Perseroan yang tertutup dan Reksa Dana Perseroan yang terbuka.

b. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type)

Bentuk reksa dana ini merupakan kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, di mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Semua kekayaan Reksa Dana wajib disimpan pada Bank Kustodian yaitu Bank umum yang mendapat izin


(19)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

dari Bapepam untuk memberikan jasa penitipan Efek.Reksa Dana ini selalu bersifat terbuka (open-end fund).

Bentuk ini memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

• Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif.

• Pengelolaan Reksa Dana dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak.

• Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh Bank Kustodian berdasarkan kontrak.

Bentuk ini lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan Reksa Dana yang berbentuk Perseroan.

2.1.3 SIFAT REKSA DANA

Perseroan (Corporate Type)

Perseroan yang tertutup

Perseroan yang terbuka

KIK (Contractual Type)

Reksa Dana Dilihat dari Bentuknya


(20)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Dilihat dari sifatnya, Reksa Dana dibagi menjadi:

a. Reksa Dana bersifat tertutup (Close-End Fund)

Reksa Dana Tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali saham – saham yang telah dijual kepada pemodal. Dengan kata lain, pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada Manajer Investasi. Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya, hal ini harus dilaksanakan melalui Bursa Efek tempat saham Reksa Dana tersebut dicatatkan.

Harga pasar dari saham Reksa Dana tertutup ini berubah – ubah dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran, sama halnya dengan fluktuasi harga (kurs) saham perusahaan publik lainnya.

b. Reksa Dana bersifat Terbuka (Open-End Fund)

Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang menawarkan dan membeli kembali saham – sahamnya dari pemodal sampai sejumlah modal yang sudah dikeluarkan. Pemegang saham/unit Reksa Dana yang bersifat terbuka ini dapat menjual kembali saham/unit penyertaannya setiap saat apabila diinginkan.

Menurut peraturan, pembayaran atas penjualan kembali (redemption) harus dilakukan sesegera mungkin dan tidak boleh lebih lama dari 7 hari bursa sejak diminta penjualan kembali oleh investor pemegang saham/unit.


(21)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2.1.4 JENIS REKSA DANA

Berdasarkan konsentrasi portofolionya, dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Konsentrasi portofolio Reksa Dana ini diinvestasikan pada Efek yang bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

Risikonya relatif lebih rendah dibanding dengan Reksa Dana jenis lainnya. Karena instrumen yang dipilih merupakan instrumen utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun.

b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Reksa Dana ini melakukan investasi sekurang – kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat utang.

Risikonya lebih tinggi dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

Open-End Fund

Reksa Dana Dilihat dari Sifatnya


(22)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

c. Reksa Dana Saham (Equity Funds)

Investasi Reksa Dana ini sekurang – kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas.

Risikonya lebih tinggi dibandingkan dua jenis Reksa Dana sebelumnya, tetapi tingkat pengembalian yang dihasilkan Reksa Dana jenis ini juga tinggi.

Tingginya risiko tersebut dikarenakan sifat harga saham yang lebih fluktuasi. Tetapi sebaliknya, dalam jangka panjang, tingkat pengembaliannya lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya. Jenis ini sesuai untuk investor yang mempunyai horizon investasi yang panjang.

d. Reksa Dana Campuran (Discrenationary Funds)

Investasinya dilakukan dalam Efek yang bersifat Ekuitas dan Efek yang bersifat utang yang perbandingannya tidak termasuk Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Saham di atas.

Reksa Dana ini beresiko moderat dengan tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi daripada Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Perbandingan komposisi portofolionya sangat beragam baik dalam bentuk efek hutang, ekuitas, maupun efek pasar uang.


(23)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2.1.5 MANFAAT REKSA DANA

a. Dikelola Manajemen Profesional

Pengelolaan Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat pemodal individual pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisis harga Efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

b. Diversifikasi Investasi

Diversifikasi investasi yang diwujudkan dalam portofolio efek akan mengurangi risiko karena dana/kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis Efek sehingga risikonya juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak akan sebesar risiko bila seseorang membeli satu atau dua jenis saham atau Efek secara individual.

c. Kemudahan Berinvestasi

Kemudahan ini tercermin dari relatif rendahnya nilai investasi awal Reksa Dana disbanding jenis investasi lainnya serta kemudahan pelayanan administrasi dalam pembelian maupun penjualan kembalinya. Kemudahan lainnya adalah fasilitas bagi


(24)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

investor untuk melakukan investasi kembali (reinvestasi) dengan menggunakan dividen yang diperolehnya sehingga saham/unit penyertaannya terus bertambah.

d. Transparansi Informasi

Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolio dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang saham/unit penyertaan dapat memantau keuntungan, biaya dan risiko setiap saat.

e. Likuiditas yang Tinggi

Pemodal dapat mencairkan kembali saham/unit penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing – masing Reksa Dana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksa Dana terbuka wajib membeli kembali saham/unit penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

f. Biayanya Rendah

Karena Reksa Dana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.


(25)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2.1.6 RISIKO REKSA DANA

a. Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, surat berharga lainnya) yang menjadi bagian portofolio Reksa Dana di bursa mengakibatkan menurunnya nilai unit penyertaan.

b. Risiko Likuiditas

Penjualan kembali (redemption) sebagian besar unit penyertaan oleh pemilik kepada Manajer Investasi secara bersamaan dapat menyulitkan Manajer Investasi dalam menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut.

c. Risiko Politik dan Ekonomi

Perubahan kebijaksanaan di bidang politik dan ekonomi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, tidak terkecuali perusahaan yang telah go public/listing di bursa efek. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi harga efek yang termasuk dalam portofolio Reksa Dana.


(26)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

d. Risiko Wanprestasi

Risiko ini dapat timbul saat perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungjawaban saat terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

2.2.Teori Tingkat Suku Bunga

2.2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu (Boediono, 1985) dapat juga dikatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara 1 rupiah sekarang dengan 1 rupiah nanti (misal 1 tahun lagi ) dimana dengan jangka waktu tersebut bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (resiko), seperti keterlambatan membayar kembali atau tidak membayar sama sekali, adanya pengaruh inflasi yang menurunkan nilai mata uang serta adanya biaya transaksi. Keynes menjelaskan bahwa tingkat bunga merupakan imbalan jasa (harga) yang harus dibayarkan kepada si penabung agar dia bersedia untuk melepas bagian kekayaannya dalam bentuk tabungan yang disimpan untuk selanjutnya digunakan untuk investasi. Dengan kata lain bunga merupakan harga yang harus dibayar agar dana likuitas tidak disimpan melainkan dilepaskan untuk investasi. Sedangkan Boediono (1985) mengatakan bahwa tingkat bunga merupakan sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu.


(27)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2.2.2. Teori Klasik

Menurut teori Klasik, bunga adalah sejumlah jasa karena menabung, sedangkan Keynes mendefinisikan bahwa tingkat suku bunga merupakan premi yang harus ditawarkan untuk mendorong orang memegang kekayaan dalam bentuk lainnya selain menimbun uang di rumah. Semua pengertian ini mengkaitkan tingkat suku bunga sebagai sesuatu yang harus dibayar untuk menggunakannya (Nopirin, 1992). Bunga adalah “harga” dari loanable funds. Terjemahan langsung dari istilah tersebut adalah “dana yang tersedia untuk dipinjamkan”. Menurut teori ini bunga adalah harga yang terjadi di pasar dana investasi. Tabungan menurut teori klasik adalah fungsi dari tingkat bunga. Seperti penjelasan diatas, artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan lebih terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah jumlah tabungannya. Investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Makin rendahnya tingkat bunga maka keinginan untuk melakukan investasi juga tinggi dan sebaliknya makin tingginya tingkat bunga maka akan mempengaruhi rendahnya keinginan masyarakat unuk melakukan investasi, karena alasannya adalah seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi Iebih besar dari tingkat bunga yang dia bayar untuk dana investasi tersebut yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana (Cost of Capital).


(28)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Tingkat bunga dalam keadaan seimbang (artinya tidak ada dorongan untuk naik turun) akan tercapai bila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.

2.2.3. Teori Keynes

Menurut pandangan Keynes, tingkat bunga merupakan titik pencerminan dari suply tabungan di satu pihak dan permintaan untuk investasi di pihak lain. Menurut Keynes tingkat bunga merupakan faktor lepas (independen) dari pasokan tabungan dan permintaan investasi. Tingkat tabungan merupakan sesuatu fenomena moneter semata-mata dan tergantung dari hasrat orang untuk menahan tabungannya dalam bentuk dana likuiditas. Singkatnya tingkat bunga tergantung dari hasrat likuiditas atau liquidity preference Di sinilah diungkapkan istilah pengertian baru dalarn konsep Keynes, liquidity preference dalam kaitanya dengan tingkat bunga. Artinya bahwa perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP (Nopirin; 1992). Disamping itu menurut Keynes tingkat suku bunga sangat sensitif terhadap penghimpunan dana masyarakat.

2.3. Produk Domestik Bruto (PDB)


(29)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Produk Domestik Bruto (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan didalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu.

Didalam suatu perekonomian, di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut tetapi juga oleh penduduk negara lain. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli kepada negara di mana perusahaan itu beroperasi. Operasinya membantu menambah barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara, menambah penggunaan tenaga kerja dan pendapatan dan sering sekali juga membantu menambah ekspor. Operasi mereka merupakan bahagian yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi sesuatu negara dan nilai produksi yang disumbangkannya perlu dihitung dalam pendapatan nasional.

Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau dalam istilah Inggrisnya Gross Domestic Product (GDP), adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warganegara negara tersebut dan negara asing.

2.3.2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


(30)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Metode produksi ini digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor produktif . Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi sering dinamakan / disebut sebagai produk domestik bruto = PDB.

b. Metode Pendapatan

Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor-faktor produksi dalam perekonomian, yaitu manusia (Tenaga Kerja), modal, tanah dan skill. Bila tenaga kerja menghasilkan upah (wages = W), modal menghasilkan bunga (interest = I), tanah menghasilkan sewa (rent = R), dan skill atau entrepreneurships menghasilkan profit (profit = P). Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan pendapatan

sering dinamakan sebagai pendapatan nasional (PN = national income = NI).

c. Metode Pengeluaran/Penggunaan

Metode ini mencoba menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen (C), rumah tangga swasta / produsen (I), rumah tangga pemerintah (G), dan export netto (X-M).

Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran sering dinamakan sebagai produk nasional bruto = PNB (gross national product = GNP).


(31)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian adalah mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia seperti: tingkat suku bunga, Produk Domestik Bruto (PDB).


(32)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3.2 JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis data yang digunakan adalah data time series yang bersifat kuantitatif yaitu berupa data yang berbentuk angka-angka, dan sumber datanya adalah dari Bank Indonesia Cabang Medan dan Biro Pusat Statistik ( BPS ) Propinsi Sumatera Utara dengan kurun waktu 24 triwulan yaitu pada tahun 2001 – 2006.

3.3 METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, artikel, majalah, laporan-laporan penelitian ilmiah yang ada hubungannya dengan topik yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah melakukan pencatatan langsung berupa data time series dari tahun 2001 – 2006 dalam data triwulan, (sampel data 24 triwulan).

3.4 PENGOLAHAN DATA

Penulis mempergunakan program komputer E-Views 4.1 untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini.

3.5 MODEL ANALISA DATA

Dalam menganalisa besarnya pengaruh variabel – variabel bebas terhadap variabel tidak bebas digunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel – variabel yang ada dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).


(33)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertubuhan Reksa Dana di Indonesia adalah tingkat suku bunga, tingkat pendapatan yang dinyatakan dalam fungsi:

Y = f ( X1, X2 ) ……….. (1)

Kemudian fungsi tersebut dimasukkan ke dalam bentuk model persamaan regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut :

Log Y = + 1X1+ 2X2+ ………...(2)

Dimana:

Y : Pertumbuhan Reksa Dana ( Miliar Rp)

: Intercept

1, 2 : Koefisien Regresi

X1 : Tingkat suku bunga ( % )

X2 : PDB (Miliar Rp)

: Term of error

Secara matematis bentuk hipotesisnya adalah: Y < 0

X1

artinya jika terjadi kenaikan pada X1 ( tingkat suku bunga), maka Y ( Reksa Dana)

akan mengalami penurunan, ceteris paribus.

Y > 0


(34)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

artinya jika terjadi kenaikan pada X2 ( PDB ), maka Y (Reksa Dana) akan mengalami

kenaikan, ceteris paribus.

3.6 TEST OF GOODNESS OF FIT ( UJI KESESUAIAN) 3.6.1 Koefisien Determinasi ( R-square)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen.

3.6.2 Uji t-statisitik

Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut:

Ho : bi = b Ha : bi ≠ b

Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel Xi tarhadap Y. Bila nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel dependen yang diuji berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus.


(35)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

t* = ( bi – b ) Sbi Dimana :

bi = koefisien variabel ke-i b = nilai hipotesis nol

Sbi = simpangan baku dari variabel independen ke-i

3.6.3 Uji F-statistik

Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut:

Ho : bi = b2=bk ...bk = 0 (tidak ada pengaruh) Ha : bi = 0 ...i = 0 (ada pengaruh)

Pengujian dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus:

F* = R2 / ( k – 1) ( 1 – R2 ) / ( n – k )


(36)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

R2 = koefisien determinasi

k = jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan

n = jumlah sampel

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.7.1 Multikolinearity

Multikolinearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearity dilihat dari nilai R-square, F-hitung, t-hitung serta standar error. Adanya multikolinearity ditandai dengan: Standar error tidak terhingga, tidak ada satupun t-statistik yang sign ifikan p ad a = 5 %, = 1 0 %, = 1 %, terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori, R2 sangat tinggi.

3.7.2 Autokorelasi (Serial Correlation)

Autokorelasi atau serial korelasi terjadi bila term of error ( ) dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa term of error berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila Variabel ( ei.ej ) ≠ 0 untuk I ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah autokorelasi. Ada beberapa cara untuk mengetahui keberadaan autokorelasi, yaitu :


(37)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

b. Dengan Durbin – Watson (uji D – W test)

∑ (et – (et – 1))2

∑ e2 t

Dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : ≠ 0, artinya ada autokorelasi

Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin – Watson untuk berbagai

nilai . Hipotesis yang digunakan adalah:

Inconclusive Inconclusive

= −hitung D


(38)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Autokorelasi (+) Autokorelasi

(-)

Ho: accept

0 dl du 2 4 – du 4 – dl 4

Gambar 3.1. Kurva Uji D-W Test

Dimana:

Ho : Tidak ada autokorelasi

Dw < dl : Tolak Ho (ada korelasi positif)

Dw > 4 dl : Tolak Ho (ada korelasi negatif)

Du < dw < 4 – du : Terima Ho (tidak ada autokorelasi)

Dl ≤ dw ≤ du : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)


(39)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3.8 Defenisi Variabel Operasional

a. Reksa Dana adalah suatu sarana bagi pemodal baik perorangan maupun institusi yang ingin melakukan investasi di pasar modal namun mempunyai berbagai keterbatasan seperti waktu serta pengetahuan dalam bidang pasar modal, dinyatakan dalam Miliar Rp.

b. Suku bunga adalah pendapatan dividen atas penguasaan unit penyertaan Reksa Dana, dinyatakan dalam bentuk persen (%).

c. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara dalam satu tahun. Dalam hal ini PDB yang digunakan adalah PDB harga konstan, dinyatakan dalam Miliar Rp.


(40)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Perkembangan Reksa Dana Indonesia

Perkembangan Reksa Dana mengalami kemajuan ketika pemerintah memberlakukan Undang-undang no. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Dalam Undang-Undang tersebut dimuat ketentuan peraturan yang berkaitan dengan Reksa Dana yaitu bentuk-bentuk Reksa Dana yang dapat diterbitkan di Indonesia. Bentuk Reksa Dana tersebut adalah Perseroan dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Sejak ditetapkannya ketentuan wahana investasi tersebut dalam UUPM, perkembangan Reksa Dana meningkat secara pesat, namun peningkatan tersebut hanya terjadi pada Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Reksa Dana di Indonesia terutama yang berbentuk KIK terus mengalami perkembangan. Pada tahun 1996 jumlah Reksa Dana di Indonesia baru sebanyak 25 Reksa Dana, satu dasawarsa kemudian tepatnya akhir September 2006 jumlah Reksa Dana di Indonesia telah mencapai 370 Reksa Dana. Jumlah Reksa Dana sebanyak tersebut meliputi jenis Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Campuran.


(41)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Disamping perkembangan dalam jumlah, terjadi juga kenaikan total dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat atau biasa disebut total nilai aktiva bersih (NAB) Reksa Dana. Pada tahun 2001, triwulan I, tercatat bahwa nilai aktiva bersih Reksa Dana sebesar Rp. 5.976 Miliar, dan pada tahun 2006, triwulan III, telah mencapai Rp. 39.944 Miliar. Selama kurun waktu tersebut total NAB Reksa Dana pernah mencapai titik tertinggi pada tahun 2005, triwulan I, yaitu mencapai Rp. 105.382 Miliar. Namun setelah itu mengalami penurunan sehingga pada tahun 2005, triwulan IV tinggal sebesar Rp. 29.406 Miliar. Grafik total NAB Reksa Dana kemudian naik lagi seiring dengan membaiknya kondisi makro perekonomian Indonesia.

Jumlah maupun jenis Reksa Dana yang terbit di Indonesia cenderung meningkat. Hal tersebut akan membuat pemodal mempunyai lebih banyak alternatif pilihan dalam berinvestasi pada Reksa Dana. Namun demikian peningkatan jumlah dan jenis Reksa Dana tersebut pada sisi lain dapat pula menimbulkan kebingungan ataupun kesulitan bagi para calon pemodal dalam memilih Reksa Dana karena keterbatasan informasi ataupun pengetahuan yang dimilikinya. Tidak tepatnya investor dalam memilih suatu Reksa Dana akan menimbulkan sejumlah konsekuensi seperti tidak sesuainya investasi dengan tujuannya, atau malah yang lebih buruk lagi yaitu pemodal dapat menanggung sejumlah resiko yang tidak dikehendakinya, seperti misalnya tidak profesionalnya para pengelola Reksa Dana sehingga dapat berakibat pada turunnya kekayaan pemodal. Berkenaan dengan hal tersebut di atas kiranya


(42)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

perlu dikembangkan suatu alat ukur yang dapat dijadikan sebagai pedoman pemodal dalam memilih berbagai jenis Reksa Dana, sehingga calon pemodal dapat memilih suatu Reksa Dana sesuai dengan kriterianya dan dapat mengurangi potensi kerugian yang dapat menimpanya.

Perkembangan Reksa Dana di Indonesia selama 6 tahun dari tahun 2001-2006 (data triwulanan) dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut :


(43)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.1.

Reksa Dana Indonesia

2001-2006

Periode Total Aktiva

Bersih Reksa Dana (Miliar Rp)

2001 Triwulan I 5.976

Triwulan II 5.922

Triwulan III 6.208

Triwulan IV 8.004

2002 Triwulan I 13.891

Triwulan II 17.889

Triwulan III 35.691

Triwulan IV 46.614

2003 Triwulan I 58.377

Triwulan II 68.351

Triwulan III 85.832

Triwulan IV 69.478

2004 Triwulan I 78.476

Triwulan II 87.377

Triwulan III 97.141 Triwulan IV 104.038


(44)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Triwulan II 83.294

Triwulan III 34.012

Triwulan IV 29.406

2006 Triwulan I 29.038

Triwulan II 33.895

Triwulan III 39.944

Triwulan IV 51.432

Sumber: BI kantor cabang Kota Medan

Pada 2001 sampai dengan 2005 Reksa Dana cenderung mengalami kenaikan Rp. 5.976 Miliar dari (triwulan I-2001) menjadi Rp.105.382 Miliar (triwulan I-2005). Memasuki tahun 2002 hingga 2004 saat ini reksadana saham yang menjadi primadona. Hal ini tidak lepas dari bergairahnya bursa saham setelah terpuruk akibat krisis.

Pertumbuhan reksadana yang sangat pesat tersebut disinyalir juga sebagai akibat adanya capital inflow dari dana-dana yang masuk dari luar ke dalam sisitem keuangan nasional. Arus modal masuk terjadi dikarenakan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan iklim politik yang semakin kondusif sehingga mendorong mereka untuk menanamkan dananya di Indonesia dalam bentuk reksadana. Disamping itu, factor pembebasan pajak atas pendapatan bunga yang diterima dari reksadana selama 5 (lima) tahun juga dianggap sebagi faktor kunci maraknya pertumbuhan reksadana yang sangat pesat tersebut.


(45)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Pertumbuhan reksadana selain disebabkan faktor-faktor diatas juga dipengaruhi oleh besarnya keterlibatan perbankan dalam distribusi reksadana. Keterlibatan bank-bank dalam penjualan reksadana diwujudkan dalam bentuk kerjasama (mutual agreement) antara bank sebagai agent of sales reksadana dengan manajer investasi sebagai pengelola dana. Dengan berperan sebagai agen penjual reksadana maka bank-bank tersebut akan menggunakan jaringan kantornya di seluruh Indonesia sebagai ujung tombak penjualan reksadana. Masyarakat di kota kecil yang memiliki dana besar pada akhirnya dapat membeli reksadana melalui kantor bank-bank yang ada di kotanya, sesuatu yang rasanya mustahil dilakukan oleh manajer investasi sendiri mengingat keterbatasan infrastruktur jaringan pelayanan mereka. Saat ini ada sekitar 15 bank yang terlibat dalam penjualan reksadana, dan terdapat beberapa bank lagi yang berencana melakukan penjualan reksadana. Keterlibatan bank-bank dalam distribusi reksadana yang sangat siknifikan tersebut disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor fundamental dan non fundamental. Faktor non fundamental antara lain untuk meningkatkan fee-based-income baik dari subscription fee maupun redemption fee, untuk mencegah nasabahnya lari ke bank lain, untuk menawarkan dan alternatif penanaman dana dengan return yang lebih tinggi. Sebagian besar bank-bank yang melakukan kegiatan distribusi penjualan reksadana lebih banyak terinspirasi oleh faktor-faktor non fundamental dan lebih banyak bersifat market follower karena mengikuti jejak yang telah dilakukan oleh bank lain. Beberapa bank


(46)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

melihat bahwa pertumbuhan reksadana yang sangat pesat tersebut dapat dilihat sebagai faktor fundamental dan sekaligus peluang untuk memperbaiki kinerja neraca banknya. Beberapa bank telah berupaya untuk memperbaiki struktur funding (pendanaan) dengan mengalihkan deposito yang cost of fundnya cukup tinggi ke reksadana sehingga keuntungan dalam bentuk interest margin semakin membaik. Selain itu, bank-bank juga terdorong untuk menjual obligasi rekap yang ada di dalam aktiva produktif bank (earning assets) untuk dijadikan underlying aset reksadana guna memperoleh dana cash yang selanjutnya akan dipakai untuk penyaluran kredit maupun penempatan produktif lainnya untuk meningkatkan serta mengoptimalkan pendapatan bunga. Mengingat begitu besarnya peran dan keterlibatan perbankan dalam penjualan reksadana, secara jujur dan tebuka kita tentunya sangat berterima kasih pada perbankan nasional yang secara langsung ikut serta mensukseskan penjualan dan pendistribusian reksadana melalui cabang-cabangnya di seluruh Indonesia. Pemilik dana kelas menengah di daerah-daerah kini tidak perlu lagi repot-repot mencari manajer investasi di Jakarta untuk membeli reksadana, mereka sekarang cukup menghubungi kantor-kantor cabang bank yang ada di daerahnya. Penggunaan marketing channel perbankan ini ternyata sangat efektif ditengah-tengah absennya kantor manajer investasi di daerah-daerah. Tanpa keikutsertaan dari perbankan dalam penjualan reksadana tersebut rasanya cukup berat bagi manajer


(47)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

investasi untuk meningkatkan penjualan reksadana menjadi 600% lebih dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

4.2. Perkembangan Suku Bunga Deposito

Perkembangan suku bunga Deposito selama 6 tahun dari tahun 2001-2006 (data triwulanan) dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut:

Tabel 4.2.

Suku Bunga Deposito

2001-2006

Periode

Suku Bunga Deposito

(%)

2001 Triwulan I 14,86


(48)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Triwulan III 16,16

Triwulan IV 17,24

2002 Triwulan I 17,02

Triwulan II 15,85

Triwulan III 14,36

Triwulan IV 13,63

2003 Triwulan I 12,90

Triwulan II 11,55

Triwulan III 8,58

Triwulan IV 7,14

2004 Triwulan I 6,11

Triwulan II 6,31

Triwulan III 6,61

Triwulan IV 6,71

2005 Triwulan I 6,93

Triwulan II 7,19

Triwulan III 8,51

Triwulan IV 11,75

2006 Triwulan I 12,19

Triwulan II 11,70

Triwulan III 11,05

Triwulan IV 9,71

Sumber: BI kantor cabang Kota Medan

Penurunan Suku bunga Deposito menjadi 6,11% pada tahun 2004, Dengan turunnya suku bunga deposito tersebut, pemilik modal kelas menengah keatas mulai mencari bentuk alternatif penanaman dana yang lebih menarik dengan rate of return yang lebih tinggi.

4.3. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB)

Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi suatu negara yang dicapai dalam satu tahun tertentu. Untuk meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan


(49)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

suatu negara maka Pendapatan Nasional negara yang bersangkutan harus ditingkatkan. Tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan yang sebenarnya barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu negara. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh sesuatu negara perlulah dihitung Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB). Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan ekonomi juga meningkat, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahunnya. Hal ini hanya bisa didapat lewat peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau PDB setiap tahunnya.

Dalam era globalisasi sekarang ini, peristiwa yang terjadi di suatu belahan bumi akan mempengaruhi belahan bumi lainnya. Seperti halnya peledakan World Trade Centre dan Pentagon pada tanggal 11 September 2001 yang sempat memperparah perekonomian dunia, terjadinya pemogokan massal di pelabuhan-pelabuhan pantai barat Amerika pada awal bulan Oktober 2002 sempat mengkhawatirkan banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Hal ini tentu akan berdampak pada tersendatnya ekspor negara-negara yang mempunyai hubungan dagang dengan Amerika, yang berujung pada menurunnya kinerja ekonomi. Seiring dengan semakin membaiknya ekonomi global maka perekonomian Indonesia juga menunjukkan peningkatan yang cukup baik.


(50)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Laju pertumbuhan perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2001 pada kurun waktu 2001-2006 selalu mengalami pertumbuhan yang positif. Kinerja perekonomian Indonesia mencapai 4,92 persen pada tahun 2000 namun pada tahun 2001 mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 3,83 persen sebagai akibat lemahnya perekonomian dunia dan dampak peristiwa 11 September di Amerika. Pada tahun 2002 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,50 persen. Setahun kemudian nilai PDB Indonesia tumbuh sebesar 4,78 persen. Pada tahun 2005 kinerja perekonomian tumbuh sebesar 5,60 persen. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia 2006 adalah sekitar 5,48 persen.

Pada tahun 2001 semua sektor mengalami pertumbuhan positif dengan perkembangan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komonikasi yang tumbuh sebesar 8,10 persen, disusul sektor listrik, gas dan air minum yang tumbuh sebesar 7,92 persen. Hal yang sama terjadi pada tahun berikutnya dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor listrik, gas dan air minum sebesar 8,94 persen. Selanjutnya pada tahun 2004 pertumbuhan PDB didorong oleh semua sektor kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan sebesar 4,61 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2004 terjadi pada sektor pengangkutan dan komonikasi sebesar 12,70 persen, disusul sektor bangunan yang tumbuh sebesar 8,17 persen dan diikuti sektor keuangan, persewaan dan jasa


(51)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

perusahaan sebesar 7,72 persen. Sedangkan kondisi tahun 2005 semua sektor mengalami pertumbuhan positif dengan perkembangan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komonikasi yang tumbuh sebesar 12,97 persen.

Konsolidasi kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan BI diharapkan dapat menjaga kepercayaan pelaku pasar. Selain itu, komitmen pemerintah untuk melakukan berbagai kebijakan pembenahan sektor riil termasuk didalamnya kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur diharapkan dapat semakin mendorong aktivitas ekonomi yang produktif secara keseluruhan. Dengan demikian, kecenderungan penguatan kinerja ekonomi dan membaiknya pola ekspansi ekonomi diharapkan berlanjut dalam triwulan-triwulan berikutnya.

Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) selama 6 tahun dari tahun 2001-2006 (data triwulanan) dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut:

Tabel 4.3.

Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Konstan 2001-2006


(52)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Periode

Produk Domestik Bruto/PDB

(Miliar Rupiah)

2001 Triwulan I 356.114,90

Triwulan II 360.533,00

Triwulan III 367.517,40

Triwulan IV 356.240,40

2002 Triwulan I 368.650,37

Triwulan II 375.720,87

Triwulan III 387.919,59

Triwulan IV 372.925,53

2003 Triwulan I 386.743,90

Triwulan II 394.620,50

Triwulan III 405.607,60

Triwulan IV 390.199,30

2004 Triwulan I 402.597,30

Triwulan II 411.935,50

Triwulan III 423.852,30

Triwulan IV 418.131,70

2005 Triwulan I 426.612,10

Triwulan II 436.121,30

Triwulan III 448.597,70

Triwulan IV 439.484,10

2006 Triwulan I 448.501,10

Triwulan II 457.776,00

Triwulan III 475.049,30

Triwulan IV 465.966,50

Sumber: BPS kantor cabang Kota Medan


(53)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk mendapatkan hasil regresi antara variabel independen (Suku Bunga dan PDB) dan variabel dependen (Total Aktiva Bersih Reksa Dana) maka digunakan data sekunder yang berasal dari Bank Indonesia yang dicatat mulai dari tahun 2001-2006 dan diolah dengan menggunakan bantuan program komputer. Dari hasil regresi dapat dibentuk model hasil estimasi sebagai berikut:

Y =228358.3 – 8878.395 X1 + 0.193927X2

Stand. Error = (50379.04) (1022.968) (0.105139)

T-statistik = (4.532803) (-8.679050)*** (1.844480)

R2 = 0.810537 Adjusted R2 = 0.792493 F-statistik = 44.91992 DW-stat = 0.847566

Ket: ***) signifikan pada α = 1 %

4.4.1. Interpretasi Model

Berdasarkan hasil regresi diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel Suku Bunga dan tingkat pendapatan terhadap Nilai Aktiva bersih Reksa Dana sebagai berikut:

a. Suku bunga berpengaruh negatif terhadap total aktiva bersih Reksa Dana Indonesia dan besarnya koefisien –8878.395, artinya jika terjadi kenaikan suku bunga sebesar 1 % maka akan menyebabkan penurunan total aktiva bersih reksa dana sebesar 8878,395%, cateris paribus.


(54)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

b. PDB berpengaruh positif terhadap total aktiva bersih reksa dana Indonesia dan besarnya koefisien 0.193927, artinya jika terjadi kenaikan PDB sebesar 1 % maka akan menyebabkan peningkatan total aktiva bersih reksa dana sebesar 0,193927%, cateris paribus.

4.4.2. Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian)

a. Analisis Koefisien Determinasi (R-Square)

Dari tabel regresi diatas dapat diperoleh Koefisien Determinasi (R-Square) sebesar 0.81 atau 81 %. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel independen (suku bunga dan PDB) dapat menjelaskan variabel dependen (total aktiva bersih reksa dana) sebesar 81 % sedangkan sisanya sebanyak 19% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.

b. Uji t-statistik (Uji Parsial)

Uji t-statistik dilakukan untuk menguji apakah suku bunga dan PDB secara parsial berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan reksa dana di Indonesia.

Hipotesis : H0 : b = 0…….. Tidak Signifikan


(55)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Kriteria pengambilan keputusan:

Jika nilai uji t-statistik bernilai positif

H0 diterima apabila t-hitung < t-tabel

Ha diterima apabila t-hitung > t-tabel

Jika nilai uji t-statistik bernilai negatif

H0 diterima apabila t-hitung > t-tabel

Ha diterima apabila t-hitung < t-tabel

1. Variabel suku bunga (X1)

Dari hasil analisa regresi diketahui t-hitung = -8.679050 α = 1 %; df = n-k-1= 24-2-1

Df = 21

Maka t-tabel = -2.831

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa suku bunga (X1) signifikan


(56)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

diterima, artinya variabel suku bunga (X1) berpengaruh nyata (signifikan) terhadap

variabel reksa dana pada tingkat kepercayaan 99 % (α=1%).

Gambar 4.1. Uji t-statistik terhadap Suku Bunga

2. Variabel PDB (X2)

Dari hasil analisa regresi diketahui t-hitung = 1.844480

α =10%; df = n-k-1= 24-2-1 Df = 21

Maka t-tabel = 1.721

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa PDB (X2) signifikan pada

α =1% dengan t-hitung > t-tabel (1.844480 > 1.721). Dengan demikian Ha diterima,

H0 diterima

Ha diterima Ha diterima

2.831 -2.831


(57)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

artinya variabel PDB (X2) berpengaruh nyata (signifikan) terhadap variabel reksa

dana pada tingkat kepercayaan 90 % (α =10%).

Gambar 4.2. Uji t-statistik terhadap PDB

c. Uji F-statistik (Uji Overall)

Uji F-statistik dilakukan untuk menguji apakah suku bunga dan PDB secara bersama-sama mempengaruhi pertumbuhan Reksa Dana Indonesia.

Hipotesis : H0 : b = 0…….. Tidak Signifikan

Ha : b≠0…….. Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima apabila F-hitung < F-tabel

H0 diterima

Ha diterima Ha diterima

1.721


(58)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Ha diterima apabila F-hitung > F-tabel

Dari hasil analisa regresi diketahui F-hitung = 44.91992 α =1%

V1=k=2

V2=n-k-1=24-2-1=21

Maka F-tabel = 5.78

Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa F-hitung > F-tabel (44.91992 > 5,78). Dengan demikian Ha diterima, artinya variabel Suku Bunga (X1),

dan Produk Domestik Bruto/PDB (X2) secara keseluruhan (bersama-sama)

mempengaruhi Reksa Dana Indonesia pada tingkat kepercayaan 99%.


(59)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 4.3. Uji F-statistik

4.4.3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

a. Multikolinearitas

Dari model analisis:

Y = 228358.3 – 8878.395 X1 + 0.193927X2

C Suku Bunga PDB R2 = 0.810537

Maka dilakukan pengujian diantara masing-masing variabel independen untuk melihat apakah ada hubungan antara masing-masing variabel independen.

Suku Bunga = F(PDB)

Suku Bunga = 35.17964 + 5.88E-05 PDB


(60)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Didapatkan R-Square = 0.327688, dengan demikian pengaruh variabel PDB terhadap suku bunga adalah 3%. Dari hasil R-Square tersebut dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas diantara variabel independen, karena R-Square persamaan diatas lebih kecil dari R-Square yang dianalisis penulis.

PDB = F(Suku bunga)

PDB = 469832.8 - 5569.646 Suku bunga

Didapatkan R-Square = 0.327688, dengan demikian pengaruh variabel suku bunga terhadap PDB adalah 3%. Dari hasil R-Square tersebut dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas diantara variabel independen, karena R-Square persamaan diatas lebih kecil dari R-Square yang dianalisis penulis.

b. Autokorelasi (Serial Correlation)

Autokorelasi terjadi apabila term of error (µ) dari periode waktu yang berbeda berkorelasi.

Uji Durbin Watson (Uji DW)

Hipotesis : H0 = ρ= 0, artinya tidak ada autokorelasi

Ha = ρ ≠0, artinya ada autokorelasi


(61)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

k=2; n=24; α=1%

dl = 0.96; 4-dl = 3.04

du = 1.30; 4-du = 2.7

Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa DW hitung = 0.84 berada pada posisi DW<dl. Ini berarti tolak H0 (ada korelasi positif) pada tingkat

kepercayaan 99 %.

0.96

0 1.30 2 2.7 3.04

H0 : accept No Serial Correlation Autokorelasi (+)

Inconclusive Inconclusive

Autokorelasi (-)

4 0.84


(62)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1) Suku bunga berpengaruh negatif terhadap perumbuhan Reksa Dana Indonesia dan besarnya koefisien -8878.395 , artinya Jika suku bunga dinaikkan sebesar 1 % maka akan menyebabkan penurunan Reksa Dana sebesar 8878,395 %, cateris paribus.

Produk Domestik Bruto/PDB berpengaruh positif terhadap pertumbuhan Reksa Dana Indonesia dan besarnya koefisien 0.193927 , artinya Jika Produk Domesti Bruto/PDB dinaikkan sebesar 1 % maka akan menyebabkan peningkatan Reksa Dana sebesar 0,193927%, cateris paribus.

2) Variabel tingkat suku bunga (X1), Produk Domestik Bruto/PDB (X2) ternyata


(63)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3) Hasil uji F-statistik berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa variabel Suku Bunga (X1), Produk Domestik Bruto/PDB (X2) secara

keseluruhan (bersama-sama) mempengaruhi pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia.

4) Di dalam model persamaan ekonometrika tidak ada multikolinearitas.

5) D-W statistik yang dihasilkan dalam pengolahan data E-views 4.1 adalah 0.84. Hal ini menyatakan bahwa ada autokorelasi positif karena DW hitung = 0.84 berada pada posisi DW<dl dengan α=1 atau tingkat kepercayaan 99 %.

5.2. Saran

1) Manajer Investasi selaku pengelola Reksa Dana harus mampu menghimpun promotor dan sponsor dari luar kelompok usahanya untuk mendukung stabilitas portofolio. Dengan kata lain Manajer Investasi harus mampu mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada masyarakat.

2) Pemerintah perlu berupaya untuk mengembangkan Reksa Dana dan memberikan Pemahaman akan risiko investasi di Reksa Dana perlu dimasyarakatkan dengan baik.


(64)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3) Berinvestasi di Reksa Dana atau di sarana investasi lain, mestinya dilakukan dengan hati-hati dan pertimbangan yang matang. Sebelum membeli Reksa Dana semestinya investor tahu apa yang dibeli, untuk apa membeli dan apa resikonya.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, 1985, Ekonomi Moneter, edisi 3, BPFE, Yogyakarta.

Cahyono, Jaka E, 2000, Cara jitu menjaring untung dari Reksa Dana, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Manurung, Adler Haymans, 2002, Lima Bintang Untuk Agen Penjual Reksa

Dana, Ghalia Indonesia, Jakarta.

M. Fakhrudin dan M. Sopian Hadianto, 2001, Perangkat dan Model Analisis

Investasi di Pasar Modal, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

MedPress Teamwork, 1999, Kiat Investasi & Penyelamatan Aset, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.


(65)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha, 2001, Reksa Dana Solusi

Perencanaan Investasi di Era Modern, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007, Pedoman Praktis Penggunaan

Eviews dalam Ekonometrika, USU Press, Medan.

Usman, Marzuki, 1998, Reksa Dana, Balai Pustaka, Jakarta.

--- Laporan Perekonomian, Bank Indonesia, Medan. --- Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia, Medan.

---

Lampiran 1.

Data Reksa Dana, Suku Bunga Deposito, dan Produk Domestik Bruto/PDB (2001-2006) TAHUN Total Aktiva Bersih Reksa Dana (Miliar Rp) Suku Bunga Deposito (%) PDB (Miliar Rp)

2001:1 5.976 14,86 356.114,90

2001:2 5.922 15,00 360.533,00

2001:3 6.208 16,16 367.517,40

2001:4 8.004 17,24 356.240,40

2002:1 13.891 17,02 368.650,37

2002:2 17.889 15,85 375.720,87

2002:3 35.691 14,36 387.919,59

2002:4 46.614 13,63 372.925,53

2003:1 58.377 12,90 386.743,90

2003:2 68.351 11,55 394.620,50

2003:3 85.832 8,58 405.607,60


(66)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2004:1 78.476 6,11 402.597,30

2004:2 87.377 6,31 411.935,50

2004:3 97.141 6,61 423.852,30

2004:4 104.038 6,71 418.131,70

2005:1 105.382 6,93 426.612,10

2005:2 83.294 7,19 436.121,30

2005:3 34.012 8,51 448.597,70

2005:4 29.406 11,75 439.484,10

2006:1 29.038 12,19 448.501,10

2006:2 33.895 11,70 457.776,00

2006:3 39.944 11,05 475.049,30

2006:4 51.432 9,71 465.966,50

Lampiran 2.

Hasil Regresi Suku Bunga Deposito, PDB terhadap Reksa Dana

Dependent Variable: REKSADANA Method: Least Squares

Date: 02/17/09 Time: 23:05 Sample: 2001:1 2006:4 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 228358.3 50379.04 4.532803 0.0002

SUKUBUNGA -8878.395 1022.968 -8.679050 0.0000

PDB 0.193927 0.105139 1.844480 0.0793

R-squared 0.810537 Mean dependent var 49819.50

Adjusted R-squared 0.792493 S.D. dependent var 33094.52

S.E. of regression 15075.51 Akaike info criterion 22.19600

Sum squared resid 4.77E+09 Schwarz criterion 22.34326


(67)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Durbin-Watson stat 0.847566 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3.

Uji Multikolinearitas antara Suku Bunga Deposito dan PDB

Dependent Variable: SUKUBUNGA Method: Least Squares

Date: 02/17/09 Time: 23:07 Sample: 2001:1 2006:4 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 35.17964 7.347686 4.787853 0.0001

PDB 5.88E-05 1.80E-05 3.274587 0.0035

R-squared 0.327688 Mean dependent var 11.21083

Adjusted R-squared 0.297129 S.D. dependent var 3.747664

S.E. of regression 3.141944 Akaike info criterion 5.207216


(68)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Log likelihood -60.48659 F-statistic 10.72292

Durbin-Watson stat 0.172873 Prob(F-statistic) 0.003465

Lampiran 4.

Uji Multikolinearitas antara PDB dan Suku Bunga Deposito

Dependent Variable: PDB Method: Least Squares Date: 02/17/09 Time: 23:07 Sample: 2001:1 2006:4 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 469832.8 20063.24 23.41760 0.0000

SUKUBUNGA -5569.646 1700.869 -3.274587 0.0035


(69)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Adjusted R-squared 0.297129 S.D. dependent var 36463.44

S.E. of regression 30570.00 Akaike info criterion 23.57308

Sum squared resid 2.06E+10 Schwarz criterion 23.67125

Log likelihood -280.8770 F-statistic 10.72292

Durbin-Watson stat 0.150831 Prob(F-statistic) 0.003465

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rut Milinda Sitorus

NIM : 050501088


(70)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Fakultas : Ekonomi

Adalah benar telah membuat skripsi ini, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul : “ Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDB

Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia “.

Demikian surat penyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Maret 2009 Yang Membuat Pernyataan


(1)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha, 2001, Reksa Dana Solusi

Perencanaan Investasi di Era Modern, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007, Pedoman Praktis Penggunaan

Eviews dalam Ekonometrika, USU Press, Medan.

Usman, Marzuki, 1998, Reksa Dana, Balai Pustaka, Jakarta.

--- Laporan Perekonomian, Bank Indonesia, Medan. --- Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia, Medan.

---

Lampiran 1.

Data Reksa Dana, Suku Bunga Deposito, dan Produk Domestik Bruto/PDB (2001-2006) TAHUN Total Aktiva Bersih Reksa Dana (Miliar Rp) Suku Bunga Deposito (%) PDB (Miliar Rp)

2001:1 5.976 14,86 356.114,90

2001:2 5.922 15,00 360.533,00

2001:3 6.208 16,16 367.517,40

2001:4 8.004 17,24 356.240,40

2002:1 13.891 17,02 368.650,37

2002:2 17.889 15,85 375.720,87

2002:3 35.691 14,36 387.919,59

2002:4 46.614 13,63 372.925,53

2003:1 58.377 12,90 386.743,90

2003:2 68.351 11,55 394.620,50

2003:3 85.832 8,58 405.607,60


(2)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2004:1 78.476 6,11 402.597,30

2004:2 87.377 6,31 411.935,50

2004:3 97.141 6,61 423.852,30

2004:4 104.038 6,71 418.131,70

2005:1 105.382 6,93 426.612,10

2005:2 83.294 7,19 436.121,30

2005:3 34.012 8,51 448.597,70

2005:4 29.406 11,75 439.484,10

2006:1 29.038 12,19 448.501,10

2006:2 33.895 11,70 457.776,00

2006:3 39.944 11,05 475.049,30

2006:4 51.432 9,71 465.966,50

Lampiran 2.

Hasil Regresi Suku Bunga Deposito, PDB terhadap Reksa Dana

Dependent Variable: REKSADANA Method: Least Squares

Date: 02/17/09 Time: 23:05 Sample: 2001:1 2006:4 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 228358.3 50379.04 4.532803 0.0002

SUKUBUNGA -8878.395 1022.968 -8.679050 0.0000

PDB 0.193927 0.105139 1.844480 0.0793

R-squared 0.810537 Mean dependent var 49819.50

Adjusted R-squared 0.792493 S.D. dependent var 33094.52

S.E. of regression 15075.51 Akaike info criterion 22.19600

Sum squared resid 4.77E+09 Schwarz criterion 22.34326


(3)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Durbin-Watson stat 0.847566 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3.

Uji Multikolinearitas antara Suku Bunga Deposito dan PDB

Dependent Variable: SUKUBUNGA Method: Least Squares

Date: 02/17/09 Time: 23:07 Sample: 2001:1 2006:4 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 35.17964 7.347686 4.787853 0.0001

PDB 5.88E-05 1.80E-05 3.274587 0.0035

R-squared 0.327688 Mean dependent var 11.21083

Adjusted R-squared 0.297129 S.D. dependent var 3.747664

S.E. of regression 3.141944 Akaike info criterion 5.207216


(4)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Log likelihood -60.48659 F-statistic 10.72292

Durbin-Watson stat 0.172873 Prob(F-statistic) 0.003465

Lampiran 4.

Uji Multikolinearitas antara PDB dan Suku Bunga Deposito

Dependent Variable: PDB Method: Least Squares Date: 02/17/09 Time: 23:07 Sample: 2001:1 2006:4 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 469832.8 20063.24 23.41760 0.0000

SUKUBUNGA -5569.646 1700.869 -3.274587 0.0035


(5)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Adjusted R-squared 0.297129 S.D. dependent var 36463.44

S.E. of regression 30570.00 Akaike info criterion 23.57308

Sum squared resid 2.06E+10 Schwarz criterion 23.67125

Log likelihood -280.8770 F-statistic 10.72292

Durbin-Watson stat 0.150831 Prob(F-statistic) 0.003465

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rut Milinda Sitorus

NIM : 050501088


(6)

Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Fakultas : Ekonomi

Adalah benar telah membuat skripsi ini, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul : “ Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan PDB

Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana di Indonesia “.

Demikian surat penyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Maret 2009 Yang Membuat Pernyataan


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Kurs Dan Produk Domestik Bruto ( PDB ) Terhadap Nilai Aktiva Bersih ( NAB ) Reksa Dana Di Indonesia

2 46 113

Analisis pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar terhadap Perkembangan Reksa Dana di Indonesia

0 70 100

Analisis Pengaruh Trade Balance, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia

0 27 93

ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA 2008 2012

0 8 97

Analisis pengaruh indikator moneter dan kinerja reksa dana terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

0 8 125

ANALISIS PENGARUH PDB, SUKU BUNGA RIIL DAN UPAH RIIL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN Analisis Pengaruh Pdb, Suku Bunga Riil Dan Upah Riil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Tahun 2000-2011.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH PDB, SUKU BUNGA RIIL DAN UPAH RIIL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN Analisis Pengaruh Pdb, Suku Bunga Riil Dan Upah Riil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Tahun 2000-2011.

0 1 15

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Ukuran Reksa Dana Saham, Dan Umur Reksa Dana Saham Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

3 11 41

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TINGKAT BAGI HASIL DAN UKURAN BANK SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN DANA BANK SYARIAH DI INDONESIA.

0 0 2

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Periode 2013-2015

0 0 11